Daniel membuka matanya. Dia mendengar ada gerakan-gerakan dari sesuatu yang sedang bergerak di jarak 15 meter dari tempatnya berada saat ini.Daniel mendengar suara nafas halus dari sampingnya yaitu suara nafas halus Marcella dan itu berarti, Marcella belum terbangun dengan gangguan yang ada di sekitarnya ini.Daniel masih belum bergerak. Dia masih terus mendengar pergerakan sesuatu itu yang nampaknya bergerak dengan pasti semakin mendekati posisinya dan Marcella.Yang jelas pergerakan itu bukanlah pergerakan binatang melata yang gerakannya berbeda dengan suara langkah kaki karena pergerakan yang sedang mendekati Daniel sekarang ini adalah pergerakan dengan menggunakan langkah kaki.Daniel tahu kalau sesuatu sedang mendekat karena itu dia mulai menyiapkan tenaganya.Daniel semakin yakin kalau yang sedang melangkah itu adalah langkah kaki orang.Daniel yakin kalau orang-orang yang sedang mendekati dirinya dan Marcella ini berjumlah sekitar lima orang dan mereka berjalan dengan hati-hat
"Apa yang kamu lakukan? Bagaimana kalau mereka memakan kita?" bisik Marcella sambil melotot ke arah Daniel."Tenang. Aku punya sebuah rencana. Kita ikuti saja dulu mereka dan jangan khawatir aku pasti akan selalu melindungimu," bisik balik Daniel."Tapi aku tidak mau menjadi istri kepala suku yang mungkin modelnya sama seperti itu." Marcella menatap ke arah pria tambun itu."Itu tidak akan terjadi. Tenanglah. Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu. Lagi pula aku yakin untuk menjadi istri seorang kepala suku, pasti ada upacara-upacara. Jadi, akan butuh waktu untuk itu dan sebelum kamu berduaan di kamar dengan kepala suku itu, kita pasti sudah akan keluar dari pemukiman mereka.""Tapi ... ""Please. Cuma ini cara satu-satunya bagi kita untuk bisa keluar dari tempat ini. Aku punya rencananya. Percayalah padaku," bisik Daniel lagi."Sebenarnya sudah cukup bagiku kita makan buah-buahan berduaan selama berbulan-bulan. Aku tidak akan komplain apa-apa asalkan tetap bersamamu. Aku bisa t
Daniel sangat kaget. Itu karena orang yang mencengkram Daniel dari belakang itu, bertubuh sangat besar.Orang itu bertubuh raksasa, mirip seperti Achilles yang pernah dikalahkan Daniel setahun yang lalu saat negara Daniel berperang dengan 10 negara yang dipimpin oleh Jorazhan.Raksasa itu kini mencengkram batok kepala Daniel. Batok kepala Daniel layaknya seperti bola tenis di genggaman tangan raksasa itu.Raksasa ini memiliki ukuran tubuh yang bahkan hampir dua kali lipat lebih besar daripada ukuran tubuh Achilles yang sudah sangat besar itu.Langkahnya terdengar heboh. Terdengar sangat keras.Inilah yang membuat Daniel sempat mendengar ada suara gemuruh di belakangnya sebelum tangan si raksasa itu mencengkram bahunya.Kalau saja tangan Daniel tidak diikat oleh tali dynamik ini, dia pasti akan segera memberikan perlawanannya. menahan tangan raksasa itu seberapapun kuatnya raksasa itu akan dia tahan tangannya dan dia akan memberi perlawanan ketat bagi lawannya ini.Tapi sayangnya, saat
Daniel melangkah masuk ke dalam ruangan sebelah yang ukurannya lebih besar daripada ruangan tempat para dukun atau dokter ini berada.Seorang pria berumur 70 tahunan yang memakai kacamata bulat, berambut jarang-jarang di bagian tengah hanya berambut banyak di bagian Sisi kiri dan kanan, kini menatap penuh perhatian ke arah Daniel."Apakah anda Profesor Kalkulus?" tanya Daniel memulai kata-katanya."Kamu mengenalku?" tanya balik pria tua itu kepada Daniel."Tidak. Tapi seseorang yang aku kenal mengenalmu.""Siapa dia?""Dia adalah Profesor Kirby.""Mendengar itu, Profesor kalkulus menatap Daniel kemudian dia berkata, "apakah kamu berasal dari Negara Hawking?"Daniel yang masih ingin menyembunyikan tentang jati dirinya sebagai Perdana Menteri Hawking dan Jenderal besar berasal dari Hawking, hanya berkata, "ya. Aku seorang warga negara Hawking dan kebetulan aku pernah bertemu dengan Profesor Kirby.""Apa yang dia bilang tentang aku?""Aku pernah berkata kepada Profesor Kirby kalau dia ad
"Aku punya caranya," Kata Profesor Kalkulus."Bagaimana caranya?" tanya Daniel penasaran."Begini, raksasa bernama Dusan itu berasal dari Negara Enak ,negara yang terkenal merupakan negara yang warganya semuanya adalah tukang berduel dan berjiwa ksatria.""Oke, lalu?""Selama ini, raksasa itu menjaga sekeliling rumah kepala suku dan dia akan mematuhi semua perintah kepala suku dan kalau ada orang yang berani mengganggu rumah kepala suku atau si kepala suku maka akan langsung berhadapan dengannya secara otomatis. Itu tugas utamanya.""Oke. Seperti yang terjadi padaku tadi. Aku yang hendak menyerang rumah kepala suku untuk menolong temanku akhirnya mendapatkan pukulan dari si raksasa itu.""Iya benar. Itu prioritas utama Dusan. Tetapi, ada prioritas paling tinggi yang dipegang para raksasa itu.""Apa itu?""Duel. Kamu harus menantang raksasa itu untuk berduel denganmu. Itu akan menjadi prioritas tertingginya.""Ok.""Dengan kamu menentangnya, maka dia akan melepaskan tugasnya menjaga ru
Daniel tersenyum mengejek. Dia berusaha untuk membuat Dusan semakin marah. "Ingat, kalau kamu tidak datang dalam satu jam di Batu Nona, maka mulailah memakai baju perempuan. Hahaha."Dusan menggeram hebat. Dia bukan lagi memukul dadanya tapi dia meninju batu yang berada di sampingnya sehingga batu itu hancur. "Aku akan membuatmu jadi seperti ini!"Melihat apa yang dilakukan Dusan itu, orang-orang suku ini mulai menari-nari semakin kencang.Taruhan yang beredar ternyata bukan soal siapa yang menang, siapa kalah tapi taruhannya hanya satu. yaitu Dusan menang. Tapi ada yang bertaruh kalau dia akan menang dalam satu kali pukulan ke arah Daniel, ada yang bertaruh untuk dua pukulan dan yang paling tinggi bertarung untuk 6 pukulan.Yang jelas semua orang suku ini mulai terlibat dalam pertaruhan dan mereka semua tidak ada satupun yang mengunggulkan Daniel untuk menjadi pemenang dalam pertarungan nanti dengan Dusan.Daniel masih sempat melihat papan taruhan dan dia berkata, "kalian semua akan
Daniel yang baru saja membuka pintu tidak menyadari kalau ada orang-orang yang melihat dia bersama Tintin dan Marcella sehingga dia baru kaget saat orang-orang itu sudah berteriak-teriak.Karena sedang berada di dapur, Daniel langsung meraih dua pisau yang berada di dapur untuk dia lemparkan ke arah 2 orang yang berteriak-teriak itu.Pisau itu masing-masing menancap di dada kedua orang itu sehingga kedua orang itu langsung terdiam dan panik serta ketakutan akan segera tewas karena pisau yang menancap di dada mereka.Karena teriakan tadi sudah terdengar, maka Daniel bergegas keluar sambil terus melindungi Marcella dan Tintin.Benar saja perkiraan Daniel, karena teriakan dari dalam rumah kepala suku itu, membuat penjaga-penjaga yang berada di dalam dan luar rumah kini mulai awas.Dan saat mereka melihat Daniel keluar dari pintu belakang bersama Tintin dan Marcella, mereka mulai mengejar."Bagaimana ini? Bagaimana ini?" Tintin ketakutan. Tubuhnya gemetaran. "Kalau aku diketahui berusaha
Daniel hanya terperangah selama Sedetik karena sepersekian detik kemudian dia sudah langsung bergerak.Secara refleks, Daniel melakukan suatu hal yang bahkan tidak terpikirkan olehnya tapi dia lakukan dengan sangat tepat dan dengan refleks tinggi.Dengan posisi masih berada di tanah, Daniel meraih sebatang pohon yang berada di samping kirinya, untuk dia lemparkan ke arah RPG yang sedang mendatanginya ini.RPG ini memang memiliki karakteristik untuk mengikuti kemanapun Daniel pergi, karena itu saat tadi, Daniel melompat, RPG itu mengikuti arah lompatan Daniel itu sehingga membuat Daniel kaget.Tapi sekalipun begitu, saat ini, arah tujuan RPG ini masih tetap ke arah Daniel dan di saat itulah Daniel melemparkan batang pohon besar untuk menjadi penghalang antara dirinya dengan RPG itu.Batang pohon besar yang tiba-tiba Menghadang di depan Daniel itu membuat RPG itu menubruk batang pohon itu tanpa dapat dicegah lagi.Ledakan keras terjadi dan ada gelombang yang lebih dulu terjadi dan pada