Papah membuka pintu dan mulai menapaki lantai dalam rumah. Hawa pengap seketika mendominasi suasana di ruangan ini. Mungkin, karena pintu tertutup rapat dan tak ada angin yang masuk ke dalam ruangan.Terdapat lorong yang menjadi jalan masuk ke dalam ruang kamar yang saling berhadapan. Tiga di antaranya adalah kamar tidur dan satu kamar mandi di sebelah kiri paling pojok. Di ruangan belakang setelah kamar mandi ada dapur dan kamar mandi lagi. 'Tunggu, kenapa ada dua kamar mandi di rumah ini?' batinku bingung. Hanya saja, aku tak berani menyuarakannya.Perlahan, kami semua mulai berbenah membersihkan rumah. Untungnya, tak banyak debu yang aku bersihkan karena seminggu lalu Papah sudah lebih dulu membersihkan rumah ini. Rumah pun tampak mulai nyaman.Di sisi lain, aku dan Qinar merapikan kain seprai yang sudah terpasang sempurna. "Kak, aku capek," keluh Qinar lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Aku ikut merebahkan tubuh ku di samping tubuh Qinar."Iya Dek. Kaka
Baca selengkapnya