Share

Bab 77

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Elo!" kaget Calista.

"Eeh, ketemu Queen drama," sindir wanita yang berada di hadapan Calista yang tak lain adalah Zahra.

"Apa maksud kamu, hah?" marah Calista, "punya mulut itu di jaga ya!"

"Upss! Sory ... keceplosan tuh. Dah ... awas minggir!" Zahra menyingkirkan Calista dengan satu tangannya.

Calista menganga saat melihat perlakuan Zahra, kemudian dia menarik bahu wanita itu dengan kasar. "Kau itu tahu tata krama tidak, hah!" bentaknya.

"Tahu. Bahkan sangat tahu. Tapi sepertinya untuk orang sepertimu tidak usah lah ya ... sudah, ini toko dan Mall, tempat ramai, malu kalau kamu membuat keributan di sini. Apalagi katanya kamu sedang hamil kan? Jangan sampai nanti aku mendorongmu lalu kamu keguguran dan nanti tidak mempunyai anak lagi. Ups." Zahra menutup mulutnya dengan mata membulat.

"Kau!" geram Calista mengangkat tangannya hendak menampar Zahra, akan tetapi langsung ditahan oleh wanita itu.

"Tidak semua orang bisa kau tindas, termasuk aku. Tapi satu hal! Jika kau berani bermaca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nofita Sari
yess haikal datang mnding jihan sma haikal aq lebih setuju klo jihan sma haikal..gk sudi aq klo jihan sma fadli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 78

    "Waalaikumsalam," jawab Jihan dan juga bu Kulsum bersamaan.Ketiganya merasa kaget saat melihat tamu yang baru saja datang, namun terlihat Fadli merasa tak suka dengan kedatangan orang itu yang tak lain adalah Haikal."Untuk apa kamu ke sini?" tanya Fadli to the point namun terkesan tajam."Eh, Nak Haikal ... ayo masuk, duduk dulu Nak Haikal!" ajak Ibu Kulsum mempersilakan Haikal untuk duduk. "Sebentar Ibu ambilkan minum dulu ya.""Terima kasih Bu," jawab Haikal, kemudian dia duduk di sofa.Melihat bu Kulsum sudah beranjak menuju dapur, Fadli mencengkram kerah baju Haikal. "Kamu belum menjawab pertanyaanku Haikal, untuk apa kamu ke sini?" bentaknya dengan nada rendah."Kakak juga untuk apa di sini? Bukankah Kak Calista tinggalnya di rumah kita? Dia tidak tinggal di sini lagi kan? Dan bukankah semalam Kakak itu memarahi Jihan dan menuduhnya? Tapi sekarang kenapa Kakak ada di sini?" Haikal malah bertanya balik membuat Fadli merasa semakin geram."Jangan membalikkan pertanyaan Haikal! Ja

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 79

    "Kenapa kamu berbicara seperti itu, Nak?""Tidak apa-apa sih Bu, Jihan hanya ingin memastikan saja.""Tidak perlu ada yang dipastikan, karena kamu dan Fadli tidak akan bersama!" ibu Kulsum membalikan badannya, kemudian dia duduk di kursi yang ada di meja makan, membuat Jihan merasa bingung dengan pertanyaannya namun juga dia sedikit paham."Ibu benar, aku tidak akan pernah bisa bersamanya, karena ini adalah cinta terlarang." Terlihat wajah Jihan sangat sedih sementara satu tangannya mengusap perut."Tenang saja! Ada ibu yang akan selalu berada di sisimu, tapi Ibu masih belum bisa memaafkan Calista," terang bu Kulsum saat mengingat bagaimana kejamnya Calista terhadap adik angkatnya.Saat mendengar ibunya menyebut nama Calista, Jihan pun ingat jika dia belum berbicara kepada sang ibu jika tadi Calista datang."Oh ya Bu, lupa ... tadi Kak Calista juga ke sini.""Hah! Dia ke sini kapan? Mau apa?""Tadi waktu Ibu berangkat ke pasar, nggak lama Kak Calista masuk. Aku pikir tadi ibu kembali

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 80

    "Mama!" kaget Fadli."Ayo jawab! Kamu jatuh cinta dan cemburu pada siapa?" tanya Mama Kirana sambil berjalan mendekat ke arah meja putranya."Itu Mah, aku jatuh cinta dan cemburu sama Calista," jawab Fadli dengan gugup.Tatapan Mama Kirana menyipit seolah ia tak percaya dengan ucapan putranya. "Benarkah? Tapi mama merasa itu bukan untuk Calista?"'Atau jangan-jangan Fadli cemburu sama Jihan?' batin mama Kirana."Mama apaan sih. Calista istri aku, jadi otomatis aku cemburu dan jatuh cinta padanya dong Mah. Oh ya, Mama ke sini mau ngapain?" Fadli mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.Mama Kirana terdiam sambil menatap lekat ke arah putranya, dia tidak percaya dengan ucapan Fadli yang mengatakan jika kata-kata itu untuk Calista, karena entah kenapa Mama Kirana merasa bahwa Fadli sedang membohonginya."Mama tadi sekalian lewat. Ya udah kalau gitu mau pulang dulu."Tanpa menunggu jawaban dari Fadli Mama Kirana langsung pergi meninggalkan ruangan pria itu, membuat Fadli menatapnya dengan h

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 81

    "Pak Afgan!" kaget Jihan saat melihat pria yang sedang berdiri di hadapannya.Dia menatap ke arah Zahra dan wanita itu hanya tersenyum tipis, kemudian Jihan mempersilahkan keduanya untuk masuk.Dia tak pernah menyangka jika Afgan akan datang ke rumahnya setelah sekian lama mereka tidak bertemu, apalagi saat Jihan menolak cintanya."Kamu apa kabar, Jihan?" tanya Afgan sambil menaruh buah-buahan di atas meja."Alhamdulillah aku baik, Pak.""Jangan panggil aku pak! Kan kita bukan atasan dan bawahan lagi, panggil aja Afgan!"Jihan hanya menganggukkan kepalanya, dia menatap ke arah meja di mana ada buah mangga muda, wanita itu mengerutkan keningnya dan menatap ke arah Afgan."Kenapa ada mangga muda?" tanyanya dengan heran."Tidak apa-apa, aku pikir kamu suka mangga muda," jawab Afgan sedikit ambigu, "Oh iya, kata Zahra sekarang kamu sudah bekerja di perusahaan Kakak iparmu ya?""Iya, aku bekerja sebagai sekretarisnya."Tatapan Afgan begitu lekat kepada Jihan, namun dari tatapan itu mengisy

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 82

    "Apa lu bilang? Sial? Eh, yang ada gue ketemu sama lo terus sia!" ketus orang yang berada di hadapan Zahra."Hello ... situ waras? Udah, awas minggir! Gue mau bayar.""Ya udah awas! Gue juga mau bayar."Keduanya pun saling senggol menyenggol membuat kasir menjadi pusing. "Aduh ... maaf ya Mbak, Mas, kalau mau berantem jangan di sini! Emang gak lihat tuh antrian di belakang?"Seketika Zahra menengok ke arah belakang, dan dia melihat ada beberapa orang yang sedang mengantri untuk membayar di apotek tersebut.Lalu dia pun segera membayar obat yang telah dibelinya. "Ini semua gara-gara lo ya! Sial banget setiap ketemu sama lo. Dasar cowok nyebelin!""Dasar cewek gila.""Apa lo bilang?" kesal Zahra dengan tatapan tajam."Iya, emang lo gila. Setiap bertemu dengan lo pasti selalu aja ada kejadian yang membuat gue sial, bikin mood gue ancur aja. Udah, awas minggir!" gerutu pria tersebut.Zahra mengepalkan tangannya sambil menghentakkan kaki dengan kesal ke arah lantai. "Awas lo ya. Nanti kal

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 83

    "Hm." Haikal hanya menjawab dengan acuh. Dan itu membuat Zahra semakin kesal."Lo itu punya mulut gak sih? Kenapa jawabnya hm, hm, aja?" kesal Zahra."Terus gue harus wow gitu?" Haikal tak kalah kesal."Tapi syukur deh kalau lo udah tahu. Ngomong-ngomong, keluarga dari Fadli juga udah tahu semuanya?" tanya Zahra dan langsung dibalas anggukan oleh Haikal.Melihat itu Zahra melengos, dia melipat tangannya di depan dada sambil menatap lurus ke arah depan. "Lo tahu! Rasanya gue tuh pengen bejek-bejek Kakak lo yang sialan itu! Mau gue jadiin perkedel tempe terus gue goreng di minyak panas, lalu gue kasih makan buaya darat." Zahra meremas tangannya di depan Haikal.Pria itu dapat melihat kekesalan dan juga kebencian di kedua netra milik Zahra. "Kalau berani ya silakan ... hitung-hitung lo melampiaskan kesalahan gue juga.""Pengen, tapi sayang ... 'ntar yang ada gue masuk jeruji besi lagi," jelas Zahra, "oh iya, sejujurnya gue pengen deh membawa Jihan itu pergi jauh dari kehidupannya Fadli d

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bab 84

    "Untuk apa kamu bertanya seperti itu, Mas?" Tanpa melihat ke arah Fadli, Jihan kembali fokus pada pekerjaannya."Jawab saja pertanyaanku! Siapa pria itu?""Tidak penting juga," jawab Jihan dengan cuek.Fadli yang kadung kesal seketika meremas tangan Jihan, membuat wanita itu sedikit meringis. "Lepaskan!" pinta Jihan dengan raut wajah yang dingin."Tidak sebelum kamu menjawab siapa pria itu!" Kali ini nada bicara Fadli terdengar tegas.Jihan memutar bola matanya sambil menghela nafas dengan kasar. "Emangnya kenapa sih? Bukankah kita sudah deal untuk tidak mencampuri urusan masing-masing? Mau pria itu siapa juga bukan urusan kamu, Mas. Sebaiknya kamu fokus pada kak Calista.""Tapi kamu adalah istriku Jihan!" tekan Fadli dengan rahang mengeras. "Kamu tahu kodratmu sebagai seorang istri harus patuh pada suami?""Iya aku tahu. Tapi sebaiknya tidak usah ada jembatan di hati kita Mas! Aku tidak ingin terluka, dan aku juga tidak ingin jatuh cinta kepadamu. Jadi biarkan kita dengan hidup masin

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Dia Juga Istriku

    Jihan dan Fadli seketika menengok ke arah samping, dan kedua netra mereka membulat kaget saat melihat siapa pemilik suara itu."Calista!" "Kak Calista!"Keduanya nampak terkejut saat melihat kehadiran Calista. Sementara wanita itu menatap Jihan dengan begitu tajam bak pisau baru di asah.Dengan kasar Calista menarik tangan Jihan hingga membuat wanita itu seketika berdiri dari pangkuan Fadli, lalu satu tangannya melayangkan tamparan yang begitu keras di wajah Jihan, hingga membuat wanita hamil itu hampir saja jatuh jika tidak cepat ditahan oleh Fadli."Begini ya kelakuan kamu, hah? Kamu mencoba untuk menggoda Mas Fadli. Kamu bilang kemarin bahwa kamu tidak akan pernah menggodanya, tapi apa!" teriak Calista dengan marah, "kamu juga Mas ... bukankah kamu sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta padanya? Tapi apa sekarang? Kalian ini benar-benar munafik!" bentak Calista dengan intonasi yang sangat tinggi.Dadanya berdebar naik turun, menahan amarah yang begitu memenuhi dadanya sampai ubun-

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   END

    Hari ini Fadli sudah di izinkan pulang oleh dokter, dan dia akan rawat jalan di rumah. Jihan sengaja menjemputnya bersama dengan Dixon."Boleh aku menggendongnya?" pinta Fadli saat berada di dalam mobil."Tentu saja. Tapi apa perut kamu sudah enakan? Nanti takutnya lukanya malah basah kembali karena tekanan yang cukup berat," khawatir Jihan."Tidak. Sudah lebih baik kok." Kemudian Jihan pun memberikan Dixon kepada Fadli dengan hati-hati.Pertama yang dilakukan Fadli adalah mencium seluruh wajah Dixon. Air matanya tidak bisa terbendung lagi, dia amat sangat bahagia karena akhirnya bisa memiliki seorang anak darah dagingnya sendiri.'Terima kasih ya Allah, Engkau sudah memberikanku seorang keturunan. Dia amat sangat tampan. Terima kasih juga telah memberikanku istri yang begitu sabar, semoga Engkau tidak memisahkanku dengan Jihan untuk kedua kalinya.' batin Fadli sambil menatap hangat ke arah putranya."Dia sangat tampan ya," ucap Fadli sambil melirik ke arah Jihan.Wanita itu menganggu

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Undangan

    Haikal tersenyum melihat wajah Zahra yang terlihat begitu lucu di matanya. Kemudian dia membantu wanita itu untuk membereskan bekas acara tahlilan.'Jika dilihat-lihat, dia sangat cantik.' batin Haikal saat dia sedang membereskan botol Aqua di samping Zahra, dan diam-diam pria itu mengamati wajah cantik milik wanita tersebut. 'Ya ... walaupun sedikit barbar, tapi dia benar-benar wanita yang baik.'..Satu minggu telah berlalu, Jihan saat ini sedang ditelepon oleh Mama Kirana karena Fadli sudah siuman, dia pun segera bergegas ke rumah sakit.Sesampainya di sana, Jihan langsung memeluk tubuh Fadli. "Akhirnya kamu sadar juga Mas. Aku senang sekali," ucapnya dengan haru."Ini juga karena berkat doa kamu, sayang," jawab Fadli dengan lembut.Pipi Jihan merona malu saat Fadli tiba-tiba saja menyebutnya dengan kata sayang. Karena baru pertama kali pria itu berkata semanis dan seromantis itu kepada dirinya."Boleh kan, jika aku memanggil kamu dengan sebutan sayang?" ucap Fadli dengan tatapan

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Malu

    "Kami akan menceritakannya, tapi nanti. Sekarang kamu mandi lalu makan!" titah Mama Kirana.Akan tetapi, Nuha menolak. Dia tetap ngotot ingin mengetahui semuanya. Melihat kekeras kepalaan putrinya, mama Kirana menatap ke arah papa Zahid, meminta persetujuan suaminya. Akhirnya mau tidak mau, papa Zahid pun menganggukkan kepala."Calista sudah mencelakai kakakmu. Dia menusuk Fadli," ungkap mama Kirana.Nuha menggelengkan kepalanya, dia seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang Mama. "Tidak. Tidak mungkin jika Kak Calista mencelakai Kak Fadli, Mah, Pah. Mama dan Papa kan tahu, bahwa Kak Calista itu sangat mencintai kak Fadil. Jadi tidak mungkin!" Nuha terus membantah.Baginya hal itu sangatlah mustahil, di mana seorang Istri yang sangat mencintai suaminya mencelakai begitu saja."Tapi itulah faktanya. Sebenarnya memang Calista tidak ingin mencelakai Fadli, tapi yang ia tuju adalah Jihan." Mama Kirana menatap ke arah menantu keduanya.Mendengar hal itu Nuha mengikuti tatapa

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Salah Paham

    "Eekhm!" Zahra berdehem, membuat kedua orang itu seketika melepaskan pelukannya dan menatap ke arah pintu."Eh, kamu Ra. Ada apa?" tanya Haikal.'Dia bertanya dengan begitu entengnya. Ada apa? Sama sekali tidak merasa bersalah atau canggung dengan kehadiranku, begitu? Menyebalkan!' gerutu Zahra di dalam hati.Dia pikir Haikal akan merasa gugup atau gelisah saat melihat kedatangannya, tapi terlihat wajah pria itu datar saja tidak ada ekspresi rasa bersalah sedikitpun, dan itu semakin membuat Zahra merasa kesal.Dia menatap ke arah wanita cantik yang saat ini tengah berdiri di samping Haikal. "Ini ... aku mau anterin berkas untuk kamu tanda tangani." Wanita tersebut menaruh berkas di atas meja Haikal, kemudian dia menatap sinis ke arah wanita yang tak lain adalah Nuha."Hey, kamu! Kamu adalah mantannya Haikal, ya? Wow! Ternyata kamu tidak mempunyai satu mantan saja, Haikal, tapi ternyata banyak," sindir Zahra sambil tersenyum miring."Maksudmu?" Haikal melihat dengan tatapan memicing ke

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Siapa Wanita Itu?

    Haikal mencoba untuk menetralkan sikapnya, kemudian dia menatap ke arah Zahra. "Lo kenapa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.Zahra yang tadinya sedang malu-malu seketika menjadi tegang saat mendengar pertanyaan Haikal. Dia bimbang, apakah harus mengatakan tentang pesan itu atau tidak kepada pria yang saat ini berada di hadapannya."Tidak apa- apa," bohong Zahra. Akan tetapi, Haikal tidak bisa dibohongi , sebab ia bisa melihat dari raut wajah Zahra yang dilanda kegugupan serta kecemasan."Jangan bohong! Udah yuk masuk dulu ke mobil!" ajaknya.Zahra pun menurut, hingga mereka memasuki mobil. Akan tetapi, wanita itu masih diam memikirkan siapa dalang dibalik pesan tersebut."Sekarang katakan! Ada apa?" Haikal lagi-lagi bertanya, karena entah kenapa melihat wajah Zahra yang seperti itu membuatnya tak tega.Wanita tersebut membuang nafasnya dengan kasar, kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, mengutak-atik sebentar lalu memberikannya kepada Haikal."Bacalah!" titahnya.Haikal

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Terong Peyot

    "Begini ... apa kau mau terbebas dari, Sean?"Zahra menautkan kedua alisnya, "iya maulah. Tapi bagaimana caranya?""Begini ... karena kak Fadli masih berada di rumah sakit dan dia belum sadarkan diri, sementara aku yang menghandle perusahaan sampai dia sehat. Aku tidak mempunyai partner, jadi aku mau menawarkan mu untuk bekerja di perusahaan ku, membantuku dalam segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan," tawar Haikal."Lalu, apa hubungannya dengan Sean?"Kemudian Haikal pun menjelaskan bahwa penawarannya ada hubungan dengan Sean, di mana pria itu akan menanamkan saham di perusahaan orang tua Zahra, dan sebagai imbalannya Zahra harus membantunya untuk bekerja sebagai sekretarisnya di kantor.Mendengar penjelasan dari Haikal, Zahra pun menimbangnya. Dia bingung apakah jawabannya harus ia atau tidak. Tapi Sean juga sudah memberi modal untuk perusahaan orang tuanya."Tenang saja. Tentang modal dari pria itu, biar dikembalikan saja. Jadi tidak usah merasa tidak enak. Daripada kau harus

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Bukan Wanita Murah

    "Jelas aku harus ikut campur. Anda ini sangat kasar pada perempuan ... lepaskan dia!" Tatapan Haikal begitu tajam.Dia memang tidak mengenal pria yang berada di hadapannya, tetapi melihat cara pria itu memperlakukan Zahra, Haikal benar-benar merasa tak terima."Memangnya kau siapa? Kekasihnya bukan, tunanganya juga bukan. Tapi kau sudah berani untuk memerintahku. Asal kau tahu ya! Dia ini adalah calon istriku!" tegas pria tersebut.Mendengar hal itu Haikal malah tertawa, seakan apa yang dia dengar adalah lelucon yang begitu menggelikan hatinya."Kenapa kau tertawa? Memangnya ucapanku ada yang salah?""Tidak. Ucapanmu tidak ada yang salah. Tapi kau bilang apa tadi? Calon istri? Zahra saja belum tentu mau denganmu," sindir Haikal sambil mengangkat satu alisnya dengan senyuman miring, akan tetapi tatapannya terkesan meremehkan.Pria tersebut melepaskan cekalan tangannya di lengan Zahra, kemudian dia maju ke hadapan Haikal dan menarik kerah baju pria itu. Akan tetapi, Haikal masih terseny

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Jangan Kasar

    Semua menanti dengan wajah yang tegang, khawatir dengan keadaan Fadli. "Bagaimana Dok, keadaan putra saya?" tanya papa Zahid yang sudah tidak sabar yang segera mengetahui keadaan putranya."Pasien dalam keadaan kritis, sebab lukanya sangat dalam, ditambah pasien juga kehilangan banyak darah,"papar dokter tersebut.Seketika tubuh Mama Kirana menjadi lemas. Dia pun tak sadarkan diri saat mendengar jika putranya saat ini tengah dalam keadaan kritis.Sementara Jihan terduduk di lantai dengan air mata yang sudah kembali mengalir deras hingga matanya sudah sipit seperti orang Cina, karena sejak tadi terus saja menangis.'Mas Fadli, maafkan aku mas. Gara-gara aku kamu jadi seperti ini.' batin Jihan merasa bersalah.Zahra yang melihat sahabatnya tengah terpuruk kemudian mendekat ke arah Jihan, lalu dia merangkul pundak wanita itu dan membawanya dalam dekapan."Lo yang sabar ya. Gue yakin kok, suami lo itu adalah pria yang kuat. Dia pasti akan selamat."Jihan tidak menjawab, dia hanya mengan

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   TRAGIS

    Haikal memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Dia melihat ke arah Calista yang sedang bangun dengan tertatih.Untung saja wanita itu jatuh di rerumputan, jadi lukanya tidak terlalu parah. "Calista! Tunggu kamu!" teriak Haikal.Calista yang merasa panik melihat ke arah Zahra dan Haikal yang mulai mendekat. Dia pun berlari dari sana hendak menyeberangi Jalan, akan tetapi naas ... dari arah berlawanan ada sebuah truk tronton yang sedang melaju dengan kecepatan yang cukup kencang, sehingga menabrak tubuh Calista.BRUGH!Dan yang lebih naas lagi adalah ... Calista tidak bisa menghindar, hingga dia pun terpental cukup jauh. Dan lebih mengenaskannya lagi ... dari arah yang tak diduga-duga, ada sebuah mobil sehingga melindas kepala milik Calista hingga wanita itu pun meregang nyawa di tempat."Aaaakh!" Zahra yang melihat kejadian itu pun menjerit. Dia langsung memeluk tubuh Haikal karena merasa takut dengan kejadian tersebut. Tubuhnya bergetar, tidak pernah melihat hal yang begitu mengerikan

DMCA.com Protection Status