Share

Bab 51. De Javu

Bab 51. De Javu

"Nggak sakit itu, Kak. Mungkin dia kayak lagi nahan sesuatu deh. Pengen buang angin misalnya," balas Ainun sengaja melempar guyonan agar suasana menjadi semakin cair.

Rania yang mendengar jawaban nyeleneh dari Ainun segera menyikut lengan gadis itu. Namun, bukannya marah, dia justru semakin terkekeh apalagi Nawaf pun terlihat santai.

Aroma parfum lemon menyeruak dalam indra penciuman Rania. Aroma yang sama seperti dua tahun yang lalu ketika Nawaf memberi sebuah jawaban tak mengenakkan.

"Bener lagi nahan angin?" Pertanyaan Nawaf justru semakin membuat Rania malu. Wajahnya benar-benar merah bagai kepiting rebus.

"Enggak, Kak. Cuma malu aja ketemu sama laki-laki. Jaga pandangan," jawab Rania sedikit gagap karena jantungnya masih berdegup cepat bagai pacuan kuda. Sementara tangan dan kaki mendadak dingin. Sangat tak enak rasanya dalam posisi itu, di mana seharusnya dia bisa bersikap biasa saja seperti sebelum pintu terbuka.

"Jaga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status