“Ssh. Udah, jangan nangis lagi.” Kira hanya bisa mengatakan itu, sembari memeluk Aju. Inginnya sih Aju berhenti menangis, tapi dia tidak bisa. Selain karena khawatir dengan kakinya yang sedikit memar karena rupanya terbentur mobil yang berjalan maju akibat ditabrak, dia juga mengkhawatirkan Aiden. Aju tidak sadar tentang kakinya karena lebih memperhatikan Aiden yang jelas saja lebih parah. “Aiden akan baik-baik saja.” Kira kembali mencoba menenangkan. “Aku tidak akan bisa tenang kalau belum melihat Aiden.” Alih-alih menjawab dengan tenang, Aju malah berteriak. “Aju, jangan berteriak di rumah sakit.” Kira dengan terpaksa mendesis. “Kau tidak ingin menarik perhatian orang lain kan?” Mendengar itu, Aju menunduk. Tadi sudah ada seorang perawat yang mengenalinya dan itu berarti, dia tidak bisa bertindak sembarangan. Image-nya sebagai selebriti harus lebih diperhatikan, agar tidak tersebar gosip aneh. Menyebalkan, tapi harus dilakukan. “Maaf.” Tiba-tiba saja, seorang perawat data
Baca selengkapnya