Home / Romansa / Mantan Terindah / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Mantan Terindah: Chapter 81 - Chapter 90

105 Chapters

Bab. 81 Merindukanmu

Malam harinya, Mike tampak berjalan mondar-mandir mirip setrikaan rusak di kamarnya. Sebelah tangannya memegang ponsel yang dia tempelkan di telinga kanannya. Dia sedang bertelepon dengan seseorang."Iya, Sayang. Aku langsung marah pas ketemu Rayhan terus aku nonjok dia."Melissa tampak khawatir. "Mike, emang kamu harus banget ya, pake nonjok Rayhan segala? Kamu nggak mau dengerin penjelasan dia dulu gitu?"Mike terlihat sangat frustrasi. "Aku tadi terlalu emosi, Sayang. Jadi aku langsung tonjok aja muka dia pas ketemu. Lagipula si Rayhan tuh diem aja aku kata-katain. Dia nggak melakukan pembelaan apapun, seolah-olah apa yang aku bilang ke dia itu dibenarkan sama dia.""Ya jelas dia diem aja, Mike. Kamu main tonjok aja. Kalau kamu nggak pake marah-marah dan bicara baik-baik, Rayhan pasti mau ngasih penjelasan ke kamu. Kamu kan kakaknya." Melissa berusaha menasihati Mike. "Terus juga ya, kita nggak bisa main percaya aja sama wartawan itu. Siapa tahu aja dia bohong."Awalnya Mike juga b
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab. 82 Aruna Lavaros

"Bukan. Ini Melissa," ujar Melissa di ujung telepon.Senyuman mengembang di bibir Bella lenyap seketika. "Kamu, Mel. Aku pikir Rayhan.""Ya lagian kamu ini, emang sejak kapan mama kontak aku di hape kamu itu 'Rayhan'? Jangan-jangan saking bucinnya sama Rayhan, kamu namain semua kontak di hape kamu pake nama 'Rayhan'?" Melissa langsung nyerocos."Dih, sembarangan aja kamu. Ya enggaklah. Tadi aku tuh nggak sempet lihat nama di hape aku."Melissa hanya menghela napas. Dia tahu apa yang sedang dialami sahabatnya itu. Dan menurutnya wajar Bella bersikap seperti itu. "Jadi sampai sekarang si Rayhan belum juga menghubungi kamu?""Belum. Aku chat aja cuma diread doang, Mel. Ngeselin banget, tahu nggak. Padahal aku udah bela-belain dateng ke rumahnya dan chat dia duluan. Kurang nekat apa lagi coba aku, Mel?" Bella langsung curhat sambil mengomel. Karena padaa dasarnya dia cukup kesal juga dengan perlakuan Rayhan padanya. Pria itu bahkan tidak meminta maaf sudah mengatakan hal menyakitkan pada
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab. 83 Mari Kita Bertemu Lagi

Rayhan lumayan terkejut mendengar jawaban Aruna. Dia menatap gadis di depannya itu dengan berbagai pikiran di kepalanya."Saya sakit leukimia, Pak." Aruna mengulangi jawabannya. "Dulu saya sering sekali sakit, makanya saya sering minta cuti waktu syuting drama. Dan akhirnya saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dengan SG karena mau fokus dengan pengobatan saya. Padahal saya masih ingin bermain dalam drama tersebut dan bertemu Pak Rayhan sesering mungkin." Aruna menjelaskan panjang lebar."Kenapa kamu tidak jujur saja kalau kamu sakit?" tanya Rayhan. "Perusahaan bisa memberikan kamu cuti sampai kamu sembuh lalu bisa melanjutkan kontrak lagi.""Tidak semudah itu untuk berkata jujur, Pak. Saya tidak mau ada orang yang tahu tentang penyakit saya "Benar. Apa yang dikatakan Aruna memang benar. Tidak semudah itu untuk berkata jujur. Hal itulah yang Rayhan rasakan saat ini. Dia sendiri bahkan tidak bisa mengatakan tentang penyakitnya pada Bella, bisa-bisanya dia memberikan nasiha
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab. 84 Kegelisahan Mike

Ingatan Mike kembali ke belasan jam yang lalu saat dia membawa Rayhan ke rumah sakit dalam keadaan pingsan. Saat itulah dia bertemu Naura dan mengatakan semua tentang penyakit Rayhan dan juga mengenai kondisinya yang sekarang."Kanker otak? Kamu gila ya, Naura?" Itu adalah kalimat pertama yang diucapkan Mike ketika Naura menyebutkan tentang penyakit Rayhan. "Nggak. Nggak mungkin. Kamu pasti lagi bercanda, kan? Kamu sengaja mau ngerjain aku, kan? Nggak akan mempan sama aku."Naura yang memang sedang tidak bercanda itu tetap memasang wajah seriusnya dan menatap Mike yang tampak tak bisa menerima kenyataan.Saat ini mereka sedang ada di ruangan Naura.Mike yang awalnya tak bisa mempercayainya, ketika melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan Naura, perlahan mulai berusaha menerima kenyataan. "Kamu nggak bercanda? Kamu serius?""Mike, aku ini seorang dokter. Kamu pikir buat apa aku bercanda kalau menyangkut tentang pasien aku? Apalagi ini bukan hal yang bisa dibuat bahan bercandaan. Kamu tah
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab. 85 Aku Nggak Mau Putus

"Mereka belum putus, Kak." Melissa meralat ucapan Winky dengan suara berbisik juga. "Mereka cuma lagi berantem aja.""Tapi nanti ujungnya pasti putus juga," ujar Winky yang justru memulai menggosipkan Bella. "Kalau dilihat dari situasinya, kayaknya Pak Rayhan lagi nyari waktu yang tepat buat mutusin Bella.""Hush, Kak Winky jangan bicara sembarangan, dong. Pak Rayhan itu cinta banget sama Bella, jadi mereka nggak mungkin putus." Melissa berkata sambil sesekali melirik ke arah Bella---takut Bella mendengarnya dan marah."Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini, Mel. Kamu tahu nggak, Pak Rayhan sama Bella pacaran aja awalnya aku pikir itu nggak mungkin tapi terjadi juga, kan?""Emang kenapa Kak Winky mikir mereka nggak mungkin pacaran?" Melissa tanpa sadar malah ikutan menggosipkan Bella---padahal yang mereka gosipkan ada di sana."Ya, kamu pikir aja. Aneh banget Pak Rayhan yang merupakan CEO SG Entertainment itu bisa suka sama Bella yang playgirl dan tukang bikin keributan." "Tapi k
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab. 86 Semoga Kamu Bahagia

"Aku mau ketemu kamu, Ray. Kamu di mana sekarang? Kalau kamu sibuk, biar aku yang datang ke tempat kamu. Kita perlu membicarakan banyak hal, kan?" Bella semakin bingung dan mulai khawatir mengenai hal apa yang akan pria itu sampaikan padanya. Ucapan Winky tentang 'putus' benar-benar membuatnya takut hal itu akan terjadi. "Hari ini aku mau balik ke Amerika," ujar Rayhan tiba-tiba. Hening kembali. Butuh beberapa detik untuk Bella berusaha mencerna ucapan Rayhan. Kembali ke Amerika? Apa Rayhan sedang bercanda sekarang?"Aku akan ke Amerika, Bella." Rayhan terdengar sengaja mengulangi ucapannya karena tahu Bella pasti terkejut."Apa? Apa kata kamu? Amerika?" Bella benar-benar bingung dan berharap dia salah dengar atau Rayhan bercanda karena tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba berkata mau pergi ke Amerika. "T-Tapi kenapa? Kamu nggak bisa---" "Aku akan pergi, Bella," potong Rayhan.Debaran jantung Bella yang tadi sudah mulai berdetak normal, kini kembali berdetak sangat cepat. "K
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab. 87 Belum Melupakannya

Dua bulan kemudian .... Bella bercermin dan mengamati bekas jahitan panjang di dahinya paling atas. Merasa sudah cukup puas mengamatinya dari segala sisi, dia pun kembali menutupinya dengan poni rambutnya. Tiap kali mengingat tentang kecelakaan mobil yang menimpanya dua bulan yang lalu, Bella selalu teringat tentang Rayhan. Bahkan tanpa ingat tentang kecelakaan itu pun, dia tetap memikirkan pria itu. Bella masih belum bisa melupakannya karena memang tak berniat melupakan Rayhan.Sampai hari ini pun, Bella masih sedih atas kepergian Rayhan. Bella pergi ke halaman samping rumahnya dan duduk memandangi air kolam renang yang jernih di bawah kakinya. Dari air jernih itu terlihat jelas pantulan wajah sedihnya.Melissa datang ke rumah Bella untuk bertemu dengan sahabatnya itu. "Hai, Bel," sapa Melissa dengan wajah cerah ceria. Bermaksud mau menghibur Bella. Bella hanya menoleh sebentar lalu kembali memandangi wajahnya di air kolam. "Tadi aku dapet telepon dari Kak Winky, katanya film te
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab. 88 Bertemu Mantan

Namun Nirina tidak melihat Bella. Dia terlalu sibuk memikirkan nasib bayinya. Bella masih setia memandangi brankar yang melaju membawa Nirina sampai berbelok ke suatu arah. Dia sempat mengedarkan pandangannya---mencari tahu apa ada keluarganya yang menemaninya di belakang. Tapi tidak ada siapa-siapa. Mungkinkah Nirina datang ke rumah sakit sendirian? Dalam keadaan hampir melahirkan seperti itu? Lalu di mana Ferly? "Terus bagaimana sekarang?" tanya Evellyn, yang waktu itu sambungan teleponnya masih tersambung dengan Bella. "Kamu jadi ke sini apa enggak? Mama harus ketemu sama klien sekarang juga?" "Maaf, Ma. Kayaknya aku nggak bisa. Mama pergi sendiri aja, ya. Daahh ...." Bella memutus sambungan telepon dengan Evellyn dan berjalan mengikuti ke mana para suster membawa Nirina.Baru beberapa langkah Bella berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang---membuat Bella dan orang itu hampir terjatuh. Namun beruntungnya keduanya tak sampai jatuh tersungkur karena si ora
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more

Bab. 89 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Wanita yang ternyata Maya---sekretaris pribadi Evellyn tersebut tampak tersenyum malu-malu. "Sudah lama kok, Bel. Winky ini dulu mantan pacar saya waktu SMA. Setelah bertahun-tahun, tidak menyangka kami bertemu lagi waktu saya dan Ibu Direktur berkunjung ke kantor Winky bulan lalu." "Terus kalian CLBK?" tanya Bella hampir tak percaya. Banyak sekali yang CLBK belakangan ini. Dia dan Rayhan, Sofia dan Hilman, Maya dan Winky. Lalu apa selanjutnya adalah Evellyn dan Vicko? "Ya apalah namanya, CLBK, atau CL apalah itu. Yang penting aku sama Maya sekarang pacaran." Winky berkata dengan sewot karena menolak menjelaskan kronologi dia bisa CLBK dengan Maya. Tidak ada manfaatnya juga menceritakannya pada Bella. "Mending kamu sama Melissa pulang aja sana. Aku sama Maya mau berdua-duaan di sini." Bella yang tadi sempat kaget dan tak percaya, sekarang sudah bisa menerima. "Tanpa diusir pun aku juga udah mau pulang, kok. Yuk, Mel. Kita pulang.""Bentar, aku ambil tas." Melissa berjalan cepat menu
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab. 90 Kenapa Kamu Masih di Sini?

"Iya. Aku sering cerita soal kamu dan mama kepengen banget ketemu sama kamu. Dia sengaja pulang ke Jakarta cuma buat ketemu sama kamu, loh. Kamu mau kan, ketemu sama mama aku?" Daniel terlihat bahagia sekali mengatakannya, seolah ada makna tersembunyi dengan kedatangan sang mama nanti. Hal itu pun yang Bella rasakan. Dia merasa khawatir Daniel melebih-lebihkan cerita tentang hubungan mereka pada mamanya sehingga membuat beliau salah paham atau semacamnya. Bella lebih bingung lagi jika pertemuan yang dimaksud itu kemungkinan membahas mengenai hubungannya dengan Daniel. "Gimana, Bel? Kamu mau kan, ketemu sama mama aku?" tanya Daniel penuh harap. "....""Mama aku nggak galak, kok. Kamu nggak akan dimakan sama dia. Santai aja. Hehehehe ...." Bella tidak tahu harus bagaimana. Dia mau menyetujui pertemuan itu tapi khawatir akan mendapatkan beberapa pertanyaan yang tidak bisa dia jawab. Jika dia menolak, Bella merasa tak enak pada mama Daniel yang katanya sengaja mau pulang ke Jakarta han
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status