Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 511 - Bab 520

726 Bab

511 Memperkaya Hatimu dengan Cintaku

Setelah itu, Ken mulai menembak ke arah target yang sudah dia bidik sejak tadi dan dengan kemampuannya sebagai hasil dari spesial power yang dimilikinya yang sudah dipupuk sejak dia masih kecil oleh paman sekaligus gurunya, maka Ken bisa menembak dengan tepat sesuai dengan keinginannya.Lidya langsung bersorak gembira saat tembakan dari Ken berhasil tepat mengenai target sehingga terjadi bunyi keras yang menandakan kalau Ken sudah berhasil menembak target dengan tepat.Penjaga stand langsung mengambilkan Doraemon dengan baling-baling bambu di kepalanya yang diincar oleh Lidya sejak tadi dan diberikan kepada Ken."Yang tadi itu adalah tembakan paling tepat dan satu-satunya selama bertahun-tahun aku berjaga di sini. Selama ini, hanya sedikit orang yang bisa menembak sasaran yang berada di tempat yang sangat jauh itu dan dari sedikit orang itu, mereka cuma berhasil menembak di lingkaran 5 dan 4 dan walaupun mereka berhasil mendapatkan boneka ini, tetapi tembakan mereka masih jauh dari se
Baca selengkapnya

512 Menjadi Pria yang Lengkap

"Aku juga merasakan hal yang sama. Aku merasa kamu adalah pilihan hidupku, yang aku nanti-nantikan selama ini, yang aku cari-cari selama ini," kata Ken dengan wajah yang sudah sangat dekat dengan Lidya.Saat ini, ada banyak orang yang berlalu-lalang dan ada diantara mereka yang berdehem saat melihat posisi wajah Ken dan Lidya yang sudah sangat dekat itu, sehingga Ken dan Lidya langsung saling melepaskan diri dan sama-sama tertawa mentertawakan diri mereka sendiri yang hampir saja berciuman dan tidak sadar kalau tengah berada di dekat banyak orang.Ken meraih tangan Lidya, kemudian mereka berdua berjalan bersama menuju ke tempat parkir mobil."Kita pulang saja. Aku sudah capek," kata Lidya sesaat setelah dia memasang seatbelt di samping Ken yang baru saja menghidupkan mesin mobil."Oke.""Kita ke tempat kos kamu dulu, ya. Rumah kost kamu di mana, sih?"Ken terdiam. Dia sempat bingung menjawabnya karena dia memang sudah tidak nge-kost lagi dan sudah pindah di belakang rumahnya Lidya. Ta
Baca selengkapnya

513 Munculnya Clarissa

"Ada apa?" tanya Ken saat dia melihat wajah tertekuk Toni di depan rumah yang dia tinggali bersama Andreas dan para pengawalnya yang lain itu.Toni memang yang tidak tinggal di rumah ini karena Toni tinggal di apartemen di dekat kantor tempat Ken bekerja.Aku melakukan kesalahan, tuan muda," jawab Toni sambil bertopang dagu."Kesalahan apa?""Ini mengenai Clarissa, tuan muda.""Clarissa? Clarissa mantan tunanganku?""Iya, tuan muda."Ken teringat akan Clarissa. Clarissa adalah bekas tunangan Ken. Dulunya, Clarissa dan Ken dikenalkan oleh keluarganya Ken dan bahkan Ken yang sudah merasa cocok dengan Clarissa, langsung mau saat bertunangan dengan Clarissa.Namun kemudian Clarissa malah menipu uang Ken hingga ratusan juta dolar dan meninggalkan Ken dalam kerugian yang besar. Bahkan Ken sempat dimarahi oleh kakeknya.Yang paling menyakitkan bagi Ken adalah, Ken merasa ditipu setelah dia serahkan seluruh hatinya untuk Clarissa."Apa yang dia lakukan?" tanya Ken setelah sempat terdiam."Saa
Baca selengkapnya

514 Cintamu Palsu

"Aku kan sudah bilang sejak lama, Carissa, kalau kamu telah membuat aku sangat kecewa dan pintu hatiku sudah tertutup untukmu!" tegas Ken."Tapi itu kan dulu, waktu itu kamu memiliki sekretarismu yang ganjen itu, yang pasti berusaha servis kamu habis-habisan supaya aku tidak bisa mendekatimu. Iya kan?" tanya Clarissa"Kamu dan dia sama saja, jadi, silakan kamu bilang apa saja tentang dia, tentang sekretarisku itu dan aku tidak akan protes.""Dia memang seperti itu, Ken. Dia itu cewek gatel yang berusaha memanfaatkan kesedihan kamu karena kesalahan yang kubuat padahal apa yang aku buat itu cuma kekeliruan sesaat. Aku kemudian menyadarinya dan ingin kembali kepadamu. Aku bahkan berusaha main lagi di pasar saham untuk menebus uang-uangmu yang hilang itu supaya aku bisa mengganti semuanya kepadamu. Tapi aku gagal, Ken.""Itu tidak perlu lagi, Clarissa, karena ini bukan masalah uang yang ratusan juta dollar yang kamu gelapkan itu, karena uang itu bukan masalah bagiku, tapi yang masalah bag
Baca selengkapnya

515 Ribuan Kali Lebih Indah

"Itu tidak akan berhasil, Clarissa!" dengus Ken."Belum tentu," kata Clarissa sambil melakukan gerakan yang lebih erotis sambil menunjukkan dada penuh miliknya untuk memancing gairah Ken kepadanya.Ken membalikkan tubuhnya supaya dia tidak perlu melihat pemandangan di depannya itu. Ken menatap ke arah tembok dan berusaha mengusir godaan-godaan di dalam dirinya karena bagaimanapun dia tidak ingin jatuh di dalam pelukan gadis yang dia tahu tidak pernah mencintainya dengan tulus itu.Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja Ken merasakan ada dua buah tangan yang mulai menyusuri tubuh Ken. Dua tangan itu berasal dari bagian belakang tubuh Ken dan 2 tangan itu semakin berani untuk terus menyusuri tubuh Ken hingga ke arah bawah.Sebelum salah satu dari dua tangan itu berhasil menyentuh juniornya Ken, Ken langsung bergerak cepat. Dia langsung meronta, melepaskan diri dan bergerak menuju ke arah lemari tempat di mana anak kunci kamar ini dilempar oleh Clarissa tadi.Ken tahu kalau dia berusaha
Baca selengkapnya

516 Kamu Bisa Menyesal Nanti

"Begini kan Bos dari perusahaan sebelah menawarkan gaji tinggi untuk gajimu yang tidak main-main untuk ukuran pialang saham, karena ... begini ... kalau kamu tidak tahu, aku cerita dulu ya?" kata Gatot.Ken tidak menanggapi, dia masih menggerak-gerakkan tongkat pel-nya."Karena pialang saham itu biasanya hanya mendapat gaji yang tidak terlalu besar karena yang besar itu adalah bonus," lanjut Gatot.Ken mengangguk-angguk untuk menanggapi cerita dari Gatot ini karena walaupun Ken tahu tentang cerita ini, tapi Ken pura-pura tidak tahu karena itu dia berusaha bersikap seperti antusias mendengar cerita-cerita dari Gatot ini."Jadi, para pialang saham itu hanya mendapat gaji kecil tapi dengan bonus gede yang bisa membuat para pialang sukses, bisa membeli apartemen mewah setiap bulannya dengan bonus mereka itu. Tetapi khusus untuk kamu, bos dari perusahaan sebelah itu, menawarkan gaji satu miliar rupiah dan itu masih ditambah bonus. Jadi, kamu akan dapat banyak. Bagaimana, Ken?" lanjut Gatot
Baca selengkapnya

517 Panik

"Mira? Kenapa kamu ada di sini?" tanya Ken kaget. Dia baru sadar kalau ternyata yang sejak beberapa saat yang lalu duduk di depannya ini bukankah Burhan seperti dugaannya tetapi Mira.Mira tersenyum dan berkata, "kan aku yang memesan semua ini untuk kamu, sebagai ungkapan rasa bersalahku karena dulu aku pernah kasar kepadamu."Saat ini, baru lah Ken menatap ke sekelilingnya dan ia melihat ada berapa orang yang sedang mengarahkan handphone berkamera mereka ke arah Ken dan Mira ini.Sayup-sayup Ken juga mendengar pembicaraan mereka yang memuji-muji kehebatan Ken karena sebelumnya baru saja menaklukkan hati Lidya, wanita tercantik di kantor ini dan sekarang ini duduk dengan wanita yang disebut-sebut wanita tercantik ke-2 di kantor ini yaitu Mira.Ken tidak ingin duduk lebih lama setelah mengetahui kalau dia duduk dengan Mira, karena, duduk bersamanya dia dengan Mira ini bisa menjadi perspektif jelek di mata orang-orang di kantor ini sehingga bisa sampai ke telinga atau ke pandangan mata
Baca selengkapnya

518 Menunggu dalam Resah

"Aku datang untuk membantu Lidya dalam transaksi di pasar saham," jawab Ken spontan.Kata-kata Ken ini membuat Alex dan Heri tertawa terbahak-bahak. Tawa mereka pecah bahkan Heri sampai memegang perutnya saking tidak bisa menahan tawanya.Walaupun Yudhoyono selama ini tidak pernah menganggap remeh cleaning service ataupun bawahan-bawahan-nya yang lainnya tapi saat Yudhoyono mendengar kalau seorang cleaning service seperti Ken akan membantu seorang pialang saham seperti Lidya, maka dia juga ikut tertawa lepas.Beberapa orang yang yang berada di sekitar, kemudian bertanya kepada Heri dan Alex tentang enapa mereka tertawa seperti itu.Heri dan Alex pun langsung bercerita tentang kata-kata Ken tadi yang ingin membantu Lidya di pasar saham.Karena memang yang tahu tentang test Ken saat mengikuti tes trading saham di depan Gatot, hanya Gatot, Mira dan Lidya, serta Aji, Ayahnya Ardy, maka kata-kata Ken ini terdengar sangat tidak masuk akal.Karena itu, mereka semua yang ada di sekitar Ken sa
Baca selengkapnya

519 Hari Berat bagi Lidya

"Hai," sapa Ken sambil mengembangkan senyum terbaiknya pada Lidya.Lidya menatap Ken sesaat, kemudian dia langsung meninggalkan Ken dan tidak membalas sapaan Ken tadi.Ken sangat kaget melihat reaksi Lidya ini. Karena, walaupun dia memang sudah merasakan sejak tadi kalau foto-foto tentang Mira dan dia di kantin tadi, sudah sampai ke handphonenya Lidya, sehingga Lydia sempat membalas chat dengan kata-kata yang menyiratkan kemarahan, tapi tetap saja Ken sangat kaget dengan reaksi Lidya ini.Ken berusaha mengejar Lydia yang sudah berjalan pergi bersama Clara dan Yuni tapi Clara sudah membalikkan tubuhnya dan menghadang Ken."Aku tidak sangka Kalau kamu seperti ini, Ken. Kamu betul-betul membuat Lidya malu karena kamu selingkuh secepat ini. Padahal Lidya yang kelasnya sangat tinggi, anak bos, sudah menerima kamu yang cuma seorang cleaning service untuk menjadi kekasihnya. Tapi, dibalas seperti ini, huh!""Please, ini tidak seperti dugaan kalian. Aku dan Mira tidak ada apa-apa.""Tidak ada
Baca selengkapnya

520 Menjelaskan

Clara langsung melotot ke arah Ken. "Tentu saja kamu! Kamu yang membuat Lidya semakin terpuruk, tau! Di saat dia sedang menghadapi badai masalah di pasar saham, eh, tiba-tiba dia melihat video kemesraan kamu dengan Mira di kantin. Makin kacau, deh!""Aku tidak pernah bermesraan dengan Mira, Clara," bantah Ken."Terus, itu video-video yang beredar di WA grup itu, apa, hah! Di situ kan sudah jelas banget, kamu makan bersama dengan Mira di situ, kemesraan kalian terlihat nyata.""Waktu itu aku kira aku ditraktir oleh Pak Burhan, atasanku, karena Burhan yang menaruh aku di meja itu, kemudian dia langsung meninggalkan aku dan karena aku sudah lapar, aku langsung makan. Kepalaku menunduk terus waktu aku makan.""Lalu?""Aku memang sempat merasa kalau ada orang yang duduk di depanku, tapi aku pikir itu Pak Burhan, atasanku yang kembali untuk duduk di depanku. Aku tidak mengira kalau Mira yang duduk di depanku. Itu lah yang terjadi. Tidak ada yang mesra-mesra, kok.""Kalau begitu, kamu jelask
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5051525354
...
73
DMCA.com Protection Status