Mendengar kata-kata Ken itu, semua orang jadi terkejut. Bukan hanya orang-orang di sekitar Ken yang terkejut tapi juga semua peserta reuni.Apalagi di saat ini, sebuah kamera langsung disorot ke arah Ken dan wajah Ken langsung terpampang di proyektor besar yang berada di panggung sehingga semua orang langsung tahu kalau Ken yang seorang cleaning service itu, berani mengikuti lelang bahkan dengan harga yang berkali-kali lipat dari harga lelang sebelumnya.Elizabeth yang tahu kalau Ken hanya seorang cleaning service, berbisik kepada Ken, "apa yang kamu lakukan? Kamu tidak perlu mengikuti lelang itu, Ken.""Aku harus melakukannya karena aku sudah berjanji untuk mendampingi Lidya di acara ini. Karena itu, aku akan mendampingi Lidya sampai akhir acara. Jadi, aku tidak mau diusir dari tempat ini," tegas Ken.Elizabeth menatap Lidya tapi Lidya cuma mengangkat bahu dengan cueknya. Lidya biarkan Ken mengikuti lelang, dalam hatinya, dia berniat untuk membayarkan biaya lelang itu. Ini demi membu
"15 miliar 10 juta," kata Ken tenang dengan suara keras.Darius di depan sana menjadi meradang mendengar Ken masih menyainginya. Dia kemudian keluar dari kursinya dan memberi isyarat kepada kameraman yang meliput acara ini untuk terus mengikuti dia menuju ke tengah untuk mendekati tempat Ken duduk dengan terus membawa sebuah mike wireless di tangannya.Darius tersenyum sinis kepada Ken. "Ingat, cleaning service! Kalau sampai kamu tidak membayar lelang yang kamu menangkan nanti, maka kamu akan masuk penjara. Hal ini memang tidak ada dalam peraturan reuni, tapi hal ini ada dalam peraturan lelang karena kalau kamu mengikuti lelang dan kamu tidak membayar, maka itu berarti kamu melakukan penipuan!""Kamu tidak perlu mengingatkan aku tentang itu, Darius. Walaupun aku cuma seorang cleaning service, tapi aku tahu, peraturan dalam mengikuti lelang. Kamu tidak perlu mengajari aku. Saat aku menang, maka, otomatis aku harus membayar apa yang sudah aku menangkan," kata Ken tenang."Baik." Setelah
"Atas nama siapa? Tidak mungkin kan seorang cleaning service yang biasanya cuma mendapatkan upah setara UMR bisa transfer uang begitu banyak." potong Darius dengan memakai pengeras suara sehingga suaranya bisa didengar oleh semua peserta reuni SMA ini."Siapa nama saudara itu?" tanya Eintracht, perwakilan dari yayasan amal itu sambil menunjuk ke arah Ken."Namanya Ken. Pekerjaannya cleaning service yang suka mengepel lantai dan membersihkan toilet WC. Apakah yang mentransfer itu atas nama Ken?""Bukan, sih. Tapi, atas nama Tony. Tapi orang yang transfer itu sudah menelpon aku barusan kalau uang yang ditransfer itu untuk kepentingan saudara Ken itu, untuk membeli meja untuk penggalangan dana ini."Kata-kata Eintracht itu membuat banyak orang kaget, karena dengan ini, berarti Darius yang sombong itu, berada di pihak yang kalah dalam persaingan untuk mendapatkan meja lelang itu dan ini akan membuat Darius malu karena dia bisa dikalahkan oleh seorang cleaning service.Belum lagi kalau men
"80 miliar," kata Ken untuk menyaingi jumlah 75 miliar yang sudah disanggupi oleh Darius tadi.Bahkan Ken mengatakannya dengan suara lantang di depan pengeras suara sambil mengangkat tangannya.Mendengar itu, Lidya, Elizabeth dan Laura cuma bisa menutup wajah mereka dengan kedua tangan mereka. Mereka betul-betul sudah tidak bisa lagi mengendalikan apa yang terjadi saat ini.Mereka menatap Ken, merasa sayang kalau Ken harus menjadi budak di rumah orang cuma untuk bersaing dalam acara amal untuk memperebutkan sebuah meja.Darius dan juga semua hadirin sangat kaget mendengar kata-kata Ken ini. Mereka tidak menyangka kalau Ken akan mengajukan angka fantastis seperti itu yang berarti melebihi 5 miliar daripada angka yang diucapkan Darius tadi.Darius tertawa dan berkata, "sekarang aku tahu apa yang terjadi. Nampaknya cleaning service ini memiliki organ yang langka yang dibutuhkan oleh orang yang kaya bernama Tony itu. Aku tidak tahu organ yang mana itu, tetapi nampaknya sesudah malam ini,
"Apa? Bangkrut? Tapi itu tidak mungkin, Ayah. Perusahaan kita kan besar, tidak mungkin bangkrut dalam sekejap," kata Darius kaget.Darius begitu kaget akan perkataan dari ayahnya sehingga dia lupa untuk mematikan loudspeaker di handphone-nya sehingga pembicaraan dia dengan ayahnya ini masih terus terdengar oleh semua orang yang berada di ruangan ini."Iya, Darius. Perusahaan kita kan memang sedang bermasalah beberapa bulan ini tapi masalah ini semakin besar dengan gaya hidupmu yang sangat mewah dan juga dengan kesalahanmu yang mengganti manajemen dengan orang-orang baru yang bukannya membawa perubahan tetapi justru membawa kehidupan boros yang jauh lebih hebat daripada manajemen sebelumnya.""Tapi management yang aku pilih itu, adalah manager-manager hebat dari perusahaan-perusahaan saingan kita, ayah. Walaupun harus membayar tinggi gaji mereka dan fasilitas mereka tapi, kita akan menuai hasil bagus di masa yang akan datang, ayah.""Masalahnya, kita tidak punya waktu lebih banyak, Da
"Sudahlah, Lidya. Biarkan uang yang sudah dibayar oleh Tony itu," bisik Ken di telinga Lidya."Tapi aku takut, Ken. Aku takut kalau kamu harus mengorbankan organmu cuma untuk acara lelang ini, kamu bisa mati, Ken." Lidya menatap Ken dengan penuh perasaan bersalah.Lidya menyentuh tangan Ken dan menatap Ken dengan penuh perasaan.Baru saja Ken akan mengucapkan sesuatu, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia teringat akan tatapan seperti ini. Tapi bedanya, tatapan yang ada dalam bayangannya ini adalah tatapan Clarissa kepadanya dulu.Saat itu, Clarissa ketahuan telah memindahkan banyak uang milik Ken ke rekening pribadi Clarissa. Clarissa menatap Ken dan bercerita tentang impian terbesar Clarissa yang ingin membuat bangga orang tuanya dengan menghasilkan banyak uang dengan usaha sendiri dan karena dia tidak mampu melakukannya, maka, Clarissa terpaksa mengambil uang milik Ken.Saat itu, Ken terpengaruh oleh tatapan Clarissa yang terlihat tulus itu, sehingga Ken tidak lagi mempermasalahkan u
Ken teringat lagi kalau dia pernah mengalami tatapan seperti ini, tatapan yang bersimpati kepadanya tapi kemudian orang yang menatap Ken itu, memberikan akhir yang menyedihkan bagi Ken.Saat itu, setelah Clarissa ketahuan mengambil banyak harta milik Ken, sekretaris pribadinya Ken, yaitu, Vivian, pernah menatapnya dengan penuh perasaan sedih, karena dia mengasihani Ken. Tapi pada akhirnya, saat Ken sudah memberi kepercayaan penuh pada Vivian untuk menangani grup perusahaan milik Ken di luar Diamond Grup, Vivian ketahuan memiliki kekasih lain yang juga ikut menikmati kekayaan instan yang dimiliki Vivian.Saat ini, Ken cuma berharap, tatapan Lidya saat ini kepadanya adalah tatapan yang benar-benar tulus dan nantinya pada akhirnya, tidak akan membuat Ken sedih, tidak akan membuat tatapan Lidya ini yang penuh cinta kepada Ken ini, hanya tinggal kenangan, seperti tatapan Clarissa dan Vivian dulu.Tiba-tiba terdengar suara keras dimana Tohar sudah mengambil pengeras suara dan memperkenalkan
Sebuah bayangan kini teringat dengan jelas oleh Ken akan perlakuan mesra yang pernah dia terima dulu dari Clarissa.Clarissa pernah menyuapi Ken dan berbisik kalau Clarissa akan selalu mencintai KenSaat itu, Ken baru saja memberikan akses bagi Clarissa akan separuh akun bank milik Ken yang belakangan disalahgunakan Clarissa untuk menjebol keuangan Ken.Karena itu, walaupun saat ini Ken merasa tersanjung dengan perhatian dan sikap mesra dari Lidya, Ken memilih untuk belum mengatakan jati dirinya yang sebenarnya kepada Lidya. Ken memilih untuk menguji lebih jauh akan cinta Lidya untuknya.Selesai acara, Lidya yang selalu bersikap mesra kepada Ken, langsung pamitan pada Elizabeth dan Laura untuk langsung mengajak Ken pergi karena dia berencana untuk memberikan waktu yang berkualitas untuk Ken sebelum Ken tewas karena diambil organnya.Lidya juga berencana untuk menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan Ken, selama Ken masih bernafas di dunia ini.Lidya juga berencana untuk membuat se
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv