Home / Fantasi / Bukan Menantu Sampah / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Bukan Menantu Sampah: Chapter 101 - Chapter 110

114 Chapters

Bab. 101. Duniaku

"Semua orang bisa berubah, bukan? Lagi pula Yoyo adalah adikmu, meskipun dia bukan adik kandungmu, tapi selama bertahun-tahun bersama, tidak peduli bagaimana dia berubah, dia tetap adikmu, pergilah temui dia." Kataku pada Raja Ular."Apakah kamu tahu betapa khawatirnya aku padamu saat kejadian itu!"Matanya yang seperti burung phoenix bertatapan langsung dengan mataku."Aku tahu bahwa suamiku perduli padaku, tetapi tidakkah kamu lihat bahwa aku baik-baik saja, dan lagi bayi kita juga baik, bukan? Jangan marah pada Yoyo, ini semua bukan salahnya, semua salahku karena tidak hati-hati sehingga jatuh kedalam air, kamu pergilah temui dia, dan suruh dia lebih sering kesini menemaniku.”Aku membujuk suamiku, jika dia dan Yoyo, sebagai kakak beradik bertengkar, aku juga tidak akan senang."Aku hanya merasa, bahwa masalah hari itu ada hubungannya dengan dia."Suamiku menatapku dan berkata dengan serius, dia memberitahuku pemikiran di dalam hatinya.Pemikirannya membuatku sangat terkejut, aku ta
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 102. Mantan

"Kakak, itu apa?" Karen menunjuk pada sebuah mobil yang lewat."Mobil."Aku memberitahu Karen, ini adalah pertama kalinya dia melihat kendaraan seperti mobil."Mobil?"Karen bingung, dengan penasaran dia melihat mobil itu melewati sisi kami. Aku tersenyum, sudah sangat lama tak ku pijakan kakiku di sini. Tapi, siapa lagi orang yang harus ku rindu? Aku tak punya siapa-siapa di sini. Di kejauhan kedai-kedai makanan tampak berjejer rapi."Isabelle, apakah kamu lapar?" Tanya pria di sampingku. Sejak tadi dia melihat ekspresiku tak berhenti menatap kedai-kedai itu."Emm. Tapi, aku tak punya uang.""Aku akan memberikannya untukmu." Raja ular menyerahkan uang kertas ke hadapanku."Terima kasih."Aku mengambil uang itu dan melangkah kedepan."Hati-hati, aku akan membantumu."Raja Ular segera menggandeng tanganku, dia tahu, lewat dari hari ini mereka akan berpisah, dia ingin menghargai waktu bersamaku."Kakak pelan sedikit."Karen juga senang, dia tidak menyangka alam manusia sangat besar, dan
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 103. Di Usir

Keesokan harinya, Raja Ular terbangun, melihatku masih tidur dengan nyenyak, dia tidak tega untuk membangunkanku dan meninggalkanku, dia benar-benar tidak rela."Isabelle, maaf, maafkan aku yang tak bisa menjagamu dan bayi kita, aku sudah melakukan kesalahan, jadi aku harus menerima hukuman, kamu harus bisa menjaga dirimu dengan baik, juga bayi kita, aku akan selalu merindukan kalian." Lirih Raja Ular pelan.Dia menangis dalam diam, walaupun tidak rela, tetapi dia harus pergi, karena pasukan langit sudah menunggunya.Didepan pintu, dia melihat Karen sedang mengantar sarapan pagi untuk sang isteri."Raja Ular."Karen menyapa dengan hormat, biasanya Raja Ular akan bangun bersama kakaknya, tapi hari ini Raja ular tampak sendirian."Karen, sebentar lagi dia bangun, tolong katakan padanya bahwa aku pergi ke langit. Kamu harus menjaga nya baik-baik, mutiara ular ini gunakan di tubuhmu, jika kalian berada dalam bahaya mutiara ini akan melindungi kalian." Raja Ular memberikan mutiara itu pada
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 104. Ungkapan Cinta

Mengingat kenangan-kenangan indah saat bersama suamiku, hatiku seperti tersayat, meskipun terus mengatakan pada diri sendiri agar tetap kuat, tapi rasa sakit itu tetap ada, apa yang Bunda Mo katakan tidak salah, karena diriku, suamiku Raja Ular terpaksa menerima hukuman, hati ini sungguh sedih, sangat menyakitkan.“Suamiku……”Setetes demi setetes air mata terus mengalir, saat ini lubuk hatiku yang terdalam sangat menderita.“Kakak, jangan berpikir sembarangan, istirahatlah dengan tenang.”Karen seperti tahu jika aku sedang bersedih, dia membuka jubah luarnya dan menyelimutiku.Aku menahan kesedihanku, melihat Karen.“Aku tahu Karen, kamu juga berbaringlah dan tidur.”Kataku, tapi mata sembabku tidak mungkin bisa menipunya.Tidak jelas kapan air mataku berhenti mengalir, aku tidur sambil memikirkan suamiku.Ketika terbangun, matahari sudah terbit, hujan juga sudah reda, cahaya matahari tampak masuk menyinari gua.Aroma daging panggang tercium olehku, aku pun mengangkat wajahku, ternyata
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 105. Anakku

Di pegunungan, berdiri sebuah istana yang amat megah, di dalamnya banyak sekali pelayan, seorang Pria Cantik Berbaju Putih dan bersepatu putih duduk pada kursi di posisi tertinggi.Wajahnya tampan, bibirnya merah seperti bunga dan juga memikat.Ditangannya terdapat cawan teh, dengan gemulai dia menikmati teh tersebut, wajah tampannya terlihat dingin, memberi kesan pada orang yang melihatnya.“Dewa Bumi, hamba menemukan tujuh orang bayi yang tidak tahu dari mana asalnya sedang berjalan menuju ke istana, karena penglihatanku yang buruk, aku tidak bisa menerka mereka siluman apa.”“Bayi?”Pria Cantik Berbaju Putih dengan sebutan Dewa Bumi mendengar ucapan bawahannya, dia mengernyitkan dahinya, kemudian meletakan cawan tehnya.“Ikuti aku.”Suaranya indah dan berwibawa, pria berpakaian putih itu pergi di ikuti pengawalnya.Dia adalah Dewa Bumi di wilayah ini, semua yang ada disini, berada dalam kekuasaannya.Dewa bumi membawa pengawalnya meninggalkan istana, pengawalnya tidak henti-hentinya
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 106. Sayang

"Kakak, kakak."Ketika Karen melihatku jatuh berguling-guling di lereng bukit, dia sangat cemas dan ingin segera menyelamatkanku, akan tetapi tanpa sengaja kakinya pun ikut tergelincir.Aku pun jatuh terguling, kepalaku mengenai batu, lalu pingsan."Kakak, kakak."Karen merangkak menuju ke arahku dan memanggil namaku berkali-kali, kepalanya pun ikut menabrak batu sedetik kemudian karen pingsan.Sementara itu di dalam istana Dewa Bumi para bayi tampak riang bermain-main."Kakak-kakakku, adik sudah bersembunyi, datang dan carilah."Seorang bayi perempuan berkata bahwa dia bersembunyi dan meminta keenam kakaknya untuk mencarinya.Keenam bayi lelaki itu saling memandang dengan senyum menawan di wajah mereka.Keenam anak turun dari tempat tidur dan mulai mencari adik perempuannya secara terpisah.Ada yang mencari ke bawah tempat tidur, lemari, atau salah satu dari mereka pergi ke meja dan menemukan adik mereka.Setelah bermain, beberapa bayi merangkak ke tempat tidur."Kakak, aku merindukan
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 107. kupu-kupu

"Kakak, anak-anakmu sangat imut."Karen menyeka air matanya.Aku mengangguk, memang, ketujuh anakku begitu baik serta imut, dan aku merasa sedang bermimpi saat ini."Ngomong-ngomong, apakah kakak terluka?" Karen bertanya padaku."Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu, Karen?""Aku juga baik-baik saja kak."Saat kami sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampakkan sesosok Pria Cantik Berbaju Putih masuk kedalam."Kalian sudah bangun?"Dewa Bumi berjalan mendekati ranjang dan bertanya padaku, dan dua pengawalnya berdiri di luar pintu."Yah, terima kasih sudah menyelamatkanku, Karen serta anak-anakku."Aku berterima kasih kepada Pria Cantik Berbaju Putih itu."Sama-sama, anak-anak sudah tidur ya."Mata Pria Cantik Berbaju Putih jatuh pada ketujuh anak-anak yang lucu. Anak-anak semua tertidur, dan mulut kecil mereka mengecap, itu terlihat sangat lucu."Umm."Aku mengangguk dan menatap ketujuh anak yang imut di sampingku dengan penuh kasih sayang."Istiraha
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 108. Perubahan

Ketika melihat mereka saling berebut ingin segera mengejar kupu-kupu yang terbang, karen bermaksud hendak membantu mereka untuk menangkap kupu-kupu."Bibi Karen, aku menginginkan itu.""Aku juga menginginkan itu bibi karen."Anak-anak mengedipkan mata dan memandangi kupu-kupu yang berterbangan di sekitar. Mereka mengatakan bahwa penampilan kupu-kupu imut itu sangat memesona."Baiklah, bibi Karen akan menangkap satu untuk setiap anak-anak."Karen segera menggendong anak-anak dari lengan Dewa bumi dan meletakkan mereka di sebuah bangku batu yang bersih untuk duduk dan menunggunya, sementara dia pergi menangkap kupu-kupu itu.Ketujuh anakku melihat Karen tengah berlarian menangkap kupu-kupu, tentu saja mereka sangat senang, merekapun tersenyum sambil melambaikan tangan mereka."Mereka sungguh imut."Dewa bumi memandangi ketujuh anakku, Aku bisa melihat bahwa dia sangat menyukai anak-anakku dan memperlakukan mereka dengan baik."Ya."Aku mengangguk dan menatap ketujuh anak-anak itu dengan
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 109. Penipu

Beberapa hari ini, aku selalu merasa tidak enak, selalu merasa bahwa sesuatu akan terjadi dan semua itu mengingatkanku pada kesulitan di istana ular."Karen, bagaimana jika kita kembali ke istana ular."Di dalam kamar mewah, aku dan karen duduk di depan meja sambil mengasuh ketujuh anakku yang sedang bermain."Kakak. Ada apa?"Mendengar apa yang kukatakan, karen dengan tidak mengerti bertanya, aku mengerti, dia mungkin takut bahwa aku akan terluka lagi."Belakangan ini aku merasa sedikit buruk, tidak tahu, seakan ada sesuatu yang terjadi di istana ular, aku ingin pergi melihatnya, Aku tahu Bunda Mo tidak menyukaiku, tapi biar bagaimana pun dia adalah ibu dari raja ular suamiku, jika benar telah terjadi sesuatu, bagaimana bisa aku hanya duduk diam dan menontonnya." Kataku pada Karen."Baiklah kak, aku akan ikut kembali bersama kakak, sebisaku, aku berjanji akan melindungi kakak.""Terima kasih, Karen."Aku tersenyum tipis dan berterima kasih pada Karen."Sudahlah tidak apa-apa jangan be
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab. 110. Rasa Kecewa

Di PaviliunPada tempat tertinggi, seorang wanita berbaju merah duduk di atas kursi naga, hanya terlihat jubah merah, yang menutupi tubuhnya."Nona Yoyo, ada dua orang wanita di luar sana untuk membuat masalah, salah satu wanita itu mengatakan dia adalah Selir Ular, dan mereka memiliki mutiara ular yang kuat di tangan mereka."Penjaga melaporkan situasinya kepada Yoyo dengan hormat."Jalang, aku masih berencana untuk mencari mereka, tetapi mereka akhirnya datang sendiri mencari mati."Suara perempuan itu terdengar dingin, dia menghempaskan lengan baju panjangnya, berdiri dan pergi.Berkat mutiara ular sakti itu, aku dan karen berhasil menerobos masuk hingga kedalam, akan tetapi keadaan di istana ini benar-benar berubah seratus persen. Sepi dan sunyi, tak ada tanda-tanda kehidupan, para pelayan dan penjaga yang biasanya berseliweran kesana kemari tak tampak lagi.Saat, hatiku bertanya-tanya, terdengar suara erangan ke telingaku, aku mendengarkan nya dengan seksama, suara itu datang dari
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status