"Di mana kau waktu itu?" tanya Pendeta Ajisaka lagi."Di balik pohon kenanga itu, Gusti," Belung menunjuk sebatang pohon kenanga yang tidak begitu jauh dari jendela ruangan ini. "Hamba waktu itu bersama dengan....""Ya, sudah. Kau cukup jelas memberi keterangan," potong Sura Antaka."Terima kasih, Gusti," ucap Belung seraya memberi hormat.“Paman, beri dia hadiah. Keterangannya sangat berharga sekali," kata Sura Antaka."Baik, Yang Mulia.""Oh, terima kasih.... Terima kasih, Gusti.""Ya, sudah. Pergi sana!"Pemuda kurus kerempeng itu berdiri, lalu membungkuk beberapa kali sebelum melangkah pergi. Pendeta Ajisaka memberinya sekantung uang sebelum pemuda perambah hutan itu pergi. Tentu saja Belung jadi berbinar matanya, dan langsung membungkuk beberapa kali memberi hormat sambil mengucapkan puluhan terima kasih. Pendeta Ajisaka mengantarkannya sampai ke pintu.-o0o-Sementara itu di tepi sebuah danau yang bera
Last Updated : 2024-01-09 Read more