Baru saja menutup pintu mansion, Elvan dikejutkan dengan kehadiran papanya yang duduk di ruang tamu. Pria itu terlihat menunduk sambil memegangi kepalanya."Kenapa papa ke sini?" tanya Elvan berjalan mendekat.David mengangkat wajahnya, menepuk sofa di sebelahnya yang kosong. "Papa mau bicara sesuatu yang penting. Dengarkan baik-baik."Meskipun keningnya mengernyit bingung, Elvan menurut untuk duduk di samping papanya. "Ada apa?""Elvan, kamu tahu keluarga kita sudah berantakan, bukan? Kamu pasti juga bisa menebak bahwa sebentar lagi perusahaan papa akan bangkrut." David menarik napas dalam. Merasakan sesak yang mengganjal di dadanya."Kita harus segera pindah ke rumah yang lebih kecil setelah rumah kita dijual untuk menggaji para karyawan. Papa berharap kamu bisa mengerti jika kamu terpaksa harus putus kuliah. Kita sudah tidak mempunyai harta yang melimpah, Elvan. Kamu tidak bisa terus berkuliah di universitas yang mahal dan mengeluarkan banyak uang," jelas David, mengembuskan napas
Read more