Semua Bab Cinta yang Candu: Gairah Panas sang Presiden: Bab 261 - Bab 270

674 Bab

Bab 261

"Kenapa kamu tersenyum? Apa yang lucu?" Yvonne mengangkat alisnya."Tidak ada yang lucu." Shawn menggelengkan kepala. "Aku sedang mentertawakan diriku sendiri. Bisa-bisanya aku termakan jebakan ayahmu."Sesaat mencerna jawaban Shawn, Yvonne baru sadar dan ikut tertawa. "Apakah kamu menyukai aku?"Shawn menjawab dengan serius, "Aku menyukaimu, aku menyukai dirimu secara utuh."Meskipun Yvonne tidak memiliki semua bakat tersebut, Shawn tetap akan mencintainya. Hanya saja, semua bakat yang dimiliki membuat diri Yvonne tampak lebih menarik dan memesona.Setelah bercanda, Yvonne kembali membahas masalah utama. "Olivia pasti nggak bakal tinggal diam. Ke depan entah apa lagi yang akan dilakukannya.""Xavier akan mengutus orang untuk mengawasi Olivia," kata Shawn dengan tenang. Shawn tidak kelihatan cemas, baginya ini bukanlah masalah besar.Yvonne sadar bahwa dirinya tidak bisa membantu terlalu banyak. "Aku nggak bisa membantu apa-apa, tapi aku akan berusaha untuk tidak menambah masalah.""Oh
Baca selengkapnya

Bab 262

Niko buru-buru menyimpan ponselnya. "Nggak ada.""Sungguh?" Yvonne memberikan segelas air kepadanya.Yvonne tidak memercayai jawaban Niko, anak ini jelas berbohong.Niko tidak berani menatap Yvonne dan bergegas mencari alasan. "Aku senang karena masalah kantor sudah beres."Yvonne mengangguk. "Kamu melakukannya dengan sangat bagus.""Tapi kamu yang memberikan ide." Sejujurnya Niko agak iri, seandainya dirinya sepintar Yvonne.Harus diakui, keputusan Calvin untuk menyerahkan perusahaan kepada Yvonne sangatlah tepat. Meskipun tidak memiliki dasar bisnis, kemampuan Yvonne untuk mempelajari sesuatu sangat cepat."Umurku lebih tua, yang aku lalui juga lebih banyak. Beberapa tahun lagi kemampuanmu pasti melebihi aku." Yvonne menyemangati Niko.Sejak Calvin meninggal, Niko berubah menjadi anak yang lebih dewasa dan mandiri.Niko tersenyum lembut. "Kamu masih harus menjaga Dio, pulanglah! Di sini ada perawat yang menjagaku.""Em. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku." Yvonne bangkit berdiri d
Baca selengkapnya

Bab 263

Setibanya di rumah, Yvonne bergegas mencuci tangan dan pergi ke kamar Dio untuk mengeceknya.Yvonne kaget saat melihat Leah yang berada di dalam kamar Dio. "Bibi?"Leah tersenyum. "Tuan yang menyuruhku datang. Katanya tidak ada yang menjaga Dio."Shawn tidak mudah memercayai orang lain. Daripada mencari pengasuh baru, lebih baik meminta Leah datang untuk merawat Dio.Yvonne sangat senang melihat keberadaan Leah. Selama Yvonne berada di rumah Shawn, Leah memperlakukannya dengan sangat baik. Leah adalah orang yang penuh kasih sayang."Dengan adanya Bibi, aku bisa lebih tenang." Yvonne menggendong Dio dari pelukan Leah.Tiba-tiba Dio mengerutkan alis. Yvonne tahu, anak ini pasti sedang buang air besar."Bau, nggak?" Yvonne mencubit hidung Dio."Sini, biar aku ganti popoknya," kata Leah.Yvonne menolak, dia ingin mengganti sendiri popok Dio. Yvonne merasa bersalah karena jarang meluangkan waktu untuk memenami anaknya."Kalau begitu aku siapkan air untuk mandi," kata Leah."Em." Yvonne meng
Baca selengkapnya

Bab 264

"Kamu belum tidur?" Shawn beranjak memasuki kamar. "Kamu membangunkanmu, ya?""Nggak, aku memang lagi menunggu kamu," jawab Yvonne.Yvonne melompat dari tempat tidur, lalu memeluk dan menempelkan wajahnya di dada Shawn.Shawn tertegun, sekujur tubuhnya terasa kaku. Namun dia tersenyum dan bertanya, "Kamu kenapa?""Aku hanya ingin memelukmu," jawab Yvonne.Shawn menundukkan kepala dan mengecup kening Yvonne. "Aku mandi dulu, badanku kotor."Yvonne tidak mau melepaskan Shawn, dia malah memeluknya dengan makin erat.Shawn bertanya dengan lembut, "Kamu kenapa?"Shawn kebingungan melihat sikap Yvonne, ada apa dengan wanita ini?Yvonne mengusap kepalanya di dada Shawn. "Kita adalah satu keluarga. Aku akan mencintaimu sepenuh hati."Shawn menatap mata Yvonne sambil bertanya dengan suara serak, "Yvonne, kamu kenapa? Apakah terjadi sesuatu?""Nggak, aku cuma kangen kamu, mau peluk." Yvonne mengecup bibir Shawn.Shawn tertegun, dia membalas ciuman Yvonne dan melepaskannya. "Tapi aku harus mandi
Baca selengkapnya

Bab 265

Yvonne tidak langsung tidur, dia malah beranjak ke kamar Leah untuk mengecek Dio.Malam ini Dio tidur bersama Leah. Setelah puas melihat Dio, Yvonne kembali ke kamarnya dan beranjak ke atas tempat tidur.Yvonne tidak bisa tidur, berbagai pertanyaan melintas di benaknya. Selain Keluarga Jamison dan Olivia, siapa lagi orang yang memiliki potensi untuk mencelakainya?Setelah selesai mandi, Shawn keluar dari kamar mandi dan menghampiri Yvonne. Shawn memeluk Yvonne ke atas tempat tidur, lalu menindih dan mengecupnya.Di tengah suasana yang membara, tiba-tiba terdengar suara tangisan Dio.Yvonne langsung mendorong Shawn dan berkata, "Dio pasti lapar.""Ada Bibi Leah," jawab Shawn."Tapi ...." Sebelum selesai bicara, Shawn mengecup bibir Yvonne untuk menutup mulutnya.Malam ini terasa panjang dan penuh gairah ........Lampu rumah Keluarga Jamison masih menyala.Setelah gagal menjebak Shawn, raut wajah Graham dan Ruben terlihat muram."Nggak ada yang berhasil." Ruben mulai panik, rasanya suli
Baca selengkapnya

Bab 266

Jackal menyusun kata-kata yang enak didengar dan berkata, "Sekarang Tuan Shawn dia ada beban sehingga dia bisa menghadapi kita dengan santai. Makanya kita harus memecah perhatiannya untuk mengambil kesempatan.""Pak Jackal benar!" Quinn mengangkat jempolnya."Idenya Jackal bagus, tapi ... bagaimana cara memecah perhatian Shawn?" tanya Ruben.Hubungan Shawn dan Yvonne sangat mesra. Dengan ditambah kehadiran anak, hubungan mereka justru semakin kuat."Ini masalah gampang, tinggal adu domba Shawn dan istrinya," kata Quinn dengan bersemangat. Dia memutar bola matanya dan lanjut menjelaskan, "Orang ketiga adalah yang paling benci di dalam sebuah hubungan. Kalau ada orang ketiga yang muncul, aku yakin hubungan mereka pasti bakal retal.""Shawn sangat pintar, lagi pula wanita mana yang bisa masuk ke dalam hubungan mereka?" Ruben merasa ide yang diberikan Quinn sangatlah buruk.Quinn menatap Ruben dengan sinis, dia merasa suaminya sangat bodoh. Seandainya Ruben memiliki setengah kecerdasan Sha
Baca selengkapnya

Bab 267

"Kamu juga sudah tahu? Makanya datang sepagi ini?" Niko menatap Yvonne."Em." Yvonne mengangguk.Tatapan Niko terlihat kosong dan tak bersemangat. "Polisi datang untuk meminta keterangan. Polisi bertanya apakah aku sempat bertemu ibuku sebelum dia meninggal."Yvonne mendengarkan dengan tenang. Yvonne tahu bahwa Kayla tidak akan bisa meloloskan diri dari orang yang telah menculiknya dari penjara."Yang terpenting sekarang adalah kesehatanmu." Yvonne bingung bagaimana cara menghibur Niko.Yvonne mengangkat kepalanya. "Ibuku meninggal tadi malam. Kok kamu bisa tahu secepat ini?""Aku ...." Yvonne teringat dengan pesan Shawn. "Aku baru tahu saat mendengar penjelasan polisi.""Oh." Niko tahu bahwa Yvonne sedang berbohong.Yvonne menyembunyikan sesuatu, kenapa dia berbohong? Apakah karena orang yang membunuh Kayla adalah Shawn? Makanya Yvonne sengaja merahasiakannya dari Niko?Niko mengepalkan tangannya yang berada di balik selimut."Aku turut berduka cita," kata Yvonne.Niko menyeringai sin
Baca selengkapnya

Bab 268

Sesaat mendengar suara gagang pintu, Niko kembali memejamkan mata dan berpura-pura tidur.Yvonne dan Samantha tidak mencurigai Niko, mereka memaklumi kesedihan yang dirasakan Niko."Niko, ayo bangun, makan dulu. Kamu pasti lapar." Samantha mengusap bahu Niko."Aku nggak lapar, aku mau sendiri." Ekspresi dan suara Niko sangat dingin.Samantha ingin membujuk Niko, tetapi Yvonne mencegatnya. "Bu, biarkan Niko menenangkan diri.""Baiklah." Samantha mengurungkan niatnya dan berpesan. "Niko, makanannya ada di sini. Makanlah kalau lapar.""Hah." Samantha menghela napas panjang."Ayo, kita keluar. Biarkan Niko istirahat." Yvonne menarik Samantha.Setelah menutup pintu ruangan, Yvonne berkata kepada Samantha, "Niko memerlukan waktu untuk mencerna semua ini. Bu, jangan paksa Niko makan. Kayla adalah ibunya, dia pasti masih terpukul.""Aku tahu, tapi kondisinya masih lemah. Dia harus makan."Yvonne merasa Samantha terlalu baik. Bagaimanapun Niko adalah anaknya Kayla, wanita yang telah menghancurk
Baca selengkapnya

Bab 269

Xavier buru-buru menyusul Shawn ke lift.Begitu mendengar laporan Xavier, Shawn menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. "Apa?""Bagaimana Quinn bisa kepikiran menangkap Caroline?" Xavier bingung."Ponselnya!" Shawn mengambil ponsel Xavier dan bertanya kepada Quinn, "Apa maumu?""Aku dengar Caroline ada orang yang menyelamatkanmu dari kolam? Seandainya waktu itu kamu mati, semua harta yang kamu miliki sekarang akan menjadi milik anakku. Wanita ini menghancurkan semua rencanaku! Apakah menurutmu aku akan membebaskannya?" Quinn tertawa."Apa maumu?" tanya Shawn."Baiklah, aku nggak punya waktu untuk berbasa-basi. Bagaimanapun Caroline adalah penyelamatmu, aku ingin menukarnya dengan kebebasan putraku. Bagaimana?" tanya Quinn.Quinn tahu bahwa Caroline menyukai Shawn. Quinn tidak benar-benar menangkap Caroline, semua ini hanya sandiwara. Caroline telah menyetujui ajakan Quinn untuk bekerja sama.Quinn memanfaatkan status Caroline sebagai "penyelamat" untuk mendesak Shawn membebask
Baca selengkapnya

Bab 270

Shawn tidak berhenti saat mendengar teriakan Caroline, dia melangkah pergi tanpa ragu.Caroline menangis dan berteriak histeris.Xavier bingung, dia tahu bahwa Shawn bukanlah orang yang tidak tahu berterima kasih. Caroline adalah orang yang pernah menyelamatkannya, bagaimana Shawn tega melihat Caroline ditindas?"Pak?" panggil Xavier.Shawn membuka pintu mobil sambil berkata, "Beri tahu Quinn, aku tidak akan mencampuri masalah anaknya."Shawn sengaja bersikap dingin, dia curiga jangan-jangan Quinn dan Caroline bekerja sama untuk bersandiwara dan menipu Shawn.Semua ini memang hanyalah sandiwara belaka. Quinn berjanji kepada Caroline tidak akan menyakitinya, tetapi semua itu hanyalah ucapan manis belaka.Untuk membuat Shawn percaya, Quinn terpaksa harus mengorbankan Caroline. Karena telah memutuskan untuk bekerja sama dengan Quinn, Caroline berpotensi kehilangan kesuciannya.Saat Xavier kembali ke dalam, dia sudah telambat. Suara Caroline terdengar sangat menyedihkan, tetapi Xavier teta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
68
DMCA.com Protection Status