Home / Romansa / Hubungan Gelap / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Hubungan Gelap: Chapter 11 - Chapter 20

210 Chapters

Bab 11 Diberi Obat

"Pelan sedikit.""Maaf, kak."Peter membantu mengobati luka di perut yang dialami Jason dengan cekatan. Kemudian berkata, "Kak Jason, lukamu tidak dalam. Akan tetapi kenapa terlihat begitu parah?" Bagaimana mungkin lukanya tidak terbuka? Karena dia semalam bercinta dengan hebatnya, batin Jason sambil menaikkan sudut bibirnya.Setelah Jason selesai diobati, dia segera berdiri untuk memakai kembali bajunya. Peter yang melihat punggung Jason saat berdiri langsung berteriak keras,"Kak Jason, apa yang terjadi dengan punggungmu?""Apa terluka oleh orang suruhan Vincent?"Jason melihat punggungnya dari cermin. Punggungnya yang tegap dan kuat itu dipenuhi banyak bekas cakaran. Jason memukul tangan Peter yang ingin menyentuh punggungnya dan menyahut, "Dasar bodoh!""Wanita yang mencakarmu?" tanya Peter dengan ekspresi terkejut.Jason mengabaikan pertanyaan Peter.Melihat pertanyaannya diabaikan, Peter makin berani dan kembali bertanya, "Apa putri dari Keluarga Garcia itu?" "Tidak! Bukankah k
Read more

Bab 12 Tuan Jason, Tolong Bantu Aku Sekali Lagi

"Nyonya Melissa, Tuan Gilbert datang," kata pelayan itu."Apa?"Melissa tertegun. Dia bertanya-tanya kenapa Gilbert datang pada saat ini.Dia melihat ke arah Callista dan berkata kepada pengawalnya, “Bawa dia ke atas! Jangan sampai dia mengeluarkan suara!”Kemudian Callista dibawa pergi dengan mulut dibekap. Sesampainya di lantai atas, dia mendengar suara tertawa laki-laki dari lantai bawah."Kakak Ipar."Saat mendengar suara, Callista berusaha sekuat tenaga memberontak menolak pengawal itu untuk membawanya kembali masuk dalam kamar tamu itu. Khawatir akan Callista mengeluarkan suara, pengawal itu hanya bisa menekannya di lantai.Di lantai bawah.Melissa dengan lembut berkata, "Gilbert, tidak biasanya kamu datang pada jam segini. Ada apa?"Gilbert tersenyum, "Aku datang mencari kakak. Apa dia ada?""Sayang sekali, kakakmu sedang keluar." jawab Melissa."Oh, begitu ya," ucap Gilbert.Gilbert kemudian mengamati sekitarnya secara diam-diam. Pandangannya berhenti pada sepatu wanita yang te
Read more

Bab13 Uang dapat Menyelesaikan Segalanya.

Setelah Callista tersakiti karena perkataan Jason, dengan rasa sedih dan kesal dia menangis sambil sedikit terisak-isak.Tangisannya seperti gelombang radio yang langsung masuk ke dalam otak Jason.Jason menggertakkan gigi gerahamnya, "Kamu tunggu saja.""Gilbert Davis!"Gilbert yang melihat kehebohan ini dengan senyum terpaksa berkata, "Iya, kakak kedua. Aku di sini.""Bawa dia keluar."Gilbert seolah-olah sulit melakukannya dan berkata, "Hah?""Kakak kedua, kamu juga tahu kondisi Kediaman Keluarga Davis seperti apa, mau membawa seseorang keluar dengan situasi banyak orang yang akan memerhatikan, sepertinya ini agak sulit.""Ah."Jason tersenyum dingin berkata, "Ingin megambil kesempatan dalam kesempitan?""Tidak berani."Gilbert menghela napas dan berkata, "Hari ini aku telah menyinggung kakak ipar, setelah kejadian ini entah apa yang akan terjadi.""Rumah yang ada di Anta menjadi milikmu."Gilbert tertawa bahagia dan berkata, "Siap, aku segera membawanya."Ada uang segalanya akan be
Read more

Bab 14 Bukan Seseorang yang Bisa Dia Provokasi

Callista tanpa sadar menarik selimut untuk menutupi dirinya, kemudian ketika dia menundukkan kepalanya, dia baru menyadari kalau dia berpakaian dengan rapi, rasa lengket di tubuhnya sudah tidak ada, sepertinya sudah dibersihkan.“Kamu ….”Peter dengan cepat menjelaskan keadaannya, “Aku tidak berbuat apa-apa, dari tadi aku bermain game ponsel di sebelah sana.”Callista mengangguk, lalu mulai bangun dari tempat tidur, tetapi begitu dia berdiri, dia terhuyung jatuh.Peter secara spontan ingin membantu. Dia langsung mengulurkan tangannya, tetapi ditarik kembali, lalu menggosok tangannya, “Apa kamu bisa berjalan sendiri?”“Bisa.”Callista menguatkan dirinya, “Ayo, kita pergi.”Begitu keluar, dia baru menyadari kalau di sini merupakan halaman dari bangunan terpisah. Di dalam sini sangat kosong dan tidak ada tanda-tanda kehidupan.Peter tampak sembrono, tetapi dia sangat berhati-hati.Dia pun langsung menjelaskan, "Ini tempat kak Jason, yang paling dekat dengan Kediaman Keluarga Davis."Calli
Read more

Bab 15 Isyarat Pada Pandangan Pertama untuk Menghalangi Orang-orang

Sesuatu yang tidak terduga terjadi.Begitu selimut diangkat, Callista tampak sedang tertidur lelap.Setelah dibangunkan, dia pun duduk dengan wajah linglung, “Ibu, kakak, kenapa kalian ada di sini?”Callista mengenakan baju tidur, seolah-olah dia baru saja bangun, tetapi di balik selimut, dia masih mengenakan celana luar, bahkan dia tidak sempat melepaskan sepatunya.Melissa tertegun sejenak, lalu tersenyum lagi, “Tidak apa-apa, aku melihat kalau kamu tidak enak badan ketika sedang berjalan tadi, jadi aku datang menjengukmu.”“Huh, kerja kamu itu tidur saja,” ucap Julia yang hendak menyindir Callista, lalu dia tiba-tiba teringat sesuatu, “Kenapa hanya kamu sendiri, di mana Edbert?”“Ibu, kamu memanggilku?”Edbert datang setelah mendengar ucapan itu sambil terlihat bersalah.Melissa memandang Callista, lalu menghadap Edbert, kemudian berkata dengan nada bercanda, “Edbert, kamu dari mana saja? Kenapa kamu membiarkan adik ipar tinggal di kamar kosong sendirian."“Ah? Aku … aku baru saja p
Read more

Bab 16 Apakah hati Anda benar-benar tergerak?

Edbert sama sekali tidak menginginkannya, dia mendengar kabar kalau temperamen Miriam Lopez putri ketiga keluarga Lopez itu sama seperti kepala keluarga Lopez.Ditambah lagi kedudukan Keluarga Lopez di Kota Guno sama dengan kedudukan Keluarga Davis di Kota Sakata, dengan kekuasaan Keluarga Lopez, dia bisa melakukan apa pun dengan sewenang-wenang.Menikahi wanita seperti itu benar-benar hanya akan mempersulit diri sendiri.Dia menjawab dengan asal, “Tadinya juga bukan giliranku, Kakek bermaksud untuk menikahkan Kakak Kedua dengan Miriam.”Mendengar perkataan Edbert, Julia pun langsung tertawa mencibir dan berkata, “Lupakan saja, Kakekmu ingin bertemu dengan Tuan Jason saja sangat sulit, mana mungkin dia mau menurut dan mendengarkan perkataan kakekmu.”“Benar juga,” jawab Edbert.Berbicara soal Jason, Edbert langsung gemetaran saat memikirkan tatapan pria itu pada dirinya hari ini.-Malam terasa lebih dingin.Saat Peter pulang, Jason sedang berdiri di samping jendela sambil merokok.Men
Read more

Bab 17 Kakakmu Sudah Siuman?

Callista lalu berkata dengan suara pelan, “Kenapa kamu menelepon jam segini? Orang lain yang ada di villa tidak ada yang mengetahuinya, ‘kan?”“…”“Apa katamu?”Callista masih belum bereaksi, jantungnya berdetak dengan kencang.“Kakakmu sudah siuman?!!“Aku akan ke sana sekarang!”Callista merasa sangat antusias, tangannya gemetaran hingga tidak bisa memegang kunci mobil, dia bahkan mencoba memasukkan kunci tersebut beberapa kali, tapi tidak bisa.Dia menyetir mobil keluar dari komplek berdasarkan kemampuannya.Dua tahun lalu, sebuah insiden terjadi di rumah Callista.Ayahnya melompat dari gedung, sedangkan kakak laki-lakinya yang merupakan satu-satunya orang yang mengetahui apa yang terjadi, malah mengalami kecelakaan mobil, dia mengalami koma dan dalam kondisi vegetatif.Jika bukan karena Yulita menyukai wajahnya dan membantu mereka memalsukan kematian mereka, serta melarikan diri ke Kota Sakata, mereka sekeluarga pasti tidak akan bisa keluar dari Kota Guno secara hidup-hidup.Callis
Read more

Bab 18 Sepertinya Ini adalah Satu-Satunya Cara Untuk Menemui Mereka

Yulita berkata dengan dingin, “Ini adalah hal yang harus kamu khawatirkan.”Callista terdiam mendengar perkataannya.Saat dia pertama kali masuk ke dalam Keluarga Garcia, Yulita sudah pernah memberitahunya.Begitu identitasnya terbongkar, Keluarga Garcia tidak akan membantunya menghadapi konsekuensi yang bakal terjadi.Jika tidak ingin menyeret keluarganya untuk mati bersamanya, Callista harus berusaha keras untuk menjadi Nona keempat dari Keluarga Garcia.“Bawa pulang gaun yang akan kamu pakai besok, aku akan meminta penata rias untuk pergi meriasmu lebih awal.”“Baik, Bu.”Setiap kali Callista menghadiri jamuan makan, Yulitalah yang memilihkan gaun untuknya, bahkan gaun tunangannya juga tidak terkecuali.Bukan hanya Callista saja, semua gadis yang ada di Keluarga Garcia juga begitu.Bagi Keluarga Garcia, mereka lebih mirip seperti barang komoditas dari pada manusia.Mereka akan dibungkus dengan baik lalu dipasarkan, setelah terjual, mereka akan diletakkan di rak pajangan untuk memasa
Read more

Bab 19 Wanita Muda Tadi adalah Nyonya Kelima dari Keluarga Davis

Meskipun pengaruh Keluarga Lopez di Kota Sakata tidak sebesar di Kota Guno, mereka tetap saja merupakan salah satu dari bangsawan teratas.Sebelum acara di mulai, Hotel Bestari, tempat jamuan makan diadakan, sudah penuh sesak.Satpam di sana tampak sedang menjaga ketertiban, tetapi pada kenyataannya, mereka sedang membuka jalan bagi para VIP.Callista datang dengan membawa mobil sendiri, satpam tersebut menyapukan pandangannya ke arah BMW mini tersebut, kemudian berkata, “Maaf Nyonya, di dalam sudah tidak ada tempat parkir, Anda bisa memarkirkan mobil Anda di pinggir jalan untuk sementara.”Sebelum Callista sempat menjawabnya, suara dengusan dingin terdengar dari mobil Maserati yang ada di sebelahnya.“Mobil seperti ini juga berani masuk ke dalam.”Callista menoleh ke samping, seorang wanita yang cantik menawan tampak duduk di dalam mobil.Wanita tersebut tampak mengenakan gaun beraksen V, dia sedang merias wajahnya di cermin. Melihat Callista menoleh ke arahnya, dia pun memutar bola m
Read more

Bab 20 Tidak Mempermalukan

Nona Miriam akhirnya muncul.Meskipun ini bukan daerah kekuasaannya, Nona Miriam tetap terlihat kuat.Dengan mengenakan rok panjang yang menjuntai, ujung roknya dilapisi berlian yang dijahit dengan tangan, Nona Miriam menggandeng tangan orang di sebelahnya dan berjalan turun. Penampilannya sangat angkuh, seperti seorang ratu yang datang menelusuri willayahnya sendiri.Melihat Nona Miriam yang begitu arogan, Lusianti mengernyitkan dahinya, tampak seperti tidak menyukai.Saat hendak berbicara dengan Callista, dia menyadari kalau Callista sedang membelakangi Nona Miriam, wajah Callista juga memucat."Callista, kamu kenapa?""Callista?"Callista tidak bisa lagi mendengar suara Lusianti, seluruh tubuhnya gemetar, perutnya keram seakan-akan ingin memuntahkan semua rasa takut yang ada di dalam tubuhnya.Kalau dia tidak salah melihat, orang yang ada di sebelah Nona Miriam itu Wendry.Kalau Wendry ada di sini, jangan-jangan dia juga ada di sini!Selama di Kota Guno, Wendry selalu bersama dengan
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status