Fadli terkejut saat melihat ibu Kulsum. Jantungnya berdetak kencang dengan tubuh terpaku. "I-ibu," gugupnya."Kenapa kamu sekaget itu? Lalu kenapa kamu dari kamarnya Jihan?" tanya bu Kulsum dengan tatapan tajamnya."Anu Bu ... aku ... anu ...""Anu, anu apa? Anumu di sunat?" celetuk bu Kulsum.Jihan menahan tawanya di dalam kamar saat mendengar celetukan ibunya. Dia bisa membayangkan wajah merah malu Fadli."Dia, tadi aku minta buat nyuapin Jihan, jeng. Soalnya tadi saya kebelet," ucap mama Kirana.Dia tadi mendengar ada suara Ibu Kulsum dan terdengar begitu kesal kepada Fadli, akhirnya Mama Kirana memutuskan untuk keluar dari toilet."Syukurlah Mama akhirnya keluar juga. Lagian di toilet udah kayak lagi bersemedi, lama banget?" batin Fadli."Eh, ada Jeng Kirana," ucap Ibu Kulsum sambil mengulurkan tangannya. "Datang kapan, Jeng?""Udah dari tadi sih. Saya rencananya mau nengokin keadaan ibu, tapi ternyata Jihan juga lagi sakit," jawab Mama Kirana, lalu dia menatap ke arah putranya. "
Read more