Ternyata orang yang menyelamatkan Yvonne adalah Niko."Niko!" Kayla berlutut dan memanggil anaknya dengan histeris.Kayla mengangkat dan menggeser lemari besi yang menimpa Niko, lalu menepuk-nepuk wajahnya sambil berkata, "Niko, bangun! Jangan membuatku takut. Huhu ...."Kayla benar-benar ketakutan, dia menangis tersedu-sedu. Niko adalah satu-satunya harapan Kayla, dia tidak sanggup melanjutkan hidup bila terjadi sesuatu kepada putranya.Kayla melakukan semua ini demi Niko. Jika Niko juga meninggal, apa artinya semua perjuangan Kayla selama ini?"Niko, di mana otakmu? Ngapain menyelamatkan wanita itu?" kata Kayla sambil menangis.Walaupun kakinya berdarah, Yvonne tidak berpikir panjang dan langsung menelepon ambulans.Ketika Yvonne merangkak mendekati Niko, Kayla mengira kalau Yvonne ingin mencelakai Niko. "Jangan sentuh putraku!"Sebenarnya Yvonne ingin mengecek keadaan Niko, tetapi Kayla malah mendorong Yvonne."Aku adalah dokter, aku nggak mungkin mencelakai putramu. Kalau nggak mau
Sebagai seorang ibu, Yvonne merasa gagal dan tidak bertanggung jawab.Selain tidak dapat memberikan keluarga yang utuh, Yvonne juga tidak berada di samping Dio untuk merawatnya."Ayahmu ...," kata Samantha.Yvonne tersadar dari lamunan, lalu menatap wajah Samantha yang agak bengkak. Yvonne tahu, Samantha pasti habis menangis."Bu, maafkan aku. Seharusnya aku membujuk Ibu agar mau datang menjenguk Ayah. Gara-gara aku, kalian tidak bisa bertemu untuk terakhir kalinya."Samantha tidak menyalahkan Yvonne. Saat Yvonne memberi tahu Samantha mengenai kondisi Calvin, Samantha sendiri yang memilih untuk mengacuhkannya."Aku membenci semua perbuatannya, tapi sekarang ayahmu sudah tidak ada. Aku ingin mengesampingkan semua kebencianku. Bagaimanapun kami adalah suami istri, aku harus mengantar kepergiannya." Samantha menghela napas."Dio masih kecil, sebaiknya kamu dan Dio pulang duluan. Aku bisa sendiri." Samantha menyerahkan Dio kepada Yvonne.Yvonne tidak tenang meninggalkan Samantha sendirian.
Sesaat melihat anak yang digendong Yvonne, Leah buru-buru menghampirinya dan bertanya, "Ini anak siapa?"Leah melirik Anas secara spontan, lalu menebak dan bertanya, "Nona Anas, ini anakmu?"Anas menatap Yvonne sambil tersenyum lembut dan menjawab, "Seandainya aku punya anak selucu ini .... Sayangnya aku belum beruntung.""Lalu anak siapa?" Leah penasaran."Anakku," jawab Yvonne."Nona, sejak kapan punya anak?" Leah membelalak dan bertanya, "Apakah dia anaknya Tuan?""Bukan." Yvonne menggelengkan kepala."Apa?" Leah terkejut mendengar jawaban Yvonne. "Nona, kalau bukan anak Tuan, lantas anak siapa?"Yvonne hanya diam. Di saat bersamaan, terdengar seseorang yang memanggilnya dengan suara penuh kemarahan, "Yvonne!"Sesaat menoleh ke belakang, Yvonne melihat Graham yang berdiri di depan pintu sambil memegang tongkat. Tampaknya Graham telah mendengar semua percakapan di antara Yvonne dan Leah."Ikut aku!" kata Graham dengan ekspresi muram.Kemudian Graham masuk ke dalam rumah dan langsung
Hati Yvonne sontak terasa sesak hingga kesulitan bernapas."Kenapa? Tidak bersedia cerai?" tanya Graham saat melihat ekspresi Yvonne. "Kamu mau menyuruh Shawn untuk menjadi ayah dari anak harammu? Apakah itu mungkin? Apakah Shawn akan menerimanya? Apakah Keluarga Jamison akan menerimanya?"Yvonne melupakan sesuatu, Shawn adalah pewaris Keluarga Jamison. Tak hanya kekayaan, Shawn juga bertanggung jawab menjaga martabat keluarga besar Jamison.Kalaupun Shawn bisa menerima keadaan Yvonne, apakah Graham tega melihat cucunya membesarkan anak dari hasil perselingkuhan istrinya?Jangankan keluarga sekaya Jamison, keluarga sederhana pun belum tentu mengizinkan putranya untuk menikahi Yvonne.Keluarga Jamison adalah keluarga konglomerat yang dihormati. Ada takhta dan harta yang berlu dilindungi. Graham tidak akan membiarkan Shawn menjadi bahan tertawaan masyarakat.Sekarang mata Yvonne benar-benar terbuka. Dia dan Shawn adalah dua orang yang berbeda, mereka tidak dapat bersatu.Seandainya Shawn
"Habis minum susu, Dio langsung tidur." Anas mencemaskan keadaan Yvonne.Melihat raut wajah Graham yang sangat mengerikan, Anas takut kalau Graham menyiksa Yvonne."Ayo, kita pergi," kata Yvonne."Ke mana?" tanya Anas.Sebenarnya Yvonne juga tidak tahu harus pergi ke mana. Yang pasti, sekarang dia harus membawa Dio pergi meninggalkan rumah ini.Anas membantu Yvonne untuk membereskan barang-barang Dio."Yvonne, kamu kenapa?" tanya Anas melihat Yvonne yang tampak sedih."Aku merasa bersalah." Kemunculan Graham membuat Yvonne menyadari banyak hal.Yvonne telah dibutakan oleh cinta. Selamanya, Dio akan menjadi jurang yang memisahkan Yvonne dan Shawn. Sejak awal, Yvonne telah menyadari hal ini, tapi dia masih terobsesi untuk memperjuang hubungan yang mustahil ini.Bertahan hidup di keluarga konglomerat bukanlah hal yang mudah. Dio belum tentu bisa bertahan, takutnya dia malah tumbuh dengan membawa trauma serta rasa sakit."Apa yang kamu sesali?" tanya Anas."Aku nggak seharusnya membawa Dio
"Aku dan Calvin adalah suami istri, kamu yang nggak punya hak tinggal di sini!" Samantha menjawab Kayla dengan tenang, tetapi tegas.Hingga kematian Calvin, Kayla tak kunjung dinikahi. Rasanya kepala Kayla mau pecah. Niko terluka, sedangkan Samantha malah terus menghinanya.Kayla tak terima, dia mengangkat tangan dan hendak menampar Samantha. Namun Yvonne menahan tangan Kayla sambil berkata dengan sinis, "Mentang-mentang ayahku sudah nggak ada, sekarang kamu menunjukkan wujud aslimu?"Kayla menoleh, lalu memelototi Yvonne dengan penuh kebencian. "Saat ayahmu sakit, kalian semua ke mana? Aku yang merawat Calvin, aku yang menjaganya. Sekarang setelah dia meninggal, kalian baru datang untuk meminta warisan? Aku ingatkan, semua harta Calvin adalah milih Niko!""Kamu!" Kayla menunjuk Yvonne. "Kamu membuat Niko terluka. Aku akan menghabisimu!"Yvonne malas meladeni Kayla, lalu mendorongnya dan berkata, "Jangan membuat keributan!"Yvonne berencana mengurus semua ini setelah acara pemakaman se
Begitu pengacara mengeluarkan surat wasiat tersebut, Kayla sudah tidak sabar dan langsung merebutnya. Kemudian Kayla buru-buru membuka dokumen tersebut dan membaca isinya dengan penuh antusias.Namun dalam hitungan detik, ekspresi Kayla langsung berubah. Wajahnya tampak pucat dan berkedut hebat."Tidak, tidak mungkin! Calvin nggak mungkin sejahat ini. Surat wasiat ini palsu!" Kayla merobek surat tersebut.Pengacara tidak mencegat Kayla karena surat yang dirobeknya adalah dokumen salinan, bukan dokumen asli."Kalian bersekongkol untuk menghancurkan aku!" Kayla memelototi pengacara, Yvonne, dan Samantha. "Ini semua pasti ulah kalian."Yvonne meminta pengacara untuk membacakan surat wasiatnya, dia malas meladeni drama Kayla. Kayla tidak tinggal diam, untungnya Niko menahan ibunya dan berkata, "Bu, Pak Dean adalah pengacara kepercayaan Ayah. Pak Dean nggak mungkin bohong. Sudahlah, jangan membuat keributan.""Niko, aku adalah ibumu ...," kata Kayla."Aku tahu, tapi apakah membuat keributa
"Bu, ayo, kita pergi," kata Yvonne.Samantha bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Kediaman Staford.Semenjak kepergian Calvin, Kediaman Staford terasa suram."Apa yang ayahmu tulis di dalam surat?" Sebenarnya Samantha penasaran, tapi dia tidak mau membahasnya di depan Kayla dan Niko."Ayah memintaku untuk menjaga Niko," jawab Yvonne.Samantha mendengus dingin. "Apa isi otak ayahmu? Memintamu untuk merawat Niko? Memangnya dia nggak punya ibu? Aku nggak setuju."Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Di mata Samantha, Niko tak jauh beda dengan Kayla."Agar aku setuju, Ayah mengumpulkan bukti percobaan pembunuhan yang dilakukan Kayla untuk memenjarakannya."Sejujurnya Yvonne merasa Calvin agak tega. Bagaimanapun Kayla mengorbankan masa mudanya dan tinggal di sisi Calvin selama puluhan tahun. Meskipun telah melahirkan anak laki-laki untuknya, Calvin tidak berniat untuk menikahi Kayla.Setelah Calvin meninggal, dia pun tidak meninggalkan warisan untuk Kayla. Calvin terlihat kejam, tapi Kayla