Home / Romansa / Hubungan Gelap / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Hubungan Gelap: Chapter 61 - Chapter 70

210 Chapters

Bab 61 Meremehkan Betapa Mengerikannya Jason

"Aku minta maaf, aku tidak jadi mengikutimu.""Berhenti, cepat hentikan mobilnya …."Callista memandang gerbang yang semakin dekat, mulai merasa cemas dan berbicara dengan tergesa-gesa.Callista tidak berani membayangkan, apa yang akan terjadi kalau dia dan Jason muncul bersama di kediaman Keluarga Davis.Kalau sampai terjadi keributan, itu tidak mengherankan.Jason tidak bergeming menghadapi permohonan Callista. Jason memutar kemudi mobil sambil tersenyum dan berkata, "Bukannya kamu tidak ingin berpisah denganku? Jangan-jangan, kamu sudah membohongiku?"Callista menyadari kalau dia sudah menggali liang kuburnya sendiri.Callista terlalu polos, dia mengira kalau kata-katanya dapat membujuk Jason.Jarak ke gerbang kediaman semakin dekat, tetapi Jason tidak berniat menghentikan mobilnya.Callista tahu kalau pria ini hendak membawa Callista bersamanya, jadi Callista pun merasa pasrah.Pada saat belokan terakhir, Callista dengan segera melepaskan sabuk pengamannya dan berpindah dari kursi
Read more

Bab 62 Apakah Kamu Masih Bermersaan dengan Callista?

Begitu mobil itu berhenti, Edbert keluar dari dalam mobil dengan wajah yang cemas.Satpam melangkah maju dan berkata, "Selamat malam, Tuan Edbert. Apakah mobil anda perlu dicuci?"Ketika Callista mendengar nama Edbert, suasana hati Callista menjadi berantakan dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.Callista hanya bisa menahan napasnya dan berharap Edbert segera pergi.Edbert menunjuk mobil tempat Callista bersembunyi, lalu berkata dengan wajah terkejut, "Kak Jason sudah datang?""Ya, Tuan Jason baru saja masuk."Edbert semakin panik mendengar berita itu.Setengah jam yang lalu, Edbert menerima panggilan dari Kakek Eko. Kakek Eko menyuruhnya untuk segera datang ke Kediaman Keluarga Davis.Edbert mulai gelisah mendengar Kakek Eko sedang mencarinya, ditambah lagi Jason juga ada di sini.Ketika Edbert memasuki paviliun utama, suasana di dalam ruangan sangat sunyi.Jason menyilangkan kakinya dan menyesap teh dengan santai.Kakek Eko terlihat cemberut sambil memegang japamala di tangan
Read more

Bab 63 Berselingkuh Di Depan Muka Edbert

Edbert merasa heran. Melihat Jason melihat ke arah mobil dan tidak bergerak, Edbert mengira kalau Jason sedang menunggu seseorang untuk membukakan pintu mobil.Kebetulan para satpam sedang berganti jam kerja. Edbert pun berinisiatif membukakan pintu mobil untuk Jason.Pintu mobil terbuka. Angin malam mulai masuk ke dalam mobil yang sudah lama tertutup.Callista melirik dari celah antara kursi pengemudi dan kursi belakang. Callista pun bergidik.Edbert berdiri sangat dekat dengan posisi Callista sekarang. Kalau Edbert sedikit membungkukkan badannya saja, pasti akan dapat melihat kalau Callista sedang bersembunyi di dalam mobil Jason.Tidak seperti Callista yang gelisah, Jason berjalan perlahan dengan sebatang rokok di mulutnya.Jason juga tidak langsung masuk ke dalam mobil, melainkan bersandar pada mobil dengan santai sambil merokok.Selama Jason tidak masuk ke dalam mobil, Edbert pun tidak berani bergerak. Edbert hanya berdiri saja sambil membantu membukakan pintu mobil.Bau asap roko
Read more

Bab 64 Sudah Menampar Jason

Callista tidak dapat bergerak dalam beberapa saat.Pikiran Callista menjadi kosong dan bahkan merasa seperti sedang bermimpi. Namun, telapak tangannya yang panas menyadarkannya kembali.Callista benar-benar sudah menampar wajah Jason.Saat ini, Callista merasa hidupnya akan berakhir.Callista perlahan mengangkat kepalanya dan berkata, "Maaf, aku … aku tidak sengaja. Mobilnya terlalu sempit. Aku benar-benar tidak bermaksud begitu …."Suara Callista semakin pelan.Apalagi Jason memandang Callista dengan sangat tajam.Meskipun di dalam mobil sangat gelap, Callista dapat melihat dengan jelas kalau Jason sedang menjilat pipi dengan ujung lidahnya. Tatapan mata Jason sangat muram.Buk!Suara pintu yang ditutup mengejutkan Callista."Duduk dengan tenang."Selesai mengatakannya, Jason langsung menginjak gas sekuat tenaga.…"Kak Edbert, kamu sudah pulang."Begitu Edbert memasuki ruangan, Jessica meraih lengan Edbert dengan penuh kasih sayang."Ada apa kakek mencarimu?"Edbert yang jiwa dan rag
Read more

Bab 65 Kamu Memiliki Waktu Semalaman Untuk Menangis

Ikat pinggang yang tipis dan digunakan untuk menahan rok pinggang itu pun dilepas. Pergelangan kaki Callista dililit dengan ikat pinggang itu pada tiang ranjang dan diikat dengan erat.Callista tidak bisa kabur lagi.Bahkan Callista juga tidak dapat melawan.Pembuluh darah di tangan Jason yang menyentuh leher Callista mulai terlihat. Leher Callista mulai memerah.Otot bahu dan leher Callista terkadang menegang, terkadang mengendur.Punggung Jason yang lebar menghalangi cahaya lampu. Suara isak tangis bermunculan dari bawah badan Jason.Air mata Callista diseka oleh jemari Jason yang hangat. Suara yang penuh suka cita terdengar di telinga Callista, tetapi ucapannya membuat Callista kecewa."Jangan khawatir. Aku punya waktu semalaman untuk membuatmu menangis."…Bum!Terdengar suara petir bergemuruh.Tetesan hujan rintik-rintik menghantam atap. Suara hujan itu semakin besar, air hujan pun berlekuk-lekuk menetes di jendela kaca.Callista terbangun oleh suara guntur.Kelopak matanya terasa
Read more

Bab 66 Insiden di Bawah Meja

Untungnya, Edbert memang memberi tahu Julia tentang bantuan yang diberikan dirinya kepada Jason. Julia pun menerima penjelasan ini dengan baik."Tapi, seharusnya kamu memberi tahu kami sebelum datang." Callista melihat Jason dan berkata sambil menahan amarahnya. "Aku khawatir kamu dan Tuan Jason terlalu sibuk hingga lupa makan, jadi aku ingin mengirimkan beberapa lauk. Kalau aku mengganggu pekerjaan kalian, aku bisa pergi sekarang.""Tunggu."Jason berbicara dengan tenang. Dengan satu kata dari Jason, Edbert tidak berani bersuara.Jason beranjak dari kursi berbaring dan berkata, "Kamu sudah sengaja datang, makanlah dulu."Mata mereka saling bertemu, satu dengan iritasi yang terpendam dan yang lain dengan minat besar.“Terima kasih atas pengertiannya, Tuan Jason.”Edbert tidak menyadari gejolak yang kuat di antara Jason dan Callista. Edbert bersikap sangat sopan dan tunduk kepada Jason, tersenyum dengan tulus kepadanya, tetapi saat berurusan dengan Callista, sikapnya menjadi sombong
Read more

Bab 67 Menonton Pertunjukan

Saat Callista baru saja duduk kembali di sofa, terdengar suara ketukan di pintu."Edbert, Jason, apakah kalian sedang sibuk? Bolehkah aku masuk?" Suara manis seorang wanita terdengar dari luar dan ekspresi Edbert terlihat canggung sejenak."Sepertinya itu adalah Jessica," ujar Edbert. Jason sedang membersihkan tangannya dengan tisu basah. Setelah dia mendengar bahwa ada tamu, dia melirik ke arah Callista yang duduk di sofa dengan senyum misterius."Hari ini benar-benar ramai, ya." Edbert tertawa ringan, "Hehe, tadi Jessica bilang dia ada di dekat sini dan ingin datang membawakan makanan. Aku sudah bilang padanya tidak perlu. Aku akan segera memintanya untuk pulang."Di luar pintu, Jessica membawa beberapa kotak makanan dalam keadaan basah kuyup. Gaunnya melekat pada tubuhnya yang basah, dan beberapa helai rambut basah menempel di pipinya."Edbert," sapa Jessica.Melihat keadaan lusuh Jessica, Edbert segera melupakan niat awalnya untuk memintanya pergi dan menunjukkan ekspresi heran.
Read more

Bab 68 Kamu Begitu Menyukai Adikku?

"Oh."Jessica seolah-olah baru menyadari bahwa pakaiannya tembus pandang. Dia segera menutupi dadanya dengan kedua tangan, tampak seperti ingin menangis."Bajuku kenapa seperti ini? Tadi aku hanya khawatir agar makanannya tidak terkena hujan, sama sekali tidak memperhatikan bajuku. Hu, ini benar-benar memalukan ....""Tidak apa-apa, aku dan Jason bukan orang asing. Kita semua keluarga, jadi santai saja."Sambil mencoba meredakan situasi, Edbert menatap tajam ke arah Callista. Dia jelas merasa komentar Callista terlalu kasar."Kenapa pikiranmu begitu kotor? Jessica adalah adik sepupuku, berarti dia juga sepupu Jason. Jangan bicara sembarangan!""Oh, kalau kamu tidak bilang, aku hampir lupa. Dia memang adik sepupumu."Callista membalas dengan nada halus, tetapi menekan di kata “adik sepupu”, membuat wajah kedua orang yang sudah mencurigakan itu semakin buruk."Callista! Jangan bicara aneh-aneh di sini!" tegur Edbert dengan keras.Callista tersenyum sinis. "Lebih baik kamu segera antar se
Read more

Bab 69 Menyuapinya

Posisi ini mengingatkan Callista pada kenangan semalam, membuatnya yang baru saja ditegur tidak berani melawan lagi. Ada kemarahan dalam hatinya, tetapi dia memilih untuk diam."Kamu sepertinya cukup keras kepala." Jason berkata sambil memperhatikan suasana hati Callista yang membaik. Dia tidak mau berdebat dengan Callista dan hanya mengencangkan pegangannya sedikit.Callista mengernyitkan keningnya, merasa tidak nyaman dengan pelukan itu dan bergeser sedikit. “Mau lagi?”Jason tertawa dingin dan bertanya dengan santai.Callista menyadari apa yang Jason maksud dan mencoba untuk berdiri, tetapi bahunya langsung dipegang dan dipaksa duduk kembali sebelum dia bisa berdiri sepenuhnya."Kenapa masih marah?" tanya Jason dengan nada yang terdengar tidak sabar.Mengingat tujuannya hari ini, Callista akhirnya duduk kembali. Jason memutar kursinya hingga menghadap meja dan berkata, “Kamu belum makan, ‘kan? Makanlah.”Callista berpikir dalam hatinya, kaget bahwa Jason tahu dia belum makan.“A
Read more

Bab 70 Meminjam Uang dari Jason

Jason tersenyum sejenak. Tangannya membelai wajah Callista sebelum dia berbicara, "Mintalah Peter untuk membawamu belanja pakaian."Sekarang, kemarahannya sudah mereda dan berubah menjadi pria yang penuh kasih seperti kekasih yang baik.Melihat Jason dalam suasana hati yang baik, Callista mulai mempertimbangkan untuk meminta pinjaman. Ketika Jason menarik tangannya, Callista segera meraih pergelangan tangannya.Namun, pergelangan tangannya yang besar tidak mudah digenggam oleh tangan kecil Callista. Jason mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa? Kamu sudah menyadari kesalahanmu?"Callista hanya menjawab dengan cepat dan menatapnya dengan ekspresi penuh harapan sambil merangkul lengan Jason."Kamu menyuruh Peter menemaniku, tapi bagaimana denganmu?" Melihat wanita itu kembali menunjukkan sikap manjanya yang familier, Jason tahu Callista pasti memiliki sesuatu yang ingin dimintanya.Jason duduk di sofa dan mengangkat kakinya. "Aku punya urusan," tolak Jason."Oh." Callista duduk di seb
Read more
PREV
1
...
56789
...
21
DMCA.com Protection Status