Setelah berpikir sebentar, Daniel berkata kepada Matias, "Arahkan Drone Marcella ke arah perairan.""Untuk apa, brother?" tanya Matias."Aku punya sebuah rencana. Naikkan kecepatan Drone itu.""Tapi kalau aku menaikkan kecepatan drone, maka powernya akan cepat habis, brother. Itu akan mencelakai gadis itu kalau powernya habis dan dronenya jatuh ke bawah.""Tapi ingat Matias, kalau kamu tidak naikkan kecepatannya, maka sebentar lagi pesawat tempur musuh akan segera mendekati posisi kita dan itu sama saja akan mencelakai kita."Matias terdiam sebentar kemudian dia berkata, "baiklah, brother. Aku akan segera menaikkan power Drone itu dan mengarahkan ke lautan luas.""Oke." Daniel mulai siap-siap untuk menyamakan kecepatan dengan Drone milik Matias yang membawa Marcella di depan sana.Drone milik Matias ini memang memiliki tiga kecepatan maksimal. Yang pertama adalah kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya yang sempat dilakukan oleh dua Drone milik Matias sebelumnya yang berhasil mengha
"Lalu bagaimana? Tidak terlihat daratan apapun dari sini. Apa yang harus kita lakukan?" tanya Marcella cemas.Daniel tidak langsung menjawab. Setelah itu, Daniel menatap di sekelilingnya.Kemampuan penglihatan Daniel yang melebihi kemampuan Manusia Biasa, Karena itu, walaupun menurut Marcella, tidak terlihat daratan dari sini tetapi Daniel perlu mencoba sekali lagi.Dengan kemampuan penglihatannya, Daniel mampu menelusuri atau bahkan mampu melakukan Zoom hingga di kejauhan sana.Dia melakukan itu hampir satu menit. Hampir semua daerah sudah dia lihat dengan pandangan matanya sampai kejauhan.Tapi ternyata mereka benar-benar berada di laut lepas, benar-benar jauh di tengah laut, tidak satu pun daratan yang terlihat di kejauhan sana. Baik di timur, barat, utara maupun selatan."Bagaimana? Kita jauh dari manapun, bukan? Apa kita bisa bertahan?" tanya Marcella."Mungkin masih ada jalan. Kita harus mencari di mana burung beterbangan secara berkelompok.""Mengapa begitu?""Karena saat ada b
Terdengar suara pesawat di atas sana. Ini membuat Daniel langsung mengajak Marcella untuk berlari ke arah pepohonan untuk menghindar dari jangkauan pesawat yang sedang mendekat itu.Saat berada di bawah pohon, Daniel langsung menatap ke arah atas ke arah pesawat yang tadi berbunyi itu."Apakah itu pesawat musuh?" tanya Marcella penasaran.Daniel tidak langsung menjawab setelah beberapa saat dia berkata, "Bukan. Itu pesawat komersil, pesawat yang mengangkut penumpang bukan pesawat tempur yang tadi mengejar kita.""Kalau begitu, harusnya kita keluar ke arah Pantai supaya pesawat itu bisa melihat kita dan menolong kita.""Dari kokpit pesawat penumpang dengan jarak sejauh itu, kita tidak akan terlihat. Pilot tidak akan melihat kita kecuali kalau kita membuat tanda SOS yang besar di pantai ini.""Kalau begitu, bagaimana kalau kita membuatnya sekarang? Supaya pesawat itu bisa melihatnya.""Tidak bisa. Masalahnya, pesawat komersial itu tidak akan bisa langsung menolong kita. Kalaupun dia mel
Karena saat Daniel mengarahkan pandangannya ke arah barat, dia melihat ada pemukiman nun jauh di sana yang terletak di dekat pantaiPemukiman itu terdiri dari beberapa rumah yang letaknya agak berjauhan antar rumah satu dengan rumah yang lain.Walaupun cukup jauh dari atas gunung sini, tapi Daniel sangat kaget karena dia melihat ada beberapa helikopter di bawah sana.Mendengar itu, wajah Marcella menjadi gembira tapi kemudian wajahnya kembali tertekuk. dia kembali menjadi sedihKarena dengan adanya helikopter di Pulau ini, maka itu berarti Marcella dan Daniel akan segera keluar dari pulau ini.Padahal dia mulai nyaman dengan Daniel. Padahal dia mulai berusaha Mengejar Cinta Daniel dan dia sudah sangat nyaman dalam gendongan Daniel dan nyaman karena bisa memeluk tubuh Daniel seperti yang terjadi pada hari ini.Marcella ingin lebih lama berada bersama Daniel. Marcella ingin lebih lama didukung oleh Daniel seperti tadi, ingin lebih lama mengenal Daniel dan dan yang paling penting, dia in
"Ada apa? Kenapa kamu berteriak kaget?" tanya Marcella."Ada banyak jebakan di sini. Di depan sana ada ranjau darat yang sangat banyak, bertebaran di tanah yang sampai saat ini aku belum tahu caranya untuk melewatinya," jawab Daniel."Ranjau darat itu apa?""Saat ada seseorang yang menginjak ranjau darat, maka ranjau itu akan meledak dan menghancurkan siapapun yang menginjak ranjau darat itu.""Mengerikan sekali. Nampaknya mereka memang tidak mau menerima tamu. Mereka nampaknya tidak ramah. Lebih baik kita kembali ke sisi yang lain, kita bisa makan buah-buahan seperti yang kita lakukan tadi dan bertahan di sana sambil menunggu bantuan. Iya kan? Please.""Tunggu. Aku coba dulu. Siapa tahu aku menemukan jalan yang bebas dari ranjau darat." Sambil terus tetap membiarkan Marcella di punggungnya, Daniel berjalan berkeliling untuk melihat posisi ranjau.Daniel terus berjalan di tanah yang saat ini sudah rata dan tidak banyak pepohonan itu.Daniel ingin mencari celah bagaimana caranya bagi d
Daniel membuka matanya. Dia mendengar ada gerakan-gerakan dari sesuatu yang sedang bergerak di jarak 15 meter dari tempatnya berada saat ini.Daniel mendengar suara nafas halus dari sampingnya yaitu suara nafas halus Marcella dan itu berarti, Marcella belum terbangun dengan gangguan yang ada di sekitarnya ini.Daniel masih belum bergerak. Dia masih terus mendengar pergerakan sesuatu itu yang nampaknya bergerak dengan pasti semakin mendekati posisinya dan Marcella.Yang jelas pergerakan itu bukanlah pergerakan binatang melata yang gerakannya berbeda dengan suara langkah kaki karena pergerakan yang sedang mendekati Daniel sekarang ini adalah pergerakan dengan menggunakan langkah kaki.Daniel tahu kalau sesuatu sedang mendekat karena itu dia mulai menyiapkan tenaganya.Daniel semakin yakin kalau yang sedang melangkah itu adalah langkah kaki orang.Daniel yakin kalau orang-orang yang sedang mendekati dirinya dan Marcella ini berjumlah sekitar lima orang dan mereka berjalan dengan hati-hat
"Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kalau mereka memakan kita?" bisik Marcella sambil melotot ke arah Daniel."Tenang. Aku punya sebuah rencana. Kita ikuti saja dulu mereka dan jangan khawatir aku pasti akan selalu melindungimu," bisik balik Daniel."Tapi aku tidak mau menjadi istri kepala suku yang mungkin modelnya sama seperti itu." Marcella menatap ke arah pria tambun itu."Itu tidak akan terjadi. Tenanglah. Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu. Lagi pula aku yakin untuk menjadi istri seorang kepala suku, pasti ada upacara-upacara. Jadi, akan butuh waktu untuk itu dan sebelum kamu berduaan di kamar dengan kepala suku itu, kita pasti sudah akan keluar dari pemukiman mereka.""Tapi ... ""Please. Cuma ini cara satu-satunya bagi kita untuk bisa keluar dari tempat ini. Aku punya rencananya. Percayalah padaku," bisik Daniel lagi."Sebenarnya sudah cukup bagiku kita makan buah-buahan berduaan selama berbulan-bulan. Aku tidak akan komplain apa-apa asalkan tetap bersamamu. Aku bisa t
Daniel sangat kaget. Itu karena orang yang mencengkram Daniel dari belakang itu, bertubuh sangat besar.Orang itu bertubuh raksasa, mirip seperti Achilles yang pernah dikalahkan Daniel setahun yang lalu saat negara Daniel berperang dengan 10 negara yang dipimpin oleh Jorazhan.Raksasa itu kini mencengkram batok kepala Daniel. Batok kepala Daniel layaknya seperti bola tenis di genggaman tangan raksasa itu.Raksasa ini memiliki ukuran tubuh yang bahkan hampir dua kali lipat lebih besar daripada ukuran tubuh Achilles yang sudah sangat besar itu.Langkahnya terdengar heboh. Terdengar sangat keras.Inilah yang membuat Daniel sempat mendengar ada suara gemuruh di belakangnya sebelum tangan si raksasa itu mencengkram bahunya.Kalau saja tangan Daniel tidak diikat oleh tali dynamik ini, dia pasti akan segera memberikan perlawanannya. menahan tangan raksasa itu seberapapun kuatnya raksasa itu akan dia tahan tangannya dan dia akan memberi perlawanan ketat bagi lawannya ini.Tapi sayangnya, saat
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv