"Suruh dia pergi, La dan tutup pintunya. Kalau dia cari keributan akan kupanggil sekuriti," ucapnya sombong sekali dari balik tubuh istriku. Gayanya bekacak pinggang sembari tersenyum remeh.Sontak saja semakin menyulut emosi. Sudah salah tidak meminta maaf, memang tidak tahu malu. Tebal muka.Aku melesak masuk hingga Laila terjerembab ke sofa. Dan ....Bugh!Bugh!Arman kembali menjadi samsak. Tubuhnya terhempas hingga membentur tembok. Belum puas aku menendang, juga memukul. Tadi ucapannya begitu sombong, baru beberapa pukulan saja tak berdaya. Sembari meringis kesakitan dia mencoba melawan. Namun, selalu meleset. Kupegang tangannya yang hampir menyentuh wajah ini, lalu mendorong ke dinding."Cuma segini? Berani main sama istri orang, tapi lembek," ucapku sembari mencekik lehernya. Dia berusaha melepaskan, tetapi tak semudah itu. Biar, aku ingin melihat lelaki itu menderita. Kali ini saja Hendra menjadi orang jahat. Cukup sudah bersabar."Lanjut, Ndra. Gue dukung lu. Dia pantes da
Read more