Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 221 - Bab 230

726 Bab

221 Kabar Baik dan Buruk

Daniel langsung bergerak cepat sambil memberi isyarat kepada tiga rekannya untuk diam di posisi mereka masing-masing.Dengan langkah nyaris tanpa mengeluarkan suara, Daniel langsung melompat mendekati pintu yang akan segera terbuka itu.Daniel menunggu tapi kemudian terdengar lagi suara anak kunci diputar dan suara gumaman seseorang di dalam yang berkata kepada temannya kalau dia tidak jadi keluar untuk mengambil kopi karena masih ada tugas lain yang harus dia kerjakanSetelah itu terdengar langkah kaki orang itu kembali masuk lebih jauh ke dalam ruangannya nampaknya ruangan pertama ini cukup luas di dalam sana.Daniel segera memberi isyaratkepada teman-temannya untuk mulai melangkah, setelah itu, Daniel kembali melompat dan dengan nyaris tanpa menggunakan suara, dia sudah berada di depan tiga rekannya.Mereka berempat kembali menyusuri koridor dengan nyaris tanpa mengeluarkan suara. Mereka terus berjalan dengan memasang telinga mereka baik-baik untuk jaga-jaga akan segala kemungkinan
Baca selengkapnya

222 Lantai Minus Tiga

"Jadi, yang mana, jenderal?" tanya Vigo.Sebenarnya Vigo agak khawatir kalau jenderalnya atau perdana menterinya ini memutuskan untuk mengikuti jalan lewat jalan limbah itu karena akibatnya mungkin akan merasuk ke dalam diri dan merusak atau membuat sakit di masa depan."Tenang. Aku tidak akan mengikuti jalan masuk keluar limbah itu, tapi kita akan tetap mengikuti lift."Vigo dan dua temannya menarik nafas lega."Tapi, Tuan perdana menteri, di depan lift itu ada banyak sekali penjaga dengan senapan otomatis di tangan dan juga senjata mesin yang mengarah ke arah pintu lift," kata Juno di ujung telepon."Senjata mesin?" tanya Daniel memastikan."Iya, tuan perdana menteri. Nampaknya akan susah sekali untuk bisa keluar dari tempat itu, karena penjagaan ketat dilakukan dari mulai Lantai minus 1, lantai minus 2 dan juga lantai minus 3 yang menjadi tempat laboratorium utama di laboratorium Umbrella company ini."Mendengar ini, Daniel merasa dia harus memikirkannya sekali lagi semuanya, karen
Baca selengkapnya

223 Tidak mau Lari dari Kenyataan

Saat ini, masih ada banyak tembakan yang mengarah ke arah lift yang sudah terbuka sejak tadi itu.Di luar sana, ada gerakan-gerakan beberapa orang yang berusaha mendekati lift dari arah kiri dan kanan.Sebenarnya untuk menyelamatkan dirinya, Daniel hanya perlu menekan tombol untuk menutup pintu tapi dia tidak melakukannya. Karena kalau dia melakukannya, dia takut posisinya akan terlalu jauh dari lantai minus 3 ini sehingga saat Vigo dan yang lainnya datang ke lantai minus 3 ini, mereka akan menjadi sasaran empuk para musuh.Walaupun Daniel adalah seorang pemimpin utama, panglima tertinggi dan juga perdana menteri di negaranya dan di mancanegara Pemimpin tertinggi bisa mengorbankan banyak prajuritnya untuk keselamatan dirinya pribadi, tapi Daniel bukan tipe pemimpin seperti itu.Daniel tidak mau lari dari kenyataan. Daniel tidak mau lari di saat anak buahnya harus berhadapan dengan musuh yang sangat banyak.Karena itu Daniel memilih suatu hal yang mungkin konyol bagi banyak pemimpin ta
Baca selengkapnya

224 Membersihkan Jalan

Saat Daniel baru saja berada di balik senjata mesin, tiba-tiba dia melihat ada banyak pintu lift terbuka dan ada banyak orang yang langsung mengarahkan senjatanya ke arah luar.Nampaknya orang-orang itu sudah melihat CCTV di mana Daniel menghabisi teman-teman mereka di lantai minus 3 ini karena itu begitu pintu lift terbuka, mereka Langsung menembak ke arah luar.Tapi dengan segera, begitu tiga pintu lift itu terbuka seperti ini, menjadi makanan empuk untuk senjata mesin yang berada di tangan Daniel. Daniel segera menghamburkan pelurunya ke arah 3 lift yang saling bersebelahan itu.Terdengar jeritan kesakitan bahkan jeritan kematian dari para penjaga laboratorium rahasia milik Umbrella company ini yang terkena tembakan dari Daniel yang bertubi-tubi masuk ke tubuh mereka.Sementara Doni dan Almy sekali-sekali menembak dari balik tiang.Tapi pada saat itu juga, ada beberapa orang yang bersembunyi di balik lift di bagian sisi kiri dan kanan lift yang kini melemparkan granat ke arah Danie
Baca selengkapnya

225 Mereka Bersiap di Luar

Dari posisi yang tidak terlihat oleh musuh-musuhnya ini, Daniel langsung mempersiapkan senjata api otomatisnya.Untung saja dia sempat mengambil megazin peluru dari musuh-musuhnya yang berada di terowongan tempat naik barang-barang, karena itu dia segera memastikan megasin peluru di senjata api otomatisnya ini, terisi penuh.Setelah itu, Daniel mulai mengendap-endap untuk mendekati salah seorang penjaga yang berada di dekat senjata mesin.Daniel mencengkram mulut dan leher orang itu supaya dia tidak bisa bersuara. Setelah itu, dengan satu sentakan pelan namun pasti, Daniel mematahkan leher penjaga itu hingga dia langsung tewas seketika itu juga tanpa bersuara sama sekali.Setelah itu, Daniel kembali mengendap-endap untuk mendekati posisi musuh yang berada di dekat senjata mesin.Dengan cepatnya Daniel melompat ke arah senjata mesin dan langsung mendorong tubuh dua orang penjaga yang berada di balik senjata mesin itu. Setelah itu, dia langsung mengambil alih senjata mesin dan mulai men
Baca selengkapnya

226 Sendirian Menghadapi Ratusan Musuh

"Siapkan jalan alternatif yang lain," kata Daniel kepada Juno."Aku sudah siapkan, jenderal. Ada jalan menuju ke arah kiri. Di situ ada ruangan para staf di ujung dari ruangan itu, sebelum main hall utama gedung ini," kata Juno di ujung telpon."Ok. Aku tahu ruangan itu." Daniel teringat saat dia masuk di gedung ini, ada pintu yang sempat akan dibuka seseorang dari dalam tapi kemudian, pintu itu tidak jadi dibuka."Di ujung dari ruangan itu, ada jendela. Begitu jendela itu dipecahkan, maka ada jalan untuk keluar dari gedung itu lewat parkiran laboratorium ini. Walaupun ada penjaga yang berjaga di tempat itu, tapi jumlahnya tidak lebih dari 8 orang," jawab Juno di ujung telepon."Oke." Setelah itu, Daniel menatap Vigo dan dua temannya dan katanya, "tunggu apa lagi? Segera lah pergi ke tempat yang dibilang oleh Juno itu."Daniel tahu kalau komunikasi yang dilakukan dengan Juno tadi, juga dapat disimak oleh Vigo dan yang lainnya. Karena itu, dia segera memerintahkan mereka untuk pergi."
Baca selengkapnya

227 Berusaha Meloloskan Diri

Saat Daniel tengah konsentrasi untuk menghadapi musuh yang setiap saat akan segera menyerbu masuk ke dalam sini, tiba-tiba terdengar suara-suara di belakangnya.Saat Daniel menoleh, ternyata ada beberapa drone yang berdatangan dari arah atas.Nampaknya drone-drone ini adalah drone-drone musuh yang digerakkan dari arah atas karena sekali lihat, Daniel segera tahu kalau drone-drone itu Bukan ciptaan negara Hawking ataupun ciptaan dari Matias.Menyadari hal itu, Daniel menjadi cemas, karena dia bisa diserang dari dua arah, dari belakang dan dari depan dan dua-duanya sama-sama berbahaya baginya.Sebenarnya bisa saja Daniel menuju ke pintu di arah kiri tempat Vigo dan yang lainnya masuk tadi tapi Daniel tidak mau mengundang musuh untuk Vigo dan kawan-kawannya yang kemungkinan masih belum naik di helikopter penyelamat.Karena itu, satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini oleh Daniel adalah menembak ke arah belakang, ke arah drone-drone yang sudah berdatangan itu sambil dia menelpon Juno. "
Baca selengkapnya

228 Dokter Pembuat Virus

Saat ini Daniel sudah mendengar suara-suara tembakan yang mengarah ke arah dirinya.Ternyata para musuhnya sudah keluar dari ruangan tempat Daniel keluar tadi dan kini mulai menembak ke arah mobilnya Daniel.Daniel putuskan untuk melompat keluar dari mobil dan terus merunduk sambil terus berjalan cepat menuju ke arah gedung di mana gadis yang meminta tolong itu berada.Saat musuh-musuhnya Daniel masih mencari-cari di antara mobil-mobil yang begitu banyak yang parkir di pelataran parkir ini, maka Daniel sudah berhasil masuk ke gedung sebelah dimana di lantai duanya ada seorang gadis yang meminta tolong kepadanya.Walaupun Daniel ingin keluar hidup-hidup dari tempat ini,tapi hati nuraninya berkata kalau dia harus menolong wanita yang berada di atas itu karena jiwa wanita itu sedang terancam bahaya itulah yang ada di pikiran Daniel.Daniel sudah masuk ke gedung kedua ini. Di Gedung kedua ini, tidak ada satupun penjaga yang terlihat hidup. Nampaknya para penjaga yang berada di tempat ini
Baca selengkapnya

229 Berusaha Meloloskan Diri lagi

Ternyata ada lemparan granat dari arah bawah ke arah jendela kaca yang baru saja pecah oleh tembakan-tembakan dari Drone milik Matias.Di saat terakhir sebelum granat itu meledak, secara refleks Daniel langsung memeluk tubuh Marcella dan melompat jauh bersama tubuh Marcella dalam pelukannya untuk melempar diri mereka ke arah kiri.Daniel melempar tubuhnya sendiri bersama Marcella untuk menghindar sejauh-jauhnya dari efek dari ledakan granat itu.Saat Daniel dan Marcella terjatuh, mereka terjatuh dengan posisi tubuh Marcella berada di bawah dengan kepala belakangnya ditahan oleh tangan Daniel sehingga kepala belakang Marcella terlindung dari benturan dengan lantai saat terjatuh tadi.Daniel memeluk tubuh wanita itu dengan tubuh Daniel berada di atas wanita itu hingga membuat seluruh tubuh wanita itu aman dari ledakan granat.Selain jarak yang sudah jauh dari pusat ledakan granat, juga karena tubuh Daniel yang memiliki perlindungan yang sangat kuat hingga membuat efek dari ledakan itu t
Baca selengkapnya

230 Lepas dari Kejaran Musuh

Setelah berpikir sebentar, Daniel berkata kepada Matias, "Arahkan Drone Marcella ke arah perairan.""Untuk apa, brother?" tanya Matias."Aku punya sebuah rencana. Naikkan kecepatan Drone itu.""Tapi kalau aku menaikkan kecepatan drone, maka powernya akan cepat habis, brother. Itu akan mencelakai gadis itu kalau powernya habis dan dronenya jatuh ke bawah.""Tapi ingat Matias, kalau kamu tidak naikkan kecepatannya, maka sebentar lagi pesawat tempur musuh akan segera mendekati posisi kita dan itu sama saja akan mencelakai kita."Matias terdiam sebentar kemudian dia berkata, "baiklah, brother. Aku akan segera menaikkan power Drone itu dan mengarahkan ke lautan luas.""Oke." Daniel mulai siap-siap untuk menyamakan kecepatan dengan Drone milik Matias yang membawa Marcella di depan sana.Drone milik Matias ini memang memiliki tiga kecepatan maksimal. Yang pertama adalah kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya yang sempat dilakukan oleh dua Drone milik Matias sebelumnya yang berhasil mengha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
73
DMCA.com Protection Status