Home / Pernikahan / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 61 - Chapter 70

86 Chapters

Bab. 60

Hampir tiap hari dering panggilan dan nada pesan masuk terdengar di ponsel Sofia. pesan rindu dari suaminya, hingga pesan menanyakan dia sudah makan atau belum. Namun tak satupun dari pesan itu Sofia balas. [Angkat dong, Sayang!] begitu pesan frustasi yang kerap Arbi sampaikan bila Sofia tak kunjung menjawab panggilannya. Bahkan Arbi mengirimkan gambar wajahnya yang memar dan bibirnya yang berdarah akibat ditonjok berulang-ulang oleh Keenan.[Ini nggak cukup kah, Sayang? Untuk menebus kesalahan mas?][Mas, meriang habis dipukulin sama Keenan] [Obat anti nyeri yang mana, Sayang?]Dan banyak lagi pesan-pesan dikirim Arbi untuk Sofia. Baru sekarang ia menyadari pentingnya posisi Sofia sebagai istri di sisinya. Arbi semakin merindukan kehadiran istrinya kembali, dan semakin abai terhadap bujuk rayu Violetta.“Mas, kapan kita nikah?” tanya Violetta lagi saat mengunjungi Arbi untuk kesekian kalinya. Sudah dua minggu ini juga Arbi tak masuk kerja. Ia sengaja mengambil cuti, selain karna w
Read more

Bab. 61

Danu dan Nurma saling bertatapan. Keduanya menahan rasa terkejut saat melihat mempelai pria yang sedang duduk bersanding bersama putri pak Alex.“Pantas dibikin acaranya di rumah aja, suaminya itu lakinya orang!” bisik seorang ibu yang duduk tepat di belakang Nurma dan Danu.“Katanya udah isi duluan, Bu!” balas ibu yang lainnya. Keduanya berbisik-bisik, tapi masih didengar oleh Nurma dengan samar-samar.Bukan Cuma kedua ibu tadi yang menggunjingkan kedua mempelai yang tampak tak bahagia itu. Namun beberapa tamu undangan yang hadir juga terdengar berkasak kusuk tentang hal yang sama. Bahkan tentang kehadiran keluarga mempelai pengantin pria pun menjadi bahan omongan. Sebab pernikahan ini hanya dihadiri oleh ayah si lelaki.Sementara ibu sang mempelai wanita pun tak hadir. Dengar-dengar, ibunya juga tak setuju Violetta menikah dengan suami orang. Ibunya saja yang sudah janda, masih bisa dapat bujang, sementara dia masih gadis malah dapat suami orang. sudah hamil duluan pula. Itu yang me
Read more

Bab. 62

“Jangan benci ayahmu. Jangan benci ayahmu.” Sofia terus mengucap kalimat itu dalam hati sambil mengelusi perutnya yang semakin menyembul dari balik baju seragam warna kheki yang digunakan hari ini.Bukan Arbi tak mengakui pernikahan keduanya pada Sofia. suaminya itu mengakui, bahkan diikuti dengan ratusan kata maaf.Namun Sofia harus bagaimana? Sementara Arbi memang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya pada perempuan itu.Hatinya benar-benar sakit. namun tak ada yang bisa Sofia lakukan selain menangis dan berpasrah diri. Andai ia ingin menuruti rasa sakit hatinya. Ia pun rasanya ingin mempermalukan perempuan yang sudah menghancurkan rumah tangga dan hatinya.Namun biarlah waktu yang membalas semuanya. “Kamu bisa melaporkan mereka Sof. Mereka sudah berzina dan menikah diam-diam tanpa persetujuan kamu.” Wina memberi saran.Andai Sofia ingin melaporkan Arbi dan Violetta, Wina dan suaminya bisa membantu. Sebab mereka berdua punya saudara yang bekerja di kantor polisi. Sofia hanya m
Read more

Bab. 63

Betapa kecewanya Sofia atas perlakuan Arbi hari ini. Sofia tak memungkiri bila perasaan rindu itu juga hadir di lubuk terdalam hatinya. Namun perlakuan Arbi yang sedikit brutal hari ini membuatnya semakin kecewa. Bahkan tadi Arbi tak menghentikan hunjamannya dibawah sana, meski Sofia tersedu memintanya untuk berhenti.Arbi seperti lelaki yang bertahun-tahun tak mengurai rindu. Bahkan ia buat Sofia semakin panik saat ia masuk ke ke dua kalinya. “Kamu jahat, Mas. aku benci sama kamu!” Sofia tersedu. Ia merasa seperti dilecehkan oleh suaminya sendiri. Sementara Arbi merasakan seperti di awang-awang. Rasa itu datang bergumpal-gumpal. Tak ingin ia sudahi, meski peluh dan sedu sedan istrinya ikut menemani aktivitasnya. Baru disadari, bila yang halal ternyata jauh lebih indah. Mungkin dulu ia merasakan nikmat dengan permainan garangnya bersama Violetta. Namun itu hanya kenikmatan semu, sebab syetan juga ikut bermain dengan mereka. Luar biasa tipu daya iblis pada zina anak manusia. Arbi t
Read more

Bab. 64

“Puas kamu, menyakiti putri saya?” Kirani berkacak pinggang di hadapan menantunya yang tertunduk malu. Wanita lima puluh tahun ini geram betul pada anak dan menantunya. Ya, bukan hanya pada Arbi, Kirani geram. Namun juga pada Sofia. Kirani sudah lebih dulu mengalami kepahitan rumah tangga seperti ini. Tentu ia tahu apa yang menyebabkan putrinya terlambat pulang hingga hampir tiga jam ini.Mungkin Sofia dulu, seperti dirinya yang dulu. Tetap melayani has rat Danu walau ia sudah tahu bila dirinya diduakan.Namun, tetap saja geram rasanya. Tahu bila putri kesayangannya sudah dikhianati, dimadu, masih dijadikan pelampiasan hasrat juga.Kirani tak habis pikir bagaimana para wanita yang diduakan itu bisa menahan cemburunya. Sementara ini tentang rumah tangga putri sambungnya, tapi Kirani begitu geram. Inginnya Kirani ini Sofia segera menggugat cerai saja, tak perlu menunggu melahirkan dulu.“Kamu sudah punya istri baru, kenapa masih mencari-cari Sofia? kurang puas, kah?” Ingin sekali rasa
Read more

Bab. 65

Arbi terkejut bukan main, saat merasakan telapak tangan itu melayang tepat di pipinya yang belum sempat ia cukur. Rona merah dan rasa panas menjalari pipinya yang nampak sedikit tirus.“Saya memang tak merestui anak saya dinikahi sama karyawan biasa seperti, Kamu!” Gelegar suara bu Irene, memenuhi lobi UGD itu. Bukan rasa sakit yang membuat Arbi tertunduk, tapi rasa malu, sebab kelakuan nekat ibunya Violetta barusan, mengundang perhatian pengunjung yang lainnya.Bila Kirani tadi masih bisa menegurnya cukup pelan, namun mertua yang satunya ini, tak seperti Kirani. Attitudenya sedikit berbeda. Dari cara berpakaian saja sudah jauh berbeda. Ibunya Violetta ini sudah empat puluh tujuh tahun, tapi masih senang berpakaian yang cukup terbuka.Sungguh malu Arbi hari ini. “Hari ini, gara-gara kamu, anak saya dapar celaka. Awas aja, kamu kalau terjadi apa-apa sama Violetta!” ancam bu Irena penuh amarah.Dengan menahan rasa malu dan rasa perih di pipi, Arbi tetap melangkah mengikuti arah mertua
Read more

Bab. 66

“Sayang, aku …,” Arbi terperanjat terkejut. Tak menyangka bila Sofia shift pagi hari ini. Betapa ia berusaha menghindari agar istrinya itu jangan sampai melihat dirinya di rumah sakit ini. Ia tak ingin Sofia terluka lagi. Padahal tak sadar selama ini ia sudah membuat istrinya itu berdarah-darah dalam hati.“Sof, biar aku.” Wina mendekat ingin menggantikan posisi Sofia yang akan memberikan obat pada Arbi. ia tahu perasaan kawannya ini pastilah sangat sakit. Namun Sofia menggeleng. Tak ingin digantikan. Bagaimana rasanya lelaki yang bergelar suami ternyata sedang mengantrikan obat untuk istri yang lain. Wanita yang diam-diam hadir dalam pernikahan, bukan hanya menghancurkan pernikahan Sofia, tapi juga menghancurkan hati perempuan baik ini begitu sadisnya.“Obat yang anti pendaharan diminum tiga kali sehari, setelah makan. Bila ada rasa demam, diminum obat ibuprofennya. Vitaminnya diminum satu kali satu hari tiap malam sebelum tidur.” Dengan menahan rasa sakit di dada, Sofia memberi
Read more

Bab. 67

Air mata Arbi luruh bersama rasa sesalan yang datang menggumpal-gumpal dalam hati. Sakit hati yang Sofia rasa tentu main-main, maka istrinya itu juga memberinya hukuman yang tak main-main pula.Lelaki gagah ini terisak. Ingin rasanya berlari dan segera menemui kekasih hatinya itu. namun semua sudah tak sama. Ada jurang yang Sofia gali diantara mereka. Sofia mencipta jurang, bukan sedang membangun tembok, agar Arbi bisa meruntuhkannya.“Aku, pergi bukan untuk kamu kejar, Mas.” Begitu ucapan Sofia saat bersama dirinya terakhir di hotel beberapa hari yang lalu.Apakah benar, kebersamaan mereka kemarin adalah yang terakhir? Oh jangan, Arbi tak sanggup.“Sayang, maafkan masmu ini,” lirihnya dengan buliran air mata yang jatuh satu-satu. Akhirnya ia merasakan yang namanya patah hati. Sesakit ini rasanya. Sekecewa ini rasanya. Kecewa? Mengapa ia harus merasa kecewa? Bukankah ini yang ia tunggu. Arbi tak menyadari, sejak hari pertama ia membagi hangta tubuhnya bersama Violetta, sejak hari i
Read more

Bab. 68

“Udah dulu, Mas!” Sinta menghapus peluh yang membasahi punggung lebar suaminya. Usia pak Alex boleh tua, tapi semangatnya untuk urusan ranjang, masih bisa membuat Sinta lemas terkulai.“Dikit lagi, Sayang!” ucapnya dengan nafas terengah. Aktivitas dibawah pun tak dihentikannya, malah semakin cepat, memburu tepian hasrat yang hampir puncak. Lagi dan lagi Sinta dibuat terpekik kecil dan menjeritkan nama suaminya, saat lelaki yang tengah bergerak diatasnya memejam erat dan mengeluarkan semua benih cintanya ke dalam rahim hangat perempuan sederhana ini.Betul dugaan Arbi, bila mertua lelakinya ini sedang bersenang-senang mereguk nikmatnya madu cinta bersama istri mudanya. Sementara dirinya dibuat kelabakan mengurusi perusahaan yang tengah dilanda bermacam masalah.Belum lagi dirinya yang menjadi perbincangan karyawan di kantor ini. Ibarat durian runtuh. Buahnya memang enak, tapi durinya ikut melukai bila tak hati-hati.Begitulah posisi Arbi di keluarga Violetta sekarang. Ia tak sadar bil
Read more

Bab. 69

Sekuat apa Arbi membujuk Sofia agar membatalkan sidang cerai mereka. namun Sofia juga sudah mengambil keputusannya sendiri. Berkali Arbi ingin menemui perempuan yang masih menjadi istrinya, tapi tak sekalipun Sofia memberikan kesempatan. “Win, tolong. Saya rindu sekali sama istri saya!” pinta Arbi suatu hari begitu memelas, pada Wina.“Maaf, Mas Arbi sudah saya sampaikan, tapi Sofia belum mau bertemu.” Wina jadi tak enak sendiri.Jadilah hari itu Arbi duduk hampir seharian di bangku pengunjung, hanya untuk melihat wajah Sofia. Dalam pandangannya Sofia semakin cantik dan nampak tegar. Tubuh berisinya, malah membuat Arbi semakin gemas ingin memeluk. Bahkan minggu lalu, Arbi sengaja membawa ibu mertuanya untuk berobat di rumah sakit tempat Sofia bekerja. Bukannya ia ingin memanasi, tapi hanya karna ia begitu rindu melihat wajah cantik Sofia. Sementara Violetta, merasa heran sekaligus senang. Ia kira, Arbi sengaja membawa ibunya ke rumah sakit ini, sebab suaminya sudah move on dan ing
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status