Cinta yang Candu: Gairah Panas sang Presiden のすべてのチャプター: チャプター 161 - チャプター 170

674 チャプター

Bab 161

Hati Yvonne sontak terasa sesak hingga kesulitan bernapas."Kenapa? Tidak bersedia cerai?" tanya Graham saat melihat ekspresi Yvonne. "Kamu mau menyuruh Shawn untuk menjadi ayah dari anak harammu? Apakah itu mungkin? Apakah Shawn akan menerimanya? Apakah Keluarga Jamison akan menerimanya?"Yvonne melupakan sesuatu, Shawn adalah pewaris Keluarga Jamison. Tak hanya kekayaan, Shawn juga bertanggung jawab menjaga martabat keluarga besar Jamison.Kalaupun Shawn bisa menerima keadaan Yvonne, apakah Graham tega melihat cucunya membesarkan anak dari hasil perselingkuhan istrinya?Jangankan keluarga sekaya Jamison, keluarga sederhana pun belum tentu mengizinkan putranya untuk menikahi Yvonne.Keluarga Jamison adalah keluarga konglomerat yang dihormati. Ada takhta dan harta yang berlu dilindungi. Graham tidak akan membiarkan Shawn menjadi bahan tertawaan masyarakat.Sekarang mata Yvonne benar-benar terbuka. Dia dan Shawn adalah dua orang yang berbeda, mereka tidak dapat bersatu.Seandainya Shawn
続きを読む

Bab 162

"Habis minum susu, Dio langsung tidur." Anas mencemaskan keadaan Yvonne.Melihat raut wajah Graham yang sangat mengerikan, Anas takut kalau Graham menyiksa Yvonne."Ayo, kita pergi," kata Yvonne."Ke mana?" tanya Anas.Sebenarnya Yvonne juga tidak tahu harus pergi ke mana. Yang pasti, sekarang dia harus membawa Dio pergi meninggalkan rumah ini.Anas membantu Yvonne untuk membereskan barang-barang Dio."Yvonne, kamu kenapa?" tanya Anas melihat Yvonne yang tampak sedih."Aku merasa bersalah." Kemunculan Graham membuat Yvonne menyadari banyak hal.Yvonne telah dibutakan oleh cinta. Selamanya, Dio akan menjadi jurang yang memisahkan Yvonne dan Shawn. Sejak awal, Yvonne telah menyadari hal ini, tapi dia masih terobsesi untuk memperjuang hubungan yang mustahil ini.Bertahan hidup di keluarga konglomerat bukanlah hal yang mudah. Dio belum tentu bisa bertahan, takutnya dia malah tumbuh dengan membawa trauma serta rasa sakit."Apa yang kamu sesali?" tanya Anas."Aku nggak seharusnya membawa Dio
続きを読む

Bab 163

"Aku dan Calvin adalah suami istri, kamu yang nggak punya hak tinggal di sini!" Samantha menjawab Kayla dengan tenang, tetapi tegas.Hingga kematian Calvin, Kayla tak kunjung dinikahi. Rasanya kepala Kayla mau pecah. Niko terluka, sedangkan Samantha malah terus menghinanya.Kayla tak terima, dia mengangkat tangan dan hendak menampar Samantha. Namun Yvonne menahan tangan Kayla sambil berkata dengan sinis, "Mentang-mentang ayahku sudah nggak ada, sekarang kamu menunjukkan wujud aslimu?"Kayla menoleh, lalu memelototi Yvonne dengan penuh kebencian. "Saat ayahmu sakit, kalian semua ke mana? Aku yang merawat Calvin, aku yang menjaganya. Sekarang setelah dia meninggal, kalian baru datang untuk meminta warisan? Aku ingatkan, semua harta Calvin adalah milih Niko!""Kamu!" Kayla menunjuk Yvonne. "Kamu membuat Niko terluka. Aku akan menghabisimu!"Yvonne malas meladeni Kayla, lalu mendorongnya dan berkata, "Jangan membuat keributan!"Yvonne berencana mengurus semua ini setelah acara pemakaman se
続きを読む

Bab 164

Begitu pengacara mengeluarkan surat wasiat tersebut, Kayla sudah tidak sabar dan langsung merebutnya. Kemudian Kayla buru-buru membuka dokumen tersebut dan membaca isinya dengan penuh antusias.Namun dalam hitungan detik, ekspresi Kayla langsung berubah. Wajahnya tampak pucat dan berkedut hebat."Tidak, tidak mungkin! Calvin nggak mungkin sejahat ini. Surat wasiat ini palsu!" Kayla merobek surat tersebut.Pengacara tidak mencegat Kayla karena surat yang dirobeknya adalah dokumen salinan, bukan dokumen asli."Kalian bersekongkol untuk menghancurkan aku!" Kayla memelototi pengacara, Yvonne, dan Samantha. "Ini semua pasti ulah kalian."Yvonne meminta pengacara untuk membacakan surat wasiatnya, dia malas meladeni drama Kayla. Kayla tidak tinggal diam, untungnya Niko menahan ibunya dan berkata, "Bu, Pak Dean adalah pengacara kepercayaan Ayah. Pak Dean nggak mungkin bohong. Sudahlah, jangan membuat keributan.""Niko, aku adalah ibumu ...," kata Kayla."Aku tahu, tapi apakah membuat keributa
続きを読む

Bab 165

"Bu, ayo, kita pergi," kata Yvonne.Samantha bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Kediaman Staford.Semenjak kepergian Calvin, Kediaman Staford terasa suram."Apa yang ayahmu tulis di dalam surat?" Sebenarnya Samantha penasaran, tapi dia tidak mau membahasnya di depan Kayla dan Niko."Ayah memintaku untuk menjaga Niko," jawab Yvonne.Samantha mendengus dingin. "Apa isi otak ayahmu? Memintamu untuk merawat Niko? Memangnya dia nggak punya ibu? Aku nggak setuju."Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Di mata Samantha, Niko tak jauh beda dengan Kayla."Agar aku setuju, Ayah mengumpulkan bukti percobaan pembunuhan yang dilakukan Kayla untuk memenjarakannya."Sejujurnya Yvonne merasa Calvin agak tega. Bagaimanapun Kayla mengorbankan masa mudanya dan tinggal di sisi Calvin selama puluhan tahun. Meskipun telah melahirkan anak laki-laki untuknya, Calvin tidak berniat untuk menikahi Kayla.Setelah Calvin meninggal, dia pun tidak meninggalkan warisan untuk Kayla. Calvin terlihat kejam, tapi Kayla
続きを読む

Bab 166

Yvonne bergegas menarik kembali tatapannya. Di saat dia ingin bersembunyi, Xavier malah bertanya, "Ada Pak Shawn. Kamu nggak mau menyapanya?"Shawn mendengar suara Xavier dari kejauhan. Begitu menoleh, Shawn mengerutkan alis saat melihat Yvonne yang salah tingkah.Yvonne tersenyum canggung dan berkata, "Aku datang menemui Xavier, ada urusan.""Urusan apa?" tanya Shawn.Sebenarnya Shawn tahu jawabannya, tapi dia ingin mendengar jawaban Yvonne secara langsung.Selama beberapa hari ini, Yvonne sangat sibuk. Dia tidak pulang dan juga melarang Shawn untuk menghadiri acara pemakaman Calvin.Shawn merasa Yvonne sedang menjauhi dirinya."Oh, bukan urusan penting," jawab Yvonne."Ikut aku," Shawn memerintahkan sambil berjalan ke arah ruangannya.Yvonne tidak bergeming, dia berdiri mematung di tempat."Jangan diam saja, nanti Pak Shawn marah! Cepat, ikuti Pak Shawn," bisik Xavier."Oh, oke." Yvonne menarik napas panjang dan melangkah mengikuti Shawn."Oh iya, bukannya wanita itu sudah dipecat? K
続きを読む

Bab 167

"Kamu menemui Xavier untuk minta diajari operasional perusahaan, 'kan? Kenapa tidak menghubungi aku?" Suara Shawn terdengar tenang, tapi mengintimidasi.Yvonne menunduk, dia tidak berani menatap Shawn. "Ayahku mewariskan perusahaannya kepadaku, tapi aku nggak pernah belajar bisnis. Aku nggak tahu cara mengelola perusahaan. Jadi aku mau minta Xavier untuk mengajariku. Aku nggak berani mengganggu kamu, soalnya kamu sibuk.""Oh ya?" Shawn bertanya dengan suara dingin. "Katakan, apa yang terjadi?""Hah? Aku nggak ...." Yvonne tersenyum canggung."Masih mau bersandiwara?" Shawn memotong ucapan Yvonne. "Kakek menemuimu, 'kan?"Senyuman di wajah Yvonne sontak membeku. "Nggak ....""Lalu kenapa akhir-akhir ini kamu menjauhiku?" Shawn berjalan mendekati Yvonne.Tiba-tiba Yvonne mengangkat kepalanya dan menjawab secara spontan, "Karena aku nggak berani ....""Tidak berani menyukaimu. Aku takut terlena." Yvonne tidak sanggup melontarkan kalimat ini."Tidak berani apa?" tanya Shawn. Semakin Yvonne
続きを読む

Bab 168

"Apakah kamu tahu makanan atau kegiatan favorit Shawn?" Caroline tersenyum manis.Xavier mengerutkan alis saat mendengar pertanyaan Caroline. Ditambah, Caroline langsung memanggil Shawn dengan panggilan nama."Kamu tahu sendiri Pak Shawn sudah menikah, wanita yang tadi adalah istrinya. Untuk apa kamu menanyakan hal kesukaan Pak Shawn?" Xavier tidaklah bodoh. Begitu mendengar pertanyaan Caroline, Xavier langsung mengetahui niatnya.Ketika berbicara, Xavier sengaja menekankan kata "Pak Shawn" untuk mengingatkan Caroline bahwa Caroline harus menjaga sikapnya di tempat kerja.Caroline menjawab dengan suara kecil, "Aku hanya ....""Kamu datang untuk bekerja, 'kan? Wanita harus bisa menjaga kehormatan diri, jangan menggoda pria yang sudah menikah," Xavier mengingatkan Caroline.Setelah berbicara, Xavier membalikkan badan dan pergi.Seketika ekspresi Caroline langsung terlihat masam. Raut wajahnya yang tampak polos pun berubah menjadi mengerikan, matanya memancarkan sorotan kebencian.Carolin
続きを読む

Bab 169

"Nona, apakah kamu menganggap pesan Tuan Besar sebagai angin lalu? Aku dengar, hari ini kamu pergi ke kantor untuk menemui Tuan Muda?" Setelah Xavier pergi, sikap Jackal terhadap Yvonne pun berubah."Aku tidak menemui Shawn, aku pergi mencari Xavier ...," jawab Yvonne."Apakah kamu sudah melaksanakan perintah Tuan Besar?" Jackal langsung mengutarakan tujuan kedatangannya. "Sepertinya kamu sama sekali belum bergerak, jadi Tuan Besar yang langsung turun tangan. Kamu hanya perlu menjebak Tuan Muda, sisanya biar kami yang urus.""Menjebaknya?" Yvonne mengerutkan alis."Hotel Mington, kamar VIP," jawab Jackal.Sesaat mendengar nama hotel, Yvonne langsung mengerti maksud Jackal. Jika Shawn dan Caroline terlanjur berhubungan, kemungkinan besar Shawn harus menikahinya."Kenapa? Keberatan?" tanya Jackal.Yvonne memang keberatan, dia tidak sudi menyaksikan pria yang dicintainya berada di tempat tidur bersama wanita lain."Kamu lupa janjimu?" Jackal teringat sesuatu dan mengingatkan, "Oh iya, akt
続きを読む

Bab 170

"Pak Shawn," kata Yvonne yang beranjak masuk.Shawn tersentak mendengar panggilan Yvonne.Saat ini Yvonne tidak punya waktu untuk menyanjung Shawn. Tanpa memedulikan wajah Shawn yang muram, Yvonne langsung berkata, "Apakah malam ini kamu ada waktu?"Shawn bersandar di kursi sambil bertanya, "Ada apa?""Aku baru memesan kamar hotel." Yvonne mengepalkan tangannya dengan erat. "Di Hotel Mington, kamar ....""Yvonne." Shawn memotong ucapan Yvonne. "Apa katamu?"Shawn berusaha menahan letusan kebahagiaan di dalam hatinya. Demi menjaga egonya, Shawn tidak ingin terlihat antusias."Apakah hari ini kamu ada waktu?" Yvonne kembali bertanya."Ada," Shawn menjawab dengan cepat.Sejujurnya Yvonne berharap Shawn tidak ada waktu, tapi dia juga mengkhawatirkan keselamatan Dio.Jika Shawn menolak ikut, nyawa Dio yang jadi taruhannya. Walaupun sakit, Yvonne harus melakukan ini."Aku tunggu di sana, kamar VIP." Yvonne membalikkan badan dan hendak pergi.Namun Shawn menarik tangan Yvonne. "Kita pergi sam
続きを読む
前へ
1
...
1516171819
...
68
DMCA.com Protection Status