All Chapters of Bangkitnya Istri yang Dikhianati: Chapter 61 - Chapter 70

276 Chapters

Part 61. Mencoba Memperbaiki

Ramon tidak bisa menjawab pernyataan yang dikatakan oleh Binar. Mungkin semua orang tidak akan percaya ketika perempuan dan laki-laki bersama, mereka tidak akan terlibat dalam nafsu yang tak seharusnya. Terlebih lagi adalah Kala dan Widi yang notabennya adalah mantan suami istri. Dan lagi, menurut Ramon, Kala dan Widi masih saling mencintai. Tapi dia mengenal Kala. Seperti halnya dirinya, Kala tidak akan pernah melakukan sesuatu yang melanggar norma. Maka Ramon mencoba untuk mengatakan pendapatnya kepada Binar. “Gue rasa mereka tidak akan melakukan hal seperti itu, Bi. Gue yakin Kala masih memiliki batasan yang tidak akan dilanggar.” Binar tampaknya masih ragu. Tapi karena Ramon yang mengatakan itu, tentu saja dia perlu percaya dengan lelaki itu. Berhenti membahas tentang masalahnya dengan Kala, Binar menyusuri jalanan dengan tatapannya ketika mereka sampai di depan kampus mereka dulu. Baik Binar maupun Ramon, tidak ada yang pernah menyempatkan datang ke tempat mereka pernah mengem
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Part 62. Tak Ingin Kehilangan

Binar tidak serta merta menerima ponsel Kala dan hanya terus menatapnya dalam diam. Nama Widi terus muncul di layar ponsel tanpa henti. Saat panggilan itu mati, tak lama muncul lagi dan membuat Binar tahu, Widi tampaknya tidak akan menyerah. Lantas, Binar menatap Kala sebelum meyakinkan lelaki itu sekali lagi. “Kalau Mas mau aku yang angkat, itu artinya Mas kasih aku kesempatan untuk mengeluarkan kata yang mungkin akan melukai dia. Mas yakin?” Kala mengangguk. “Lakukan saja,” kata Kala memberikan izin. Binar mengambil alih ponsel sang suami lalu menerima panggilannya. Tentu saja dengan meloudspeaker agar Kala bisa mendengar pembicaraan Binar dengan Widi. “Halo!” Binar memulai. “Mbak Binar?” Suara Widi terdengar di seberang sana. Ada sebuah getaran dalam suaranya. Binar menatap Kala hanya untuk memastikan ekspresi sang suami. Tapi seperti semula, lelaki itu bahkan tampak terlihat dingin. “Kenapa, Mbak?” tanya Binar setelah itu. “Ada perlu apa?” Ini adalah untuk pertama kalinya
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

Part 63. Kedatangan Widi

Setelah kejadian pagi itu, hubungan Kala dan Binar masih sama. Interaksi yang mereka lakukan masih begitu kaku dan tampak tidak seperti suami istri. Bahkan saat mereka masih awal menikah saja, hubungan mereka lebih baik dari sekarang. Binar benar-benar tidak bisa dengan mudah memberikan maaf kepada Kala. Setiap melihat Kala, yang dipikirkan selalu saja pengkhianatan yang dilakukan oleh lelaki itu. Malam ini, orang tua Kala datang ke rumah Binar untuk mengetahui kabar Binar. Ibu mertua Binar itu membuat jamu tradisional untuk kehamilan. Dan bagi Binar itu sangat perhatian. “Jangan banyak kerja, Bi. Tiap pagi diajak jalan-jalan pagi keliling komplek atau muter-muter halaman depan juga nggak papa.” Bu Fatma menasehati. Keberadaan Kala yang ada di sana seperti bukan apa-apa di mata orang tuanya. Mereka mengabaikan keberadaan putranya dan hanya memerhatikan Binar. Kala tidak banyak bicara dan dia hanya diam. Dia menyadari kesalahan besar yang dibuat bahkan orang tuanya pun memusuhinya s
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Part 64. Teman Lama

Binar benci situasi seperti ini. Dia benci ketika dia harus berhadapan dengan perempuan lain dan merebutkan satu lelaki. Sejak dulu dia tak pernah melakukan itu. Dia melepaskan Rasya ketika mengetahui lelaki itu berselingkuh dan tak pernah berpikir untuk kembali. Tapi sekarang, dia justru harus melakukannya. “Saya tahu sekarang istri Mas Kala adalah Mbak Binar. Tapi saya juga tahu kalau Mas Kala masih mencintai masa lalunya.” Jawaban tak tahu malu itu membuat Binar penuh dengan amarah. “Aku benar ‘kan, Mas? Mas masih mencintaiku.” “Kamu salah, Di.” Kala akhirnya bisa berpikir jernih. “Aku pikir awalnya aku masih mencintaimu. Tapi ternyata aku salah mengartikan perasaanku. Aku udah nggak cinta lagi sama kamu.” Ditolak secara frontal, seharusnya membuat Widi mundur. Tapi Widi seolah tidak mendengar. Dia justru tersenyum kecil. “Aku tahu kamu butuh waktu untuk mengenali perasaanmu yang sebenarnya, Mas.” Begitu kata Widi dengan percaya diri. “Aku akan memberi Mas waktu. Ambillah waktu
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Part 65. Ego Tinggi

“Aku sedang memperbaiki kesalahanku, apa kamu nggak bisa sedikit saja menghargainya?” Kala kini menatap istrinya dengan tatapan penuh keresahan. “Kamu tahu, aku marah dengan diriku sendiri dan menyalahkannya setiap hari. Aku belum mendapatkan pekerjaan dan menjadi pengangguran yang tidak berguna. Tapi saat aku pulang, justru kamu bertemu dengan lelaki lain yang membuatku merasa semua hal yang aku lakukan ini sia-sia.” Kala melemparkan semua keresahan di dalam hatinya kepada Binar tanpa sisa. Kerendahan dirinya menguap membentuk kesensitifan yang menyelubungi hatinya. Kala, benar-benar merasa berada di titik terendah dalam hidupnya. “Kamu mengatakan itu seolah akulah yang bersalah karena kamu kehilangan pekerjaanmu, Mas.” Sumbu kemarahan dalam tubuh Binar nyala seketika saat Kala mengatakan itu kepadanya. “Kalau kamu ingin menyalahkan kondisimu sekarang, maka salahkan saja perempuan yang kamu banggakan dan kamu cintai itu.” “Bukan itu poinnya, Bi!” Kala meninggikan suaranya. “Aku
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Part 66. Foto Lama

“Ada yang ingin Papa bicarakan kepada kamu, Bi.” Malam ini, orang tua Kala kembali datang ke rumah Binar. Selain ingin melihat keadaan Binar dan Kala, mereka juga ingin berbicara dengan serius kepada sang menantu. Binar tampak mengangguk saat ayah mertuanya mengatakan tujuannya. “Iya, Pa. Ingin bicara apa?” Kala juga ada di sana bersama dengan mereka. Tapi seperti sebelumnya, keberadaan Kala seperti tidak penting sama sekali. “Kamu masih punya keinginan untuk bekerja di kantor nggak?” Binar tidak segera menjawab. Dia menatap kedua mertuanya itu dengang lekat seolah tampak berpikir. Padahal, dia hanya menahan kebingungannya. Karena Binar tak kunjung bersuara, maka ibu Kala yang mengambil alih.“Begini, Bi. Papa beberapa hari ini berpikir dan membicarakan kepada Mama tentang ini. Posisi manajer keuangan di kantor kamu masih kosong. Jadi Papa pikir kamu bisa menempati posisi tersebut. Karena kamu jelas sangat kompeten dalam bidang itu.” “Apa?” Kala bersuara dengan terkejut. Tentu s
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Part 67. Munculnya Widi

Seberapa besar cinta yang Kala miliki untuk Widi? Se-istemewa apa Widi bagi Kala? Pertanyaan itu segala muncul dan memenuhi hati Binar. Sesak itu terasa menyakitkan, tapi dia berusaha untuk mengabaikan. Binar tidak tahu bagaimana sekarang hubungan Kala dengan Widi, karena setelah perempuan itu datang ke rumahnya, tidak ada huru-hara yang terjadi. Dia tak mendapati Widi menelpon Kala, atau bahkan Kala keluar secara diam-diam di malam hari seperti yang pernah dilakukan. Kala sudah berjanji kepadanya jika lelaki itu akan berubah dan memperbaiki hubungannya dengan Binar. Tapi sejauh ini, mereka masih jalan di tempat. Binar masih memerlakukan Kala seperti orang asing. “Ternyata memang Mbak Binar.” Binar tidak menyangka kalau dia akan bertemu dengan Widi di kafe. Niat awal Binar adalah untuk bertemu dengan Ramon dan Saka, tapi mereka telat datang sehingga Binar harus menunggu. Melihat sosok pengganggu di depannya, tentu saja membuat Binar sangat kesal, namun dia tetap mengangguk dengan s
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Part 68. Damai 

Binar tidak pernah sekalipun merundingkan apa pun dengan Kala. Entah itu untuk bisnisnya, atau bahkan tentang kehamilannya. Namun dia justru mengatakan apa pun kepada Ramon. Berdalih kalau Ramon selalu ada untuk dia sejak dulu. Hal itu membuat Kala merasa tersingkirkan. Setelah kepulangan Ramon dengan Saka, Kala segera berbicara dengan Binar. Membicarakan banyak hal. Kala bisa mengingat bagaimana Ramon bereaksi ketika dia mendengar jika Binar menggantikannya sebagai manajer di perusahaannya. Kala kalah, dia mengaku itu. “Sampai kapan kamu akan menjadikan Ramon sebagai poros dalam hidupmu?” Kala mengawali. “Aku yang berada di sini bersama denganmu, tidak pernah sekalipun kamu ajak bicara tentang rencana, keputusan, atau apa pun yang telah kamu ambil. Tapi kamu mengatakan semuanya kepada Ramon. Akan sampai kapan kamu menganggap aku nggak ada di dalam kehidupan kamu?” Binar terdiam. Mencerna semua hal yang dikatakan oleh Kala. Ada muncul pertanyaan di dalam kepala Binar. Selama mereka
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Part 69. Masa Lalu Binar Tentang Orang Tua

Kala menyadari satu hal. Dulu dia pernah kehilangan Widi karena kurangnya dia memberikan perhatian kepada mantan istrinya tersebut. Sehingga perempuan itu mencari perhatian dan kasih sayang kepada orang lain. Sekarang, Kala bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan membuat dirinya kehilangan Binar. Kasih sayang sangat dibutuhkan untuk seorang perempuan, maka dia akan memberikannya kepada Binar. “Kamu aku antar ke kantor ya.” Setelah sarapan, Kala segera mengajukan penawaran kepada sang istri. Dimulai dari hal yang kecil lebih dulu, baru akan melakukan hal yang besar. Ngomong-ngomong, semalam Kala tidur dengan nyenyak karena Binar sepanjang malam ada di dalam pelukannya. Perasaannya menghangat dan dia bangun dengan senyum bahagia. “Mas nggak ada kerjaan?” tanya Binar sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas. “Kamu lupa aku pengangguran?” Kala mengedikkan bahunya tak acuh. “Aku rencananya akan bertemu dengan pemilik ruko. Dan memersiapkan beberapa hal yang diperluk
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

Part 70. Memulai dari Nol

Kala menelungkupkan kepalanya di atas setir mobil ketika Binar tidak terlihat lagi dari pandangannya. Perasaannya seolah dijepit oleh benda berat dan membuatnya sakit luar biasa. Kenyataan yang didengar dari Binar tentang masa lalunya, membuat Kala merasa sangat bersalah. Itulah kenapa Ramon sangat membenci dirinya saat ini karena sudah membuat Binar sakit hati. “Sorry, Bi,” gumamnya pada keheningan. “Aku sungguh-sungguh akan memperbaiki semua kesalahan yang sudah pernah aku lakukan kepadamu.” Kala menatap sekali lagi kantor milik ayahnya sebelum dia pergi meninggalkan tempat itu. Dia harus segera bertemu dengan chef yang akan bekerja sama dengannya. Kala bersemangat untuk membuka bisnis baru demi istri dan anaknya. Sekarang dia tak bisa mengandalkan siapa pun kecuali dirinya sendiri. Kala bahkan hanya sekali komplain kepada sang ayah ketika dia dikeluarkan dari perusahaan. Yaitu saat dirinya digantikan oleh Binar. Tapis setelah dia berpikir lagi dan lagi, dia bisa memahaminya. Jad
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more
PREV
1
...
56789
...
28
DMCA.com Protection Status