Wanita itu menyeret kursi dan duduk di samping pria yang masih menutup matanya. Pria itu tampak begitu tenang. Wajah garangnya terlihat begitu tampan. Rambut yang membingkai wajahnya membuat dia terlihat tampak gagah meskipun matanya terpejam.Jemari lembut wanita itu menggenggam erat tangan Alex. dia mengecupnya berulang kali dengan air mata yang berderai."Lihatlah dirimu, kau begitu payah. Harusnya kau segera membuka mata dan bertengkar denganku. Aku rindu semua amarahmu." Debora mengecup tangan Alex lagi."Kau tau Angel sangat mengidolakan mu, seharian dia menggambar dirimu, membuat lirik lagu, sampai dia ingin kita bersatu," ucap Debora sesenggukan."Tanpa dia tau kalau kita memang sudah menikah. Aku merasa aku sangat jahat kepada semua orang," lanjut Debora."Aku melukai Stevi, Mama Lidya, Papa Andreas. dan yang paling menyedihkan adalah Angel, gadis mungil tyang identitasnya aku sembunyikan sampai detik ini." Debora mengutarakan semua rasa bersalahnya."Aku memutuskan untuk me
Read more