"Belum mulai bermain, sudah mau pergi. Akh, sayang sekali.”Jason mengulurkan tangannya dan mengambil cambuk kulit di sofa.Melipatnya jadi dua, cambuk kulit berwarna coklat itu mengenai telapak tangannya. Suaranya tidak kuat, tetapi cukup untuk membuat Wendry gemetar ketakutan.Wendry merasakan kalau Jason tidak ingin melepaskannya begitu saja.Melihat anggur yang ada di atas meja, Wendry pun menggertakkan giginya, "Aku yang sudah merusak kesenanganmu hari ini, jadi biarkan aku menghormatimu."Minuman dengan kandungan alkohol lima puluh sampai enam puluh persen diminum oleh Wendry. Rasa terbakar muncul dari tenggorokan hingga perut, bahkan ususnya sampai keram karena tidak kuat.Begitu anggur itu habis, Jason tampak puas dan berkata dengan acuh tak acuh, "Baiklah, hari ini sampai di sini saja."Wendry menundukkan kepalanya dan pergi, begitu keluar dari kamar pribadi, Wendry bersandar di dinding dan muntah.Namun, Wendry tidak menyesalinya, setidaknya dia bisa memilih hukumannya sendir
Read more