Suara laki-laki buntung itu terdengar bergetar. Wajahnya kuyu. Sepasang matanya berair. Namun, buru-buru orang tua buntung itu mengeraskan hatinya."Sekali lagi maafkan Ayah, Anakku! Aku tidak bisa," ucap Bagaskara, bergetar.Gayatri membelalakkan matanya lebar. Wajahnya yang cantik itu penuh air mata."Kenapa, Ayah?""Aku sudah bersumpah, tak mungkin menjilat ludah sendiri," jawab Bagaskara kelu."Jadi" Ayah tega membiarkan ibu pergi begitu saja?".Bagaskara tak mampu menjawab pertanyaan putri tunggalnya. Ia hanya mampu menggeleng lemah. ..."Bukannya aku tega, Anakku. Namun aku sudah terikat sumpah, Jangan paksa Ayah, Anakku! Sekarang sebaiknya duduklah di atas batu putih itu! Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu," ujar Bagaskara. Sehabis berkata begitu, dengan menggunakan ujung rambutnya yang mendadak menjadi kaku laksana puluhan batang-batang ijuk, sosok buntung Bagaskara pun melangkah mendekati dinding utara. Di sana, terdapat
Last Updated : 2023-10-03 Read more