Semua Bab Bukan Menantu Sampah: Bab 81 - Bab 90

114 Bab

Bab. 81. Bidadari

Aku terperangah dan kaget setengah mati. Kedua lututku gemetar hebat.Suamiku berteriak. “Isabelle, jangan panik, jangan lepaskan peganganmu dari dahan!” Ia kemudian terbang ke pohon tempatku berdiam dan memegang pinggangku.“Suamiku…”Aku berlindung dalam dekapannya sambil terus memerhatikan monster itu. Ia mendongakkan kepala dan berteriak-teriak tidak jelas pada kami, lalu memuntahkan api ke arah kami. Untung Raja Ular sangat sigap dan langsung membawaku pindah ke pohon lainnya. Pohon yang barusan kami naungi sudah langsung terbakar dan tumbang oleh api dari mulut monster. Monster itu kemudian memuntahkan api ke pohon yang sekarang kami naungi, dan kami lagi-lagi sudah berpindah ke pohon lainnya. Begitu terus berulang-ulang. Monster itu tidak hanya memuntahkan api, tetapi juga menabrakkan tubuh raksasanya ke setiap pohon. Daun-daun pohon tidak henti berguguran.Lama-lama, diriku seakan putus asa menghadapi monster yang tidak mati-mati dan sangat lihai ini. Tiba-tiba aku dan Raja Ula
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 82. Boneka

Aku memberi isyarat pada Susan untuk memberikan botol bir yang ia pegang padaku. Tugas kami belum selesai, kami belum mendapatkan air bekas mandi peri.Susan paham maksudku dan mengangguk. Ia memberikan botol bir yang tadi kami pakai untuk terbang ke surga padaku.“Bawalah Nona, hati-hati ya,” ujar Susan pelan.“Sssttt!”Aku memberinya isyarat diam. "Aku pasti berhati-hati, sudah jangan bicara lagi."Aku terus memperhatikan para peri yang sedang mandi sambil mendekat ke sisi kolam mandi. Mereka membelakangiku sambil bersenda gurau riang. Kubuka botol bir, lalu mengisinya dengan air bekas mandi hingga penuh. Tepat ketika aku ingin pergi, aku tidak sengaja terpeleset.Susan, yang daritadi bersembunyi di balik bebatuan, buru-buru mendatangiku panik.“Nona, terluka tidak?”“Ya Tuhan, bagaimana bisa aku sesial ini.” Aku mengeluarkan sumpah serapahku. Bokongku sangat panas dan nyeri.“Hamba bantu pijat nona ya,” ujar Susan sambil memijat-mijat. Kalau aku sampai kenapa-napa, ia tidak bisa mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 83. Laba-laba

Sampai keesokan paginya, kakek tua itu baru keluar dari belakang gunung dengan membawa sebuah botol kecil."Gadis muda, minumlah obat ini, dengan begitu penyakitmu akan segera sembuh." Katanya sambil menyodorkan botol kecil itu ke tanganku."Apakah ini, adalah obat yang bisa menyembuhkanku?"Aku menerima botol kecil itu, cairan yang ada di dalamnya adalah obat yang kucari dengan susah payah sampai ke sini."Minumlah."Aku melirik ke arah suamiku, ia juga mengangguk-anggukkan kepala, setelah mencuri air mandi bekas peri dan menemukan boneka ginseng berumur ribuan tahun, ia percaya obat yang ada di tangan orang tua itu, mampu menyembuhkan penyakitku.Aku membuka tutup botol, mencium aromanya terlebih dahulu, tidak berbau apa-apa, lalu akupun meminumnya, rasanya sungguh aneh, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Lalu, tanpa berpikir panjang, kutengadahkan kepalaku dan meminum obat itu sampai habis."Oh ya, Anda bilang bahwa obat ini memerlukan tiga bahan dasar, selain air mandi bekas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 84. Menjadi Sandera

Kakek itu hanya mengerutkan kening, lalu menengadahkan kepalanya melihat ke atap, ternyata benar, laba-laba yang dipeliharanya itu sudah tidak ada, yang tersisa hanyalah sarang laba-labanya saja."Ckck, sayang sekali, kenapa membiarkannya lari begitu saja, padahal aku mau menggunakan jaring racun yang dikeluarkan dari mulutnya itu untuk membuat suatu obat." Kata orang tua itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia merasa sangat sayang."Di saat seperti ini Anda masih tetap saja menyayangkan kepergian laba-laba jahat itu, cepat periksa dan tolong Susan." Kataku sambil menarik Kakek, aku tak ingin mendengarkan omong kosongnya."Gadis muda, kau tidak mengerti, justru karena dia adalah seekor laba-laba yang jahat, maka jaring-jaring yang dikeluarkannya itu beracun, dan dengan begitu aku baru bisa membuatnya menjadi obat." Kata kakek itu padaku."Iya, iya, tapi sekarang bukankah laba-laba Anda itu sudah lari, cepat tolong Susan saja."Aku tak ada waktu untuk memikirkan laba-laba berbisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 85. Dipaksa

"Jika kau masih saja keras kepala kau tak akan bernasib baik, aku ingin kau memohon padaku." Kata Karina, sambil menekan pundak pria itu.Rasanya sungguh sakit, sang wanita itu ingin menggunakan ilmu sihirnya untuk memaksa Penjaga Bai tunduk padanya, namun pikiran wanita itu terlalu sederhana, pria ini tak mungkin semudah itu tunduk padanya."Jangan bermimpi."Bantah pria itu dingin, ia menahan rasa sakitnya dengan sekuat tenaga, ingin membuatnya tunduk bukanlah hal yang mudah."Kenapa kau keras kepala sekali, semakin kau begini aku akan semakin marah."Wajah karina yang diselimuti senyuman dingin itu mendekat pada wajah Penjaga Bai, kekuatan cengkraman tangannya juga bertambah keras, ia tidak percaya dirinya tidak bisa menaklukkan pria ini."Lepaskan dia, lepaskan!"Teriak Susan ketika melihat Karina menyerang Penjaga Bai, ia tidak menyangka wanita yang terlihat sangat cantik ini ternyata hatinya jahat, ia sangat mengkhawatirkan Penjaga Bai."Aku akan melepaskannya, tapi, apa kau bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 86. Belum berakhir

Didalam sel.Sebuah cahaya menyengat, sangat menyilaukan kedua mata Ular Putih Kecil, dia sedikit mengangkat kepala, lalu melihat kilatan merah berjalan menghampirinya, ketika dia melihatnya dengan detil, orang itu adalah Karina Yue.Wajah cantiknya membawa sebuah senyuman dingin, penampilan seperti ini, dia bahkan terlihat lebih mulia.Karina Yue mengelilingi Ular Putih Kecil sebanyak dua putaran, dengan maksud yang tidak jelas, sehingga membuat Ular Putih kecil sama sekali tidak mengerti apa yang ingin dia lakukan.“Hanya penampilan yang jelek ini, aku masih benar-benar tidak paham, dia tertarik dengan sisi apa darimu. ”Setelah Karina Yue selesai berbicara, dia mengirimkan sebuah isyarat tangan pada penjaga, lalu dua penjaga datang dan masuk kedalam mambawa sebuah kursi.Karina duduk di kursi dengan sebuah pergerakan yang sempurna, dia duduk dengan menyilangkan kaki, dan menatap Susan dengan mata yang dingin.“Untuk apa kamu datang?”Ular Putih Kecil yang polos sedikit merasa ketaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 87. Mulai Ada Titik Terang

Pria itu mengulurkan jarinya yang panjang dan ramping, lalu ingin menyentuh wajahku, aku langsung mundur beberapa langkah ke belakang dengan cepat, dan menjaga jarak terhadapnya, tidak membiarkannya untuk menyentuhku.“Kamu, apa yang ingin kamu lakukan?”Aku bertanya dengan sedikit ketakutan, takut dengan dia yang akan mendekatiku lagi.“Kamu rasa apa yang ingin aku lakukan?”Baru saja Aku ingin menghindar, tapi tiba-tiba aku ditarik oleh pria itu dan dipeluk kedalam pelukannya secara tak terduga, dengan satu tangannya yang kuat memegang bagian belakang kepalaku, dan menempelkan dahinya secara bersamaan.“Apa yang ingin kamu lakukan, cepat lepaskan aku. ”Aku meronta, dan ingin mendorongnya pergi, tapi bagaimanapun aku berusaha sekuat tenaga, tetap juga sia-sia, pria itu memelukku dengan erat, dan tidak ingin melepaskan.“Saat melihatmu pada pandangan pertama, aku langsung menyukaimu, terutama matamu, sangat indah, jika kamu ingin menuruti perkataanku, aku bisa mengampunimu dari kemati
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 88. Di Jual

Keesokan paginya, sekelompok pelayan datang untuk membantuku berpakaian dan berdandan, setelah selesai para pelayanpun mundur, meninggalkanku sendirian di kamar. Aku benar-benar kesal, tidak bisa memikirkan cara untuk melarikan diri.Pada saat itu, pintu kamar terbuka, aku mendongak. Ternyata Itu adalah Putri Duyung. Wajahnya dingin dan matanya menatapku dengan tajam, sehingga membuatku merinding. Aku berdiri dari kursi dan mundur beberapa langkah."Ada urusan apa?”Meskipun aku tidak terlalu menyukai wanita ini, aku bertanya dengan sopan. Aku tidak mengerti alasan dia datang tiba-tiba, membuatku memiliki firasat buruk."Kamu jalang berani sekali mencuri hati raja. Aku benar-benar membencimu."Putri duyung berkata dengan dingin, rambut hitamnya bergerai, terlihat sedikit menakutkan."Tidak, aku tidak berniat menikah dengannya. Sudah ada pria yang aku cintai. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan.”Aku menjelaskan agar wanita itu tidak salah paham. Aku tidak pernah menggoda Monster Air,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 89. Yang Baik Hati

“Apa yang akan kamu lakukan?"Dengan rasa takut aku bertanya, kata-kata yang dilontarkan wanita itu sangat menakutkan, aku bersedia dibunuh sekarang, dibanding harus dijual ke prostitusi."Jual dia ke rumah bordil."Putri Duyung memberi tahu kedua penjaga di belakangnya.“Baik.”Kedua pengawal itu menjawab dengan hormat, dan kemudian datang untuk menarikku.“Tidak! Lepaskan aku, lepaskan aku."Aku berjuang dan melawan, tetapi tidak juga berhasil. Akhirnya akupun diseret oleh mereka. Kedua pengawal itu menyeretku ke tempat yang ramai, aku bisa mendengar kereta lewat dan seorang penjual berteriak."Majikan meminta kami mengirim gadis pelayan ini ke rumah bordilmu untuk melayani tamu."Itu suara kedua pengawal itu. Mereka tampaknya sedang berdiskusi dengan pemilik rumah bordil."Gadis ini memiliki wajah yang cantik. Sayang sekali dia buta, jika tidak, mungkin dia akan menjadi primadona di sini.” Kata kepala penjaga rumah bordil."Girls, bawa gadis buta ini dan dandani dia untuk menerima t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab. 90. Berdosa

Di sisi lain, Raja Ular, Austin terus mencariku, dia hampir saja menggila karena tak kunjung juga menemukanku.Sesosok bayangan hitam berdiri di pinggir sungai, rambut gelapnya berayun tanpa hembusan angin, wajah yang tampan itu dingin, namun terdapat sedikit rasa sedih di tengah kedinginan tersebut."Isabelle, dimanakah kamu sebenarnya, Aku sangat mengkhawatirkanmu."Suara sakit itu keluar dari bibirnya yang bergetar, dia sudah mencarinya ke berbagai tempat, namun, tetap saja tidak berhasil menemukan keberadaan perempuan itu, hal ini sehingga membuatnya merasa khawatir dan kesal.Ia yakin jika Penjaga Andrew Bai, Ular Putih Kecil dan Isabelle dibawa pergi, oleh makhluk aneh yang tinggal di dasar perairan, sehingga, ia memutuskan untuk mencarinya ke dasar sungai, namun, ia tetap saja tidak menemukannya, walaupun ia sudah mencari ke seluruh dasar sungai, ia tetap saja tidak akan menyerah.Lelaki itu sedang mempertimbangkan sesuatu, pandangan matanya berubah dingin, ia tahu hasil dari pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status