All Chapters of Cinta yang Candu: Gairah Panas sang Presiden: Chapter 151 - Chapter 160

674 Chapters

Bab 151

Setelah menutup teleponnya, Yvonne keluar dan berpapasan dengan Shawn di tangga.Yvonne dan Shawn bertatapan selama beberapa detik."Kamu mau keluar?" tanya Shawn.Yvonne mengangguk. "Temanku ada masalah, aku harus menemuinya."Melihat Shawn yang juga berpakaian rapi, Yvonne bertanya, "Kamu juga mau keluar?""Em." Shawn berjalan sambil berkata, "Kamu mau ke mana?"Yvonne memberi tahu alamat yang akan dituju. Shawn langsung berhenti, lalu menoleh dan berkata, "Kita mau pergi ke tempat yang sama.""Hah?" Yvonne terkejut, tapi dia tidak heran, Shawn dan Neil memang akrab. "Neil menghubungi kamu?""Iya. Ayo, berangkat sama-sama."Yvonne mengangguk.Shawn menyetir, sedangkan Yvonne duduk di kursi penumpang. Selama perjalanan, mereka berdua tidak berbicara. Mereka ingin mengobrol, tapi tidak ada topik pembicaraan.Setelah beberapa lama, Yvonne berbicara untuk memecah keheningan, "Anas adalah temanku. Dia dan Neil pernah pacaran."Shawn tidak tahu-menahu mengenai kehidupan pribadi Neil. Sesaa
Read more

Bab 152

"Iya." Anas tersenyum kecut. "Neil mengakuiku sebagai pacarnya. Alhasil wanita dijodohkan pun marah dan langsung menelepon ibunya Neil. Saat itu kondisinya kacau ...."Meskipun tidak menyaksikan secara langsung, Yvonne bisa membayangkan kejadian saat itu."Lalu? Tapi kok kamu bisa berakhir di rumahnya Neil?" tanya Yvonne."Neil sudah tahu semuanya.""Pada dasarnya kalian memang saling mencintai. Sebenarnya, ada bagusnya juga Neil tahu. Hmm, aku belum cerita ke kamu. Sejak bertemu kamu, setiap hari Neil pergi ke bar dan mabuk-mabukkan. Kamu lihat saja, berat badannya turun drastis," cerita Yvonne.Anas menyadari perubahan Neil. Dulu Neil adalah orang yang ceria, tapi sekarang dia tampak lebih murung.Namun kejadian hari ini membuat ibunya Neil makin membenci Anas. Dulu ibunya Neil merasa Anas terlalu biasa dan tidak pantas bersanding dengan Neil, tapi sekarang ibunya juga merasa kalau Anas adalah wanita yang tidak bisa dipercaya.Anas telah berjanji untuk pergi, tapi pada akhirnya malah
Read more

Bab 153

Apakah ketampanan sungguh bisa membutakan?"Aku nggak nyangka bakal menyukai dia. Aku ingin memberi tahu dia soal keberadaan Dio, tapi rasanya aku nggak sanggup buka mulut. Kak, selama ini aku nggak pernah menyesali apa pun yang terjadi di dalam hidupku, tapi sejak bertemu Shawn ... aku menyesal ....""Kamu menyesal melahirkan Dio?" Anas mengangkat alisnya.Yvonne menggelengkan kepala. "Aku menyesali perbuatan malam itu."Yvonne tidak mungkin menyesali keberadaan Dio. Dio adalah permata hatinya.Yvonne menyesal telah memberikan kesuciannya pada pria lain. Dia merasa semua ini tidak adil bagi Shawn.Walaupun Shawn mengatakan tidak keberatan, Yvonne merasa bersalah.Anas berjalan ke samping Yvonne dan memeluknya. "Yvonne, ini hanya pendapatku saja. Kalau pria biasa yang mengatakan tidak keberatan dengan keadaanmu, aku mungkin percaya. Tapi Shawn bukan pria biasa, kamu tahu sendiri siapa dia. Di dunia ini ada banyak wanita yang menginginkannya.""Aku takut kalau dia hanya mempermainkanmu.
Read more

Bab 154

"Bagaimana keadaan Neil?" Yvonne menoleh sesaat mendengar suara pintu.Shawn melepaskan kancing kemejanya sambil menjawab, "Kayaknya bakal mengundurkan diri dari rumah sakit dan kembali melanjutkan bisnis keluarga."Yvonne sedih mendengarnya. Neil adalah seorang dokter yang hebat, dia juga mencintai pekerjaannya. Neil pasti sedih harus melepaskan salah satu impiannya ini."Untuk mendapatkan sesuatu, ada hal lain yang harus dikorbankan." Shawn bisa membaca pikiran Yvonne. "Kamu tidak perlu mencemaskan dia."Yvonne membantu Shawn untuk melepaskan kancing kemejanya. "Aku nggak mencemaskan dia, kok."Hari ini Shawn merasa ada yang aneh dengan sikap Yvonne."Kamu mau mandi dulu?" tanya Yvonne."Em." Shawn mengangguk."Aku siapkan airnya." Yvonne beranjak ke kamar mandi.Shawn menarik tangannya dan bertanya, "Apakah kamu ada masalah?""Nggak." Yvonne tersenyum.Yvonne hanya ingin menjalani kehidupannya dengan harmonis. Dia lelah bertengkar terus.Shawn tersentuh melihat kelembutan Yvonne, di
Read more

Bab 155

Shawn memeluk tubuh Yvonne yang bergetar hebat dan berusaha menenangkannya. "Ada aku yang menemanimu."Air mata jatuh membasahi pipi Yvonne. Dengan suara terisak dan gemetar, Yvonne berkata, "Aku membencinya, tapi ... kenapa hatiku sakit?""Aku tahu," jawab Shawn.Bagaimanapun Calvin adalah ayahnya, sedikit banyak Yvonne masih menyayanginya."Aku ... mau menemuinya." Yvonne bangkit dengan tergesa-gesa."Tenang, jangan panik." Shawn membantu Yvonne memakai baju."Bagaimana aku nggak panik?" Yvonne berteriak histeris.Karena terlalu emosi, Yvonne melampiaskan kemarahannya kepada Shawn. Meskipun sedih, Yvonne tidak seharusnya meneriaki Shawn. "Maaf, maafkan aku."Tiba-tiba Yvonne memeluk Shawn sambil menangis histeris. Kedua bahu Yvonne sampai bergetar.Shawn memeluk sambil menepuk pundaknya. Setelah merasa lebih tenang, Yvonne mengenakan pakaian dan pergi ke rumah sakit.Yvonne tidak sempat bertemu Calvin untuk terakhir kalinya. Ketika Yvonne tiba, jasad Calvin sudah dibawa ke ruang jena
Read more

Bab 156

"Kamu nggak berhak menentukan kepada siapa warisannya akan diberikan. Kayla, aku akan menyelidiki alasan kematian ayahku hingga jelas! Kalau sampai kematiannya berkaitan dengan kamu, aku bersumpah, aku nggak akan melepaskan kamu," kata Yvonne dengan dingin."Kalau kamu berani merebut warisan anakku, aku juga nggak akan melepaskan kamu!" bentak Kayla."Bu ...."Niko ingin melerai Kayla dan Yvonne. Calvin baru meninggal, jenazahnya bahkan masih dingin. Jika melihat Kayla dan Yvonne bertengkar, bagaimana Calvin bisa pergi dengan tenang?"Niko, jangan biarkan otakmu dicuci! Aku adalah ibumu, Yvonne nggak ada hubungan kekeluargaan dengan kita." Kayla tidak senang melihat Niko yang terus membela Yvonne.Kayla merasa Niko bersikap seperti ini adalah karena ulah Calvin. Calvin telah memberikan ajaran yang salah kepada putranya.Bagaimanapun, Niko dan Yvonne adalah saudara tiri, mereka tidak memiliki hubungan darah. Ditambah, Kayla dan Calvin belum menikah. Jadi, sebenarnya Niko dan Yvonne pun
Read more

Bab 157

Cuaca di pagi hari agak dingin. Yvonne melingkarkan kedua tangannya di dada.Seharusnya Yvonne memberi tahu Samantha lebih awal. Sayang, Samantha tidak menemui Calvin di saat-saat terakhirnya.Calvin meninggalkan dunia ini dalam keadaan tidak bahagia. Entah apakah Calvin menyesali semua perbuatannya kepada Samantha?"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Shawn sambil memakaikan jaket ke tubuh Yvonne.Sesaat menoleh, Yvonne melihat wajah tampan Shawn yang baru bangun tidur. Yvonne menarik kembali tatapannya dan menjawab, "Aku baru menelepon ibuku. Harusnya aku membujuk Ibu untuk menemui Ayah, setidaknya mereka bertemu sebelum ayahku pergi ....""Kamu tidak salah, semua ini pilihan mereka," jawab Shawn. Jika dua orang saling mencintai, mereka tidak akan berpisah.Calvin memilih untuk menyakiti Samantha, siapa pun tidak bisa mencegatnya. Semua perbuatan Calvin membuat Samantha sakit dan memilih berpisah, ini merupakan keputusan yang lumrah. Setiap perbuatan pasti ada konsekuensinya.Jadi,
Read more

Bab 158

Ternyata orang yang menyelamatkan Yvonne adalah Niko."Niko!" Kayla berlutut dan memanggil anaknya dengan histeris.Kayla mengangkat dan menggeser lemari besi yang menimpa Niko, lalu menepuk-nepuk wajahnya sambil berkata, "Niko, bangun! Jangan membuatku takut. Huhu ...."Kayla benar-benar ketakutan, dia menangis tersedu-sedu. Niko adalah satu-satunya harapan Kayla, dia tidak sanggup melanjutkan hidup bila terjadi sesuatu kepada putranya.Kayla melakukan semua ini demi Niko. Jika Niko juga meninggal, apa artinya semua perjuangan Kayla selama ini?"Niko, di mana otakmu? Ngapain menyelamatkan wanita itu?" kata Kayla sambil menangis.Walaupun kakinya berdarah, Yvonne tidak berpikir panjang dan langsung menelepon ambulans.Ketika Yvonne merangkak mendekati Niko, Kayla mengira kalau Yvonne ingin mencelakai Niko. "Jangan sentuh putraku!"Sebenarnya Yvonne ingin mengecek keadaan Niko, tetapi Kayla malah mendorong Yvonne."Aku adalah dokter, aku nggak mungkin mencelakai putramu. Kalau nggak mau
Read more

Bab 159

Sebagai seorang ibu, Yvonne merasa gagal dan tidak bertanggung jawab.Selain tidak dapat memberikan keluarga yang utuh, Yvonne juga tidak berada di samping Dio untuk merawatnya."Ayahmu ...," kata Samantha.Yvonne tersadar dari lamunan, lalu menatap wajah Samantha yang agak bengkak. Yvonne tahu, Samantha pasti habis menangis."Bu, maafkan aku. Seharusnya aku membujuk Ibu agar mau datang menjenguk Ayah. Gara-gara aku, kalian tidak bisa bertemu untuk terakhir kalinya."Samantha tidak menyalahkan Yvonne. Saat Yvonne memberi tahu Samantha mengenai kondisi Calvin, Samantha sendiri yang memilih untuk mengacuhkannya."Aku membenci semua perbuatannya, tapi sekarang ayahmu sudah tidak ada. Aku ingin mengesampingkan semua kebencianku. Bagaimanapun kami adalah suami istri, aku harus mengantar kepergiannya." Samantha menghela napas."Dio masih kecil, sebaiknya kamu dan Dio pulang duluan. Aku bisa sendiri." Samantha menyerahkan Dio kepada Yvonne.Yvonne tidak tenang meninggalkan Samantha sendirian.
Read more

Bab 160

Sesaat melihat anak yang digendong Yvonne, Leah buru-buru menghampirinya dan bertanya, "Ini anak siapa?"Leah melirik Anas secara spontan, lalu menebak dan bertanya, "Nona Anas, ini anakmu?"Anas menatap Yvonne sambil tersenyum lembut dan menjawab, "Seandainya aku punya anak selucu ini .... Sayangnya aku belum beruntung.""Lalu anak siapa?" Leah penasaran."Anakku," jawab Yvonne."Nona, sejak kapan punya anak?" Leah membelalak dan bertanya, "Apakah dia anaknya Tuan?""Bukan." Yvonne menggelengkan kepala."Apa?" Leah terkejut mendengar jawaban Yvonne. "Nona, kalau bukan anak Tuan, lantas anak siapa?"Yvonne hanya diam. Di saat bersamaan, terdengar seseorang yang memanggilnya dengan suara penuh kemarahan, "Yvonne!"Sesaat menoleh ke belakang, Yvonne melihat Graham yang berdiri di depan pintu sambil memegang tongkat. Tampaknya Graham telah mendengar semua percakapan di antara Yvonne dan Leah."Ikut aku!" kata Graham dengan ekspresi muram.Kemudian Graham masuk ke dalam rumah dan langsung
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
68
DMCA.com Protection Status