Semua Bab Nafkah Untuk Keluarga Suamiku: Bab 31 - Bab 40

95 Bab

Bab 31 Kebohongan

Selama dua minggu Eko hanya bisa berhubungan lewat telpon atau pesan dengan Nita. Karena Nita pernah cerita dia hanya datang satu kali dalam sebulan ke pabrik tempatnya bekerja. Jelas mereka tidak akan bisa sering bertemu. Setelah dua minggu berlalu berarti genap satu bulan sudah Arini dan Dinda pergi. Hubungan Eko dan Nita juga sudah mulai intens walaupun hanya lewat sambungan telpon.Hari gajian Eko akhirnya tiba juga. Ia segera membuat janji dengan Nita akan pergi ke rumahnya yang ada di Sleman. Eko pergi bersama dengan Parti dengan naik taksi online. Kini tujaun utama Eko bukan lagi mencari keberadaan anak dan istrinya. Melainkan mencari wanita lain yang bisa mendukungnya untuk selalu menafkahi keluarga.“Tolong berhenti di alamat ini dulu Pak.” Kata Eko menunjukkan alamat rumah Nita yang sudah di kirimkan padanya.“Baik Mas.”Butuh waktu lebih dari satu jam hingga akhirnya mobil tiba di depan sebuah rumah yang cukup tapi terlihat elegan. Walaupun bentuknya tidak sebesar rumah Ran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Bab 32 Pacar Baru

“Apa?” Wajah Nita terlihat sangat marah mendengar perkataan Eko barusan. Tidak ada lagi jejak kecewa dalam wajahnya setelah mendengar jika Eko belum bercerai secara hukum dengan mantan istrinya yaitu Arini.“Tega banget istri kamu melakukan hal itu. Padahal dia yang selingkuh, dia juga yang nggak mau bercerai. Salah dia sendiri sih sampai di labrak sama istri sah selingkuhannya. Terus dia masih sering nelpon kamu mas?” Eko menganggukan kepalanya dengan wajah yang di buat frustasi. Pria itu sangat pintar sekali dalam berakting.“Iya. Mau aku laporkan ke polisi, tapi aku tidak tega dengan anak kami yang dekat dengan Ibunya. Aku kan juga masih harus menafkahi anakku. Tapi, ada alasan lain kenapa aku mantai bercerai darinya. Hal itu karena perlakuan mantan istriku pada keluarga selama ini sangat buruk.” Pria itu memutar balikan fakta tentang rumah tangganya dengan Arini pada Nita.Padahal yang selama ini terjadi bukanlah seperti itu. Melihat Nita yang percaya padanya membuat Eko merasa pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Bab 33 Anita

Hari minggu sudah berubah menjadi senin. Saatnya semua karyawan untuk kembali bekerja. Tidak terkecuali Eko. Tapi, karena minggu ini shiftnya adalah untuk menjaga pabrik dari malam sampai pagi harinya lagi, Eko masih punya waktu dari pagi sampai siang untuk pergi ke pengadilan agama. Pria itu masuk ke dalam kamar yang di tempati Parti dan Yani. Tangannya membuka pintu lemari milik Yani lalu mengambil map yang berada di tumpukan baju paling bawah.Disanalan Eko selama ini menyimpan buku nikah dan surat kk miliknya dan Arini. Sebenarnya Eko sudah melakukan hal ini di bulan pertama pernikahan mereka. Arini saja yang tidak menyadarinya. Jadi, saat Arini ingin bercerai wanita itu tidak akan bisa menggugat karena Eko sudah menyembunyikannya lebih dulu.Eko mengira jika Arini tidak akan pernah untuk memilih berpisah darinya. Ia sangat tahu sifat sang istri yang merasa tidak enak untuk meminta bantuan pada Arif dan Rania. Selain itu, Arini juga sudah tidak punya orang tua yang menjadi tempatn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-04
Baca selengkapnya

Bab 34 Mulai Menjauh

Sejak menikah dengan Rania, Arif membangun perusahaan bersama dengan sang istri yang bergerak di bidang tekstil. Hanya Arini yang mengetahui hal ini. Tidak dengan Eko dan keluarganya. Arif sendiri yang meminta pada Rania karena dia ingin melihat sifat asli Eko lebih dulu. Ternyata sesuai dugaannya. Walaupun tidak pernah bicara, Arif punya firasat jika hubungan pernikahan Arini dengan Eko tidak baik-baik saja. Sayangnya Arini justru memilih bertahan hingga delapan tahun lamanya.Penghasilan Arif memang lebih rendah dari Rania, tapi pria itu tetap memenuhi kebutuhan rumah seperti bahan pokok makanan atau bahan yang lain. Sedangkan penghasilan Rania di gunakan untuk membiayai sekolah anak kembar mereka. Dari sisa penghasilannya Arif menabung hingga terkumpul banyak uang. Arif ingin menginvestasikan uangnya dengan baik.Karena itulah Rania menyarankan sang suami untuk membeli aset lain atau membangun rumah. Arif membangun satu rumah dengan bentuk yang cukup besar dengan halaman depan dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 35 Berhasil

Eko dan Bu Lasmi turun dari mobil yang berhenti di depan gerbang rumah Rania. Seperti biasa Ibu dan anak itu pergi dengan menggunakan taksi online yang membutuhkan waktu lebih dari dua jam perjalanan. Hari ini juga mereka akan menyerahkan surat gugatan cerai itu pada Arif sebagai satu-satunya keluarga Arini. Setelah tadi pagi mereka sempat kalang kabut sejenak setelah Anita mengirim pesan akan pindah ke Jakarta untuk waktu yang tidak bisa di tentukan lagi. Eko menekan bel di pagar berulang kali hingga satpam rumah membukakan pintu pagar untuk mereka.Dengan percaya diri, pria itu melangkah masuk dengan tangan kanan yang memegang map bertuliskan pengadilan agama tempatnya tinggal. Sama seperti dulu Eko dan Bu Lasmi di sambut oleh kepala asisten rumah tangga. Kali ini hanya Arif yang menemui Eko dan Bu Lasmi karena Rania masih pergi ke suatu tempat. Meskipun merasa penasaran, tapi Eko tidak bertanya apapun. Karena tujuannya datang kesini hanya untuk menunjukkan surat gugatan cerai ini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Bab 36 Terputus

Proses perceraian Eko dan Arini berjalan dengan cepat. Selama itu juga Anita masih rajin untuk menghubungi Eko. Baik melalui pesan, telpon maupun video call. Namun, Eko tidak bisa bertemu dengan Anita dengan alasan wanita itu sudah pindah ke Jakarta. Bahkan Eko juga mengantar kepergian Anita ke bandara. Padahal Anita pergi bukan untuk pindah. Melainkan karena dia memang ada pekerjaan di luar kota. hari itu."Tolong jangan lirik pria lain selama ada disana ya Nit." Kata Eko setelah Anita menyalami tangannya.Wanita itu tertawa untuk menyembunyikan rasa jijiknya dengan perkataan Eko barusan. Tapi, Anita tetap menganggukan kepalanya. "Tentu saja mas. Kamu bisa percaya padaku."Begitulah perpisahan mereka terjadi. Beberapa hari kemudian, sidang pertama Eko dan Arini di laksanakan. Arini dan Dinda masih tetap sembunyi di rumah kontrakannya. Sampai gugatan cerai yang di layangkan Eko di kabulkan oleh pengadilqn agama.Persidangan pertama berlangsung tanpa proses mediasi. Eko datang sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Bab 37 Tertipu

Karena tidak mau terus larut dalam rasa sedih setelah di tipu oleh Nita, Eko segera bangkit dari tempat tidurnya. Ia mengelurkan dompet untuk mengambil kartu nama Anita yang di berikan padanya. Jarinya dengan cekatan memasukan alamat kantor yang tertera dalam kartu nama itu.Eko memakai helmnya lagi lalu naik ke atas motor. Hanya butuh waktu lima belas menit saja sampai ia tiba di tempat tujuan. Saat sudah berjalan di teras, Eko punya ide lain yang seketika membuatnya berhenti. Tiba-tiba Eko membalikan badan lalu berjalan menuju pos satpam yang berjaga di luar. Niat awalnya yang ingin bertanya pada karyawan di dalam berubah. Karena belum tentu mereka akan memberi tahu pada orang asing seperti dirinya."Permisi pak." Eko mengetuk kaca pos itu hingga membuat perhatian satpam tertuju padanya."Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam itu yang sepertinya seumuran dengan Eko."Apa benar jika perusahaan ini milik Bu Anita?" Kening satpam itu juga berkerut keheranan. Sama seperti Ibu-ibu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 38 Di Labrak

Impian Bu Lasmi untuk hidup dalam gelimang harta kembali kandas. Karena pria yang berpacaran dengan Yani ternyata sudah punya istri dan dua orang anak. Padahal baru satu minggu hubungan Yani dengan pacarnya terjalin, tapi istri sah pria itu sudah mengetahuinya. Pagi ini keributan terjadi di rumah sederhana itu. Istri sah yang bernama Sakila melabrak Yani karena sudah berhubungan dengan suaminya.Eko dan keluarganya pagi ini sedang sarapan bersama. Saat suara pintu yang di gedor terus menerus dari luar menarik perhatian mereka. Parti bangkit dari kursi untuk membukakan pintu. Belum sempat ia bertanya, Sakila sudah masuk dengan terus meneriakan kata pelakor.Mendengar keributan di ruang tamu, Eko dan Yani keluar secara bersamaan. Begitu melihat wajah Yani, tangan Sakila langsung menjambai rambutnya dengan sangat kencang."Berani sekali bocah seperti kamu menjadi pelakor. Aku akan mengambil semua barang yang di berikan suamiku kemarin." Ujar Sakila dengan tangan yang menjambak rambut Yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Bab 39 Takdir

Anita menceritakan kembali cerita yang ia dengar dari pemilik warung dan wanita yang bernama Sakila. Dengan bangga Sakila mengatakan jika dia sudah mengambil semua barang mewah yang di berikan oleh suaminya pada Yani. Ada beberapa hal yang lagi yang ingin di lakukan Sakila pada Yani dan keluarganya. Selain itu, Sakila juga mengatakan jika dia sudah mencakar wajah Yani agar tidak bisa menggoda suaminya maupun pria lain lagi.Awalnya Anita tidak berniat menguping semua percakapan mereka. Tapi, para Ibu-ibu yang berkumpul disana justru meminta Sakila untuk menceritakan semuanya hingga selesai. Termasuk dengan pemilik warung yang masih merupakan kerabat Sakila. Sehingga Anita terpaksa menunggu hingga cerita itu selesai.“Sakila tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Yang jelas dia akan meminta lagi sejumlah uang yang di berikan oleh suaminya pada Yani.” Kata Anita menutup ceritanya.“Kamu tidak memberi tahu mereka jika aku adalah mantan istri Mas Eko kan Nit?” Anita menggelengkan kepal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya

Bab 40 Dirawat

Bu Lasmi mematikan kompor karena air matanya tidak kunjung berhenti. Eko bangkit dari kursi lalu memeluk tubuh sang Ibu dan menuntunnya untuk duduk dulu. Menumpahkan segala kesedihan karena masalah yang selalu menimpa keluarga mereka akhir-akhir ini. Bahkan untuk sejenak Eko lupa tentang masalah untuk mencari Arini dan Dinda lagi setelah hubungannya dengan Nita kandas."Apa kamu setuju dengan pendapat Bapakmu dan Parti Ko?" Eko menggelengkan kepalanya. Tangan Eko terus mengusap baju Bu Jumi agar menjadi lebih tenang. "Sejujurnya aku tidak setuju dengan pendapat Bapak dan Mbak Parti untuk memasukan Yani ke rumah sakit jiwa. Tapi, tidak baik juga jika kita terus membiarkan Yani berada di rumah dengan keadaan yang seperti itu." Ia berusaha memilih kata yang tepat agar Bu Lasmi tidak merasa sedih lagi."Jika kita memasukan Yani ke rumah sakit jiwa, dia akan mendapat perawatan terbaik dari dokter yang ahli di bidangnya. Selain itu, kita bisa fokus mengumpulkan uang untuk kesembuhan Yani.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status