Home / Romansa / Hubungan Gelap / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Hubungan Gelap: Chapter 31 - Chapter 40

210 Chapters

Bab 31 Dua Panggilan Tak Terjawab

Thomas memandang Callista, ekspresinya terlihat sedikit dingin.“Apa kamu percaya pada Ayah?” tanya Thomas“Aku percaya.”Callista berbicara dengan nada yang sangat meyakinkan, “Ayah adalah orang yang polos dan jujur, ​​dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.”Kening Thomas sedikit melembut, “Itu saja sudah cukup. Asalkan kamu tahu saja, ayah tidak melakukannya, itu sudah cukup.”“Apa maksudmu dengan asal aku mengetahuinya saja, sudah cukup. Kak, kamu bersama Ayah saat itu, kenapa dia meninggalkan kita dengan cara seperti itu?”“Selain itu Susan juga. Keluarga Lopez merahasiakan kematian Susan Lopez, sebenarnya ....”“Claris!” seru Thomas.Nada suara Thomas terdengar sedikit serius, “Jangan bertanya lagi, semuanya sudah berakhir.”“Berakhir?”Mata Callista memerah, “Ayah kita seorang musisi hebat yang disegani banyak orang, sekarang nama baiknya tercoreng. Dia melompat dari gedung dengan reputasi yang buruk, bahkan setelah dia meninggal pun masih digunjing orang! Bagaimana aku
Read more

Bab 32 Jadikan Sebagai Kuburan

“Ah.”Jason tersenyum tidak jelas, “Cepat juga kamu mencari alasan.”Tidak memberi kesempatan pada Callista untuk membela diri, Jason hanya menyebutkan nama tempat saja.“Dua puluh menit.”“Aku tidak mungkin sampai dalam dua puluh menit ....”Sebelum Callista selesai berbicara, Jason sudah mengakhiri panggilan.Di sisi lain.“Kak Jason, apa Anda, sedang marah?” tanya Peter dengan hati-hati.Dengan santai, Jason melempar ponselnya ke sofa, “Kalau aku marah, kamu tidak akan berdiri sekarang, melainkan terbaring.”“Hehehe ....” Peter tertawa datar, “Jangan menakut-nakutiku, aku ini penakut.”Jason tidak berkomentar.Peter melihat ekspresi Jason dan berkata, “Bukankah kamu mencurigai Nona Callista menyembunyikan maksud tertentu dibalik semua ini? Kenapa kamu masih menemuinya, bahkan bertemu dengannya di sini?”Suara Peter menjadi makin pelan.Sudut bibir Jason terangkat, “Ingin tahu?”“Ah.” Peter dengan kurang percaya diri.“Karena keseronokan menidurinya.”Peter, “...”“Dia berbeda dengan
Read more

Bab 33 Sakitkah

Jason berpakaian santai hari ini, kaus hitam dengan gaya yang sederhana, tetapi orang yang memakainya tidak sederhana.Pria itu mengapit rokok yang tinggal setengah batang itu di antara kedua ujung jarinya, menatap Callista, mengangkat tangannya untuk melihat jam tangannya dan tersenyum."Sudah datang."Padahal Jason sedang tersenyum, tetapi Callista malah merasa hidupnya akan segera direnggut.Tenggorokan Callista terasa kering dan kedua kakinya terasa berat seperti diisi timah, jadi dia mengangguk sedikit.Seolah-olah tidak menyadari ketakutan yang menghantui Callista, Jason malah menepuk sisi sampingnya dan berkata, "Kenapa masih berdiri di sana? Ayo, duduk di sini."Callista merasa seperti wayang golek yang sedang dimainkan oleh Jason dan duduk di samping Jason.Sofa itu menenggelamkan Callista, membuat tubuh wanita itu terperosok ke dalam, seperti tenggelam dalam rawa-rawa.Tangan Jason yang memegang rokok menyentuh wajah Callista. Rambut Callista sedikit melengkung, setelah terke
Read more

Bab 34 Lantai teratas

"Apa yang terjadi?"Suara Callista sedikit serak.Jason tidak menjawab, tetapi mengenakan kemejanya, "Tunggu di sini."Callista mengangguk, dia tidak bisa berdiri untuk beberapa waktu ini.Begitu ujung jari Callista menyentuh pakaian, Jason menambahkan, “Tidak perlu memakai pakaian.”Callista, "..."Setelah Jason pergi, suasana menjadi sunyi.Callista tidak mendengar ucapan Jason, dia mengenakan kembali pakaiannya.Tadi Jason pergi tanpa mengatakan apa-apa, tetapi samar-samar Callista mendengar kata "sudah kabur" dan "tidak bisa ditemukan".Callista tidak tertarik untuk mengetahui lebih detail, lagi pula itu bukan urusannya.Tadi Callista tidak merasakan lonjakan adrenalin. Sekarang, setelah dia lebih tenang, Callista merasa sangat dehidrasi, tenggorokannya kering bagaikan ada asap yang akan mengepul keluar.Setelah melihat-lihat sekeliling ruangan itu, Callista hanya menemukan beberapa botol alkohol dan brankas yang terkunci.Callista mendorong pintu, berencana keluar untuk mencari ai
Read more

Bab 35 Salah Menafsir

Gadis yang berlutut di tanah itu membangkitkan kembali ingatan Callista. Dalam ingatannya, dia juga berlutut di tanah seperti ini dan memohon dengan getir.Gadis itu meraih ujung pakaian Callista dan berkata, "Biarkan aku masuk dan bersembunyi sebentar. Aku tidak akan menyakitimu. Aku benar-benar takut."Wajah kecil gadis kurus itu terus memohon, dilihat dari sisi mana pun, wajahnya tetap terlihat menyedihkan.Melihat mata Callista berubah dari tertegun menjadi terharu, gadis itu sudah yakin kalau dirinya sudah berhasil mengendalikan situasi."Kakak, bantulah aku."Callista menatapnya dan berkata dengan nada tenang, "Kamu tidak ingin tinggal di sini, kenapa masih ingin menuju ke lantai teratas?"Mendengar ini, sedikit kekesalan melintas di mata gadis yang tertunduk itu.Gadis itu melirik ke arah perginya Rudy tadi, rencananya adalah mengelabui Callista masuk dan membantunya mengusir Rudi.Kalau tidak, saat Rudi kembali dan menemukan Callista mati, gadis itu pasti tidak akan bisa melari
Read more

Bab 36 Mengabulkan Permintaanmu untuk Kali Ini Saja

Kembali ke waktu kejadian.Saat Callista menerima sebotol air mineral yang diberi Rudi, Callista menggunakan gerakan mulut dan membiarkan Rudy menerobos masuk setelah sepuluh detik kemudian.Begitu pintu ditutup, gadis itu benar-benar turun tangan.Callista sudah ada persiapan, jadi dia bisa menghindar tepat waktu. Ketika gadis itu melakukan serangan kedua, Rudy diam-diam menyerang dari belakang dan berhasil menangkapnya."Hebat sekali!"Setelah mendengar itu, Peter sangat bangga pada Callista, dia juga mengacungkan jempol pada Callista dan berkata, "Wanita Kak Jason memang hebat!"Saat mendengar hubungan mereka disebut di depan umum, Callista pun melihat ke arah Jason secara naluri.Jason tidak peduli, hanya melambaikan tangan pada Callista. "Kemarilah."Callista ragu sejenak, kemudian berjalan ke sana."Apa kamu terluka?"Bagian yang dilihat Jason adalah lengan Callista.Callista menganggukkan kepalanya. "Hanya tergores saja."Gadis itu bukanlah orang biasa, wajar saja kalau Callista
Read more

Bab 37 Tanganku Terluka

"Hubungan kita tidak cocok untuk terus dilanjutkan lagi."Kalau tidak bisa mendapatkan keuntungan dari hubungan ini, untuk apa Callista melanjutkannya lagi.Meskipun Jason membuat Callista ketagihan, pria ini sudah mengungkapkan kalau dia tidak peduli akan hal ini, bahkan di depan orang lain juga tidak peduli.Dia adalah tuan kedua Keluarga Davis yang terkenal. Meskipun hal itu terjadi, juga tidak ada yang berani membantahnya.Akan tetapi, Callista tidak bisa seperti Jason.Dia selalu hidup dengan hati-hati, mungkin satu hal yang salah bisa membuatnya terjerumus dalam bahaya.Sekarang sudah ada kesempatan, jadi sebaiknya secepatnya memutuskan hubungan dengan Jason.Setelah mendengar permintaan Callista, Jason mengerutkan alisnya. "Kamu tidak ingin bersamaku?"Callista takut membuat Jason marah, jadi dia hanya bisa berkata, "Bagaimanapun juga, aku adalah calon istri Edbert, jadi tidak baik kalau kita berhubungan seperti ini."Jason merasa tidak senang, jadi dia tidak tertarik melakukan
Read more

Bab 38 Monyet di Kebun Binatang

Callista yang seharusnya kabur sambil menangis, tetapi dia malah menggantungkan mantelnya di tiang gantungan, lalu pergi ke dapur untuk mencuci buah dan duduk di hadapan mereka berdua.Stroberi dimasukkan ke dalam mulut, Callista sambil makan sambil melihat.Kedua orang yang sedang bermesraan pun merasa tidak nyaman dengan tindakan Callista.Edbert tidak tahan lagi, jadi dia memarahi Callista, "Untuk apa kamu duduk diam di sana?!"Callista menelan stroberinya, lalu menjawab, "Kamu membawa Jessica kembali, bukankah untuk ditunjukkan padaku?"Dia mengambil satu stroberi lagi dan memakannya. "Aku sedang melihat."Edbert tercengang.Apa yang dikatakan Callista benar, dia memang membawa Jessica pulang untuk ditunjukkan pada Callista.Dalam ekspektasinya, Callista akan merasa malu, tidak senang, bahkan marah.Callista mau menunjukkan emosi apa pun, menurut Edbert sangat baik, tetapi Callista tidak seharusnya menunjukkan ekspresi menonton drama.Melihat tatapan Callista seperti ingin melihat
Read more

Bab 39 Undangan Miriam

Setelah menutup telepon, Jessica tertawa terbahak-bahak.Ternyata punya Peter.Kalau begitu, itu semua bisa dijelaskan.Tak heran Tuan Jason tahu Callista, pasti Peter yang mengungkitnya.Bisa-bisanya dia mencurigai Callista punya hubungan dengan Tuan Jason, benar-benar lucu sekali.Bahkan Edbert saja tidak suka pada Callista, jadi mana mungkin Tuan Jason bisa menyukainya.Mengenai Peter, dia memang ada latar belakang yang cukup baik.Dua puluh tahun yang lalu, Keluarga Wijaya adalah tokoh terkenal di dunia politik dan banyak orang yang menyanjungnya.Hingga terjadi perubahan besar, semuanya tiba-tiba berubah.Hanya saja jarang yang tahu kalau Peter adalah orang dari Keluarga Wijaya. Sekarang di mata Jessica, Peter hanya salah satu anak buah Jason saja.Bisa dibilang seorang preman saja.Jadi kalau ada hubungan selingkuh dengannya, hanya akan membuat diri sendiri malu.Makin dipikir, Jessica makin merasa Callista itu konyol. Edbert tidak suka padanya, dia malah memilih jalan yang sanga
Read more

Bab 40 Kamu Adalah Clarissa Anderson

Miriam menunjuk garis merah yang tidak mencolok di ujung jarinya, lalu berkata dengan marah, "Apa yang terjadi?!"Setelah dipukul, ahli manikur tidak hanya tidak berani mengatakan kata "tidak", juga sangat takut sampai gemetar."Ma … maaf nona, tadi aku tidak sengaja menggoresnya ketika mengasa kukunya, a … aku akan mengoleskan krim tangan pada tanganmu .…""Jangan sentuh aku! Pergi sana!""Baik, baik, baik, aku akan segera pergi!"Alih manikur itu pergi dengan gaya merangkak, takut dirinya akan mati kalau terlambat.Setelah kejadian ini, suasana hati Miriam yang baik pun hilang.Ketika menghadapi permintaan Wendry, ekspresinya menjadi masam. "Tangan mana yang menyentuh Tuan Jason, tangan itulah yang dipotong!"Di ruang bawah tanah.Setelah Wendry melampiaskan hasrat terakhir pada wanita itu, dia pun berdiri sembari berkata, "Kamu sudah boleh pergi."Beberapa hari ini wanita itu sudah disiksa hingga kehilangan kesadaran, setelah merespons sejenak, dia baru mengerti ucapan Wendry.Awaln
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status