Home / Fantasi / Bukan Menantu Sampah / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Bukan Menantu Sampah: Chapter 91 - Chapter 100

114 Chapters

Bab. 91. Aku Merindukanmu

"Karen, terima kasih."Dengan tulus aku berterima kasih kepadanya, sosoknya yang begitu perhatian membuatku mengingat Susan, entahlah aku tak tahu dimana keberadaan Susan dan Penjaga Andrew Bai, apakah mereka baik-baik saja? kemudian ingatanku kembali pada suamiku, Raja Ular, hatiku pun sedih."Kakak, apa yang sedang kamu pikirkan?"Karen berhasil membaca isi hatiku dan bertanya kepadaku."Aku sedang memikirkan suamiku, keluargaku."Jawabku pada Karen bahwa aku benar-benar sangat merindukan mereka, terutama suamiku, Raja Ular, aku benar-benar merindukannya dan terus memikirkannya sepanjang waktu."Suami? Keluarga?"Karen mengulang perkataanku dengan bingung, dia sedang berpikir, bahwa aku adalah seorang manusia biasa, mengapa diriku memiliki wibawa ular di sisiku, terlebih lagi, wibawa itu membuatnya merasa sangat takut, apakah ia adalah bagian dari keluarga dunia ular?"Maafkan aku yang terlalu banyak bertanya, mengapa kakak bisa ada disini, terlebih lagi, mata kakak terluka."Karen b
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab. 92. Hadiah Untuk Karen

"Oh iya, Kakak, mahkota di atas kepalamu cantik sekali."Karen menatap ke arah mahkotaku yang berbentuk ular, mahkota elegan tersebut membuat Karen merasakan suatu wibawa yang berbeda.Oh iya, aku akan benar-benar melupakannya jika Karen tidak mengatakannya, Raja Ular, suamiku, yang memberikan mahkota ini kepadaku, ia memperbolehkanku meggunakannya di keadaan yang bahaya.Aku memegang kepalaku, bagaimana mungkin aku bisa melupakan mahkota yang bisa menyelamatkan nyawaku ini, aku berharap cara ini akan berhasil.Aku melepaskan mahkota ular tersebut, lalu menggenggamnya dan berkata, "Suamiku, apakah kamu bisa mendengar ucapanku, aku membutuhkanmu--"Mungkin aku terlalu merindukan Raja Ular, aku benar-benar berharap bahwa Raja Ular, suamiku, bisa mendengar segala ucapan yang ingin kusampaikan kepadanya melalui mahkota ini."Ini adalah mahkota yang di berikan suamiku." Jawabku sambil tersenyum.Karen hanya menganggukkan kepalanya dengan kagum dan tak menaruh rasa curiga apapun, tak lama ke
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab. 93. Sepasang Mata

"Kakak tidak perlu berkata seperti itu, Karen memang sudah seharusnya melakukannya, kakak adalah seorang istri Raja Ular, namun, kakak tetap bersikap sebagai orang biasa yang sangat baik, Karen merasa sangat beruntung bisa berkenalan dengan kakak."Karen menyukainya sebagai seorang kakak, perasaan itu tulus dari dalam hatinya yang terdalam, ia terlihat seperti orang biasa yang tidak berketergantungan, melainkan seperti seseorang yang akrab dengannya."Aku juga senang bisa berkenalan denganmu Karen."Karen kemudian menyalakan api di dalam goa tersebut, ia bahkan mencari sedikit makanan untuk kami, aku dan suamiku duduk di samping perapian, dimana aku bersandar di bahunya.Pada saat ini, diriku merasa bahagia, tidak peduli bagaimana pun, selama ada orang yang kucintai di sisiku, apalagi yang harus kuminta, kebahagiaan memanglah suatu hal yang sebenarnya sangat sederhana.Kini hanya ada diriku dan suamiku. Karen sangat pengertian, dia sengaja pergi untuk mencari air hanyalah sebuah alasan
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 94. Kembali

Pada saat Karen kembali, aku dan suamiku sedang berjalan di sekitar goa."Karen, kemanakah kamu pergi kemarin malam?"Aku melambaikan tangan ke arah Karen saat melihatnya."Kakak, aku kemarin pergi berkeliling di luar sejenak, bahkan aku memetik cukup banyak buah-buahan untuk kakak."Karen menjawab sambil memeluk buah-buahan, kemudian berjalan ke sampingku dan suamiku."Kakak, matamu?"Karen baru saja menyadari bahwa aku sudah bisa melihat."Ya, mataku sudah sembuh dan bisa melihat kembali."Ucapku dengan sangat senang, wanita bergaun hijau yang berada di depanku itu, terlihat jauh lebih lucu, menawan, memiliki sepasang mata yang besar, berwajah bulat dan cantik."Wah, kakak sudah bisa melihat, aku sangat senang mendengarnya." Karena tersenyum bahagia."Kakak, cepat makan buah-buahan ini, Karen akan pergi menangkap ayam liar dan memasak sup untuk kakak, kita tidak boleh membiarkan bayi kecil lapar."Lanjut Karen lagi, lalu dia segera mencuci buah-buahan itu hingga bersih, kemudian memb
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 95. Kehamilan Yang Aneh

"Apakah kamu tahu perbuatanmu yang langsung pergi tanpa mengabari apapun ini membuat ibu merasa sangat khawatir."Suara Bunda Mo terdengar sedikit lebih menghangat, ia sudah mengutus orang untuk mencari keberadaan Raja Ular, namun mereka tak kunjung menemukannya, dia bahkan tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak, dia benar-benar merasa sangat khawatir."Aku mengerti, hanya saja, Aku sangat mencintainya, Aku tetap ingin berusaha selama masih ada harapan."Lelaki itu menjawab dengan nada yang cukup hangat juga, sebenarnya dia mengerti, jika dia selalu bersikap keras kepala pada umumnya, karena hari-harinya yang tersisa untuk hidup di Dunia Ular sudah tersisa sedikit, ia juga tidak ingin membuat Bunda Mo terus marah."Austin."Bunda Mo tidak lagi marah seperti sebelumnya, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Raja Ular, berubah sedemikian rupa, apakah itu karena wanita itu?"Dia sudah hamil, kita sudah memiliki penerus di Dunia Ular, ibu tidak perlu khawatir." Ucap lelaki itu. Memotong pe
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 96. Kehadiran Orang Ketiga

Matahari memancarkan cahayanya yang terang dari luar jendela, kupu-kupu pun terbang melewati jendela, hembusan angin terasa tenang, Karen menemaniku di kamar yang tengah berbaring di atas kursi empuk, perutku semakin lama, semakin besar, aku juga semakin mudah merasa lelah."Kakak, silahkan di makan sup ayamnya."Karen memberikan semangkuk sup ayam yang hangat ke tanganku."Baik."Aku berdiri dari kursi tersebut, gerakanku sungguh lambat, lagipula, aku sedang mengandung, sehingga aku tidak gesit seperti sebelumnya, Karen langsung meletakkan sup ayam yang berada di dalam genggamannya dan datang membantuku.Aku meminum sup ayam tersebut, lalu berencana untuk pergi berkeliling di luar."Karen, ayo berkeliling sejenak."Aku menyerahkan mangkuk itu kepada Karen."Baik, Kak."Karen mengambil mangkuk itu, kemudian menyerahkannya kepada pelayan untuk dicuci, ia kemudian membantuku berjalan keluar dari kamar."Kak, udara di taman sangat segar."Karen menopangku berjalan."Betul sekali."Aku jug
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 97. Kunjungan

"Isabelle, jika bayi kecil ini membuat kesalahan, apakah kamu akan keberatan jika aku menghukumnya?"Raja Ular, segera mengejarku, perasaanku belum juga stabil."Tidak boleh." Sahutku sambil menahan tawa.Setelah itu, ekspresi wajah Raja Ular semakin memburuk, dia seakan tidak bisa menerima perumpamaanku."Pftt......"Akhirnya aku tidak bisa menahan tawaku lagi, aku mengerti isi hatinya, ia pasti akan merasa kesulitan untuk saling berebut kasih sayangku dengan bayi kecil ini nantinya.***Paviliun Malige."Bunda Mo, Nona Yoyo ingin bertemu."Kakek Ular menyampaikan dengan penuh hormat."Suruh dia masuk."Wanita elegan yang sedang meminum teh itu mendengar laporan dari Kakek Ular, kemudian meletakkan cangkir teh yang berada di tangannya lalu berdiri."Baik."Kakek Ular menganggukkan kepala memberi hormat kepadanya, lalu pergi ke luar dan menyampaikan pesan itu.Tak lama kemudian muncul seorang gadis cantik dengan senyum yang mengembang di bibir merah delima miliknya."Sudah sekian lama
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 98. Dia Milikku

Senyuman Yoyo seketika menghilang, mendengar pertanyaan itu, hatinya kesal, dia pikir apakah wanita ini berpura-pura tidak tahu bahwa orang yang ia sukai selama ini adalah lelaki yang berada di sampingnya, namun, ekspresinya berubah dengan cepat."Tidak ada, tidak ada yang menyukaiku."Sebenarnya banyak pria yang menyukainya tapi Yoyo selalu menolaknya, hanya demi menjaga perasaannya terhadap Raja Ular."Kenapa tidak ada? Padahal Kamu adalah gadis yang menawan, pria yang mengejarmu pasti banyak atau mungkin tidak sesuai dengan seleramu ya." Tanyaku polos."Aku tidak sebaik kakak ipar." Bantah Yoyo.Dia hanya tak percaya bahwa seorang wanita biasa bisa mengalahkan ular beridentitas tinggi seperti dirinya, sementara dia sudah cukup lama mengenal Raja ular, sedangkan wanita itu baru saja mengenalnya beberapa hari.Aku tersenyum datar dan bertukar pandangan sejenak dengan suamiku."Yoyo aku yakin, kamu pasti akan bertemu seorang lelaki yang sangat baik juga, masalah perasaan tidak perlu d
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 99. Suara Kecil

Hari itu Yoyo datang lagi, hampir setiap hari dia mengunjungiku. Entahlah dengan maksud apa dia sering-sering berkunjung."Cuaca hari ini sangat bagus, kakak ipar, bagaimana kalau aku membantumu dan kita jalan-jalan menikmati bunga lotus?"Yoyo menatapku dengan makna yang tidak bisa ku mengerti, aku tidak bisa membaca pikirannya."Yah, baiklah."Aku mengelus perutku dengan satu tangan, dan berpikir bahwa kata-kata Yoyo adalah saran yang bagus, tanpa banyak berpikir lagi aku mengikutinya."Kalau begitu mari kita pergi, hati-hati."Yoyo berpura-pura membantuku, dan kami berdua berjalan ke arah pinggiran kolam.Ketika sampai ke pinggiran kolam, terlihat bunga lotus yang sedang bermekaran di kolam itu, warnanya sungguh indah dan cantik."Teratai itu juga indah."Aku berdiri di pinggiran kolam menyaksikan bunga teratai sambil memujinya."Kakak ipar cepat lihat, teratai di sana jauh lebih indah, ayo kita kesana untuk melihatnya."Yoyo memang tidak memiliki niat untuk melihat bunga, jarinya y
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab. 100. Tak Ingin Bertemu

"Cepat panggil dokter!"Raja Ular memerintah Karen dengan tergopoh, pada saat ini, dia sangat khawatir, benar-benar tidak akan bisa menerima keadaan jika terjadi sesuatu pada wanitanya.Melihat Raja Ular mengendongku yang tak sadarkan diri itu, Karen ketakutan, ia terpaku sejenak di tempat, hatinya sedih. Hingga Raja Ular menyuruhnya memanggil doker, Karen baru meresponnya."Baik Raja Ular."Karen menjawab dengan hormat, sambil menangis berlari untuk mencari dokter ular.Detik berikutnya setelah Raja Ular memelukku keluar dari dasar air, Yoyo juga muncul."Kakak Austin, saat kakak ipar sedang menikmati bunga teratai, tidak sengaja dia tersandung dan masuk ke dalam air..."Yoyo langsung angkat bicara dan berpura-pura sedih."Kenapa kamu tidak menjaganya!"Raja ular berteriak padanya, nada bicaranya pun terdengar dingin, setelah mengatakan itu, Raja Ular segera membawaku meninggalkan kolam menuju ke istana.Dan Yoyo, dia tertegun di tempatnya berdiri, apakah dia salah dengar? Ini adalah
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status