Share

Bab 39 Takdir

Author: Alita novel
last update Last Updated: 2023-09-08 09:46:50

Anita menceritakan kembali cerita yang ia dengar dari pemilik warung dan wanita yang bernama Sakila. Dengan bangga Sakila mengatakan jika dia sudah mengambil semua barang mewah yang di berikan oleh suaminya pada Yani. Ada beberapa hal yang lagi yang ingin di lakukan Sakila pada Yani dan keluarganya. Selain itu, Sakila juga mengatakan jika dia sudah mencakar wajah Yani agar tidak bisa menggoda suaminya maupun pria lain lagi.

Awalnya Anita tidak berniat menguping semua percakapan mereka. Tapi, para Ibu-ibu yang berkumpul disana justru meminta Sakila untuk menceritakan semuanya hingga selesai. Termasuk dengan pemilik warung yang masih merupakan kerabat Sakila. Sehingga Anita terpaksa menunggu hingga cerita itu selesai.

“Sakila tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Yang jelas dia akan meminta lagi sejumlah uang yang di berikan oleh suaminya pada Yani.” Kata Anita menutup ceritanya.

“Kamu tidak memberi tahu mereka jika aku adalah mantan istri Mas Eko kan Nit?” Anita menggelengkan kepal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 40 Dirawat

    Bu Lasmi mematikan kompor karena air matanya tidak kunjung berhenti. Eko bangkit dari kursi lalu memeluk tubuh sang Ibu dan menuntunnya untuk duduk dulu. Menumpahkan segala kesedihan karena masalah yang selalu menimpa keluarga mereka akhir-akhir ini. Bahkan untuk sejenak Eko lupa tentang masalah untuk mencari Arini dan Dinda lagi setelah hubungannya dengan Nita kandas."Apa kamu setuju dengan pendapat Bapakmu dan Parti Ko?" Eko menggelengkan kepalanya. Tangan Eko terus mengusap baju Bu Jumi agar menjadi lebih tenang. "Sejujurnya aku tidak setuju dengan pendapat Bapak dan Mbak Parti untuk memasukan Yani ke rumah sakit jiwa. Tapi, tidak baik juga jika kita terus membiarkan Yani berada di rumah dengan keadaan yang seperti itu." Ia berusaha memilih kata yang tepat agar Bu Lasmi tidak merasa sedih lagi."Jika kita memasukan Yani ke rumah sakit jiwa, dia akan mendapat perawatan terbaik dari dokter yang ahli di bidangnya. Selain itu, kita bisa fokus mengumpulkan uang untuk kesembuhan Yani.

    Last Updated : 2023-09-08
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 41 Sembunyi Lagi

    Pov Arini Hidup bersembunyi bersama Dinda disini bukanlah hal yang mudah. Saat aku memutuskan untuk kabur dari Mas Eko, ada rasa lega sekaligus takut bagaimana jika dia bisa menemukan keberadaan kami disini. Apalagi saat Kak Rania menyusun rencana baru yang melibatkan Anita. Aku takut jika Mas Eko dan keluarganya juga akan membalas dendam pada Anita. Dengan tabiat Ibu mertua, bukan tidak mungkin mereka bisa melakukan hal buruk yang lain.Namun, kesibukan membuat desain pakaian membuatku lupa sejenak dengan masalah yang ada. Apalagi dengan sistem bagi hasil keuntungan produk yang di pasarkan. Membuat pundi-pundi di tabunganku semakin banyak. Bahkan uang tabungan itu sudah cukup untuk membeli rumah yang baru. Selain itu, Anita juga mengajarkan aku untuk menabung dalam bentuk emas. Sisanya bisa aku investasikan untuk berjualan baju seperti dulu. Entah itu berjualan di pasar lagi atau dengan cara menyewa toko.Hatiku terasa sangat senang saat pengacara mengabarkan jika aku sudah resmi be

    Last Updated : 2023-09-09
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 42 Masih Di intai

    Gilang menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Aku menatap Dinda yang sudah memakai masker masuk ke dalam mobil Gilang. Agar tidak ada yang mengenali saat Dinda turun dari mobil nanti. Hal yang sudah aku persiapkan sejak kemarin. Bahkan saat Dinda di antar jemput bersama dengan Bagas dan Bagus. Mobil itu melaju pergi meninggalkan pekarangan rumah kami. Aku dan Anita baru masuk ke dalam rumah setelah mobil itu hilang dari pandangan.Tiga puluh menit kemudian, ada pesan masuk dari nomor tidak di kenal. Aku membuka pesan itu yang ternyata dari Gilang. Keningku sempat berkerut bingung karena penasaran darimana Gilang tahu nomorku. ‘Mungkin dari Kak Rania.’(Dinda sudah masuk ke dalam sekolah dengan selamat. Saya mengantarkannya hingga mobil masuk ke halaman sekolah.)Aku menghela nafas lega setelah membaca pesan itu. Tidak hanya itu, Gilang juga mengirimkan video sejak Dinda turun dari mobil hingga putriku berjalan di teras lalu masuk ke dalam kelasnya. Dengan cepat aku mengetikan pesan

    Last Updated : 2023-09-10
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 43 Keputusan

    Siapa sebenarnya pria itu? Apa di kampung Inggris ini memang rawan dengan aksi perampokan? Padahal dulu Kak Arif dan Kak Rania mengatakan jika tempat ini adalah salah satu kampung paling aman dari perampokan. Kakiku segera melangkah keluar kamar lalu mengetuk pintu kamar Anita pelan.Tok.. tok... tok...Mudah-mudahan Dinda tidak terbangun mendengar ketukan pintu di kamar Anita.Untungnya dia segera bangun karena sudah menyahuti ketukan pintuku. “Tunggu sebentar Rin. Hoaaam.” Jawab Anita dari dalam kamar. Langkah kakinya terdengar mendekati pintu. Cklek “Ada apa Rin? Kenapa kamu membangunkan aku malam-malam kayak gini?” Tangan Anita mengucek matanya yang belum terbuka sempurna. Raut wajahnya masih terlihat sangat mengantuk.“Tadi ada orang pakai penutup kepala mau membuka pintu rumah ini. Untung ketahuan sama satpam yang bertugas.” Kataku menceritakan kejadian barusan.“Apa?” Kedua mata Anita seketika terbuka. Raut wajahnya yang semual tenang berubah menjadi panik.“Masa sih? Bu Rani

    Last Updated : 2023-09-10
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 44 Pindah Lagi

    Aku langsung mengirim pesan pada Kak Arif jika kami setuju untuk pindah ke apartemen miliknya begitu Dinda jatuh tertidur. (Dinda sudah setuju untuk pindah kak. Kami akan mulai beres-beres besok.)(Syukurlah. Bawa barang seadanya saja. Biar sisanya di bereskan oleh Gilang. Aku dan Rania punya rencana lain.) Balas Kak Arif tidak lama kemudian.(Oke kak.) Meskipun aku merasa penasaran dengan rencana apa yang tengah di maksud Kak Arif, aku tidak bertanya. Lebih enak jika kami mengobrol secara langsung dengan tatap muka. Tidak melalui pesan atau telpon seperti ini.Tidak lupa juga aku mengabari Anita di kamarnya jika besok setelah Dinda pulang sekolah kita akan pindah dengan naik mobil Gilang. Anita menganggukan kepalanya setuju. Dia juga sudah tahu rencana ini tadi karena Kak Arif sudah mengirim pesan pada Anita. Aku kembali ke kamar lalu duduk di tepi tempat tidur. Tanganku mengusap rambut Dinda pelan."Maafkan Ibu yang lemah ini. Karena kita masih harus terus bersembunyi." Gumamku pela

    Last Updated : 2023-09-11
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 45 Rencana Eko

    POV EkoIbu kembali bersemangat setelah aku mengatakan jika aku punya rencana baru untuk mengintai keberadaan Arini dan Dinda. Yaitu dengan cara mengikuti mobil yang mengantar jemput Bagas dan Bagus ke sekolah. Mereka adalah anak kembar Kak Arif dan Kak Rania. Entah kenapa cara itu baru terpikirkan sekarang. Padahal aku sudah bolak-balik mengingtao rumah Kak Rania dan Kak Arif."Tapi, Ibu itu masih heran Ko. Sepertinya mereka kok bisa tahu semua rencana kita ya? Seolah Rania dan Arif tengah mengawas kita di rumah. Apapun rencana yang sudah kita susun pasti selalu gagal." Gerakan tanganku seketika terhenti. Benar juga perkataan Ibu tadi.Saat ini kami tengah berada di warung mie ayam dan bakso. Aku sengaja mentraktir Ibu untuk membicarakan rencana kami lebih lanjut. Sekaligus menghibur Ibu yang sedang bersedih tanpa mengajak Bapak dan Mbak Parti yang sedang bekerja. Aku jadi memikirkan ucapan Ibu barusan. Apakah memang Kak Arif dan Kak Rania memantau kami selama ini? Atau itu hanya teb

    Last Updated : 2023-09-12
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 46 Kebetulan Lagi

    Pov AriniTinggal di apartemen ternyata sama sekali tidak nyaman. Berbanding terbalik dengan dugaanku sebelumnya. Karena semua orang tinggal di dalam rumah yang sama di satu gedung. Suaranya menggema dari rumah samping. Bahkan dari rumah yang ada di atas dan di bawah juga kadang berisik. Apalagi jika rumah itu ada anak kecil. Bahkan aku sering kali melihat petugas apartemen menegur beberapa tetanggaku jika ada yang berisik.Aku kira apartemen itu berbeda dengan rumah susun. Walaupun aku tidak pernah tinggal disana, tapi dari segi suara di antara rumah aku kira akan berbeda. Tapi, ternyata entahlah. Bagiku lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Belum lagi para tetangga rumah yang tidak mau saling mengenal. Membuat aku sering kali kesepian. Karena aku tidak bisa mendengar sapaan para tetangga seperti saat masih tinggal di rumah kontrakan itu. Walaupun aku tidak banyak bicara karena tidak fasih bahasa Inggris. Setidaknya disana aku bisa merasakan suasana hangat yang semestinya.Aku begit

    Last Updated : 2023-09-12
  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 47 Penangkapan

    POV Orang KetigaMeskipun tengah sibuk bekerja, Eko masih pergi ke rumah kontrakan yang pernah di tinggali Arini, Dinda dan Anita. Padahal di rumah itu sudah di tinggali oleh oranng lain. Yaitu dua karyawan Rania yang berjenis kelamin pria. “Kenapa Arini dan Dinda tidak pernah keluar dari rumah itu?” Gumam Eko pelan.Malam itu Eko menjalankan rencana keduanya. Satu hari setelah aksi pertamanya gagal. Tidak ada satpam yang memergoki aksi Eko seperti terakhir kali. Namun, begitu Eko masuk ke dalam rumah dia menghadapi dua pria berbada besar dengan tangan beroto kekar.“Si, siapa kalian?” Cicit Eko ketakutan.“Siapa kami? Seharusnya kami yang menanyakan hal itu padamu pencuri. Apa yang tengah kamu lakukan di rumah kami?” Bentak salah satu pria berkepala botak.“Rumah kalian? Rumah ini adalah rumah mantan istri dan anakku. Dimana mereka? Apa Kak Rania dan Kak Arif menyembunyikan mereka lagi?” Sergah Eko segera menyadari jika ia kembali terlambat. Karena Arini dan Dinda sudah pergi lebih d

    Last Updated : 2023-09-12

Latest chapter

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 95 Akhir Cerita Untuk Semua

    Setelah tangis Gilang reda, Anita baru menceritakan kemungkinan besar alasan Radit adn Dina berselingkuh. Karena mereka berdua sama-sama bohong. Kening Gilang berkerut tidak mengerti mendengar awal mula penjelasan dari kakak sepupunya itu. “Maksud kamu apa Nit? Kenapa Dina bisa selingkuh sama Mas Radit karena mereka sama-sama berbohong.” Tanya Gilang heran sama sekali tidak mengerti dengan apa maksud Anita tadi.“Ya karena mereka sudah berbohong satu sama lain Lang. Mas Radit sudah berbohong pada Dina jika dia adalah pengusaha online yang sukses. Lewat pesannya, Mas Radit membual jika dia mendapat omset yang sangat banyak hanya dari toko online saja. Sayangnya, saat sedang berpacaran dengan Dina, dia sudah menginvestasikan hampir semua uangnya untuk membeli saham. Sedangkan sisanya untuk biaya kebutuhan makanku dan keluarganya.” Belum selesai Anita becerita, Gilang sudah tertawa terbahak-bahak hingga air matanya kembali menetes.Berbanding terbalik dengan tadi saat pria itu terlihat s

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 94 Cerita Anita 28

    Setelah berhasil meredakan amarahnya karena membaca beberapa status Radit di hp milik Sania, Anita menghela nafasnya berulang kali. Ia tidak boleh marah disini. Apalagi marah pada Anita yang sudah berbaik hati menunjukkan tentang status Radit padanya. Itu sama sekali tidak baik dan bisa merusak hubungan mereka.“Aku kirim ke hpku ya San. Nanti akan aku buka blokiran khusus untuk Mas Radit.” Kata Anita setelah amarahnya reda. Sania menganggukan kepalanya setuju.“Iya buka saja Nit. Kamu balas status Radit di sosial media sekalian sertakan bukti yang bisa menguatkan perlakuan Radit padamu. Karena kamu bekerja di perusahaan terkenal, nama baik kamu bisa tercoreng kalau sampai ada yang tahu orang yang di maksud Radit di postingannya adalah kamu. Apalagi kamu juga asisten pribadi Bu Rania.” Anita menghela nafas berat karena masalahnya belum selesai-selesai. “Padahal dia yang melakukan kesalahan selama ini hingga selingkuh. Para warga juga sudah tahu jika Mas Radit berselingkuh dengan Dina

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 93 Cerita Anita 27

    Ada banyak rutinitas yang Anita lakukan seperti biasa sejak pulang ke rumah orang tuanya. Rutinitas yang dulu selalu Anita lakukan sebelum menikah dengan Radit. Bedanya dulu orang tua Anita bekerja di sawah. Sekarang orang tua Anita berjualan bahan makanan di mereka serta keliling kampung dengan menggunakan mobil pick up. Sejak pagi ia bangun saat kedua orang tuanya sudah bersiap pergi ke pasar. Bapak dan Ibu Anita pergi jam setengah empat pagi sebelum adzan subuh berkumandang. Kedua orang tua Anita akan sholat subuh di musola pasar bersama pedagang yang lain. Sedangkan Anita yang juga sudah bangun saat mendengar suara orang tuanya berbincang di ruang tamu segera keluar menuju dapur untuk membuatkan dua teh hangat lalu di bungkus untuk kedua orang tuanya agar bisa di bawa pergi.Setelah itu, ia akan sholat tahajjud dulu sambil mengaji untuk menunggu datangnya waktu subuh. Baru setelah sholat subuh Anita akan mulai membersihkan rumah. Mulai dari meyapu halaman, menyapu seisi rumah, men

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 92 Cerita Anita 26

    “Kenapa besan? Apa anda mau menghajar saya di rumah saya sendiri? Cepat hajar saya sekarang juga karena saya sama sekali tidak takut.” Tantang Bapak Anita tidak merasa takut sama sekali melihat wajah besannya yang sudah semerah tomat. Rasanya Bapak Anita ingin kembali melontarkan hinaan pada Radit dan kedua orang tuanya lagi atas semua penderitaan yang sudah di lalui Anita selama ini.“Itu kenyataannyakan. Semua hal yang saya bicarakan adalah fakta." Ibu Anita segera memegang tangan sang suami agar tidak terjadi perkelahian di antara dua pria paruh baya itu. Anita juga menggelengkan kepalanya pada sang Bapak karena ada hal lain yang ingin ia bicarakan dengan Radit.“Silahkan duduk dulu Bapak mertua karena ada hal yang ingin saya bicarakan dengan kalian. Ini terkait dengan urusan harta gono gini yang kalian ributkan dan nasib rumah tangga saya dan Mas Radit ke depannya.” Bapak Anita sudah duduk lebih dulu sambil terus mengangkat dagunya tinggi. Membuat Anita dan sang Ibu hanya bisa men

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 91 Cerita Anita 25

    Malam itu juga sesuai rencana Radit dan orang tuanya datang ke rumah orang tua Anita dengan mengendarai dua sepeda motor yang berbeda. Radit mengendarai motornya sendiri sedangkan Bapak dan Ibunya naik motor yang berbeda. Sepanjang perjalanan entah kenapa Radit begitu gugup jika ia akan di pukuli kali ini. Mengingat jika masalah tentang perselingkuhanya dengan Dina sudah terbongkar dan jadi konsusmi di sosial media. Sudah pasti orang tua Anita dan keluarganya yang lain sudah tahu masalah ini walaupun Anita tidak pernah menceritakannya pada mereka.Suara kedua motor itu terdengar cukup keras saat berhenti samping mobil pick up kecil yang terparkir di halaman rumah orang tua Anita. Mobil pick up yang sering di gunakan untuk orang tua Anita untuk membeli sayur di pasar lalu menjakannya saat hari sudah beranjak siang. Radit lebih dulu turun dari motor lalu di susul oleh kedua orang tuanya. Mereka bertiga sudah berdiri di depan pintu rumah orang tua Anita."Cepat kamu ketuk pintunya Dit."

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 90 Cerita Anita 24

    Saat Gilang menganggukan kepalanya, seketika tangis Bu Surti menjadi semakin keras. Pak Andi mengusap setitik air mata yang jatuh ke pipinya. Dalam benak Bu Surti pantas saja sejak Gilang keluar dari kamarnya untuk mengambil wudhu untuk menunaikan sholat subuh, sang putra sudah terlihat sangat lemas. Belum lagi keanehan yang lain dari pria itu dimana Gilang memilih untuk cuti kerja dengan alasan tidak enak badan. Saat Bu Surti mengukur suhu tubuh sang putra dengan telapak tangannya, tubuh Gilang sama sekali tidak terasa panas.“Biarkan saja Gilang cuti hari ini Bu. Mungkin tubuhnya yang terlalu pegal.” Begitu kata Pak Andi setelah sang istri mengatakan tentang rasa khawatirnya karena sikap Gilang yang tiba-tiba berubah.“Lagian Gilang juga belum pernah libur kerjakan?” Tanya Pak Andi lagi untuk mengusir rasa khawatir sang istri pada putra mereka.“Benar juga sih Pak.” Bu Surti menganggukan kepalanya setuju.Tanpa mereka sangka penyebab Gilang terlihat sangat sedih karena pria itu suda

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 89 Cerita Anita 23

    Bersamaan dengan keributan yang terjadi di rumah keluarga Radit, pagi itu Ibu Anita pergi mengendarai motor menuju rumah adiknya yang bernama Bu Surti yang merupakan Ibu Gilang. Hari ini Ibu dan Bapak Anita juga tidak mengambil barangan dagangan dari pasar, sehingga hanya ada sedikri pembeli hari ini. Pekerjaan rumah juga sudah di kerjakan oleh Anita. Jadi, Ibu Anita bisa langsung pergi ke rumah adik dan adik iparnya itu tepat setelah sarapan.Meskipun sudah memakai helm dan masker, sepanjang jalan banyak orang yang menyapa Ibu Anita dengan ramah seperti biasa lalu berbisik di belakang wanita paruh baya itu. Setelah motor yang di kendarai Ibu Anita sudah berlalu dengan hadapan mereka. Seperti yang di takutkan oleh Anita jika perceraiannya dengan Radit akan menjadi bahan gunjingan pada tetangga satu desa bahkan sampai desa sebelah. Tapi, untungnya orang-orang yang membicarakan mereka karena kasihan pada Anita telah di selingkuhi dengan tunangan adik sepupunya sendiri. Setelah menjadi t

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 88 Cerita Anita 22

    “Kenapa kamu bisa ketahuan sampai seperti ini Radit?” Teriak sang Bapak galak setelah menyerahkan hp milik Rina pada pemiliknya. Kening Bapak Radit suydah berkerut dalam tanda jika pria paruh baya itu marah besar. Kedua mata tuanya menatap sang putra dengan tatapan nyalang.“Sudahlah Pak. Mau bagaimana lagi. Yang penting untuk saat ini kita harus membujuk Anita agar tidak melaporkan Radit ke polisi.” Ibu Radit berusaha memberanikan diri untuk membela sang putra. Ini semua juga salahnya karena sudah mendukung hubungan terlarang Radit dengan Dina. Hanya karena hidup mereka masih bergantung pada gaji Anita.“Kan sudah Bapak bilang dulu. Kalau berhubungan dengan Dina yang lelbh kaya dari Anita, ceraikan dulu istrimu itu agar kalian bisa memulai hubungan di saat sudah sama-sama sendiri. Tidak perlu menuntut soal harta karena Anita sudah tidak punya apapun lagi. Waktu tahu Dina sudah punya tunangan, minta saja Dina putus dar tunangannya dengan embel-embel harta. Kenapa kalian nggak bisa mik

  • Nafkah Untuk Keluarga Suamiku   Bab 87 Cerita Anita 21

    Perkataan Pakde Herman itu tentu saja membuat Ibu Radit merasa sangat bingung. Apa yang sebenarnya terjadi hingga Anita memulangkan koper radit ke rumah ini? Belum lagi pria yang tidak mereka kenal dengan seenak hati bisa bicara dengan bebas tentang permasalahan rumah tangga di antara Anita dan Radit.“Apa maksud semua ini Dit?” Tiba-tiba saja Ibu Radit itu teringat pada Dina yang baru saja berkunjung ke rumah ini lalu pergi dengan Radit sambil berboncengan motor. Ia sama sekali tidak tahu alasan Radit pulang ke rumah karena apa. Selain itu, Ibu Radit juga sama sekali tidak curiga saat kemarin malam Radit pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Karena sang putra langsung masuk ke dalam kamar untuk tidur. Bukannya menonton TV bersama keluarga di ruang tengah.“Anita pulang bersamaan dengan Radit ke rumah saat sedang membonceng selingkuhannya itu. Belum sempat Anita bertanya siapa wanita itu dia sudah kabur. Ternyata wanita selingkuhan anakmu ini adalah Dina yang merupakan tunangannya

DMCA.com Protection Status