Beranda / Romansa / Mantan Terindah / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab Mantan Terindah: Bab 61 - Bab 70

105 Bab

Bab. 61 Double Date

"Hah?" Rayhan refleks mengusap-usap sekitar mulutnya. Dan malah ditertawakan oleh Bella. Pertanda wanita itu mengerjainya. "Jangan sembarangan, ya. Aku kalau tidur nggak pernah ngiler." "Kamu mana tahu kamu ngiler apa enggak. Kan kamu tidur." "Ya pokoknya aku tahu kalau aku nggak pernah ngiler." Rayhan menegaskan dengan kesal. Bella tertawa dan mengangguk-angguk. "Iya, iya, percaya kok." "Kamu ngapain ke sini? Ada yang mau dibicarain?" tanya Rayhan. "Kamu pasti nggak cek hape kamu, ya? Aku teleponin dari tadi nggak diangkat.""Iya, tadi aku habis selesai rapat. Maaf, belum sempet cek hape. Emang ada yang penting, ya?"Bella menggeleng. "Bukan hal yang terlalu penting juga, kok. Cuma aja, kata Melissa, Mike mau ngajakin kita buat double date nanti malam. Kamu bisa nggak?" "Double date?" Bella mengangguk-angguk. "Iya. Tapi kalau kamu capek juga, nggak apa-apa, kita nggak usah ikut." "Kamu pengen ikut?""Aku ngikut kamu aja," kata Bella santai."Ya udah, aku bisa kok," jawab Rayha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

Bab. 62 Ketika Kamu Menjadi Orangtua

Mike melotot. "Udah berangkat? Mama berangkat dari subuh apa gimana?" Dia mengecek jam tangannya. "Sekarang aja masih terlalu pagi buat berangkat kerja. Nah mama udah berangkat dari tadi? Jangan-jangan mama tidur sambil jalan ya, Om?"Vicko yang sangat mengenal tabiat keponakannya itu hanya bisa geleng-geleng kepala sambil terus tersenyum saja."Boleh nggak, kalau aku pindah aja kerja di kantor Om Vicko? Capek banget diomelin mama terus." Mike mengeluh betapa cerewetnya sang mama. "Om sih, enak. Nggak perlu tiap hari ke kantor nggak ada yang ngomelin." Vicko malah tertawa. "Padahal Om juga pengen ada yang cerewet dan mengomeli Om." Mike pun nyengir. Dia tak bermaksud menyinggung Vicko yang berstatus duda itu. "Hehehe ... yang sabar ya, Om. Ya udah, aku berangkat dulu, Om. Nanti mama bakalan ngamuk-ngamuk kalau aku datengnya telat." "Hati-hati." Mike pun melenggang pergi. Seperginya Mike, Vicko mendapat telepon dari seseorang. "Halo? Oh, Pak Kenzo." Vicko tampak sangat senang mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

Bab. 63 Dia Segalanya

Bella bermaksud mau mendekati Rayhan, tapi Daniel melarangnya. "Mau ke mana? Mau ke tempatnya Rayhan?" "Iya.""Nggak usahlah. Kamu lihat sendiri kan, dia? Dia lagi sibuk pertemuan sama kliennya. Apa kamu mau ganggu?" "Tapi ...." "Kamu takut Rayhan cemburu? Aku pikir, dia nggak cemburu deh, sama kamu. Kamu lihat kan tadi, ekspresinya biasa-biasa aja. Itu tandanya dia percaya sama kamu," kata Daniel yang sebenarnya dia yakin kalau Rayhan cemburu. Bella masih khawatir, tapi Daniel terus membujuknya. "Udahlah, nggak apa-apa. Rayhan pasti ngerti kok, kalau kita cuma mau makan siang biasa aja. Kayaknya di sini tempatnya udah penuh deh, gimana kalau kita cari tempat lain aja buat makan?" Bella masih terus memandang ke tempat Rayhan yang sedang berbicara serius dengan orang yang diyakini Bella merupakan orang penting itu. "Yuk." Daniel merangkul Bella dan mengajaknya pergi, tujuannya pasti supaya Bella tidak bertemu dengan Rayhan. Saat Bella dan Daniel keluar, Rayhan menegakkan kepalany
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

Bab. 64 Kamu Nggak Marah 'Kan?

Mobil Bella melaju membelah keramaian kota Jakarta. Dia sedang dalam perjalanan menuju tempat janjiannya dengan Rayhan malam ini. Jam digital di ponselnya menunjukkan waktu yang hampir merapat ke pukul tujuh malam. Bella semakin tak sabar untuk segera sampai ke sana dan menjelaskan semuanya tentang pertemuannya dengan Daniel tadi siang. Kenyataan bahwa sampai sekarang Rayhan tidak menelepon atau membalas chat-nya membuatnya khawatir akan ada kesalahpahaman di antara mereka. Sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Bella mengira itu adalah telepon dari Rayhan, tapi ternyata bukan. Evellyn yang meneleponnya. "Halo, Ma. Kenapa?" Bella sudah membelokkan mobilnya ke halaman Sweet Cafe saat menerima telepon dari mamanya. "Bella, ini saya," terdengar suara seorang perempuan di ujung telepon. Bella pun langsung mengenali suara tersebut. "Kak Maya? Kok Kakak pegang hape mama?" "Saya hanya mau memberitahu, kalau sekarang Bu Direktur ada di rumah sakit." Wanita bernama Maya yang merupakan sekre
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

Bab. 65 Tak Ada Restu Sampai Kapanpun

Seseorang bersepatu hitam mengkilat dengan celana panjang berwarna selaras, berjalan dengan langkah santai di sebuah lorong rumah sakit. Setelah berjalan jauh, dia berhenti di depan sebuah ruang rawat inap VIP. Dia buka pintu tersebu dan masuk ke dalam. Evellyn sedang tertidur dan tidak menyadari ada seseorang yang masuk ke ruang inapnya. Dia sedang sendirian saat ini. Laki-laki itu terlihat meletakkan sekeranjang buah-buahan segar di atas sebuh meja kaca yang berada di ruangan tersebut. Lalu dengan langkah perlahan, dia mendekati Evellyn yang masih tertidur dan berdiri di sebelahnya. Entah karena merasa ada yang datang atau karena memang kebetulan terbangun, Evellyn membuka matanya. Dan saat melihat di sebelahnya mendadak ada orang selain Bella, dia tampak terkejut. Lebih tepatnya kehadiran orang ini tidak diharapkannya. "Kamu?" Rayhan tersenyum tipis. Sangat tipis sampai tak terlihat kalau dia sedang tersenyum. Paling tidak, dia sudah berusaha tetap bersikap ramah daripada harus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya

Bab. 66 Jangan Pergi Lagi

"Lebih baik Bella nggak pernah tahu sampai kapan pun. Iya, dia nggak boleh tahu tentang penyakit aku, Ra. Aku harap kamu jangan bocorin apa-apa ke dia," pinta Rayhan dengan sungguh-sungguh. "Tapi, Ray---" "Bella nggak boleh tahu. Okey?" Rayhan menegaskan sekali lagi. "Kamu bisa jaga rahasia kan, kali ini? Aku yakin kamu bisa, karena kamu juga udah pernah menyembunyikan sesuatu dari aku." Sebenarnya Naura kurang setuju kali ini. Mengingat masalah sebelumnya betapa hancurnya Rayhan saat mengetahui penyakitnya, Naura juga yakin hal itu pasti akan terjadi juga pada Bella. Sekarang atau nanti akan sama saja. Walaupun tidak mau membayangkan kemungkinan terburuk, tapi jika Bella tahu lebih awal, dia bisa mempersiapkan dirinya. Ibarat apabila seseorang berjalan dan tahu di depannya ada lubang, orang itu tidak akan jatuh ke lubang tersebut. Akan tetapi jika Rayhan yang memintanya untuk tidak mengatakan apa-apa, Naura tak bisa menolak. Mungkin saja Rayhan sudah mempersiapkan waktu yang tepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya

Bab. 67 Kejutan di Kantor

Rayhan merasa sedih. Dulu saat mengatakan janji untuk tidak akan pernah meninggalkan Bella lagi apapun yang terjadi, dia sangat yakin. Tapi kenapa sekarang dia ragu? "Kamu nggak lupa sama janji kamu, kan?" "Hm. Aku nggak lupa, kok." Bella merasakan ada yang aneh, lalu melepaskan pelukannya dan mengamati tubuh Rayhan dengan seksama. Dia bahkan memegang-megang pipi Rayhan. "Kenapa, sih? Kok ngelihatinnya gitu banget?" "Kok kamu kurusan ya, Ray?" tanya Bella setelah mengamati dan merasakan pelukannya tadi.Rayhan mengakui belakangan ini dia tidak napsu makan. Kalau pun makan itu pun dia paksakan dan tidak sebanyak biasanya. Jadi wajar jika mungkin berat badannya turun, karena dia juga kadang lupa makan saat sedang sibuk bekerja. Atau mungkin dia kurus karena penyakitnya? "Masa sih?" Rayhan pura-pura tidak tahu. "Enggak, kok. Perasaan kamu aja kali." "Kamu pasti sering ngelewatin makan karena terlalu sibuk, kan? Tadi kamu udah makan siang belum?" Bella langsung menginterogasi.Rayha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Bab. 68 Bunga Sakura

Vicko yang ada di sebelahnya hanya bisa menghela napas. "Awalnya Papa memang nggak tahu. Tapi setelah Papa ketemu langsung, Papa lumayan kaget juga, sih.""Terus Papa sengaja mempertemukan Tante Sofia dan Om Hilman?"Vicko mengangguk. "Sudah dua puluh tahun mereka bercerai, dan tante kamu masih tetap sendiri sejak itu. Kak Hilman pun hanya pernah menikah sebentar lalu bercerai, dan menduda sampai sekarang. Papa pikir mungkin mereka masih belum bisa melupakan satu sama lain. Jadi nggak ada salahnya Papa mempertemukan mereka kembali.""Papa mau berlagak jadi mak comblang buat mereka?"Mendengar kata 'mak comblang' membuat Vicko tertawa geli. "Bisa dibilang begitu. Papa pikir mereka nggak akan secepat ini memutuskan untuk kembali bersama. Tapi jujur, Papa senang kalau tante kamu bisa rujuk lagi dengan mantan suaminya. Dia nggak akan sendirian lagi seenggaknya."Rayhan menatap papanya penuh makna. "Apa Papa juga mau aku comblangin sama mantan Papa?"Vicko tahu ke mana arah pembicaraan ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Bab. 69 Berapa Lama Waktu Kamu?

"Nih." Mike menyerahkan sesuatu di dalam kantong keresek hitam pada Rayhan.Mike hari ini baru saja pulang dari Bali setelah pergi liburan selama tiga hari. Dia pun masih memegang kopernya saat memberikan barang itu pada Rayhan.Rayhan yang sudah bersiap mau berangkat ke kantor pun heran dan penasaran dengan isi kantong plastik yang dibawa Mike. "Apaan, nih?""Oleh-oleh."Rayhan dengan penasaran mengecek isi kantong plastik hitam yang diberikan Mike padanya. Lalu kedua matanya membulat sempurna melihat sebotol air mineral berukuran 500 ml. Awalnya Rayhan mengira itu benar-benar air mineral yang dibeli di toko, tapi setelah mengamati warna airnya yang sedikit keruh, pikirannya langsung tertuju ke suatu arah. Dia menatap Mike seolah membutuhkan penjelasan."Itu air laut Pantai Kuta yang kamu minta." Mike menjawab santai."Jadi ini beneran air laut?" Rayhan yang masih tidak percaya bahwa Mike benar-benar membawakannya air laut seperti keinginannya, mencoba memperjelasnya. Padahal waktu it
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Bab. 70 Tuhan Tak Izinkan Kalian

"Apa tujuan kamu tetap mendekati anak saya dengan kondisi kamu yang sakit parah seperti itu? Kamu mau mempermainkan anak saya? Kamu mau membuat Bella merawat kamu saat kamu sakit? Atau kamu mau Bella menangisi kematian kamu?""Tante Evellyn." Rayhan yang sudah tidak tahan dengan berbagai tuduhan yang dilayangkan Evellyn padanya, langsung menyelanya. "Saya tidak pernah punya pikiran seperti itu.""Lalu apa?" Evellyn terlihat tertantang untuk mendengar jawaban Rayhan."Saya hanya ingin membahagiakan Bella."Evellyn meremehkan. "Membahagiakan Bella? Kamu pikir kamu bisa? Kebahagiaan macam apa yang bisa diberikan oleh orang sakit? Kamu tidak bisa membahagiakan anak saya, Rayhan. Kamu harus sadar diri."Walaupun Evellyn terus mengatakan hal-hal yang menyakitinya, Rayhan tetap berusaha tersenyum menanggapinya. "Paling tidak, saya bisa menebus waktu 12 tahun kami yang hilang karena Tante.""Tinggalkan Bella." Untuk ke sekian kalinya Evellyn mengatakan kalimat tersebut, dan sepertinya dia tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status