Panglima Rapaksa berusaha merayap, tapi seluruh tubuhnya terasa kaku. Dari hidung dan mulutnya mengucur darah kental kehitaman. Jarum yang dilepaskan Raden Bantar Gading ternyata mengandung racun yang bekerja cepat, sangat dahsyat dan mematikan. Sebentar saja seluruh tubuh Panglima Rapaksa sudah membiru, dan tidak bisa digerakkan lagi."Kau bekas Patih Ratu Kunti Boga, Panglima Rapaksa. Ayahanda Prabu menghendaki orang-orang sepertimu agar dilenyapkan," kata Raden Bantar Gading dingin."Raden..., aku bukan pengkhianat. Aku setia pada Gusti Prabu Abiyasa," lirih suara Panglima Rapaksa."Kau selalu setia pada siapa saja yang berkuasa di Kerajaan Gantar Angin. Orang sepertimu tidak patut hidup di dunia. Memang kau sekarang tidak berkhianat. Tapi, begitu para pemberontak mengacau, kau pasti akan berpihak pada mereka! Dan ular sepertimu sudah seharusnya mati!""Kau... Kau kejam, Raden!" desis Panglima Rapaksa."Ha ha ha..! Sebentar lagi kau akan mampus,
Last Updated : 2023-11-09 Read more