Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 541 - Bab 550

726 Bab

541 Why Always Me

“SERANG DIA!!!” teriak Iwan dengan suara menggelegar karena murka kepada Ken.Mendengar teriakan Iwan itu, anak buahnya langsung maju menyerang Ken dengan kalap. Mereka ingin menghabisi Ken karena berulang-ulang teman-teman mereka mengalami kerugian atau dipukul pingsan karena perbuatan Ken.Ken menunggu sejenak kedatangan mereka dengan sekop tanah di tangannya. Setelah itu, sekop tanahnya mulai dia ayunkan untuk dia benturkan ke arah setiap clurit yang berusaha mencecar tubuhnya.Kejadian yang mirip seperti tadi, kini terjadi lagi. Setiap benturan yang terjadi di antara clurit dan sekop tanah, menghasilkan clurit-clurit itu, terlepas dari tangan orang yang memegang clurit itu.Clurit-clurit itu terlempar ke udara disusul dengan si pemegang clurit yang dipukul pingsan oleh sekop tanah itu. Kejadiannya sangat cepat, setiap kali sekop tanah itu bergerak dan membuat clurit terlempar, pemilik clurit itu langsung pingsan karena dipukul sekop tanah.Bahkan ada satu clurit yang terlempar jau
Baca selengkapnya

542 Dua Syarat

Sepanjang perjalanan menuju ke restoran, para gadis anggota genk motor ini terus berteriak-teriak. Ini membuat Ken agak khawatir juga kalau membiarkan mereka menurunkan Ken di restoran nanti.Ken takut mereka akan mengikuti Ken masuk ke dalam restoran dan bertingkah norak di sana. Akan susah bagi Ken untuk menjelaskan nanti pada Lidya soal para gadis ini. Karena itu, Ken meminta mereka untuk mengantarnya di gedung sebelah dari restoran tujuan Ken, tempat Lidya berada dari situ, Ken akan lewat pura-pura masuk ke gedung itu dan keluar lewat belakang untuk menuju ke gedung tujuan.Akhirnya Ken turun dari motor dan berpamitan kepada gadis-gadis ini.“Kapan kamu bisa mengajari cara berkelahi kayak tadi?” tanya salah seorang gadis keada Ken.“Nantilah. Aku ajari kalian, asal kalian keluar dari genk kalian itu.”“Kami janji untuk keluar dari genk itu. Bahkan setelah mereka mengeroyok kamu dan memble semua, kami sudah berjanji untuk meninggalkan mereka.”“Ya, betul. Kami akan tinggalkan genk
Baca selengkapnya

543 Impian ke Paris

Ken dan Lidya yang sebelumnya sedang saling tatap mesra, sama-sama mengalihkan pandangan mereka ke arah seorang wanita tinggi langsing yang kini sedang menatap mesra ke arah Ken.Ken sangat kaget melihat kehadiran Clarissa, mantan tunangannya yang tiba-tiba sudah berada di sini, padahal, Ken sudah sempat meminta para pengawalnya untuk jaga-jaga jangan sampai Clarissa mendekati dirinya dan Lidya.Baru saja Ken akan mengatakan sesuatu, tiba-riba, tubuh Clarissa sudah diangkat oleh Silvia dan dimasukkan dalam trolly belanja yang biasa terdapat di supermarket. Trolly belanja itu sendiri sudah berada di belakang Clarissa dan sedang dipegang oleh Andreas, setelah itu, Andreas langsung mendorong trolly dengan tubuh langsing Clarissa berada di dalam dipegangi dari luar oleh Clarissa.Andreas dan Silvia sudah langsung pergi meninggalkan Ken yang manarik nafas lega dan Lidya yang kebingungan.“Siapa sih gadis cantik itu?” tanya Lidya sambil terus mengikuti dengan pandangannya ke arah Andreas da
Baca selengkapnya

544 Dipecat

"Cari tau lah sendiri. Turun sana. Mama mau nyari kue dulu,” kata Esy sambil tangannya dikebaskan sebagai isyarat supaya Lidya harus segera turun dari mobilnya.Lidya turun dari mobil dengan tanda tanya besar di dadanya. Dia merogoh tasnya untuk mencari handphone-nya. Dia ingin membuka grup WA kantornya untuk mencari tahu apa yang terjadi.Handphone milik Lidya ini dalam keadaan tidak aktif sehingga dia harus menekan tombol power dulu. Saat itulah sebuah mobil berhenti dan Yuni serta Clara turun dari mobil itu.Melihat mereka berdua, Lidya memilih untuk menyimpan handphonenya dalam tasnya. Dan putuskan untuk menunggu Clara dan Yuni mendekatinya. Lidya ingin bertanya pada Clara dan Yuni karena Lidya tahu kalau Clara dan Yuni selalu aktif di grup WA kantor jadi pasti tahu kalau ada kabar baru di kantor mereka.Clara terlihat membayar ke pengemudi mobil, nampaknya yang mereka naiki adalah Taksi online. Sementara itu, Yuni langsung berjalan mendekati Lidya.“Selamat pagi, Kak Lidya.” sapa
Baca selengkapnya

545 Reuni SMA

Malam ini, Lidya sudah menjemput Ken dengan mobilnya di belakang rumahnya yang Lidya pikir adalah rumah yang dijaga Ken.Ken yang sudah ditelpon oleh Lidya sebelumnya, kini sudah menunggu di depan rumah dan begitu Lidya tiba, Ken langsung mengambil alih kemudi dengan Lidya yang langsung pindah di sampingnya Ken."Kamu sangat cantik," kata Ken saat dia masuk dan menatap wajah Lidya yang imut, cantik dan menggemaskan itu."Terimakasih. Kamu juga ganteng banget.""Tapi mungkin aku akan membuatmu malu di depan teman-temanmu.""Kenapa begitu?""Karena aku cuma seorang cleaning service. Mungkin ada yang mengenaliku nanti.""I don't care. Udah sana jalan." Lidya memilih untuk menyandarkan kepalanya ke lengan Ken.Ken tersenyum. Dia sangat bangga dengan sikap Lidya ini yang tidak mempermasalahkan dirinya yang hanya seorang cleaning service.Mobil mulai melaju menuju ke hotel tempat acara reuni SMA berlangsung. Sepanjang perjalanan, tubuh keduanya terus saling tempel seakan tidak rela untuk te
Baca selengkapnya

546 Ken si Cleaning Service

Di ruangan lobby hotel ini, terjadi kehebohan, karena gadis tercantik di angkatan mereka, ternyata sedang menuju ke tempat acara sambil bergandengan tangan dengan seorang pria.Hal ini membuat banyak orang yang mulai menatap dengan seksama ke arah Ken. Para pria iri kepada Ken yang bisa merebut hati Lidya, sementara para wanita jadi ingin tahu akan rupa pria yang berhasil menjadi pacar dari gadis yang terkenal menjadi gadis tercantik di angkatan mereka dulu.Dan akhirnya, apa yang ditakutkan Ken sebelumnya mulai terjadi. Ada beberapa orang yang ternyata mengenal Heri dan Alex dan telah mendapatkan berita dari Heri dan Alex yang masih berada di rumah sakit tapi berhasil menyebarkan berita lewat WA kalau Ken hanyalah seorang cleaning service di kantor tempat Lidya bekerja.Beberapa orang langsung menyebarkan hal ini kepada orang-orang lainnya sehingga terjadi kasak-kusuk dan nama Ken sebagai si cleaning service, mulai mengemuka di kalangan teman-temannya Lidya di acara reuni SMA ini.N
Baca selengkapnya

547 Rencana Tersembunyi Darius

Saat itulah Darius mendekat. "Halo, Lidya. Lama tidak berjumpa," sapa Darius sambil memunculkan wajah ramahnya. Waktu masih di parkiran tadi, Darius berusaha tampil sombong, tapi, saat sudah di dalam ruangan, dia mencoba tampil ramah."Halo, Darius. Apa kabarmu?" kata Lidya basa-basi. Setelah itu dia kembali menatap Ken dengan penuh cinta. Lidya sengaja memperlihatkan kepada Darius tentang perasaan Lidya kepada Ken, karena itu, Lidya menatap Ken dengan mesra."Aku baik-baik saja dan sukses, tentu saja. Begitulah aku," kata Darius penuh percaya diri dan terkesan sombong. Darius agak kecewa melihat Lidya yang diajaknya bicara, masih tetap menatap ke arah Ken."Good for you. Oh iya. Ini Ken, pacar tercintaku." Lidya menunjuk ke arah Ken.Ken mengangguk ke arah Darius. "Nice to meet you, Darius.""Dia benar-benar pacarmu? Apa dia benar-benar seorang cleaning service seperti yang dibicarakan orang?" tanya Darius.Ken dan Lidya saling pandang. Ken menunggu sikap Lidya kepadanya setelah mend
Baca selengkapnya

548 Disogok

Ken dan Lidya mulai berjalan ke depan mengikuti langkah Darius. Sepanjang perjalanan, ada kasak-kusuk yang seperti berbisik tapi sengaja disuarakan dengan keras sehingga bisa didengar oleh Ken dan Lidya.Kasak-kusuk itu terus mempertanyakan pilihan Lidya yang memilih Ken yang hanya seorang cleaning service itu, bahkan ada yang menuduh Lidya kena guna-guna karena menyukai Ken."Ini adalah pilihanku. Ini jalan hidupku! Aku memilih Ken walaupun dia hanya cleaning service, tanpa paksaan dan aku yakin tanpa guna-guna karena aku memilihnya dengan hati. Jadi, kuharap ini bisa menghentikan dugaan kalian," tegas Lidya sambil mengedarkan pandangannya.Lidya tidak tahu dengan jelas akan orang yang kasak-kusuk menuduhnya kena guna-guna, karena itu, dia mengedarkan pandangannya dan menatap tajam ke beberapa orang karena dia tahu, si tukang gosip itu, ada di antara mereka ini.Ken menatap Lidya penuh perasaan. Ken begitu bangga akan kata-kata Lidya itu. Karena dalam kata-kata Lidya itu, terkandung
Baca selengkapnya

549 Menolak

Ken yang sedari tadi sudah menduga kalau Darius memang punya rencana licik untuknya, kini mulai tertawa dalam hati setelah mendengar sogokan yang dilontarkan Darius itu. Ken mulai geram kepada Darius.Karena itu Ken segera menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan menerima tawaran itu.""Kenapa? Apa kamu mau lebih? Aku tahu orang macam apa kamu ini, seorang cleaning service seperti kamu, pasti tidak akan bisa mengatasi godaan uang banyak, iya kan? Oke, aku naikkan tawaranku. Aku bisa berikan 10 miliar kepadamu asalkan kamu meninggalkan Lidya sekarang juga. Bagaimana?"Saat ini, tanpa setahu Darius, Ken sudah mengarahkan kamera handphonenya ke arah Darius serta menghubungkannya dengan teleponnya Felix, anak buahnya yang ahli IT dan juga Tony, supaya dua anak buahnya Vigo ini bisa mendengar pembicaraan antara Darius dan Ken ini."Bagaimana? Aku rasa 10 miliar itu sudah cukup untukmu. Iya kan? Aku bahkan bisa menambahkan sebuah mobilku yang harganya satu setengah miliar, mobil yang aku pa
Baca selengkapnya

550 Bersaing dalam Lelang Amal

Mendengar kata-kata Ken itu, semua orang jadi terkejut. Bukan hanya orang-orang di sekitar Ken yang terkejut tapi juga semua peserta reuni.Apalagi di saat ini, sebuah kamera langsung disorot ke arah Ken dan wajah Ken langsung terpampang di proyektor besar yang berada di panggung sehingga semua orang langsung tahu kalau Ken yang seorang cleaning service itu, berani mengikuti lelang bahkan dengan harga yang berkali-kali lipat dari harga lelang sebelumnya.Elizabeth yang tahu kalau Ken hanya seorang cleaning service, berbisik kepada Ken, "apa yang kamu lakukan? Kamu tidak perlu mengikuti lelang itu, Ken.""Aku harus melakukannya karena aku sudah berjanji untuk mendampingi Lidya di acara ini. Karena itu, aku akan mendampingi Lidya sampai akhir acara. Jadi, aku tidak mau diusir dari tempat ini," tegas Ken.Elizabeth menatap Lidya tapi Lidya cuma mengangkat bahu dengan cueknya. Lidya biarkan Ken mengikuti lelang, dalam hatinya, dia berniat untuk membayarkan biaya lelang itu. Ini demi membu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5354555657
...
73
DMCA.com Protection Status