Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 101 - Bab 110

726 Bab

101 Masalah Stok Semen

Saat Daniel membopong tubuh Lauren untuk diangkat menuju ke sebuah rumah penjaga pantai dengan posisi wajah yang sangat dekat, tiba-tiba saja Lauren sudah menempelkan bibirnya ke bibir Daniel.Saat ini, rasanya Lauren akan rela kalau Daniel ingin lebih dan lebih lagi. Lauren berjanji dalam hatinya kalau dia tidak akan menolak kalau Daniel berusaha membuka bajunya, membuka jaketnya dan menyusupkan wajah ke bukit kembar milik Lauren.Lauren tidak akan menolak semua itu, bahkan Lauren menunggu saat-saat itu terjadi tetapi sayangnya sampai saat ini hal itu tidak Daniel lakukan.Daniel sempat terdiam dan berhenti melangkah saat tiba-tiba Lauren telah menempelkan bibir merah merekah tipis mempesona itu dan di saat lidah Lauren menyusup semakin dalam ke dalam bibir Daniel, barulah Daniel kembali melangkah dengan tujuan tetap yaitu menuju ke rumah penjaga pantai yang saat ini nampaknya dalam keadaan kosong tidak ada orang di sana itu.Bibir mereka berdua sempat terlepas saat Daniel bergegas m
Baca selengkapnya

102 Masalah Baru

Wilona memang agak rapuh saat dia menghadapi masalah. Dia selalu gampang untuk menangis, gampang untuk menangisi masalah dan gampang untuk larut dalam masalah yang dialaminya.Daniel sudah tahu sejak dulu sifat Wilona ini, karena itulah, saat Daniel harus terpisah dari Wilona, Daniel selalu memikirkan itu, Daniel selalu mengkhawatirkan sifat rapuh Wilona yang gampang larut dalam masalah itu.Selama sekitar 3 tahun ini, Daniel berjuang untuk latihan militer dan juga menbuat perusahaan besar yang diwariskan seseorang kepadanya menjadi semakin besar. Untuk nantinya dia kembali melindungi Wilona dan memberi kehidupan yang baik bagi Wilona.Karena itulah, walaupun Daniel selalu memikirkan Wilona, Daniel terpaksa harus fokus dulu pada pekerjaannya.Saat ini, setelah Daniel berhasil meraih semuanya, inilah momen bagi Daniel untuk terus berada di samping Wilona, selalu melindungi Wilona dan selalu memberikan yang terbaik bagi Wilona.Beberapa saat kemudian, saat Wilona masih bersedih, tiba-ti
Baca selengkapnya

103 Sebuah Persengkokolan

"Tenang, sayang, sudahlah, tidak usah menangis. Aku akan mencarikan jalan keluar bagi ayahmu supaya ayahmu tidak perlu masuk penjara," kata Daniel sambil membelai rambut Wilona."Tapi bagaimana caranya? Huhuhu ... bagaimana, Daniel?" tanya Wilona sambil menangis di bahu Daniel.Daniel masih memikirkan semuanya sejenak, akhirnya dia berkata, "tunggu sebentar,aku akan menelpon seseorang."Setelah itu, Daniel meninggalkan Wilona dan setelah berada agak jauh, Daniel mengambil handphonenya dan mulai menelpon Thomas."Iya, jenderal," tanya Thomas di ujung telepon."Sekarang juga, kamu carikan pengacara terbaik di negeri ini. Sewa dia untuk membela Ayahnya Wilona yang saat ini sedang menghadapi masalah dengan Keluarganya Richard, mantannya Wilona. Bilang pada pengacara itu untuk langsung mendatangi Frans, Ayahnya Wilona dan tawarkan bantuan hukum secara gratis kepada Frans karena semua biaya hukumnya kita yang akan tanggung. Bilang itu kepada pengacaranya. Segera lakukan!""Iya, jenderal. Se
Baca selengkapnya

104 Kecelakaan Kerja

"Aku setuju banget dengan rencana ini, karena dengan kecelakaan kerja itu, Wilona akan terpisah dari Daniel dan aku memiliki kesempatan untuk bersama Wilona," kata Gerrard antusias."Aku juga setuju, karena kalau terjadi kecelakaan, akan terjadi segala macam penyelidikan. Wilona yang rapuh itu pasti akan melepaskan proyek ini dan aku akan membujuk Frans supaya proyek renovasi dan proyek pembangunan gedung kementerian milik Wilona itu, akan bisa jatuh ke tanganku," kata Norma sambil tersenyum puas."Dan aku bisa melenyapkan adik tiriku yang menyebalkan itu dari kehidupanku dan menjebloskan dia di dalam penjara," kata Pedro sambil tersenyum licik."Hahaha .. berarti kita semua akan berhasil mendapatkan keuntungan. Kalau begitu, segera laksanakan siasat itu, Pedro," kata Magda kepada Pedro.Pedro mengangguk-angguk dan berkata, "aku akan segera melakukannya."**Di proyek pembangunan, persiapan sudah mulai dilakukan. Ada beberapa gedung yang sedianya akan segera dihancurkan.Wilona memint
Baca selengkapnya

105 Rekaman Suara yang Menjadi Bukti

Tiga mandor itu terus menunjuk-nunjuk ke arah Daniel untuk menarik perhatian para petugas instansi namun sikap mereka itu yang menuduh Daniel dengan over acting itu membuat Daniel malah mulai mencurigai ketiga mandor itu.Melihat keadaan tadi, di puing-puing reruntuhan bangunan tadi, Daniel memang sudah mencurigai ada yang tidak beres.Sebagai seorang jenius, Daniel mulai mencurigai sesuatu tapi sebelumnya Daniel belum tahu harus memulainya darimana saat berada di dalam runtuhan tadi.Tapi saat ini, saat melihat sikap over acting 3 mandor ini yang terus menuduhnya ini, Daniel segera tahu darimana dia harus memulai penyelidikannya.Karena itu, Daniel mengeluarkan handphone dari sakunya dan dia mulai memotret ketiga mandor itu.Bahkan Daniel melakukan zoom dengan kamera makronya ke arah wajah ketiga mandor ini, setelah itu, dengan tenang dia mengirimkan foto ketiga orang ini kepada tim IT perusahaannya.Saat ini, saat ketiga mandor ini terus menunjuk-nunjuk ke arah Daniel dan mengatakan
Baca selengkapnya

106 Konfrontasi

Keadaan semakin kacau karena para pekerja terlalu marah setelah mendengar rekaman suara yang sempat diperdengarkan oleh Daniel tadi.Daniel dan para petugas bandara lainnya tidak mampu untuk menertibkan para pekerja yang marah ini, sehingga saat Daniel masuk ke dalam kerumunan untuk berusaha menolong 3 mandor yang sudah babak belur itu Daniel juga kena pukul.Tapi walaupun Daniel terkena pukulan nyasar, Daniel tidak marah, dia cuma mengangkat tangannya dan berkata, "please jangan pukul aku."Kata-kata Daniel ini membuat para pekerja sadar kalau mereka telah salah memukul orang. Mereka sempat terdiam dan menatap Daniel.Daniel juga tidak marah, walaupun dia sudah kena pukul, karena selain dia tidak apa-apa, juga karena dia maklum kenapa mereka bersikap seperti ini, karena mereka juga merasakan penderitaan teman-teman mereka yang dikorbankan cuma untuk mengkambinghitamkan orang lain itu."Please, saudara-saudara sekalian. Biarkan mereka ini ditahan polisi, supaya mereka bisa menjadi sak
Baca selengkapnya

107 Bantuan Datang

Rudolfo yang melihat anak buahnya sudah memberi hormat kepada seseorang langsung menatap ke arah pintu, begitu dia melihat siapa yang datang itu, Rudolfo langsung bangkit berdiri dan memberi hormat dengan sikap sangat hormat kepada orang yang baru datang ini.Daniel melirik sekilas ke arah orang yang baru datang yang sekarang mulai masuk dengan perlahan ke dalam ruangan ini.Melihat sikap hormat Rudolfo ini, Daniel tahu kalau orang yang baru datang ini adalah salah satu tokoh puncak di kepolisian.Daniel merasa lega dengan kedatangan orang ini karena Rudolfo sudah sangat mempersulit dia dan dan juga Wilona, karena itu Daniel merasa sangat puas dengan kedatangan pemimpin kepolisian ini di saat yang tepat.Pemimpin kepolisian itu sekarang ini mendekati meja tempat Daniel diperiksa. Setelah menatap sekilas ke arah Daniel dan Wilona. Dia langsung melotot ke arah Rudolfo dan berkata,"ada apa ini?""Siap jenderal. Saya cuma sedang memeriksa seorang tersangka," jawab Rudolfo dengan tangan t
Baca selengkapnya

108 Harus Pergi

Saat Daniel dan Wilona sedang menikmati makan malam mereka, tiba-tiba terdengar suara bunyi handphone di handphonenya Daniel.Dari nada bunyi handphone itu, Daniel bisa tahu kalau panggilan itu bukan berasal dari Thomas atau Juno yang bisa diabaikan oleh Daniel tetapi ini adalah panggilan telepon dari jenderal Bryan dan itu sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh Daniel.Itu karena jenderal Brian jarang sekali menelpon Daniel, dia baru menelpon kalau ada sesuatu yang sangat mendesak karena itu Daniel segera meminta izin kepada Wilona dan bergerak mendekat ke arah dinding dengan posisi sekitar 10 meter dari Wilona agar supaya perbincangan dia dengan jenderal Bryan tidak didengar oleh Wilona."Ada apa, jenderal Bryan?" tanya Daniel setelah dia memberi isyarat kepada Thomas untuk mendekati posisi Wilona untuk melindungi Wilona."Keadaan negara sangat kacau, jenderal. Hal ini baru terjadi dalam beberapa menit belakangan ini," jawab jenderal Brian di ujung telepon. "Intelijen su
Baca selengkapnya

109 Sangat Membutuhkan Daniel

Setelah mempercayakan keamanan Wilona kepada Thomas dan Juno, maka Daniel langsung pergi meninggalkan Wilona di restoran, kemudian Daniel sudah langsung naik mobil di depan restoran.Keadaan sangat genting saat ini, karena itu kepemimpinan Daniel di tengah pasukannya sangat diharapkan.Begitu berada di dekat sebuah gedung, Daniel langsung masuk ke gedung itu dan langsung menuju ke arah atap gedung untuk naik helikopter militer yang sudah menunggunya di atas sana yang akan membawa dia ke markas militer yang berada di kota Brandwood yang merupakan kota terakhir negara Hawking dari wilayah Negara Fandor.Kota Brandwood sendiri, berada di dekat perbatasan negara Hawking dan negara Fandor**Sementara itu, setelah ditinggal oleh Daniel, Wilona bergegas untuk meninggalkan restoran. Pada saat itulah dia mendapatkan telepon dari nomor teleponnya Frans, ayahnya."Iya, Ayah?" tanya Wilona.Tapi ternyata bukan suara ayahnya yang terdengar dari nomor telepon Frans ini tapi yang terdengar adalah s
Baca selengkapnya

110 Donor Darah untuk Ayah

Wilona akhirnya tiba di rumah sakit tempat Frans dirawat. Begitu memarkir mobilnya, Wilona langsung berlari menuju ke arah Emergency Room.Di depan ruangan Emergency Room, sudah ada Norma dan Vito yang nampak berdiri di sana menunggu kedatangan Wilona."Bagaimana keadaan Ayah? Bagaimana keadaannya?" tanya Wilona dengan nafas terengah-engah setelah dia berada di depan Norma.Norma memperlihatkan wajah sedih. Dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya."Apa yang terjadi, ibu?" Saking paniknya, Wilona mengguncang-guncang bahu Norma. "Apa yang terjadi pada Ayah?""Ayahmu sakit berat Wilona. Dia menghadapi sakit langka yang tidak ada obatnya. Sakit yang selama ini menggerogoti tubuhnya. Setelah dia sempat didiagnosa menderita beberapa penyakit yang ternyata semuanya tidak terbukti, barulah belakangan ini dia terbukti mengalami sakit ini.""Sakit apa namanya, ibu? Ayah sakit apa?""Nama medisnya susah ibu sebut. Susahmenghafalkan nama medisnya. Yang jelas, ayahmu memerlukan donor darah untuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
73
DMCA.com Protection Status