Pagi hari semua sudah kumpul di meja makan tetapi Haikal belum terlihat, dan tak lama pria itu pun menampakan hidungnya."Haikal, tumben sekali kamu telat turun ke meja makan?" tanya Mama Kirana."Iya Mah," jawab Haikal dengan singkat, kemudian dia menatap tajam ke arah Fadli. Entah kenapa setiap melihat pria itu rahang Haikal mengeras saat mengingat kejahatan kakak dan iparnya."Kamu kenapa sih dari semalam melihat aku kayak gitu terus? Aku ada salah sama kamu?" tanya Fadli dengan heran."Bukan sama aku, tanya dirimu sendiri," jawab Haikal dengan dingin, kemudian dia meminum tehnya. "Maaf Mah, Pah, Haikal ke kantor dulu ya."Semua merasa heran dengan sikap Haikal yang tiba-tiba berubah dingin, begitu pula dengan papa Zahid dan juga mama Kirana."Fadli, kamu dan adikmu sedang bertengkar?" tanya Mama Kirana sambil menatap ke arah Fadli dengan lekat.Pria itu menggelengkan kepalanya, "tidak Mah, aku juga bingung tuh anak pulang-pulang habis nganterin si Jihan semalam tiba-tiba tatapann
Baca selengkapnya