Home / Fantasi / Bukan Menantu Sampah / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bukan Menantu Sampah: Chapter 61 - Chapter 70

114 Chapters

Bab. 61. Ibumu Sendiri

Keesokan harinya.Raja ular bangun, perasaan pertama yang dirasakannya adalah kekosongan pada bagian lengannya, walaupun sebagian ingatannya hilang karena pengaruh mabuk, tapi bayangan semalam tetap jelas, dia ingat bahwa aku bersamanya."Isabelle."'Apakah dia sudah bangun?' pikirnya lagi.Sepasang matanya yang indah sedikit terbuka, tapi sedikitpun tak terlihat bayangan orang di kamarnya, wajah Raja Ular terasa dingin, dia mengulurkan tangannya untuk mengelus, dan menemukan setetes air mata yang belum kering."Isabelle......"Raja ular seketika terkejut, kini dia baru menyadari sesuatu, dalam waktu tiga detik dia sudah memakai baju dengan baik, Raja ular pun meninggalkan kamar untuk mencariku. Memiliki sebuah firasat yang tidak baik, membuatnya panik dan khawatir."Susan, apakah kamu melihat nona isabelle?"Baru saja keluar dari kamar, Raja Ular bertemu Ular Putih Kecil yang muncul mengantarkan sarapan, mendengar pertanyaan dari Raja Ular, Ular Putih Kecil kaget, lalu menggeleng-gele
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab. 62. Empedu

Aku tersadar dan menyadari diriku ternyata sedang berada di dalam kurungan dengan sebuah lapisan yang memiliki 5 warna cahaya, aku tidak tahu dimana diriku sedang berada, kepalaku terasa sedikit sakit, aku mengelus-elus sejenak sisi keningku, dan mulai mengingat kejadian yang terjadi.Aku ingat saat itu ketika baru saja aku pergi dari Istana Ular, tiba-tiba Aku dipukul oleh orang sampai pingsan, ketika bangun aku sudah di sini, sebelumnya Aku pernah melihat cahaya seperti ini, saat Ular Putih Kecil ditangkap oleh pelayan ke bawah air, dan mengikatnya dengan cahaya warna seperti ini.Berpikir seperti ini, aku mulai merasa ketakutan, walaupun sudah berapa bulan lama nya Aku tinggal di dunia ular namun aku tidak pernah membuat masalah dengan siapapun. Tengah berpikir keras dengan keadaanku tiba-tiba muncul Ular Hitam di hadapanku yaitu ular yang tidak bisa sabar diantara ular-ular lainnya.Dia melihat kearahku dan menampilkan sebuah senyuman yang dingin. Sehingga membuatku semakin bertamb
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 63. Akan Membunuhmu

Kutelan kantong empedu itu hingga tandas, berharap empedu ini benar-benar menjadi obat. Tak lama kemudian rasa sakit mulai menjalari di tulang kakiku, seakan ingin sekali meremukkan tulang-tulang itu hingga hancur tak berbekas. Kutahan rasa sakit ini sekuat tenaga, airmata pun tumpah menggenangi pipiku. Rasanya aku sudah tak kuat.'Tuhan, jika ini memang takdir hidupku, maka izinkan aku kembali pada duniaku.' batinku sedih.Saat mengira bahwa aku akan segera mati, tubuhku tiba-tiba mulai menampakkan reaksi yang membaik, pahaku yang awalnya merasa sangat sakit, kini mulai memudar.Diriku yang saat ini sudah tidak memiliki tenaga sama sekali, langsung merebah diri ke semak-semak karena kelelahan.Di Istana Belakang."Apa, Ular Hitam mengambil keputusan sendiri lalu pergi membunuh manusia murahan itu, dan sekarang keberadaan Ular Hitam dan manusia itu tidak diketahui? Dasar!"Ketika Mei mendengar kabar dari Ular Belang, dia berdiri sambil menghantam tinjuan keras keatas meja, dia sangat m
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 64. Siasat Licik

"Kamu pikir, apakah kami akan mempercayai perkataanmu, hanya dengan kematianmulah, yang bisa membuat kami tenang." Ular Belang juga membuka mulut dan mengatakan dengan nada dingin."Jangan beromong kosong dengannya lagi, segera suruh ular berbisa menggigitnya."Mei mengatakan dengan licik, para ular berbisa itu sudah hampir tiba disampingku.Di depan mataku ada ular berbisa, di belakang hanya ada jalan buntu, aku tahu, tidak peduli bagaimanapun, hari ini aku tidak akan bisa lolos dari kematian, kedua wanita ular cantik itu tidak akan mungkin melepaskanku. Depan belakang sama-sama merupakan jalan kematian, daripada di gigit sampai mati oleh segerombolan ular beracun, lebih baik mati sendiri.Aku dengan pandangan yang dingin melihat sejenak kedua wanita yang kejam itu, menggertakkan gigi, lalu melompat menuju jurang.'Austin, aku pamit untuk selamanya, kalau masih ada kehidupan yang akan datang, aku masih akan memilih untuk hidup bersamamu.' batinku sedih setetes air mata mengalir dari s
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 65. Masih Belum Mati

Hanya saja, pria menawan yang selalu dikejarnya ini, menyukai wanita lain, dirinya sangat iri, cemburu, dan tidak terima. Atas dasar apa, dirinya yang begitu unggul, harus kalah hanya dengan seorang bangsa manusia rendahan, dia membencinya, untung saja wanita itu telah jatuh dan mati, ini merupakan satu-satunya hal yang membuat Mei merasa senang."Apa yang kamu tertawakan? Aku tidak memiliki kesabaran yang begitu banyak, menghadapi sikapmu yang seperti ini hanya akan membuat kematianmu semakin mengenaskan!"Tenaga tangan yang mencengkram leher Mei semakin erat, wanita yang kejam seperti ini, jika tidak menyampaikan semuanya dengan jelas, maka Raja Ular tidak akan membiarkannya mati dengan layak."Raja Ular."Pada saat itu, Penjaga Andrew Bai tiba-tiba datang bersama sekumpulan penjaga, gambaran yang terlihat pertama kali adalah dimana Ular Belang dan Ular Putih sudah mati mengerikan dan tergeletak di tanah, juga Ular Kuning yang sedang di cekik oleh Raja Ular."Dia sudah mati, mati ter
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 66. Pria Yang Hangat

Tapi, jika ingin keluar dari jurang tidaklah mudah, sekarang aku sedang terluka parah, tidak mungkin mengandalkan diri sendiri untuk keluar dari sini, merupakan suatu hal yang mustahil, kecuali, aku adalah monster berkepala tiga berkaki enam, dan memiliki kemampuan terbang.Diriku yang tadinya penuh dengan tenaga, harus kalah terhadap kenyataan, hatiku di penuhi dengan kekecewaan serta rasa tak berdaya, apakah aku benar-benar akan mati terkurung di tengah jurang ini? Tidak ada makanan, rumah, lalu mungkin saja akan bertemu dengan hewan buas.Duduk melamun di atas sebuah batu, diriku yang detik ini, sama sekali tidak memiliki jalan keluar. Tepat ketika sedang berpikir, seekor burung besar turun dan berdiri di sampingku, dia menundukkan kepala, paruhnya yang panjang menghisap air, aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, aku memberanikan diri untuk mengambil sebuah keputusan besar.Kutelan air ludah, perlahan mendekati burung besar yang sedang minum air itu, hatiku bagaikan gendang y
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 67. Aura Yang Kental

"Susan, kalau begitu ikutlah bersama kami." Kataku terhadapnya sambil menarik tangannya."Penjaga Andrew Bai juga boleh ikut, di perjalanan mungkin akan ada banyak siluman, jadi kekuatan kita bisa bertambah satu. Bagaimana suamiku?" Aku menoleh kearah Raja ular, berharap dia akan menyetujui keinginanku."Terserah kamu saja, jika sudah selesai, kemarilah, makan sup ayam ini." Jawab Raja Ular tanpa menoleh kearahku."Terima kasih Raja Ular, terima kasih Nona."Ular Putih Kecil mengucapkan terimakasih dengan penuh hormat dan riang, kali ini, dia tidak akan merasa khawatir karena sendirian, dan juga bisa menemaniku sepanjang waktu.Setelah sarapan bersama, kami bersiap-siap untuk mengemasi segala barang yang kami butuhkan di dalam perjalanan nanti.Saat malam tiba, suamiku si Raja Ular membantuku melepaskan mahkota yang terukir gambar ular besar, dia memelukku, jarak diantara kami berdua begitu dekat."Jika bertemu siluman di dalam perjalanan, jangan panik, kamu hanya perlu menunjukkan mah
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 68. Ada Rumah

Saat para penjaga meninggalkan hutan rimba ini, kami muncul di dalam gunung yang dipenuh kabut.Dimana-mana suasananya berkabut, aku tidak bisa melihat dengan jelas benda di sekeliling, pemandangan seperti ini mengingatkanku pada saat aku di tangkap oleh Bibi dan di lemparkan ke Dunia Pemangsa Siluman, tempat yang penuh berkabut, akan ada siluman serigala, dan siluman bambu, selama pikiranku berkelana badanku seketika gemetaran.Raja Ular sepertinya mengetahui bahwa aku ketakutan, iapun menggenggam erat tanganku, membawaku pergi bersamanya, Penjaga Andrew Bai dan Ular Putih Kecil juga mengikuti kami dari belakang."Semuanya hati-hati, aura siluman disini sangat berat." Kata Raja ular tegas."Disana ada sinar."Tempat ini memang berkabut, namun masih terlihat samar-samar sebuah sinar, aku menunjuk kearah sinar itu."Hm, benar kata nona, hamba juga melihatnya."Ular Putih Kecil juga Memandang ke arah yang kutunjuk."Ikuti Aku Isabelle, jangan lepaskan tanganmu." Kata Raja Ular kemudian.
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 69. Ilusi

Aku berlari mendekati sinar itu, namun Kemudian, aku muncul di tempat yang begitu gelap, disekeliling terlihat api berwarna hijau, suram dan menyeramkan.'Apakah aku sedang bermimpi, kenapa semua ini terlihat sangat nyata?' Aku menampar diriku sendiri, sakit.luka didadaku pun seketika menghilang begitu saja dan tak kulihat lagi susan di belakangku. Ini aneh sangat aneh."Suamiku, suamiku dimana kamu? Aku sangat takut."Aku berjalan sambil berteriak, kemudian, ku lihat dari nyala api itu muncul sepasang mata."Kamu, kamu siapa?" Tanyaku gemetaran."Ini adalah dunia kebahagiaan tertinggi, tinggallah disini, tinggallah disini."Sebuah suara yang sangat menyeramkan berkata kepadaku, membuat bulu kudukku berdiri."Tidak, aku tidak mengenalimu, aku tidak mau tinggal disini."Aku menggelengkan kepala, berbalik badan dan berlari, tidak perduli dalam mimpi atau kenyataan. Aku yakin bahwa sepasang mata itu berniat jahat, meskipun aku tidak dapat melihatnya dengan jelas."Tinggallah, tinggallah.
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab. 70. Tertangkap

Yang anehnya, sudah berjalan beberapa saat, tetap saja kami kembali ke sisi sungai."Suamiku, kenapa ini, kenapa kita kembali lagi kesini?"Aku melihat tempat bekas pembakaran ikan tadi, kurasa ada sesuatu yang salah."Disini mungkin ada siluman, hati-hati."Pria tampan itu memperingati, matanya yang dalam melihat kearah sungai. Mendengar ada siluman, seketika jantungku berdetak sangat kencang dan menempelkan tubuhku dengan erat pada Raja Ular. Tiba-tiba, dikejauhan sungai ada sesuatu yang berputar."Tunggu disini, aku akan melihat apa yang terjadi!" Ucap Raja ular cepat."Susan, jaga nona isabelle baik-baik." Perintahnya pada Ular Putih kecil."Baik, Yang Mulia." Ular Putih Kecil menjawab dengan hormat.Raja Ular pun segera pergi, sementara Penjaga Andrew Bai mengikutinya dari belakang, di dasar sungai tampak sebuah bayangan hitam dan putih, dengan cepat terbang menuju kearah percikan air. Pada saat kedua pria itu baru saja pergi, sebuah kepala besar muncul dari dalam air, melihat kea
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status