Bab 20. Ini Tentang AinunPoV Nizar________________Aku menunduk menyembunyikan wajah, menghindari tatapan mata Alia. Aku tahu, gadis ini sangat penasaran. Sebenarnya ibu melarangku untuk menceritakan ini pada siapa pun, tetapi jika terus merahasiakannya dari Alia, bisa menyebabkan batalnya pernikahan.Sebab, dia tentu tidak mau menikah dengan lelaki yang dianggap melukai hati wanita lain. Setelah kembali mengangkat wajah, Alia berkata penuh penekanan, "cepat katakan, Nizar. Baik aku atau kamu tidak punya waktu luang yang banyak!"Aku mengangguk, mengingat hari itu, lalu menceritakannya pada Alia.Sore hari ketika melihat ibu sedang duduk santai menonton acara televisi, aku mendekat dengan perasaan ragu. Bersyukur bapak belum pulang dari bekerja.Ada perasaan ragu yang meraja di dalam dada. Namun, demi pujaan hati, aku harus mengumpulkan keberanian. Seorang lelaki memang dianjurkan untuk berani, sekaligus mempertanggungjawabkan
Baca selengkapnya