Semua Bab Cinta yang Candu: Gairah Panas sang Presiden: Bab 231 - Bab 240

674 Bab

Bab 231

Dokter sontak terkejut, dia ketakutan melihat tatapan Shawn. "Di bagian poli anak ada susu formula. Mari, aku antar ke sana."Yvonne mengangguk. Sayangnya Dio juga menolak untuk meminum susu formula yang disediakan rumah sakit. Dia menangis hingga tenggorokannya serak.Sebagai seorang ibu, Yvonne langsung menyadari bahwa Dio tidak menyukai rasa susu ini. Tak ada cara lain, Dio terpaksa harus menahan rasa laparnya hingga tiba di rumah Keluarga Staford.Di dalam perjalanan, Shawn kelihatan cemas dan gugup. "Apakah anak kita baik-baik saja?"Ini adalah pertama kalinya Shawn berinteraksi dengan anak bayi. Masalahnya Dio belum bisa berbicara, Shawn sendiri pun tidak tahu harus berbuat apa."Cepat sedikit!" Shawn mendesak sopirnya.Sopir pun tak berdaya, jalanan agak ramai dan macet. Bagaimanapun, keselamatan adalah nomor satu.Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mereka tiba di rumah Keluarga Staford.Di rumah tidak ada orang. Niko pergi ke kantor, sedangkan Samantha entah pergi
Baca selengkapnya

Bab 232

Shawn berdiri dengan tegak dan menjawab dengan lantang, "Benar!"Seketika ekspresi Graham sontak terlihat muram. Hal yang paling berharga bagi Graham adalah kehormatan dan reputasi Keluarga Jamison.Graham menyerahkan seluruh harta Keluarga Jamison kepada Shawn untuk meredakan kemarahannya. Bagaimanapun Graham tidak ingin aib keluarganya tersebar dan menjadi bahan gosip masyarakat. Graham takut kalau Shawn akan memperbesar masalah yang ada di dalam keluarga ini."Kamu sadar dengan tindakanmu?" Graham jarang bersikap keras di hadapan Shawn. Bisa dibilang ini adalah pertama kalinya.Shawn menyeringai sinis, senyumannya tampak dingin dan dipenuhi ketidakpuasan. "Kakek tahu Thiago menculik istri dan anakku, tapi Kakek tidak mencegahnya atau memberitahuku. Aku justru ingin tanya, apa maksud Kakek menelantarkan anak dan istriku? Apakah Kakek mendukung perbuatan Thiago? Atau jangan-jangan Kakek ikut membantu Thiago?"Graham terkejut mendengar pertanyaan Shawn. "Kamu ... kamu tahu dari mana?"
Baca selengkapnya

Bab 233

Yvonne mengangkat kedua alisnya, dia tidak memercayai ucapan Shawn.Jika memang tidak ada apa-apa, kenapa Jackal terus-menerus menelepon dan mendesak Shawn? Namun karena Shawn tidak mau bercerita, Yvonne juga tak ingin memaksanya."Kamu nggak ke kantor?" tanya Yvonne."Tidak." Tiba-tiba Shawn langsung memeluk Yvonne. Awalnya Yvonne berusaha memberontak, tetapi Shawn malah mendekapnya makin erat. "Jangan bergerak, aku cuma ingin memelukmu sebentar."Yvonne tertegun, dia diam dan berhenti memberontak. Yvonne duduk, sedangkan Shawn memeluknya sambil berdiri. Saat didekap, wajah Yvonne menempel di bagian perut Shawn.Yvonne dapat merasakan kesedihan di diri Shawn. Yvonne pun mengulurkan tangannya dan memeluk pinggang Shawn sambil bertanya, "Ada apa?"Shawn tidak menjawab, dia terus mengusap kepala Yvonne. Dengan memeluk Yvonne, hati Shawn terasa lebih hangat dan tenang."Untungnya kamu adalah wanita pada malam itu," kata Shawn dengan suara kecil.Sekujur tubuh Yvonne sontak terasa membeku.
Baca selengkapnya

Bab 234

"Ini fotomu?" tanya Shawn.Yvonne mengangguk. "Iya. Kalau nggak salah waktu aku berusia 6 atau 7 tahun."Shawn refleks tersenyum saat melihat foto tersebut."Kenapa kamu tersenyum gitu?" tanya Yvonne.Yvonne berpikir, apakah Shawn sedang mentertawakan perawakannya saat kecil?Shawn mengembalikan foto tersebut kepada Yvonne. "Kamu yakin ini fotomu?"Ternyata foto di dalam bingkai telah diganti dengan foto Dio."Pasti Ibu yang ganti fotonya," jawab Yvonne sambil meletakkan kembali bingkai fotonya.Selain Samantha, siapa lagi yang kepikiran untuk mengganti foto Yvonne dengan foto Dio?"Yvonne," kata Shawn sambil memperhatikan foto tersebut. "Bagaimana kalau kita pindah kembali ke rumahku?""Em, aku setuju." Yvonne mengangguk tanpa ragu."Yvonne, kamu sudah kembali?" Tiba-tiba terdengar suara Samantha yang diikuti langkah kaki.Yvonne bergegas bangkit dari tempat tidur. Mungkin karena Shawn berada di kamar, Yvonne merasa bersalah dan seperti tertangkap basah sedang melakukan hal buruk.Nam
Baca selengkapnya

Bab 235

Yvonne tak bisa berkata-kata melihat Shawn yang memaksanya masuk ke dalam mobil."Sikapmu sangat kekanak-kanakan." Yvonne tersenyum tak berdaya.Di balik sikap Shawn yang dingin, ternyata dia juga memiliki sisi yang menggemaskan. Suasana di dalam mobil sangat tenang, mereka berdua tidak berbicara.Meskipun Shawn dan Yvonne tidak bergeming, suasana terasa rileks dan penuh cinta. Mereka kelihatan seperti sepasang kekasih yang baru berpacaran, siapa pun yang melihatnya ikut berbahagia.Setibanya di kantor, Shawn memarkir mobil dan berkata, "Ayo, ikut ke ruanganku."Yvonne bingung, untuk apa Shawn mengajaknya ke kantor? Apakah Shawn ingin minta ditemani bekerja?Tingkah Shawn sangat konyol, entah apa yang dipikirkan pria ini? Namun Yvonne tidak risih, dia justru senang melihat manjanya Shawn.Mereka melewati lobi kantor, lalu masuk ke dalam lift dan naik ke ruangan Shawn. Ketika melewati meja sekretaris, Shawn memerintahkan, "Bawakan dua cangkir kopi.""Biar aku saja." Yvonne bertanya samb
Baca selengkapnya

Bab 236

Caroline ketakutan, hari ini dia memang lancang dan nekat datang menemui Shawn. Namun Caroline tidak menyangka akan bertemu dengan Yvonne di sini."Aku ...," kata Caroline berusaha membela diri.Caroline ingin menjelaskan, tapi Shawn enggan untuk mendengarkannya. "Usir dia!""Baik," jawab sekretaris tersebut."Silakan pergi!" Sekretaris berjalan ke hadapan Caroline dan mengusirnya.Caroline masih berusaha menjelaskan kepada Shawn, "Aku nggak memukul dia."Shawn mengacuhkan Caroline, lalu memeluk Yvonne dan beranjak pergi. Ketika membalikkan badan, tiba-tiba Shawn berkata, "Kalau hal semacam ini terulang lagi, aku akan langsung memecatmu."Caroline telah berusaha keras, kenapa Shawn masih tidak menyukainya? Apakah Yvonne menghasut Shawn? Bukankah Yvonne telah diusir, kenapa dia masih menggoda Shawn?Wanita jalang! Yvonne pasti menggunakan kecantikannya untuk memperdaya Shawn.Caroline mengepalkan tangan, dia sangat membenci Yvonne.Setelah kembali ke ruangan, Shawn mengambil beberapa he
Baca selengkapnya

Bab 237

"Aku menyukaimu," kata Yvonne dengan tersipu malu.Kemudian Yvonne mendorong Shawn dan berusaha melepaskan pelukannya. "Lepaskan aku, aku nggak bisa bernapas.""Tidak mau." Shawn tersenyum.Yvonne mengomel, "Kamu mau membuatku pingsan karena kehabisan napas?""Aku tidak akan membiarkanmu pingsan." Shawn menundukkan kepala dan mengecup kening Yvonne.Shawn mengecupnya dengan lembut dan pelan, seperti sensasi angin sepoi-sepoi yang menggelitik hati.Yvonne menyandarkan kepalanya di dada Shawn. Shawn adalah satu-satunya pria yang mampu membuat Yvonne jatuh cinta.Tidak disangka, kedua orang yang saling membenci ternyata malah ditakdirkan bersama. Mungkin ini yang dinamakan takdir, cinta bisa berlabuh kepada siapa pun tanpa disangka-sangka."Zzz ...." Ponsel Shawn bergetar.Yvonne langsung melepakan pelukannya dan berkata, "Ponselmu bergetar."Shawn mendengarnya, tapi dia malas menjawabnya. Yvonne mengambil ponsel tersebut, dia melihat nama Xavier yang tertera di dalam layar."Xavier telep
Baca selengkapnya

Bab 238

Shawn tidak menghiraukan Graham yang marah, dia langsung membuang robekan kertas ke tong sampah. "Kami berdua bisa mengurus buku pernikahannya sendiri, Kakek tidak perlu repot-repot."Shawn beranjak ke sofa yang ada di depan Graham, lalu duduk sambil menyilangkan kakinya. "Kakek datang hanya untuk memberikan surat perceraian? Aku sudah melihatnya, Kakek juga sudah mengetahui sikapku."Raut wajah Graham terlihat sangat muram. "Kamu sadar sedang berbicara dengan siapa?"Tanpa menunggu Shawn menjawab, Graham lanjut berkata, "Kamu sudah lihat beritanya, 'kan? Apa untungnya membuat keributan sampai sebesar ini?""Jadi ... maksud Kakek aku harus diam saja melihat anak dan istriku diculik Thiago?" Shawn menjawab Graham dengan pertanyaan yang menusuk.Graham tersentak, dia tak dapat menjawab Shawn. Graham salah perhitungan, dia yang membuat Shawn bertindak setega ini.Kesabaran Shawn telah habis, rasa hormatnya terhadap Graham pun pudar.Selama ini Shawn tidak sepenuhnya memercayai Graham. Sha
Baca selengkapnya

Bab 239

Jackal tidak berani bergeming, dia langsung menutup mulutnya.Graham mendengus dingin. "Kalau aku meninggal, kamu tahu sendiri apa yang akan terjadi kepada Ruben. Hal pertama yang bakal dilakukan Shawn adalah menghabisi mereka."Jackal menunduk."Selagi masih hidup, aku terpaksa harus mengambil kekuasaannya." Graham mengernyit.Jika Shawn tidak memiliki kekuasaan sebesar sekarang, dia tidak akan bisa menghancurkan Ruben dengan mudah."Selama beberapa tahun ini Tuan Shawn yang mengurus perusahaan. Meskipun Anda adalah salah satu komisaris utama, Anda sudah lama tidak mencampuri masalah perusahaan. Hmm, apakah Anda yakin bisa merebut kembali kekuasaan?" Jackal tidak terlalu mendukung rencana Graham.Menurut Jackal, sebaiknya Graham bermain cantik, jangan melawan Shawn secara terang-terangan."Aku hanya menyerahkan perusahaan, aku belum menyerahkan seluruh saham kepadanya," jawab Graham.Untuk berjaga-jaga, Graham menahan seluruh saham yang rencananya akan diwariskan kepada Shawn. Graham
Baca selengkapnya

Bab 240

"Ternyata Pak Shawn telah mempersiapkan semuanya?" Xavier terkejut sesaat menyadarinya.Setelah mengetahui rencana Shawn, Xavier pun merasa lebih tenang. Dengan begitu, tidak ada yang perlu mereka takutkan."Aku tidak nyangka Pak Graham setega ini," kata Xavier dengan suara pelan.Graham bahkan tega mengancam Shawn untuk mengambil kembali semua kekuasaan yang diberikan.Ekspresi Shawn terlihat datar. Dia tidak merasa bangga ataupun bahagia, yang dirasakannya hanyalah kekecewaan yang mendalam.Melihat ekspresi Shawn, Yvonne dapat menebak apa yang sedang dipikirkannya. Yvonne pun inisiatif menggenggam tangan Shawn dan berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu."Meskipun semua orang mengkhianati dan meninggalkan Shawn, Yvonne akan selalu berada di sampingnya.Shawn menatap Yvonne, lalu memeluknya dengan erat. Mereka berdua saling berpelukan, seolah dunia hanya milik berdua.Xavier bergegas menundukkan kepala dan pergi meninggalkan ruangan Shawn. Setelah menutup pintu, Xavier juga ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
68
DMCA.com Protection Status