"Sudahlah, Lidya. Biarkan uang yang sudah dibayar oleh Tony itu," bisik Ken di telinga Lidya."Tapi aku takut, Ken. Aku takut kalau kamu harus mengorbankan organmu cuma untuk acara lelang ini, kamu bisa mati, Ken." Lidya menatap Ken dengan penuh perasaan bersalah.Lidya menyentuh tangan Ken dan menatap Ken dengan penuh perasaan.Baru saja Ken akan mengucapkan sesuatu, tiba-tiba dia teringat sesuatu. Dia teringat akan tatapan seperti ini. Tapi bedanya, tatapan yang ada dalam bayangannya ini adalah tatapan Clarissa kepadanya dulu.Saat itu, Clarissa ketahuan telah memindahkan banyak uang milik Ken ke rekening pribadi Clarissa. Clarissa menatap Ken dan bercerita tentang impian terbesar Clarissa yang ingin membuat bangga orang tuanya dengan menghasilkan banyak uang dengan usaha sendiri dan karena dia tidak mampu melakukannya, maka, Clarissa terpaksa mengambil uang milik Ken.Saat itu, Ken terpengaruh oleh tatapan Clarissa yang terlihat tulus itu, sehingga Ken tidak lagi mempermasalahkan u
Ken teringat lagi kalau dia pernah mengalami tatapan seperti ini, tatapan yang bersimpati kepadanya tapi kemudian orang yang menatap Ken itu, memberikan akhir yang menyedihkan bagi Ken.Saat itu, setelah Clarissa ketahuan mengambil banyak harta milik Ken, sekretaris pribadinya Ken, yaitu, Vivian, pernah menatapnya dengan penuh perasaan sedih, karena dia mengasihani Ken. Tapi pada akhirnya, saat Ken sudah memberi kepercayaan penuh pada Vivian untuk menangani grup perusahaan milik Ken di luar Diamond Grup, Vivian ketahuan memiliki kekasih lain yang juga ikut menikmati kekayaan instan yang dimiliki Vivian.Saat ini, Ken cuma berharap, tatapan Lidya saat ini kepadanya adalah tatapan yang benar-benar tulus dan nantinya pada akhirnya, tidak akan membuat Ken sedih, tidak akan membuat tatapan Lidya ini yang penuh cinta kepada Ken ini, hanya tinggal kenangan, seperti tatapan Clarissa dan Vivian dulu.Tiba-tiba terdengar suara keras dimana Tohar sudah mengambil pengeras suara dan memperkenalkan
Sebuah bayangan kini teringat dengan jelas oleh Ken akan perlakuan mesra yang pernah dia terima dulu dari Clarissa.Clarissa pernah menyuapi Ken dan berbisik kalau Clarissa akan selalu mencintai KenSaat itu, Ken baru saja memberikan akses bagi Clarissa akan separuh akun bank milik Ken yang belakangan disalahgunakan Clarissa untuk menjebol keuangan Ken.Karena itu, walaupun saat ini Ken merasa tersanjung dengan perhatian dan sikap mesra dari Lidya, Ken memilih untuk belum mengatakan jati dirinya yang sebenarnya kepada Lidya. Ken memilih untuk menguji lebih jauh akan cinta Lidya untuknya.Selesai acara, Lidya yang selalu bersikap mesra kepada Ken, langsung pamitan pada Elizabeth dan Laura untuk langsung mengajak Ken pergi karena dia berencana untuk memberikan waktu yang berkualitas untuk Ken sebelum Ken tewas karena diambil organnya.Lidya juga berencana untuk menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan Ken, selama Ken masih bernafas di dunia ini.Lidya juga berencana untuk membuat se
Baru saja Ken dan Lidya melangkah masuk ke lobby hotel, tiba-tiba handphone milik Lydia berbunyi sehingga dia langsung mengangkat handphonenya.Ken menunggu di samping Lidya. menunggu dengan siapa Lidya bicara. Ken juga agak malu untuk langsung menuju ke resepsionis memesan kamar untuk dia dan Lidya.Lidyaa agak kesal karena ternyata yang menelponnya adalah Esy. "Ada apa, Mah?""Kamu di mana, Lidya?""Di acara reuni, mah. Emang kenapa?""Papamu bilang, kamu harus segera pulang ke rumah, karena kamu lagi bergaul dengan cleaning service itu, jangan sampai kamu diapa-apain sama dia. Jangan sampai kamu dibikin hamil, supaya dia bisa masuk dalam lingkungan keluarga kita karena ingin ikut menikmati kekayaan keluarga kita. Itu tidak boleh terjadi, Lidya.""Mah, jangan berkata begitu tentang dia!""Kan sudah jelas, Lidya. Sudah kelihatan banget kalau cleaning service itu mendekatimu karena mengincar hartamu. Harta kekayaan keluarga kita. Jelas banget, tuh.""Ma, jangan sembarangan ngomong, ih
Lidya sempat bergumam saat mengetahui siapa yang menelponnya malam-malam ini tapi Lidya mengangkat juga telepon ini. "Halo.""Halo, Kak Lidya. Aku punya kabar baik, Kak Lidya.""Kabar apa, Clara?""Kudengar Pak Aji sedang dalam proses untuk menjual saham-sahamnya di kantor kita, Mulia Investments.""Benarkah?""Iya, kak. Prosesnya mungkin memang masih panjang tetapi yang jelas, Kak Lidya dengan orang-orang yang baru saja dipecat sudah ditangguhkan dan itu termasuk Kak Lidya dan juga Ken.""Betulkah? Ken juga?" Lidya langsung menurunkan volume suaranya karena takut Esy maupun Romel bisa mendengar suaranya."Iya, kak. Aku sudah memeriksanya di HRD. Proses pengambilalihan perusahaan itu akan berlanjut sampai hari Senin nanti karena Pak Aji sedang berduka karena kematian Ardi. Tapi nampaknya prospeknya menuju ke arah yang bagus, jadi Kak Lidya kemungkinan hari Senin akan ditelepon oleh HRD untuk kembali menempati posisi kakak sebelumnya.""Oke, itu kabar bagus. Terima kasih ya, Clara.""I
Hingga sampai bermenit-menit kemudian, mereka berdua masih menikmati cumbuan di antara mereka berdua.Lama kelamaan, cumbuan yang mereka lakukan semakin panas.Lidya yang bertekad untuk memberikan malam terindah buat Ken, mulai membuka bajunya saat bibirnya dan bibir Ken masih menyatu dalam hasrat yang membara.Saat Lidya selesai mandi, Lidya sudah mengganti gaun yang dia kenakan di acara pesta dan menggantinya dengan kemeja putih dan rok pendek, karena itu, saat dia sedang berciuman dengan Ken, dia dapat dengan mudah membuka kemeja putihnya itu tanpa mengganggu dirinya yang sedang saling kecup dengan Ken.Ken yang sedang sibuk mengecup bibir Lidya dan sibuk menautkan lidahnya dengan lidah Lidya, tidak mengetahui kalau Lidya sudah mulai membuka bajunya.Ken masih sibuk menikmati bibir dan lidah Lidya karena ada rasa yang nikmat dari bibir dan lidah Lidya itu, rasa yang lebih dari yang pernah dia rasakan dulu.Sebelumnya, tangan Ken cuma memegang bagian pipi dan leher Lidya sambil teru
"Jangan pulang dulu. Aku ingin tidur bersamamu. Aku ingin memelukmu malam ini sampai pagi nanti," pinta Lidya."Kalau itu, tentu saja bisa." Setelah berkata seperti itu, Ken kembali memakaikan kemeja milik Lidya yang baru saja dilepas Lidya tadi dan setelah itu, Ken merebahkan tubuhnya di ranjang menunggu Lidya untuk datang dan masuk di dalam pelukannya.Lidya merapatkan tubuhnya dengan tubuh Ken. Dia menyusupkan wajahnya di leher Ken. Tapi, sesaat kemudian dia langsung mengangkat wajahnya untuk kembali mengecup bibir Ken. Keduanya kembali saling kecup seperti sebelumnya.Tapi kali ini, Lidya tahu kalau Ken tidak mau kecupan ini berlanjut tidak terkendali hingga ke arah yang tidak semestinya, karena itu, Lidya tidak lagi memaksakan apa yang dia rencanakan sebelumnya untuk terjadi saat ini.Keduanya kembali hanyut dalam kecupan panas. Dua bibir mereka bersatu melahirkan rasa nikmat yang mulai membuai keduanya.Ken kembali menautkan lidahnya ke dalam lidah Lidya. Dia kembali melakukan e
Hingga akhirnya tangan Ken mulai bergerilya mulai menyentuh gundukan indah milik Lidya.Lidya biarkan property miliknya ini yang dulunya tidak boleh disentuh oleh pacarnya kini disentuh oleh Ken.Lidya merasa Ken sangat istimewa, sangat spesial, sehingga Lidya putuskan untuk membiarkan apapun yang Ken mau. Lidya putuskan untuk biarkan tangan Ken mulai beracara di sekitar buah dadanya.Hanya ada sebuah desahan tipis yang diperdengarkan oleh Lidya di telinga Ken saat ini, saat dia melepaskan bibirnya dari bibir Ken untuk melakukan desahan di telinga Ken sebagai tanda kalau dia menyukai apa yang sedang dilakukan oleh Ken ini.Ken memegang buah dada milik Lidya itu dengan penuh minat. Dia mulai mengelus-elus buah dada yang masih mempunyai pelindung itu. Dia bahkan sempat berharap seandainya pelindung ini tidak lagi menjadi perintang bagi tangannya untuk menyentuh kulit halus di buah dada milik Lidya ini.Apa yang menjadi harapan Ken ini, nampaknya disadari oleh Lidya, karena itu, Lidya la