Beranda / Romansa / Mantan Terindah / Bab. 85 Aku Nggak Mau Putus

Share

Bab. 85 Aku Nggak Mau Putus

Penulis: Larasatiameera
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-05 19:39:00

"Mereka belum putus, Kak." Melissa meralat ucapan Winky dengan suara berbisik juga. "Mereka cuma lagi berantem aja."

"Tapi nanti ujungnya pasti putus juga," ujar Winky yang justru memulai menggosipkan Bella. "Kalau dilihat dari situasinya, kayaknya Pak Rayhan lagi nyari waktu yang tepat buat mutusin Bella."

"Hush, Kak Winky jangan bicara sembarangan, dong. Pak Rayhan itu cinta banget sama Bella, jadi mereka nggak mungkin putus." Melissa berkata sambil sesekali melirik ke arah Bella---takut Bella mendengarnya dan marah.

"Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini, Mel. Kamu tahu nggak, Pak Rayhan sama Bella pacaran aja awalnya aku pikir itu nggak mungkin tapi terjadi juga, kan?"

"Emang kenapa Kak Winky mikir mereka nggak mungkin pacaran?" Melissa tanpa sadar malah ikutan menggosipkan Bella---padahal yang mereka gosipkan ada di sana.

"Ya, kamu pikir aja. Aneh banget Pak Rayhan yang merupakan CEO SG Entertainment itu bisa suka sama Bella yang playgirl dan tukang bikin keributan."

"Tapi k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantan Terindah   Bab. 86 Semoga Kamu Bahagia

    "Aku mau ketemu kamu, Ray. Kamu di mana sekarang? Kalau kamu sibuk, biar aku yang datang ke tempat kamu. Kita perlu membicarakan banyak hal, kan?" Bella semakin bingung dan mulai khawatir mengenai hal apa yang akan pria itu sampaikan padanya. Ucapan Winky tentang 'putus' benar-benar membuatnya takut hal itu akan terjadi. "Hari ini aku mau balik ke Amerika," ujar Rayhan tiba-tiba. Hening kembali. Butuh beberapa detik untuk Bella berusaha mencerna ucapan Rayhan. Kembali ke Amerika? Apa Rayhan sedang bercanda sekarang?"Aku akan ke Amerika, Bella." Rayhan terdengar sengaja mengulangi ucapannya karena tahu Bella pasti terkejut."Apa? Apa kata kamu? Amerika?" Bella benar-benar bingung dan berharap dia salah dengar atau Rayhan bercanda karena tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba berkata mau pergi ke Amerika. "T-Tapi kenapa? Kamu nggak bisa---" "Aku akan pergi, Bella," potong Rayhan.Debaran jantung Bella yang tadi sudah mulai berdetak normal, kini kembali berdetak sangat cepat. "K

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Mantan Terindah   Bab. 87 Belum Melupakannya

    Dua bulan kemudian .... Bella bercermin dan mengamati bekas jahitan panjang di dahinya paling atas. Merasa sudah cukup puas mengamatinya dari segala sisi, dia pun kembali menutupinya dengan poni rambutnya. Tiap kali mengingat tentang kecelakaan mobil yang menimpanya dua bulan yang lalu, Bella selalu teringat tentang Rayhan. Bahkan tanpa ingat tentang kecelakaan itu pun, dia tetap memikirkan pria itu. Bella masih belum bisa melupakannya karena memang tak berniat melupakan Rayhan.Sampai hari ini pun, Bella masih sedih atas kepergian Rayhan. Bella pergi ke halaman samping rumahnya dan duduk memandangi air kolam renang yang jernih di bawah kakinya. Dari air jernih itu terlihat jelas pantulan wajah sedihnya.Melissa datang ke rumah Bella untuk bertemu dengan sahabatnya itu. "Hai, Bel," sapa Melissa dengan wajah cerah ceria. Bermaksud mau menghibur Bella. Bella hanya menoleh sebentar lalu kembali memandangi wajahnya di air kolam. "Tadi aku dapet telepon dari Kak Winky, katanya film te

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Mantan Terindah   Bab. 88 Bertemu Mantan

    Namun Nirina tidak melihat Bella. Dia terlalu sibuk memikirkan nasib bayinya. Bella masih setia memandangi brankar yang melaju membawa Nirina sampai berbelok ke suatu arah. Dia sempat mengedarkan pandangannya---mencari tahu apa ada keluarganya yang menemaninya di belakang. Tapi tidak ada siapa-siapa. Mungkinkah Nirina datang ke rumah sakit sendirian? Dalam keadaan hampir melahirkan seperti itu? Lalu di mana Ferly? "Terus bagaimana sekarang?" tanya Evellyn, yang waktu itu sambungan teleponnya masih tersambung dengan Bella. "Kamu jadi ke sini apa enggak? Mama harus ketemu sama klien sekarang juga?" "Maaf, Ma. Kayaknya aku nggak bisa. Mama pergi sendiri aja, ya. Daahh ...." Bella memutus sambungan telepon dengan Evellyn dan berjalan mengikuti ke mana para suster membawa Nirina.Baru beberapa langkah Bella berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang---membuat Bella dan orang itu hampir terjatuh. Namun beruntungnya keduanya tak sampai jatuh tersungkur karena si ora

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Mantan Terindah   Bab. 89 Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

    Wanita yang ternyata Maya---sekretaris pribadi Evellyn tersebut tampak tersenyum malu-malu. "Sudah lama kok, Bel. Winky ini dulu mantan pacar saya waktu SMA. Setelah bertahun-tahun, tidak menyangka kami bertemu lagi waktu saya dan Ibu Direktur berkunjung ke kantor Winky bulan lalu." "Terus kalian CLBK?" tanya Bella hampir tak percaya. Banyak sekali yang CLBK belakangan ini. Dia dan Rayhan, Sofia dan Hilman, Maya dan Winky. Lalu apa selanjutnya adalah Evellyn dan Vicko? "Ya apalah namanya, CLBK, atau CL apalah itu. Yang penting aku sama Maya sekarang pacaran." Winky berkata dengan sewot karena menolak menjelaskan kronologi dia bisa CLBK dengan Maya. Tidak ada manfaatnya juga menceritakannya pada Bella. "Mending kamu sama Melissa pulang aja sana. Aku sama Maya mau berdua-duaan di sini." Bella yang tadi sempat kaget dan tak percaya, sekarang sudah bisa menerima. "Tanpa diusir pun aku juga udah mau pulang, kok. Yuk, Mel. Kita pulang.""Bentar, aku ambil tas." Melissa berjalan cepat menu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Mantan Terindah   Bab. 90 Kenapa Kamu Masih di Sini?

    "Iya. Aku sering cerita soal kamu dan mama kepengen banget ketemu sama kamu. Dia sengaja pulang ke Jakarta cuma buat ketemu sama kamu, loh. Kamu mau kan, ketemu sama mama aku?" Daniel terlihat bahagia sekali mengatakannya, seolah ada makna tersembunyi dengan kedatangan sang mama nanti. Hal itu pun yang Bella rasakan. Dia merasa khawatir Daniel melebih-lebihkan cerita tentang hubungan mereka pada mamanya sehingga membuat beliau salah paham atau semacamnya. Bella lebih bingung lagi jika pertemuan yang dimaksud itu kemungkinan membahas mengenai hubungannya dengan Daniel. "Gimana, Bel? Kamu mau kan, ketemu sama mama aku?" tanya Daniel penuh harap. "....""Mama aku nggak galak, kok. Kamu nggak akan dimakan sama dia. Santai aja. Hehehehe ...." Bella tidak tahu harus bagaimana. Dia mau menyetujui pertemuan itu tapi khawatir akan mendapatkan beberapa pertanyaan yang tidak bisa dia jawab. Jika dia menolak, Bella merasa tak enak pada mama Daniel yang katanya sengaja mau pulang ke Jakarta han

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Mantan Terindah   Bab. 91 Di Balik Sebuah Rencana

    "Apa maksud kamu?""Emang bener. Harusnya sekarang Rayhan udah ada di Amerika seperti yang dia rencanakan, tapi ternyata nasib tetap menginginkan Rayhan ada di Jakarta. Di dekat kamu." "Rayhan ada di Jakarta?" tanya Bella hampir setengah tidak sadar. Benarkah pria itu belum pergi? Apa alasannya? "Meskipun dia ingin sekuat tenaga menjauhkan raganya dari kamu, tapi hatinya tetap dekat sama kamu. Rayhan nggak akan pernah bisa memaksa hatinya buat ngelupain kamu. Dia mencintai kamu, sebanyak dia mengatakan kalau dia nggak mencintai kamu.""Terus ... di mana Rayhan sekarang?" Naura diam lagi. "Kamu pasti tahu di mana Rayhan. Di mana dia?"*Naura membukakan sebuah pintu untuk Bella. Dengan perasaan ragu-ragu dan jantung berdebar, Bella memasuki ruangan itu. Sebuah ruangan ber-AC yang dinginnya serasa merasuk ke tulang, serta suara-suara peralatan medis yang memekikkan telinga---membuat siapapun yang mendengarnya merasakan ketakutan yang luar biasa. Tak lupa bau obat-obatan menyengat ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Mantan Terindah   Bab. 92 Rayhan ... Kembalilah

    Sambungan flashback"Aku baru aja dapet kabar dari Melissa kalau Bella kecelakaan siang tadi." Mike menjelaskan. "Aku baru mau pergi buat lihat keadaan Bella setelah ketemu Rayhan dulu.""Kamu nggak bermaksud mau ngasih tahu Rayhan soal ini kan, Mike?" tanya Naura. "Rayhan nggak boleh tahu, oke? Aku nggak mau hal ini mempengaruhi kondisinya."Mike mengangguk-angguk mengerti. "Iya. Tenang aja. Rayhan nggak akan tahu, kok.""Terus sekarang keadaan Bella gimana?" Naura bertanya sembari berjalan pergi. "Apa dia ada di rumah sakit ini juga?"Mike mengikutinya. "Aku belum tahu, Ra. Tapi Bella nggak ada di rumah sakit ini. Kalau Rayhan baik-baik aja, aku mau langsung jemput Melissa buat pergi lihat keadaan Bella."Kembali ke masa kini."Rayhan dengar semuanya, Bella." Naura berkata sambil mengakhiri ceritanya. "Dia belum tidur dan dengar omongan Mike kalau kamu mengalami kecelakaan."Bella mendengarkan ucapan Naura sambil terus menatap Rayhan yang tak sadarkan diri. Dia sangat merindukan waja

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-09
  • Mantan Terindah   Bab. 93 Bertemu Catherine

    Setelah mengobrol dengan Vicko, Bella pergi untuk menjenguk Rayhan seperti tujuan awalnya. Di sana dia bertemu dengan Mike yang amat terkejut dengan kehadiran Bella."Bella? Kamu ..." Mike kaget sekali. Dia sudah seperti pencuri yang tertangkap basah.Namun Bella tahu, pasti selama ini Mike juga merahasiakan mengenai Rayhan karena tidak ingin membuat Bella sedih. Dia sudah memikirkan ini sejak kemarin, dan juga alasan kenapa dia bertemu Mike di rumah sakit. Pasti bukan karena Mike mengantar Sofia berobat, melainkan datang menjenguk Rayhan."Kenapa?" tanya Bella seolah tidak pernah terjadi apa-apa. "Lagi jenguk Rayhan?" Bella menunjuk Rayhan dengan dagunya.Mike masih bingung. "Kamu tahu ...""Iya, aku tahu," kata Bella yang langsung mendorong Mike menyingkir, lalu dia duduk di sebelah Rayhan. "Kamu keluar aja, Melissa ada di luar. Temenin dia, kayaknya dia kesepian.""Melissa ada di sini? Dia tahu juga soal Rayhan?" Terlihat Mike yang mulai panik.Bella tahu selama ini Mike juga tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10

Bab terbaru

  • Mantan Terindah   Bab. 105 I Love You

    Mike sedang sibuk dengan ponselnya---membaca berita di internet dalam keadaan tenang. Tiba-tiba ada keributan datang dan mengganggu ketenangannya. Empat anak kecil---dua perempuan dan dua laki-laki yang semuanya masih kecil-kecil berlari menghampirinya. "PAPA!!!!" Mike kaget dan buru-buru meletakkan ponselnya dan menyambut kedatangan mereka. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" tanya Mike. "Kalian nggak sekolah?" "Aku belum sekolah, Pa," kata salah satu anak perempuannya yang masih kecil. "Aku masih tiga tahun." "Maksud Papa, kakak-kakak kamu itu." Mike menunjuk ketiga anaknya yang lainnya. "Kenapa kalian nggak sekolah?" "Ini kan hari Minggu, Pa," kata salah satu anak laki-lakinya. "Papa aja santai-santai di rumah, nggak kerja." "Apa?" Mike bengong. "Masa Papa nggak tahu kalau hari ini hari Minggu? Ih, ternyata Papa kita payah." Mike langsung kesal. "Hei, biar payah gini, aku ini papa kalian, tahu. Kalau Papa nggak ada, nggak mungkin kalian bakalan ada." Mike mengatakan hal-hal yan

  • Mantan Terindah   Bab. 104 Undangan Pernikahan

    Sepuluh Tahun Kemudian .... Bella sedang menjalani syuting film terbarunya di sebuah taman bermain. Dia berdialog panjang sekali, sampai-sampai harus mengulang sampai tiga kali karena salah terus. Dan di take ke tiga-nya .... "Kamu nggak tahu kenapa aku melakukan ini?" kata Bella dalam dialognya bersama seorang pria yang menjadi lawan mainnya. "Sudah 15 tahun aku menunggu kamu, tapi apa? Kamu hanya memberikan janji-janji tapi nggak pernah menepatinya. Kalau kamu terus seperti ini, mendingan kita---" "MAMA!!!!" Dialog Bella lagi-lagi terputus, kali ini bukan karena Bella lupa dialognya, melainkan ada yang memanggilnya di luar syuting. Dua anak laki-laki memakai seragam SD dan seorang anak perempuan memakai seragam TK berlari ke arahnya dan memasuki lokasi syuting. Mereka bertiga mendekati Bella. "CUT! CUT! CUT!!" teriak sutradara. "Aduh, ada apa lagi sih, itu?!" Sutradara mulai frustrasg "Mama, ayo pulang!" rengek salah seorang anak laki-lakinya yang kembar. "Iya, Mama!" si kemb

  • Mantan Terindah   Bab. 103 Kamu Milikku

    Daniel melihat ke foto yang dirobek Naura, lalu tersenyum kecil. "Nyerah?" Naura terdiam, memandangi fotonya yang sudah terpisah dengan foto Rayhan. "Menurut kamu?" "Aku juga udah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang aku mau. Tapi memang, ada hal-hal yang seharusnya memang bukan menjadi milik kita. Sekeras apapun usaha kita untuk ngejar dia, kalau emang dia bukan milik kita, pasti akan tetep ninggalin kita." Naura masih diam, memandangi foto Rayhan. "Gimana kalau aku nyaranin, mendingan kamu mulai lupain dia?" tanya Daniel. "Emang itu yang mau aku lakuin sekarang," jawab Naura. "Aku udah cukup bahagia Rayhan sekarang sembuh. Aku juga bahagia, kalau Rayhan bahagia." Daniel menoleh, memandangi Naura dengan tatapan aneh. Sebuah pemikiran pun terlintas di benaknya. "Ra?" "Iya, kenapa?" "Kamu mau ikut aku ke Sidney?" tanya Daniel tiba-tiba. Naura memandang Daniel---bingung. "Sidney?" "Aku bakal bantu kamu buat bisa ngelupain Rayhan sepenuhnya," ujar Daniel. "Untuk m

  • Mantan Terindah   Bab. 102 Semua yang Hidup Pasti Mati

    Satu tahun kemudian .... Bella berlari-lari sambil membawa sepatu hak tingginya. Dia berlari di atas rerumputan hijau yang subur, dan berkali-kali dia menginjak tanah becek karena sepertinya habis hujan deras tadi malam. Tentu saja dia sangat kesusahan berlari apalagi dengan mengenakan sepatu hak tinggi, makanya dia memutuskan untuk telanjang kaki saja.Setelah lari-lari dan menghadapi beberapa rintangan, seperti tanah becek, genangan air, dan lain-lain, Bella sampai juga di tempat tujuan. Sebuah pohon besar yang sudah tidak asing lagi untuknya. Napasnya terengah-engah dan hampir saja dia tidak bisa bernapas karena terlalu lelah."Terlambat dua menit, lima puluh tiga detik," kata seseorang.Bella berteriak kesal. "HEI!"Seseorang berdiri membelakangi Bella sambil menatap pohon besar tua di depan matanya yang daunnya tampak lebat dan hijau subur. Rayhan memutar tubuhnya dan tersenyum jahil padanya. "Aku kan udah bilang, aku nggak punya banyak waktu. Aku suruh kamu dateng dalam waktu l

  • Mantan Terindah   Bab. 101 Kamu Boleh Pergi

    FlashbackRayhan dan Vicko menghabiskan akhir pekannya dengan pergi memancing sesuai rencana. Tempat yang mereka pilih untuk acara memancing adalah sebuah sungai besar yang terletak di tepi hutan. Air sungai yang jernih serta dikelilingi banyak bebatuan, menjadikan tempat itu sangat nyaman untuk bersantai sambil memancing. "Udaranya seger ya, Pa?" Rayhan yang duduk di atas bebatuan sambil memegang kail pancingnya, berkata pada sang papa yang juga melakukan hal yang sama di sebelahnya. "Iya, kebetulan cuaca agak mendung jadi nggak panas. Mudah-mudahan aja nggak hujan." Vicko menengadah ke langit dan melihat gumpalan awan abu-abu yang tersebar di langit sejak pagi tadi. "Sebenernya ya, Pa. Dari pada mancing, aku lebih suka nyemplung aja ke sungai terus berenang." Rayhan berkata sembari tertawa. "Aku udah lupa kapan terakhir kali mandi di sungai." "Waktu kamu kelas 1 SD dan Papa bawa kamu pulang sambil dijewer kupingnya." Vicko menjawab sekaligus mengingatkan. Jawaban Vicko sukses m

  • Mantan Terindah   Bab. 100 Kembalikan Senyuman Anak Saya

    Sambungan flashback"Aku janji nggak akan lupa sama pelajaran sekolah kok, Ma." Bella memberikan pembelaan. "Sekolah tetep jadi yang utama buat aku. Lagian, kita pacarannya nggak akan macem-macem, kok."Rayhan mengangguk lagi, mengiyakan ucapan Bella. "Betul, Mama---emm maksud saya Tante. Kita berdua nggak akan ngelakuin hal-hal yang aneh, kok.""Saya sudah menyuruh kamu diam, ya." Evellyn melotot ke arah Rayhan. "Kenapa kamu main nyerobot saja dari tadi? Diam."Rayhan menutup mulutnya rapat-rapat dan kembali menganggukkan kepalanya.Evellyn kembali menatap ke arah putrinya. "Bella, kamu nggak pacaran aja nilai kamu sudah jelek. Kamu bahkan menempati urutan ke tiga terendah di kelas kamu. Apalagi sekarang kamu sok-sok an pacaran segala? Mau jadi apa kamu nanti? Sebenarnya kamu ke sekolah buat belajar apa buat pacaran, sih?""Aku janji bakal rajin belajar kalau Mama ngijinin aku sama Rayhan pacaran, Ma." Bella tetap bersikeras. "Kamu pikir Mama percaya? Pokoknya Mama nggak setuju kali

  • Mantan Terindah   Bab. 99 Hanya Kamu

    Bella kembali ke lantai dasar dan sampai di lapangan basket sekolah. Dulu, tempat itu selalu ramai tiap kali jam istirahat karena ada banyak murid laki-laki yang bermain basket di sana dan para murid perempuan menjadi penonton.Di sisi yang lain, dulu pernah ada sebuah panggung hiburan di sana saat pentas seni sekolah. Di panggung itu dulu Bella dan Rayhan berduet menyanyikan lagu sampai tragedi Rayhan lupa lirik dan semua teman-temannya melempari mereka dengan segala macam benda yang ada termasuk sepatu.Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan oleh Bella."Bella!"Bella menoleh lagi mendengar namanya disebut. Lalu dia seolah berada di masa belasan tahun yang lalu, saat hujan turun ketika pelajaran olahraga.Rayhan remaja membawakan payung berwarna kuning dan menghampiri Bella remaja yang sedang asik menikmati hujan pertama di lapangan, sementara semua teman-temannya berteduh."Kamu ngapain hujan-hujanan?" tanya Rayhan remaja sambil memayungi Bella remaja yang seragam olahraganya s

  • Mantan Terindah   Bab. 98 SMA Kenangan

    Hari ini tiba-tiba Bella ingin mengunjungi SMA tempatnya dulu bersekolah. Setelah berkali-kali hanya lewat dan lebih sering mengunjungi taman belakangnya yang merupakan tempat kencan favoritnya bersama Rayhan, kali ini Bella menyempatkan mendatangi sekolah lamanya dan menyapa beberapa guru yang dulu pernah mengajarnya di kelas. SMA Pelangi---papan nama itu masih tetap terpampang dengan jelas di atas pintu gerbang. Bella sengaja datang di saat jam pelajaran berlangsung karena dia ingin berjalan-jalan di sekolah tanpa ada keramaian. Ketika melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah, Bella langsung bernostalgia tentang masa-masa SMA nya dulu. Seolah dia melihat dirinya sendiri yang memakai seragam SMA sedang berlarian bersama teman-temannya---dengan tawa candanya. Senyuman Bella mengembang saat dia mulai teringat masa remajanya dulu. Dia melanjutkan langkahnya menuju serambi sekolah. Suasana sangat sepi seperti yang dia harapkan dikarenakan proses belajar mengajar masih berlangsung

  • Mantan Terindah   Bab. 97 Happy Birthday

    Bella memarkir mobilnya di tepi jalan dengan lampu sein sebelah kiri menyala. Di dalam ada Daniel yang duduk di sebelahnya. Suara kendaraan berlalu lalang menjadi latar belakang."Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, Bel." Daniel membuka percakapan mereka. "Aku minta maaf karena udah minta kamu buat ketemu sama mama aku. Aku juga nggak tahu ternyata mamaku kayak gitu. Aku pikir dia minta mau ketemu kamu buat tujuan yang baik. Nggak tahunya ...." Daniel benar-benar menyesalkan semuanya."Nggak apa-apa. Aku ngerti, kok." Bella berusaha memahami perasaan Daniel, walaupun dia merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Catherine tempo hari. "Aku juga minta maaf mewakili mama aku, Bel. Aku janji, aku bakal kasih pengertian lagi ke mama. Aku nggak akan nyerah biar mama aku bisa terima kamu.""Dan." Bella berusaha menjelaskan. "Aku yang harus minta maaf ke kamu. Mungkin selama ini aku terkesan ngasih harapan palsu ke kamu."Daniel seolah tahu apa yang akan dikatakan Bella selanjutnya, tamp

DMCA.com Protection Status