Beranda / Romansa / Mantan Terindah / Bab. 70 Tuhan Tak Izinkan Kalian

Share

Bab. 70 Tuhan Tak Izinkan Kalian

Penulis: Larasatiameera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-23 19:26:22
"Apa tujuan kamu tetap mendekati anak saya dengan kondisi kamu yang sakit parah seperti itu? Kamu mau mempermainkan anak saya? Kamu mau membuat Bella merawat kamu saat kamu sakit? Atau kamu mau Bella menangisi kematian kamu?"

"Tante Evellyn." Rayhan yang sudah tidak tahan dengan berbagai tuduhan yang dilayangkan Evellyn padanya, langsung menyelanya. "Saya tidak pernah punya pikiran seperti itu."

"Lalu apa?" Evellyn terlihat tertantang untuk mendengar jawaban Rayhan.

"Saya hanya ingin membahagiakan Bella."

Evellyn meremehkan. "Membahagiakan Bella? Kamu pikir kamu bisa? Kebahagiaan macam apa yang bisa diberikan oleh orang sakit? Kamu tidak bisa membahagiakan anak saya, Rayhan. Kamu harus sadar diri."

Walaupun Evellyn terus mengatakan hal-hal yang menyakitinya, Rayhan tetap berusaha tersenyum menanggapinya. "Paling tidak, saya bisa menebus waktu 12 tahun kami yang hilang karena Tante."

"Tinggalkan Bella." Untuk ke sekian kalinya Evellyn mengatakan kalimat tersebut, dan sepertinya dia tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantan Terindah   Bab. 71 Mengingat Wajahmu

    "Cuma melihat wajah kamu aja," jawab Rayhan. "Aku pengen bisa tetep inget wajah kamu meskipun dengan mata tertutup nantinya.""Aku aja selalu inget wajah kamu meskipun lagi merem," kata Bella. "Bahkan aku masih ingat wajah kamu meskipun belasan tahun kita nggak ketemu."Rayhan mengangguk. "Kamu pasti selalu mikirin aku sepanjang hari, ya? Seneng banget rasanya dicintai.""Emang kamu nggak mikirin aku sepanjang hari? Cuma aku aja yang dikirin kamu? Apa aja yang kamu pikirin? Kerjaan?" semprot Bella ngambek dan memanyunkan bibirnya.Rayhan tertawa melihat ekspresi Bella tiap sedang ngambek. "Aku juga harus inget sama ekspresi menggemaskan kamu ini kayaknya," ujarnya sambil menarik pipi Bella dan membuat Bella teriak kesakitan.Bella mengalungkan kedua lengannya ke leher Rayhan dan memeluknya sambil tersenyum bahagia. "Kamu akan selalu ada di pikiran aku, Ray. Dan aku nggak akan lupa wajah kamu."Rayhan membalas pelukan Bella dengan wajah sedihnya yang sejak tadi tidak berani dia tunjukka

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Mantan Terindah   Bab. 72 Hot News

    "Bel, please .... Aku sengaja dateng ke sini buat nenangin pikiran. Kamu tahu kan, dulu aja kamu di sini semalam sama aku, mama kamu udah bikin masalah lagi. Dan kali ini aku nggak mau ada masalah kayak gitu lagi. Aku butuh nenangin pikiran.""Jadi kamu masih takut aja berurusan sama mama aku? Aku kan udah bilang, mama nggak bakalan bisa misahin kita lagi. Jadi ya udahlah, nggak usah terlalu dipikirin soal mama aku.""Iya, kamu bener. Tapi tetep aja, aku nggak mau ada masalah lagi paling nggak dalam waktu seminggu ini. Aku butuh ketenangan," pinta Rayhan. "Kepalaku pusing."Tapi bagi Bella permintaan Rayhan itu seperti ketidaksukaan kalau dirinya ada di sana bersama Rayhan. Bella menganggap Rayhan mengusirnya. "Jadi kalau aku di sini bakalan nimbulin kekacauan buat kamu? Aku bakalan bikin ribut dan ganggu ketenangan kamu gitu?""Bukan gitu maksud aku. Kamu tolong ngertiin aku sekali ini aja." Akhirnya mereka berdua malah bertengkar di saat yang tidak tepat dan sama sekali tidak pernah

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24
  • Mantan Terindah   Bab. 73 Konferensi Pers

    'Seorang saksi mata melihat Rayhan Raditya---seorang pemilik rumah produksi ternama di Indonesia bernama SG Entertainment keluar dari villa-nya yang berada di Puncak bersama dengan Bella---artis terkenal yang saat ini sedang naik daun, subuh dini hari pada hari Senin, 21/11 kemarin. Setelah diselidiki, ternyata Rayhan yang mengajak Bella menginap di villa-nya tersebut dan mereka hanya tinggal berdua.''Tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan di dalam rumah, tapi dari sumber yang kami peroleh bahwa keduanya sekarang ini sedang dalam tahap PDKT atau tahap pendekatan untuk berpacaran.''Mengingat masalah yang dulu pernah timbul di antara keduanya, dan baik Rayhan maupun Bella dengan terang-terangan menolak mentah-mentah gosip yang beredar mengenai mereka, kali ini baru terbukti.''Bella mengikat kontrak dengan SG Entertainment dan sengaja membuat masalah dengannya hanya karena ingin mendongkrak popularitas, sedangkan Rayhan memaksa Bella menandatangani kontrak dengan maksud lain yaitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Mantan Terindah   Bab. 74 Pengakuan

    "Bagaimana dengan Bella? Apa benar Bella yang menyukai Anda dan dia sengaja mendekati Anda untuk mendongkrak popularitasnya? Dan apa yang Anda dan Bella lakukan di Puncak malam itu? Apa kalian hanya berdua saja di rumah itu?""Ya, kami hanya berdua di sana. Saya mengambil cuti kerja dan bermaksud akan menghabiskan waktu cuti saya di Puncak, tapi ternyata Bella datang ke sana dan mencari saya. Saya dan Bella tidak melakukan apapun di sana.""Jadi Bella yang sengaja menyusul Anda ke Puncak?"Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya. Bella yang datang ke sana untuk mencari saya. Apa tujuan Bella mencari saya, saya rasa saya tidak perlu memberitahukan kepada kalian semua. Karena itu semua masalah pribadi dan Bella sendiri yang nanti akan menjelaskan kepada kalian semua. Tapi hanya satu yang ingin saya tegaskan di sini. Bahwa saya tidak pernah mengajak Bella ke Puncak apalagi mau berbuat mesum dengan dia. Itu semuanya tidak benar."Bella langsung berbalik dan berlari pergi dengan hati kecewa me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-25
  • Mantan Terindah   Bab. 75 Mengabaikanmu

    Bella mengusap air matanya yang sudah meluncur membasahi pipinya. "Tetep aja kamu lebih pentingin perusahaan daripada aku. Perusahaan nggak bakal ngerasain sakit kalau dipandang rendah, perusahaan nggak bisa nangis, perusahaan juga nggak bakal sedih kalau image-nya jelek. Tapi aku? Aku manusia, Ray. Kamu tahu, hari ini kamu udah nyakitin aku. Nyakitin aku buat yang kedua kalinya, bahkan sekarang semua orang tahu.""....""Apa sih, yang kamu pikirin sebenernya? Apa kamu nggak mikirin gimana perasaan aku? Kenapa sih, kamu kayak gini? Apa menurut kamu, aku ini nggak pantes jadi pacar kamu sampai-sampai kamu nutup-nutupin hubungan kita? Apa segitu takutnya kamu, ngadepin masalah kayak gini cuma demi menjaga nama baik perusahaan kamu?"Rayhan tetap diam, berusaha tidak menatap wajah Bella yang sedang menangis. Dia menatap ke mana pun asal bukan ke tempat Bella. Untuk kali ini menghindari kontak mata dengan Bella seolah wajib dia lakukan agar dia tidak goyah akan keputusan yang sudah diambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26
  • Mantan Terindah   Bab. 76 Kecurigaan Bella

    "Kamu kenapa sih, kayak gini? Apa sebenernya bukan ini yang kamu harepin dari aku?" tanya Bella tak habis mengerti dengan sikap Rayhan akhir-akhir ini padanya.Rayhan tidak menjawab."Terus apa yang kamu mau?""Kamu pulang aja. Kamu nggak bawa mobil, kan? Minta Mike buat anterin kamu." Rayhan berjalan ke atas. "MIKE, ANTERIN BELLA PULANG!"Mike yang ternyata diam-diam menguping pembicaraan mereka dari atas, langsung saja pergi sebelum Rayhan melihatnya. Dia masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamar pelan-pelan tanpa ada suara. Wajahnya terlihat tegang, takut kepergok menguping.Bella berjalan keluar rumah dengan menangis. Mungkin tadi maksud Bella tidak bawa mobil, karena nanti pulangnya akan diantar oleh Rayhan. Tapi ternyata .... Entahlah, kenapa Rayhan berbuat seperti itu? Hal tersebut menyisakan tanda tanya besar di benaknya.Mike segera saja keluar kamar karena mendengar teriakan Rayhan memintanya mengantar Bella. Dia menoleh sebentar ke kamar Rayhan, lalu berlari menuruni anak ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-27
  • Mantan Terindah   Bab. 77 Alasan yang Tersembunyi

    Vicko duduk santai di sebuah taman bermain anak-anak. Di sana ada berbagai macam mainan anak, mulai dari ayunan, jungkit-jungkit, perosotan, dan masih banyak lagi. Karena ini hari Minggu, taman bermain cukup ramai dikunjungi para anak kecil beserta mama atau papanya.Kesendirian Vicko berakhir dengan kedatangan seseorang bersepatu hak tinggi yang berjalan mendekatinya. Vicko langsung menyingkirkan dua gelas kopi instan yang sejak tadi dia letakkan di sebelahnya, untuk memberi tempat orang itu duduk di sana."Silahkan duduk."Evellyn duduk di sebelah Vicko dengan setengah hati. Pandangannya lurus ke depan---melihat dua orang anak kecil bermain ayunan bersama orangtuanya. Mereka semua tampak bahagia. Berbanding terbalik dengan suasana hati dua orang yang kini duduk memandangi mereka."Kopi." Vicko menyerahkan segelas kopi pada Evellyn."Simpan saja. Aku tidak mau apa-apa dari tangan kamu," ujar Evellyn dengan dinginnya.Vicko pun menyerah dan meletakkan gelas kopi di sisi yang lain."Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-28
  • Mantan Terindah   Bab. 78 Bintang di Hati

    Vicko mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang---membelah kota Jakarta. Beruntungnya dia tidak terjebak macet di jam makan siang seperti ini. Walaupun sedang memegang kendali mengemudi, Vicko tidak bisa fokus seluruhnya ke jalanan. Sebagian pikirannya tertuju ke tempat lain. Saat dia memarkir mobilnya di depan sebuah toko bunga, ingatannya tentang pertemuannya dengan Evellyn sebelum ini pun kembali terbayang di pikirannya. Ya, karena ingatan itulah yang membuatnya tidak fokus pada jalan raya sejak tadi. Flashback sebelumnya "Dulu waktu kamu meninggalkan aku, aku sedang mengandung anak kamu." "Apa maksud ucapan kamu, Evellyn?" Vicko tampak shock karena dia baru kali ini mendengar tentang hal itu. Evellyn tampak berusaha tetap tenang dan arogan seperti sebelumnya, walaupun mungkin di dalam hatinya dia merasakan sakit yang luar biasa. Akhirnya dia akan menceritakan sebuah alasan dan rahasia besar yang sebenarnya dia sudah bertekad untuk tidak akan mengatakannya pada siapapun. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-29

Bab terbaru

  • Mantan Terindah   Bab. 105 I Love You

    Mike sedang sibuk dengan ponselnya---membaca berita di internet dalam keadaan tenang. Tiba-tiba ada keributan datang dan mengganggu ketenangannya. Empat anak kecil---dua perempuan dan dua laki-laki yang semuanya masih kecil-kecil berlari menghampirinya. "PAPA!!!!" Mike kaget dan buru-buru meletakkan ponselnya dan menyambut kedatangan mereka. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" tanya Mike. "Kalian nggak sekolah?" "Aku belum sekolah, Pa," kata salah satu anak perempuannya yang masih kecil. "Aku masih tiga tahun." "Maksud Papa, kakak-kakak kamu itu." Mike menunjuk ketiga anaknya yang lainnya. "Kenapa kalian nggak sekolah?" "Ini kan hari Minggu, Pa," kata salah satu anak laki-lakinya. "Papa aja santai-santai di rumah, nggak kerja." "Apa?" Mike bengong. "Masa Papa nggak tahu kalau hari ini hari Minggu? Ih, ternyata Papa kita payah." Mike langsung kesal. "Hei, biar payah gini, aku ini papa kalian, tahu. Kalau Papa nggak ada, nggak mungkin kalian bakalan ada." Mike mengatakan hal-hal yan

  • Mantan Terindah   Bab. 104 Undangan Pernikahan

    Sepuluh Tahun Kemudian .... Bella sedang menjalani syuting film terbarunya di sebuah taman bermain. Dia berdialog panjang sekali, sampai-sampai harus mengulang sampai tiga kali karena salah terus. Dan di take ke tiga-nya .... "Kamu nggak tahu kenapa aku melakukan ini?" kata Bella dalam dialognya bersama seorang pria yang menjadi lawan mainnya. "Sudah 15 tahun aku menunggu kamu, tapi apa? Kamu hanya memberikan janji-janji tapi nggak pernah menepatinya. Kalau kamu terus seperti ini, mendingan kita---" "MAMA!!!!" Dialog Bella lagi-lagi terputus, kali ini bukan karena Bella lupa dialognya, melainkan ada yang memanggilnya di luar syuting. Dua anak laki-laki memakai seragam SD dan seorang anak perempuan memakai seragam TK berlari ke arahnya dan memasuki lokasi syuting. Mereka bertiga mendekati Bella. "CUT! CUT! CUT!!" teriak sutradara. "Aduh, ada apa lagi sih, itu?!" Sutradara mulai frustrasg "Mama, ayo pulang!" rengek salah seorang anak laki-lakinya yang kembar. "Iya, Mama!" si kemb

  • Mantan Terindah   Bab. 103 Kamu Milikku

    Daniel melihat ke foto yang dirobek Naura, lalu tersenyum kecil. "Nyerah?" Naura terdiam, memandangi fotonya yang sudah terpisah dengan foto Rayhan. "Menurut kamu?" "Aku juga udah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang aku mau. Tapi memang, ada hal-hal yang seharusnya memang bukan menjadi milik kita. Sekeras apapun usaha kita untuk ngejar dia, kalau emang dia bukan milik kita, pasti akan tetep ninggalin kita." Naura masih diam, memandangi foto Rayhan. "Gimana kalau aku nyaranin, mendingan kamu mulai lupain dia?" tanya Daniel. "Emang itu yang mau aku lakuin sekarang," jawab Naura. "Aku udah cukup bahagia Rayhan sekarang sembuh. Aku juga bahagia, kalau Rayhan bahagia." Daniel menoleh, memandangi Naura dengan tatapan aneh. Sebuah pemikiran pun terlintas di benaknya. "Ra?" "Iya, kenapa?" "Kamu mau ikut aku ke Sidney?" tanya Daniel tiba-tiba. Naura memandang Daniel---bingung. "Sidney?" "Aku bakal bantu kamu buat bisa ngelupain Rayhan sepenuhnya," ujar Daniel. "Untuk m

  • Mantan Terindah   Bab. 102 Semua yang Hidup Pasti Mati

    Satu tahun kemudian .... Bella berlari-lari sambil membawa sepatu hak tingginya. Dia berlari di atas rerumputan hijau yang subur, dan berkali-kali dia menginjak tanah becek karena sepertinya habis hujan deras tadi malam. Tentu saja dia sangat kesusahan berlari apalagi dengan mengenakan sepatu hak tinggi, makanya dia memutuskan untuk telanjang kaki saja.Setelah lari-lari dan menghadapi beberapa rintangan, seperti tanah becek, genangan air, dan lain-lain, Bella sampai juga di tempat tujuan. Sebuah pohon besar yang sudah tidak asing lagi untuknya. Napasnya terengah-engah dan hampir saja dia tidak bisa bernapas karena terlalu lelah."Terlambat dua menit, lima puluh tiga detik," kata seseorang.Bella berteriak kesal. "HEI!"Seseorang berdiri membelakangi Bella sambil menatap pohon besar tua di depan matanya yang daunnya tampak lebat dan hijau subur. Rayhan memutar tubuhnya dan tersenyum jahil padanya. "Aku kan udah bilang, aku nggak punya banyak waktu. Aku suruh kamu dateng dalam waktu l

  • Mantan Terindah   Bab. 101 Kamu Boleh Pergi

    FlashbackRayhan dan Vicko menghabiskan akhir pekannya dengan pergi memancing sesuai rencana. Tempat yang mereka pilih untuk acara memancing adalah sebuah sungai besar yang terletak di tepi hutan. Air sungai yang jernih serta dikelilingi banyak bebatuan, menjadikan tempat itu sangat nyaman untuk bersantai sambil memancing. "Udaranya seger ya, Pa?" Rayhan yang duduk di atas bebatuan sambil memegang kail pancingnya, berkata pada sang papa yang juga melakukan hal yang sama di sebelahnya. "Iya, kebetulan cuaca agak mendung jadi nggak panas. Mudah-mudahan aja nggak hujan." Vicko menengadah ke langit dan melihat gumpalan awan abu-abu yang tersebar di langit sejak pagi tadi. "Sebenernya ya, Pa. Dari pada mancing, aku lebih suka nyemplung aja ke sungai terus berenang." Rayhan berkata sembari tertawa. "Aku udah lupa kapan terakhir kali mandi di sungai." "Waktu kamu kelas 1 SD dan Papa bawa kamu pulang sambil dijewer kupingnya." Vicko menjawab sekaligus mengingatkan. Jawaban Vicko sukses m

  • Mantan Terindah   Bab. 100 Kembalikan Senyuman Anak Saya

    Sambungan flashback"Aku janji nggak akan lupa sama pelajaran sekolah kok, Ma." Bella memberikan pembelaan. "Sekolah tetep jadi yang utama buat aku. Lagian, kita pacarannya nggak akan macem-macem, kok."Rayhan mengangguk lagi, mengiyakan ucapan Bella. "Betul, Mama---emm maksud saya Tante. Kita berdua nggak akan ngelakuin hal-hal yang aneh, kok.""Saya sudah menyuruh kamu diam, ya." Evellyn melotot ke arah Rayhan. "Kenapa kamu main nyerobot saja dari tadi? Diam."Rayhan menutup mulutnya rapat-rapat dan kembali menganggukkan kepalanya.Evellyn kembali menatap ke arah putrinya. "Bella, kamu nggak pacaran aja nilai kamu sudah jelek. Kamu bahkan menempati urutan ke tiga terendah di kelas kamu. Apalagi sekarang kamu sok-sok an pacaran segala? Mau jadi apa kamu nanti? Sebenarnya kamu ke sekolah buat belajar apa buat pacaran, sih?""Aku janji bakal rajin belajar kalau Mama ngijinin aku sama Rayhan pacaran, Ma." Bella tetap bersikeras. "Kamu pikir Mama percaya? Pokoknya Mama nggak setuju kali

  • Mantan Terindah   Bab. 99 Hanya Kamu

    Bella kembali ke lantai dasar dan sampai di lapangan basket sekolah. Dulu, tempat itu selalu ramai tiap kali jam istirahat karena ada banyak murid laki-laki yang bermain basket di sana dan para murid perempuan menjadi penonton.Di sisi yang lain, dulu pernah ada sebuah panggung hiburan di sana saat pentas seni sekolah. Di panggung itu dulu Bella dan Rayhan berduet menyanyikan lagu sampai tragedi Rayhan lupa lirik dan semua teman-temannya melempari mereka dengan segala macam benda yang ada termasuk sepatu.Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan oleh Bella."Bella!"Bella menoleh lagi mendengar namanya disebut. Lalu dia seolah berada di masa belasan tahun yang lalu, saat hujan turun ketika pelajaran olahraga.Rayhan remaja membawakan payung berwarna kuning dan menghampiri Bella remaja yang sedang asik menikmati hujan pertama di lapangan, sementara semua teman-temannya berteduh."Kamu ngapain hujan-hujanan?" tanya Rayhan remaja sambil memayungi Bella remaja yang seragam olahraganya s

  • Mantan Terindah   Bab. 98 SMA Kenangan

    Hari ini tiba-tiba Bella ingin mengunjungi SMA tempatnya dulu bersekolah. Setelah berkali-kali hanya lewat dan lebih sering mengunjungi taman belakangnya yang merupakan tempat kencan favoritnya bersama Rayhan, kali ini Bella menyempatkan mendatangi sekolah lamanya dan menyapa beberapa guru yang dulu pernah mengajarnya di kelas. SMA Pelangi---papan nama itu masih tetap terpampang dengan jelas di atas pintu gerbang. Bella sengaja datang di saat jam pelajaran berlangsung karena dia ingin berjalan-jalan di sekolah tanpa ada keramaian. Ketika melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah, Bella langsung bernostalgia tentang masa-masa SMA nya dulu. Seolah dia melihat dirinya sendiri yang memakai seragam SMA sedang berlarian bersama teman-temannya---dengan tawa candanya. Senyuman Bella mengembang saat dia mulai teringat masa remajanya dulu. Dia melanjutkan langkahnya menuju serambi sekolah. Suasana sangat sepi seperti yang dia harapkan dikarenakan proses belajar mengajar masih berlangsung

  • Mantan Terindah   Bab. 97 Happy Birthday

    Bella memarkir mobilnya di tepi jalan dengan lampu sein sebelah kiri menyala. Di dalam ada Daniel yang duduk di sebelahnya. Suara kendaraan berlalu lalang menjadi latar belakang."Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, Bel." Daniel membuka percakapan mereka. "Aku minta maaf karena udah minta kamu buat ketemu sama mama aku. Aku juga nggak tahu ternyata mamaku kayak gitu. Aku pikir dia minta mau ketemu kamu buat tujuan yang baik. Nggak tahunya ...." Daniel benar-benar menyesalkan semuanya."Nggak apa-apa. Aku ngerti, kok." Bella berusaha memahami perasaan Daniel, walaupun dia merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Catherine tempo hari. "Aku juga minta maaf mewakili mama aku, Bel. Aku janji, aku bakal kasih pengertian lagi ke mama. Aku nggak akan nyerah biar mama aku bisa terima kamu.""Dan." Bella berusaha menjelaskan. "Aku yang harus minta maaf ke kamu. Mungkin selama ini aku terkesan ngasih harapan palsu ke kamu."Daniel seolah tahu apa yang akan dikatakan Bella selanjutnya, tamp

DMCA.com Protection Status