Home / Pernikahan / Terjerat Hasrat Mafia Dingin / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjerat Hasrat Mafia Dingin : Chapter 91 - Chapter 100

130 Chapters

Saling Menguatkan

Lidya duduk di kursinya. Dia menatap langit malam yang bertabur bintang. Di sampingnya seorang pria melakukan hal yang sama. Keduanya sedang sibuk dengan pemikiran masing-masing.Andreas belum siap menghadapi kebingungan kedua anak-anaknya. Pertanyaan Stevi dan terlebih Alex. Bahkan dia belum tau kalau Akeno adalah kakaknya."Sekarang jelaskan padaku. Kenapa kau begitu yakin pada Keanu?" tanya Lidya."Karena mereka adalah saudara kandung, Akeno adalah saudara kandung. Casandra melahirkan bayi kembar." Andreas menarik napas panjang.Lidya tertawa kecil. Kenyataan macam apa ini. Kenapa dunia begitu kejam padanya. Setelah dia mengetahui sang suami selingkuh dengan Kakak iparnya, dia merawat anak selingkuhannya dengan sepenuh hati dan kini, musuh yang selama ini menginginkan nyawa anak kandungnya adalah anak tirinya."Astaga, kenapa semua begitu lucu." Lidya tertawa, matanya berkaca menahan pedih.Andreas menundukkan kepala.Tangannya mencengkram kuat rambutnya. Saat ini dia bingung harus
Read more

Joe menghilang

Alex menatap lekat wanita yang sedang tertidur pulas di sampingnya. Wajahnya kusut dan pucat, terlihat jelas bagaimana dia tersiksa beberapa hari ini.Terdengar suara ketukan dari jendela. Alex melempar pandangan dan memencet tombol kaca ke bawah. Seorang pria den gan kaca mata hitam mencondongkan tubuhnya mendekat."Tuan, perjalanan kita melewati lautan kurang lebih tiga puluh menit. Apakah Tuan ingin membawa mobil ini bersama Tuan?" tanya orang tersebut.Alex melempar pandangan sesaat ke samping. Wanita di sampingnya masih terlelap. Dia tidak tega untuk membangunkannya."Aku akan membawa mobil ini. Buka pintunya," jawab Alex menutup jendelanya kembali.Pria itu naik ke atas kapal dan melepaskan rantai yang mengikat salah satu pintu. Perlahan bagian kapal terbuka. Alex menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya perlahan masuk ke kapal.Setelah mobil Alex masuk, pintu kapal yang terbuka menutup perlahan dan kapal mulai melaju meninggalkan daratan.Angin malam berhembus membawa hawa di
Read more

Joe Kabur

Joe baru saja terbangun dari tidurnya. Dia menyapu sekitar dengan mata tajamnya. Mencoba mencari cela untuk bisa melepaskan diri.Dirinya tak habis pikir Tuan besarnya akan melakukan hal ini. Sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan. Tidak mungkin kalau Tuan besarnya juga sekongkol dengan Akeno.Joe mencoba meronta-ronta untuk melepaskan diri. Sayangnya tali yang di ikat terlalu kuat. "Shitt, apa yang harus aku lakukan?" ucap Joe.Di saat yang bersamaan dua orang pria datang. Mereka melangkah mendekat sambil membawa sebuah nampan.Mata Joe membulat saat melihat siapa yang datang."Kalian?" ucap Joe tidak percaya.Bagaimana bisa dia di sekap oleh anak didiknya sendiri. Ini semua terlalu konyol. Seketika Joe tertawa terbahak."Astaga, setelah Tuan besar yang menculikku, sekarang kalian yang menyekapku, nanti apa lagi?" kekeh Joe, tak habis pikir."Maaf Kak, Kondisi rumah sekarang tidak baik-baik saja. Tuan besar sedang kalut, ada rahasia besar yang selama ini Tuan Alex tidak tau. Tu
Read more

Malam puncak nirwana

Alex turun dari haluan kapal, dia mengayunkan langkahnya mendekati mobill dan membuka pintu. Pria itu menyodorkn nampan yang berisi makan malam untu Debora."Makanlah! Kau perlu cukup banyak tenaga untuk mencari Angel," ucap Alex melempar senyum teduh.Untuk pertama kali ini Debora bisa melihat senyum teduh yang menya oranghanyutkan itu."Terima kasih," ucao DeboraWanita itu meraih nampan yang berisi roti dan jus, kemudian melempar senyum tipis pada sang suami. Dia turun dari mobil dan bersandar di kap depanAlex melempar pandangan ke hamparan laut lepas yang memantulkan sinar rembulan. Malam ini begitu indah di tambah dengan adanya wanita yang tanpa sadar telah mencuri hatinya."Apaakah kau yakin ingin pergi?" tanya Alex menatap dalam Debora.Sesaat Debora terdiam, otaknya berpikir keras untuk menyusun kata agar tidak melukai hati Alex. Selama ini dia sudah sangat baik, terlebih pada Angel. Meskipun pada akhirnya gadis kecil itu juga harus ikut menanggung akibatnya."Aku tidak akan m
Read more

Pergi menuju neraka

Debora mengucek matanya. Perlahan dia bangun dari tidurnya dan mengeryit silau akibat cahaya mentari yang bersinar terang."Jam berapa ini?" ucap Debora melempar pandangan ke segala arah.Wanita itu sedikit terkejut karena tubuhnya berganti pakaian. Ingatannya kembali pada tadi malam. Entah iblis mana yang merasukinya sampai dia begitu liar.Dia mengusap kasar wajahnya. Pipinya merona merah malu. Dia tidak bisa membayangkan bagaiamana dia begitu lincah menari di atas tubuh Alex."Astaga, kenapa kau bodoh sekali Debora," berulang kali memukul kepalanya sendiri.Tak lama kemudian kaca jendela di ketuk. Dua orang pelayan wanita sedang berdiri di belakanhg pintu. Debora segera membuka pintu. salah seorang pelayan menyodorkan handuk kimono untuk menutupi tubuh Debora yang terekspos."Tuan Alex berangkat lebih awal. Beliau menyuruh kami untuk mengantar Anda ke kamar," ucap Pelayan tersebut.Debora mengangguk lirih. Mendengar penjelasan Pelayan hatinya sedikit lebih tanang. Setidaknya pria
Read more

Kakak cantik

Alex masuk ke dalam mobil diikutin oleh ketiga orang di belakangnya. Pria berjas itu duduk di samping kemudi. Joe duduk di belakang kemudi. Sedangkan dua orang yang lain duduk di belakang.Biasanya mereka akan mengobrolkan tentang kesiapan peperangan. Berbeda dengan kali ini. Alex terlihat tenang dan santai. Seolah dia sudah menyiapkan ketabahan hatinya untuk menerima kekalahan."Tuan, baik-baik saja?" tanya Joe memecaha keheningan.Pertanyaan itu tidak langsung di jawab oleh Alex. Dia menarik napas dalam dan membuang pandangannya ke arah lain."Jalan!" perintah Alex dengan suara dingin.Joe menginjak pedal gas dan melajukan mobilya meninggalkan tepi pantai. Dia memilih tutup mulut dan membiarkan situasi dingin dari pada mulutnya salah berucap.Dante dan Rain yang duduk di kursi belakang saling pandang. Baru kali ini Tuan mereka sedingin ini. Biasanya dia akan bergelora mempersiapkan peperangan."Apa yang kau rasakan saat membunuh Kakakmu sendiri?" tanya Alex datar.Joe terkejut den
Read more

Keputusan akhir

Kapal yang di tumpangi Debora sudah sampai di daratan. Barang-barangnya pun sudah siap di dalam mobil. Seorang pria datang mendekat dan membuka pintu mobil bagian belakang."Kita berangkat sekarang Nyonya?" tanya pria tersebut.Debora hanya mengangguk pelan dan segera naik ke dalam mobil. Pria itu menginjak pedal gas. Perlahan mobil turun dari kapal dan melaju melewati jembatan yang terbuat dari kayu.Setelah melaju kurang lebih lima belas menit. Mobil naik di jalanan beraspal. Tak lama kemudian Debora memasuki lingkungan pedesaan.Jalanan yang Debora lewati cukup kecil, tapi masih bisa di lewati mobil. Semua mata menatap mobil Debora. Sepertinya jarang ada mobil yang masuk di daerah ini."Sudah sampai Nyonya," ucap pria yang duduk di belakang kemudi.Debora membuka pintu dan turun dari mobil. matanya menyapu keadaan sekitar. Ini adalah lingkungan baru yang cukup baik untuknya.Damai, aman dan tentram. Sebenarnya ada banyak rumah. Tapi hanya sebagian orang yang berlalu lalang."Tuan
Read more

Kepedihan Keanu

Keanu mengehentikan mobilnya di parkiran rumah sakit. Di sampingnya, seorang wanita duduk sambil menatap nanar ke arah jendela.Pria itu tak tega melihat kekasih hatinya tertekan belakangan ini. Cinta mereka suci, entah mengapa takdir begitu membuatnya rumit.Keanu meraih tangan Stevi dan mengecupnya, Wanita itu memutar matanya menatap pria yang dia cintai."Kau tidak apa-apa?" tanya Keanu menatap Stevi dalam."Bohong kalau aku baik-baik saja," ucap Stevi tersenyum kecut.Dia sudah pergi dari rumah tiga hari. Dalam tiga hari itu pula perasaanya tidak tenang. Otaknya tidak dapat beristirahat sedikitpun memikirkan masalah keluarganya.Semua begitu sulit untuk di terima. Selama ini dia sudah menganggap Alex adalah Kakak. Mengapa kenytaanya jauh berbeda."Kau ingin menemui kedua orang tuamu?" tanya Keanu.Stevi menggelengkan kepalanya. Dirinya sudah di cap sebagai pegkhianat. Apa untungnya bila kembali ke rumah? Yang ada, Alex akan memenggal kepalanya, terlebih saat ini dia tau kalau diri
Read more

War 1

Mobil jepp memasuki halaman luas yang di penuhi banyak bunga dan tumbuhan. Di saat bersamaan, sebuah mobil baru saja keluar dari tempat yang sama.Alex segera turun dari mobil dan melangkah masuk. Kehadirannya di sambut penuh hormat dari para pelayan dan bodyguard. Pria itu tak mempedulikan semua penghormatan ini.Dia melangkahkan kakinya melewati para pelayan yang berdiri di depan pintu dan segera masuk."Papa! Mama!" suara Alex menggelegar memnuhi rungan.Dia sudah tidak sabar mendengar penjelasan dari kedua orang tuanya. Kabar ini terlalu konyol untuk di percaya.Pelayan rumah segera berlarian mendekati Tuan mudanya yang penuh emosi. Dia menudukkan pandangan karena takut."Maaf Tuan, Tuan dan Nyonya besar baru saja pergi," lapor pelayan tersebut.Mata Alex melotot dan hampir keluar dari tempatnya. Kepalanya ingin meledak saat ini juga. Bagaimana mereka bisa pergi sedangkan dirinya sudah susay payah datang kemari?"Apa?" Alex mengusap kasar wajahnya."Kau sudah datang Nak?" tanya se
Read more

War 2

Lidya dan Andreas saling menatap sebelum mobil mereka masuk melwati pintu gerbang tinggi yang menjulang.Mereka tidak tau bisa kembali dengan kondisi utuh dan masih bernyawa atau tidak. Saat ini posisi mereka begitu rumit."Kau yakin?" tanya Andreas menatap Lidya teduh."Kita sudah berjalan sejauh ini. Aku tidak akan menyesal hidup bersamamu selama ini," jawab Lidya melempar senyum teduh.Andreas menitihkan air mata. Dia percaya kalau kesuksesaan seorang pria berada pada istrnya. Seorang yamng mempu mensuport dari titik terendah sampai di titik tertinggi.Dia menyesal telah tergoda wanita yang menghancurkan masa senjanya. Harusnya saat ini dia bisa berkumpul dengan anak cucunya. Bukan bermain dengan malaikat maut seperti masa mudanya dulu.Andreas menginjak pedal gas. Mobil berjalan dengan kecepatan rendah. Perlahan pagar hitam yang menjulang tinggi terbuka.Mobil itu masuk, secara otomatis pagar tertutup. Di dalam sudah ada banyak orang yang bersenjata lengkap berdiri di tepi jalan.
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status