Home / Romansa / Hubungan Gelap / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Hubungan Gelap: Chapter 41 - Chapter 50

210 Chapters

Bab 41 Memaksanya untuk Menghabiskan Malam Bersama

Seketika itu juga, jantung Callista berdegup kencang, keringat dingin menetes tipis di punggungnya.Nada bicara Wendry tidak seperti beberapa hari sebelumnya, saat dia mencoba mencari tahu. Kali ini, suaranya penuh dengan keyakinan dan membuat Callista merasa ada sesuatu yang tidak beres.Callista berusaha untuk tetap tenang. “Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan,” ujar Callista.“Tunanganku masih menunggu di luar. Aku pergi dulu,” lanjut Callista.Wendry tentu saja tidak akan membiarkan Callista kabur begitu saja. Dia menghentikan langkah Callista.“Berbicara tentang Tuan Edbert, kami sempat mengobrol sebentar. Dia bahkan memberitahuku sesuatu.”Dari tatapan Wendry, terlihat dia sedang merencanakan sesuatu yang menjengkelkan. “Nona Callista memang sering sakit sejak kecil, tapi siapa sangka setelah sakit berat setengah tahun lalu, tubuhmu tiba-tiba menjadi sehat. Baru-baru ini, penyakit tuanku juga kambuh kembali. Aku juga ingin merekomendasi dokter yang begitu hebat padanya.”Calli
Read more

Bab 42 Kamu Mencariku, Callista?

Hari ini, seperti biasanya, Miriam tampil mencolok. Pola bunga retro yang dirajut dengan tangan menyelimuti pinggangnya dengan indah dan roknya yang besar memberikan nuansa gaya Eropa yang kental.Meskipun gaya Miriam begitu mencolok, aura pria yang berada di sampingnya itu tidak memudar.Jas pria dengan kain premium, membungkus garis otot yang superior, mengungkapkan kekuatan liar yang dimilikinya, serta memancarkan hormon maskulin yang sulit diabaikan.Miriam yang biasanya angkuh, tiba-tiba terlihat lemah lembut dan ramah saat berada di samping Jason.Callista tahu bahwa dia akan sering bertemu dengan Jason, tetapi dia tidak pernah mengira kalau ini akan terjadi begitu tiba-tiba.Saat mata mereka bertemu, pandangan Jason jatuh pada tangan Callista yang melilit lengan Edbert.Tangannya yang halus dan putih meluncur keluar dari ujung lengan baju berwarna hijau muda, warna kulitnya terlihat begitu pucat.Terakhir kali mereka bertemu, kedua tangan itu masih merangkul di pundak Jason, den
Read more

Bab 43 Cemburu

Callista yang kebingungan pun kembali tenang, suaranya terdengar sangat gembira, sunguh berbeda dari sebelumnya."Kamu belum pergi!"Jason memalingkan pandangannya ke wajah Callista yang terlihat sangat bahagia, kemudian perlahan-lahan tersenyum, "Kenapa? Kamu rindu padaku?""Ah, mana mungkin. Kamu sendiri yang mengatakan kalau kita tidak pantas melanjutkan hubungan kita."Mendengar ucapan Jason ini, membuat Callista tidak dapat melontarkan kata-kata dari mulutnya.Callista pun berkata dengan malu-malu, "Maafkan aku, Tuan Jason. Sebelumnya, aku yang tidak tahu diuntung."Jason mengeluarkan sebatang rokok dari kotak dan menaruh rokok itu di mulut, "Jadi sekarang kamu sudah mengerti?"Callista melangkah maju dan mengambil pemantik api dari tangan Jason. Callista berjalan sampai satu anak tangga lebih rendah dari posisi Jason berdiri dan langsung menyalakan rokok Jason.Postur tubuh Callista sangat jelas sedang merayu Jason. Tatapan mata Callista juga terlihat penuh perasaan."Sebelumnya,
Read more

Bab 44 Cuci Mata

"Aku sudah menyuruh orang secara khusus menyiapkan anggur ini. Kalau Nona Lusianti tidak meminumnya, bukankah artinya kamu sedang mempermalukan Miriam Lopez?"Lusianti melihat anggur yang ada di nampan. Belum diambil saja, Lusianti sudah bisa mencium bau alkohol yang sangat menyengat.Lusianti sudah meminum tiga gelas anggur, alkohol yang terkandung dalam tiap gelasnya semakin lama semakin banyak.Beberapa gelas anggur itu bagaikan sedang membakar perut Lusianti. Dengan segenap tenaga, Lusianti terus menahan agar tidak memuntahkan semuanya.Miriam malah ingin Lusianti minum lebih banyak lagi.Pelayan pun mendekatkan gelas anggur ke arah Lusianti. Lusianti tidak dapat menghindarinya.Lusianti memandang Miriam dan berkata, "Nona Miriam, aku benar-benar tidak bisa minum lagi."Wajah Lusianti memerah karena mabuk. Melihat tubuh Lusianti yang lemah lembut itu membuat Miriam sangat marah.Apakah mungkin dia berpenampilan seperti ini saat merayu Tuan Jason?Karena sudah diabaikan oleh Jason,
Read more

Bab 45 Selingkuh

"Sunsity?"Wendry tentu pernah mendengar Sunsity. Tempat itu merupakan tempat hiburan terbesar di Kota Sakata, bagaikan surga untuk hiburan malam.Awalnya, Wendry ingin memesan hotel untuk menikmati waktu berdua. Tidak disangka, Callista malah mengajak pergi ke sana.Wendry mengerutkan keningnya, "Bukankah itu wilayah kekuasaan Tuan Jason? Kamu merupakan menantu dari Keluarga Davis, kamu tidak takut ketahuan?"Callista yang sudah menyiapkan dirinya bersandar pada Wendry, kemudian berbisik, "Bukankah itu lebih menantang?"Wendry pun terpesona dan wajahnya memerah. Wendry memeluk Callista dengan sangat erat dan mulai mencium Callista secara bertubi-tubi."Aku tidak menyangka kalau kamu begitu pandai bermain."Callista menghindari semua ciuman dari Wendry. Tatapan mata Callista menjadi dingin."Semua orang bisa berubah."Dalam perjalanan menuju Sunsity, Wendry sudah menelepon dan memesan tempat terlebih dahulu.Wendry menggunakan nama Keluarga Lopez. Wendry pun berulang kali menekankan ka
Read more

Bab 46 Gelap Gulita

"Tsk …."Beberapa baris gantungan baju tertabrak hingga berantakan, Callista pun langsung dicengkam di lantai yang dingin.Tidak peduli seberapa keras dia berusaha melawan, ujung roknya tetap berhasil dikoyakkan."Tunggu! Kalau melakukan di sini, bisa dilihat oleh orang-orang.""Setidaknya, kita harus pindah ke ruang ganti di dalam!"Intonasi suara Callista berubah.Wendry tentu tidak memedulikannya, dia melepaskan celananya dengan buru-buru dan mulai menekan tubuh Callista.Dengan mulutnya yang najis, "Aku sudah lama ingin bercumbu denganmu, aku ingin melihat bagaimana kamu bersembunyi lagi dariku kali ini …."Perbedaan kekuatan antara mereka berdua membuat Callista tidak bisa meloloskan dirinya, seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak.Callista merasa jijik, ketakutan dan putus asa.Tiba-tiba, pintu terbuka dan ada langkah kaki yang berjalan masuk ke dalam ruangan.Seseorang berkata dengan lantang, "Kenapa gantungan baju ini berantakan sekali? Panggil pelayannya."Mendengar ada orang ya
Read more

Bab 47 Melarikan Diri

Begitu lampu dimatikan, Wendry bergegas menuju posisi Callista berada, tetapi Wendry tidak menemukannya.Wendry pun mulai meraih secara membabi buta. Dia merasakan sentuhan rambut di punggung tangannya, tetapi terlepas sebelum dia dapat meraihnya.Karena tidak boleh mengeluarkan suara, Wendry pun menggumam di dalam tenggorokannya."Callista!"Pada saat ini, Callista sedang merangkak di lantai, lalu menuju ke belakang tempat duduk melalui rute yang sudah dia rencanakan.Mendengar suara terengah-engah dan makian di depannya, Callista pun diam-diam menuju pintu keluar yang sudah dia pantau.Namun, dia terlalu memercayai kemampuannya membaca arah. Di dalam kegelapan ini, dia tidak menuju ke arah yang dia inginkan, malah berjalan ke arah yang berlawanan.Mendengar suara bercumbu yang terus berdatangan entah dari mana membuat bulu kuduk Callista berdiri.Callista tanpa sadar melangkah mundur, punggung Callista bertabrakan dengan dada seorang pria.Di tengah kegelapan ini membuatnya merasa ti
Read more

Bab 48 Menyerah

Begitu ucapan tersebut keluar, tubuh Callista yang ada di pelukan Jason langsung menegang.Jason mengira kalau Callista akan mundur setelah mendengar penghinaan ini, tetapi tidak disangka Callista malah semakin maju.Tangan yang lembut mulai membelai dada Jason, "Apakah Tuan Jason menyukai aku yang sekarang?"Callista memang merasa malu, tetapi dibandingkan dengan rasa malu karena telah dicabuli oleh Wendry, bisa dibilang ini bukanlah apa-apa.Suasana menjadi hening selama beberapa detik.Keheningan ini membuat Callista semakin bingung.Kegelapan menghalangi penglihatannya, juga membuatnya lupa waktu.Tidak tahu sepuluh menit ini sudah berjalan berapa lama, masih tersisa berapa lama lagi.Callista hanya memikirkan kalau begitu lampu dinyalakan, dia harus menghadapi Wendry yang sudah mengawasinya, bahkan Callista harus menanggung akibat karena sudah melarikan diri.Callista merasa cemas dan gelisah.Dia takut kalau Jason akan kehilangan minat terhadapnya dan meninggalkannya.Apa yang Ca
Read more

Bab 49 Mengganggu

Wendry tidak mengerti maksud dari kunjungan Jason yang mendadak ini. Wendry juga takut kalau Jason menyadari wanita yang ada di ruangan itu adalah adik ipar dari Jason.Setelah memberikan tatapan penuh peringatan pada Callista, Wendry berbalik dan tersenyum."Tuan Jason, janganlah mengolokku, aku hanya sedang beristirahat dari kesibukanku.""Benarkah?"Jason tidak memedulikan kegugupan Wendry, lalu masuk dan duduk di sofa dan mempersilakan Wendry."Silakan dilanjutkan, anggap saja aku tidak ada."Wendry benar-benar tercengang, "Aku, ini …."Jason melirik Wendry, "Keberatan?"Wendry pun tentu tidak bisa mengatakan tidak setelah tertindas seperti ini.Jangan-jangan, Tuan Jason memiliki hobi khusus, yakni suka melihat orang lain melakukan hubungan intim?Dugaan yang sangat aneh itu merupakan satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk situasi sekarang ini.Jason sudah tidak sabar menunggu, wajahnya tampak sangat marah, "Kamu tidak mengerti kataku barusan?""Ya, aku mengerti."Wendry per
Read more

Bab 50 Berterima Kasih

"Belum mulai bermain, sudah mau pergi. Akh, sayang sekali.”Jason mengulurkan tangannya dan mengambil cambuk kulit di sofa.Melipatnya jadi dua, cambuk kulit berwarna coklat itu mengenai telapak tangannya. Suaranya tidak kuat, tetapi cukup untuk membuat Wendry gemetar ketakutan.Wendry merasakan kalau Jason tidak ingin melepaskannya begitu saja.Melihat anggur yang ada di atas meja, Wendry pun menggertakkan giginya, "Aku yang sudah merusak kesenanganmu hari ini, jadi biarkan aku menghormatimu."Minuman dengan kandungan alkohol lima puluh sampai enam puluh persen diminum oleh Wendry. Rasa terbakar muncul dari tenggorokan hingga perut, bahkan ususnya sampai keram karena tidak kuat.Begitu anggur itu habis, Jason tampak puas dan berkata dengan acuh tak acuh, "Baiklah, hari ini sampai di sini saja."Wendry menundukkan kepalanya dan pergi, begitu keluar dari kamar pribadi, Wendry bersandar di dinding dan muntah.Namun, Wendry tidak menyesalinya, setidaknya dia bisa memilih hukumannya sendir
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status