Bab 55. Perempuan yang Menggigit BibirnyaSesampainya di depan rumah, Ainun menghela napas, menghapus jejak di pipi sambil mengucapkan salam dengan suara sangat pelan. Dia melewati pintu utama dengan perasaan gundah gulana. Bu Madinah tidak terlihat, jadi gadis bermata indah itu langsung menuju kamar dan mengunci dari dalam.Padahal dia sudah berusaha untuk lebih lapang pada setiap takdir, membaca surah thoha setiap selesai salat serta dzikir penenang hati. Mata sudah sedikit bisa terbiasa melihat kedekatan Nizar dan Alia, menerima kenyataan kalau mereka adalah sepasang suami istri.Akan tetapi, ketika berjuang bangkit dalam keterpurukan, Rania justru sengaja membongkar luka lama yang sudah Ainun kubur dalam. Demi menjaga kesehatan mentalnya.Ainun memejamkan mata, menahan setiap rasa sakit yang ada. Dia menggigit bibir agar tidak sampai menangis. Sayangnya, sekuat apa pun gadis itu menahan tangisnya, sekuat apa pun dia menggigit bibir, bulir bening tak m
Read more