All Chapters of Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku: Chapter 81 - Chapter 90

159 Chapters

Bab 81

"Pak Afgan!" kaget Jihan saat melihat pria yang sedang berdiri di hadapannya.Dia menatap ke arah Zahra dan wanita itu hanya tersenyum tipis, kemudian Jihan mempersilahkan keduanya untuk masuk.Dia tak pernah menyangka jika Afgan akan datang ke rumahnya setelah sekian lama mereka tidak bertemu, apalagi saat Jihan menolak cintanya."Kamu apa kabar, Jihan?" tanya Afgan sambil menaruh buah-buahan di atas meja."Alhamdulillah aku baik, Pak.""Jangan panggil aku pak! Kan kita bukan atasan dan bawahan lagi, panggil aja Afgan!"Jihan hanya menganggukkan kepalanya, dia menatap ke arah meja di mana ada buah mangga muda, wanita itu mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Afgan."Kenapa ada mangga muda?" tanyanya dengan heran."Tidak apa-apa, aku pikir kamu suka mangga muda," jawab Afgan sedikit ambigu, "Oh iya, kata Zahra sekarang kamu sudah bekerja di perusahaan Kakak iparmu ya?""Iya, aku bekerja sebagai sekretarisnya."Tatapan Afgan begitu lekat kepada Jihan, namun dari tatapan itu mengisy
Read more

Bab 82

"Apa lu bilang? Sial? Eh, yang ada gue ketemu sama lo terus sia!" ketus orang yang berada di hadapan Zahra."Hello ... situ waras? Udah, awas minggir! Gue mau bayar.""Ya udah awas! Gue juga mau bayar."Keduanya pun saling senggol menyenggol membuat kasir menjadi pusing. "Aduh ... maaf ya Mbak, Mas, kalau mau berantem jangan di sini! Emang gak lihat tuh antrian di belakang?"Seketika Zahra menengok ke arah belakang, dan dia melihat ada beberapa orang yang sedang mengantri untuk membayar di apotek tersebut.Lalu dia pun segera membayar obat yang telah dibelinya. "Ini semua gara-gara lo ya! Sial banget setiap ketemu sama lo. Dasar cowok nyebelin!""Dasar cewek gila.""Apa lo bilang?" kesal Zahra dengan tatapan tajam."Iya, emang lo gila. Setiap bertemu dengan lo pasti selalu aja ada kejadian yang membuat gue sial, bikin mood gue ancur aja. Udah, awas minggir!" gerutu pria tersebut.Zahra mengepalkan tangannya sambil menghentakkan kaki dengan kesal ke arah lantai. "Awas lo ya. Nanti kal
Read more

Bab 83

"Hm." Haikal hanya menjawab dengan acuh. Dan itu membuat Zahra semakin kesal."Lo itu punya mulut gak sih? Kenapa jawabnya hm, hm, aja?" kesal Zahra."Terus gue harus wow gitu?" Haikal tak kalah kesal."Tapi syukur deh kalau lo udah tahu. Ngomong-ngomong, keluarga dari Fadli juga udah tahu semuanya?" tanya Zahra dan langsung dibalas anggukan oleh Haikal.Melihat itu Zahra melengos, dia melipat tangannya di depan dada sambil menatap lurus ke arah depan. "Lo tahu! Rasanya gue tuh pengen bejek-bejek Kakak lo yang sialan itu! Mau gue jadiin perkedel tempe terus gue goreng di minyak panas, lalu gue kasih makan buaya darat." Zahra meremas tangannya di depan Haikal.Pria itu dapat melihat kekesalan dan juga kebencian di kedua netra milik Zahra. "Kalau berani ya silakan ... hitung-hitung lo melampiaskan kesalahan gue juga.""Pengen, tapi sayang ... 'ntar yang ada gue masuk jeruji besi lagi," jelas Zahra, "oh iya, sejujurnya gue pengen deh membawa Jihan itu pergi jauh dari kehidupannya Fadli d
Read more

Bab 84

"Untuk apa kamu bertanya seperti itu, Mas?" Tanpa melihat ke arah Fadli, Jihan kembali fokus pada pekerjaannya."Jawab saja pertanyaanku! Siapa pria itu?""Tidak penting juga," jawab Jihan dengan cuek.Fadli yang kadung kesal seketika meremas tangan Jihan, membuat wanita itu sedikit meringis. "Lepaskan!" pinta Jihan dengan raut wajah yang dingin."Tidak sebelum kamu menjawab siapa pria itu!" Kali ini nada bicara Fadli terdengar tegas.Jihan memutar bola matanya sambil menghela nafas dengan kasar. "Emangnya kenapa sih? Bukankah kita sudah deal untuk tidak mencampuri urusan masing-masing? Mau pria itu siapa juga bukan urusan kamu, Mas. Sebaiknya kamu fokus pada kak Calista.""Tapi kamu adalah istriku Jihan!" tekan Fadli dengan rahang mengeras. "Kamu tahu kodratmu sebagai seorang istri harus patuh pada suami?""Iya aku tahu. Tapi sebaiknya tidak usah ada jembatan di hati kita Mas! Aku tidak ingin terluka, dan aku juga tidak ingin jatuh cinta kepadamu. Jadi biarkan kita dengan hidup masin
Read more

Dia Juga Istriku

Jihan dan Fadli seketika menengok ke arah samping, dan kedua netra mereka membulat kaget saat melihat siapa pemilik suara itu."Calista!" "Kak Calista!"Keduanya nampak terkejut saat melihat kehadiran Calista. Sementara wanita itu menatap Jihan dengan begitu tajam bak pisau baru di asah.Dengan kasar Calista menarik tangan Jihan hingga membuat wanita itu seketika berdiri dari pangkuan Fadli, lalu satu tangannya melayangkan tamparan yang begitu keras di wajah Jihan, hingga membuat wanita hamil itu hampir saja jatuh jika tidak cepat ditahan oleh Fadli."Begini ya kelakuan kamu, hah? Kamu mencoba untuk menggoda Mas Fadli. Kamu bilang kemarin bahwa kamu tidak akan pernah menggodanya, tapi apa!" teriak Calista dengan marah, "kamu juga Mas ... bukankah kamu sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta padanya? Tapi apa sekarang? Kalian ini benar-benar munafik!" bentak Calista dengan intonasi yang sangat tinggi.Dadanya berdebar naik turun, menahan amarah yang begitu memenuhi dadanya sampai ubun-
Read more

Kemarahan Jihan

"Tidak ada apa-apa," jawab Fadli dengan acuh saat melihat Haikal."Jihan kenapa? Terus tadi kenapa ada dokter ke sini Kak?" tanyanya dengan penasaran.Akan tetapi jauh di dalam lubuk hati Haikal dia merasa khawatir dengan keadaan Jihan, karena tahu jika wanita itu tengah mengandung."Tidak apa-apa, dia nanya kelelahan saja. Sebaiknya kau pergi ke ruanganmu dan kerjakan tugasmu! Kita kan sebentar lagi akan ada meeting." titah Fadli yang tak menyukai kehadiran Haikal."Justru aku ke sini untuk memberitahumu dan Jihan, kalau meetingnya dipercepat. Jadi kita harus segera ke ruangan meeting," jawab Haikal.Dia menatap sinis ke arah kakak iparnya, sementara Calista hanya membuang pandangan, lalu Fadli menatap ke arah Jihan."Kau jangan ke ruang meeting dulu! Sebaiknya kau istirahat saja di sini," ucap Fadli pada Jihan. "Ayo Haikal!""Tapi Pak, saya--""Benar apa yang dikatakan oleh Kak Fadli, kamu sebaiknya istirahat jangan terlalu memposir dirimu. Kalau terjadi apa-apa dengan kan--" Hampir
Read more

Licik

"Mas Fadli!" kaget Calista"Apa yang kamu lakukan Calista!" bentak Fadli dengan marah, "kamu ingin mencelakai Jihan, hah?! Kenapa kamu mendorongnya?"Calista yang melihat kemarahan sang suami pun menjadi takut. Bukan takut karena Fadli memarahinya, namun takut jika pria itu malah berpaling kepada Jihan."Tidak Mas, aku tidak mendorongnya.""Jelas aku melihat kamu mendorongnya, kenapa kamu mengelak?" bentaknya lagi.Calista menggenggam tangan Fadli, namun segera ditepis kasar oleh pria itu. "Aku marah sama Jihan karena tadi dia melukai perasaanku. Dia mengatakan kalau aku wanita mandul ... apa salah kalau aku marah? Malah sekarang kamu membela dia, karena apa? Karena dia sekarang lagi hamil anak kamu? Iya. Apa kamu akan membelaku saat dia mengatakan jika aku wanita mandul? Bagaimana dengan perasaanku, Mas? Sakit rasanya ..." Calista memegangi dadanya sambil terduduk di lantai dan menangis tersedu-sedu."Kita akan lihat Jihan, siapa yang Mas Fadli pedulikan. Aku atau kamu?" batin Calist
Read more

Alasan Meminta

Jam menunjukkan pukul 05.00 sore, waktunya untuk pulang dari kantor. Dan saat ini Jihan masih mengerjakan pekerjaannya yang sebentar lagi selesai."Kamu hangan dulu pulang," ucap Fadli tanpa menengok ke arah Jihan."Memangnya kenapa, Pak? Ini kan sudah jam pulang?" jawab Jihan dengan bingung."Sudah jangan banyak bantah. Turuti saja apa yang kubilang," ujar Fadli dengan nada yang dingin.Jihan hanya bisa diam karena dia di sana adalah bawahan dan mereka masih ada di kantor, itu sebabnya Jihan harus menghormati Fadli sebagai atasan.Tiba-tiba pintu ruangan terketuk dan masuklah Haikal, dia ke sana sengaja untuk menjemput Jihan ingin mengajaknya pulang bersama."Han ... pulang yuk!" ajak Haikal."Tidak bisa." potong Fadli, "dia masih ada kerjaan."Dahi Haikal mengkerut heran, "kerjaan? Kak, jangan terlalu sadis lah sama Jihan. Kasihan ... dia kan baru sembuh dari sakitnya, kalau sampai dia drop lagi gimana?""Nggak akan, cuma duduk aja masa drop? Udah kamu pulang duluan! Nanti biar Jiha
Read more

Sebuah Lisptik

Tapi penoalakan Jihan tak ada gunanya. Dia tetap di paksa melayani Fadli, dan mau tak mau Jihan pun tak ada pilihan lain.Di bawah kungkungan tubuh suaminya, Jihan menitikan air mata. Dia macam budak seks dan tempat penyaluran has rat sang suami saja.'Ya Allah kuatkanlah aku.' batin Jihan...Haikal merasa tak tega meninggalkan Jihan di kantor, dia takut jika Fadli berbuat yg macam-macam padanya. Walaupun Haikal tau Fadli adalah suaminya."Aku harus naik lagi ke lantai atas," lirih Haikal.Dia pun berjalan kembali masuk kedalam lift menuju lantai atas di mana ruangan Fadli berada. Namun, sesampainya di sana ia tak menemukan keberadaan Jihan maupun Fadli."Mereka kemana ya? Apa iya sudah balik? Tapi aku gak ngeliat mereka turun?" gumam Haikal merasa heran.Tatapan dia tiba-tiba tertuju pada tas milik Jihan yang masih berada di atas meja, dan Haikal yakin jika Jihan ada di sana.Terdengar suara decit barang yang bergeser, Haikal segera keluar dari pintu dan melihat dari celah jika lem
Read more

Mengajak Jalan

"Memangnya kenapa kalau aku menja-mah Jihan? Dia kan istriku juga?""Iya ... tapi kan dia sudah hamil Mas, seharusnya kamu jangan menja-mahnya lagi dong," ucap Calista tak terima.Fadli menghela nafas dengan kasar, "sudahlah, aku lagi tidak ingin berdebat, aku capek." Kemudian tanpa menunggu jawaban dari istrinya Fadli langsung masuk ke kamar mandi.Dia pikir tak ada salahnya jika dia dan Jihan melakukan hubungan suami istri, aebab mereka memang sudah menikah. Tapi Calista terus saja merasa cemburu, dan itu sedikit demi sedikit membuat Fadli merasa Jengah."Mas Fadli benar-benar keterlaluan! Dia kan sudah menghamili Jihan, jadi untuk apa sekarang dia masih menja-mah wanita itu? Hangan-jangan benar lagi dugaanku, kalau di sini Jihan lah yang menggoda Mas Fadli. Lihat saja! Aku tidak akan membiarkan kamu hidup tenang Jihan. Kamu sudah memanfaatkan anak yang ada di dalam kandunganmu untuk merebut Mas Fadli dariku!" geram Calista sambil mengepalkan tangannya.Dia tersenyum licik, kemudian
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status