Share

Bab. 68

Penulis: Leend Syahidah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Udah dulu, Mas!”

Sinta menghapus peluh yang membasahi punggung lebar suaminya. Usia pak Alex boleh tua, tapi semangatnya untuk urusan ranjang, masih bisa membuat Sinta lemas terkulai.

“Dikit lagi, Sayang!” ucapnya dengan nafas terengah. Aktivitas dibawah pun tak dihentikannya, malah semakin cepat, memburu tepian hasrat yang hampir puncak. Lagi dan lagi Sinta dibuat terpekik kecil dan menjeritkan nama suaminya, saat lelaki yang tengah bergerak diatasnya memejam erat dan mengeluarkan semua benih cintanya ke dalam rahim hangat perempuan sederhana ini.

Betul dugaan Arbi, bila mertua lelakinya ini sedang bersenang-senang mereguk nikmatnya madu cinta bersama istri mudanya. Sementara dirinya dibuat kelabakan mengurusi perusahaan yang tengah dilanda bermacam masalah.

Belum lagi dirinya yang menjadi perbincangan karyawan di kantor ini. Ibarat durian runtuh. Buahnya memang enak, tapi durinya ikut melukai bila tak hati-hati.

Begitulah posisi Arbi di keluarga Violetta sekarang. Ia tak sadar bil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 69

    Sekuat apa Arbi membujuk Sofia agar membatalkan sidang cerai mereka. namun Sofia juga sudah mengambil keputusannya sendiri. Berkali Arbi ingin menemui perempuan yang masih menjadi istrinya, tapi tak sekalipun Sofia memberikan kesempatan. “Win, tolong. Saya rindu sekali sama istri saya!” pinta Arbi suatu hari begitu memelas, pada Wina.“Maaf, Mas Arbi sudah saya sampaikan, tapi Sofia belum mau bertemu.” Wina jadi tak enak sendiri.Jadilah hari itu Arbi duduk hampir seharian di bangku pengunjung, hanya untuk melihat wajah Sofia. Dalam pandangannya Sofia semakin cantik dan nampak tegar. Tubuh berisinya, malah membuat Arbi semakin gemas ingin memeluk. Bahkan minggu lalu, Arbi sengaja membawa ibu mertuanya untuk berobat di rumah sakit tempat Sofia bekerja. Bukannya ia ingin memanasi, tapi hanya karna ia begitu rindu melihat wajah cantik Sofia. Sementara Violetta, merasa heran sekaligus senang. Ia kira, Arbi sengaja membawa ibunya ke rumah sakit ini, sebab suaminya sudah move on dan ing

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 70

    Tiga Bulan Berlalu … __Rasa-rasanya Violetta ingin mengamuk saja. ini sudah tiga bulan Arbi berpisah dengan dari Sofia. keduanya sudah tak ada hubungan apa-apa lagi. Namun tiga bulan ini Arbi seperti menganggap Violetta seprti orang asing yang tak boleh ia sentuh.“Kamu kok, pulang terlambat terus, Mas? aku, kan kangen,” rajuk Violetta suatu hari. Naluri wanitanya merajuk ingin disentuh. Namun Arbi seperti sengaja tak ingin menyentuh.“Capek!” Arbi selalu memberikan jawaban singkat. Capek dan lembur menjadi alasan. Padahal bukan lembur karna pekerjaan, melainkan lembur memantau Sofia bila sedang shift malam.Atau bahkan Arbi sengaja tak pulang ke rumah Violetta, tapi ia pulang dan memilih tidur di rumah yang dulu ditempatinya bersama Sofia. Rumah itu milik Sofia, sertifikat rumah itu sudah Arbi ubah menjadi nama Sofia. namun lihatlah tak sedikitpun mantan istrinya itu mengungkit harta gono gini di sidang perceraian mereka.“Aku datang hanya membawa diriku, Mas. jadi, aku juga harus

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 71

    Violetta begitu gugup, tak menyangka bila Arbi juga berada dalam cafe ini. Ini sudah tiga hari Arbi tak pulang, juga tak mengabari dirinya. Arbi tak sendiri, di sampingnya terlihat Aryan yang juga terlihat terkejut. “Mas, ak-aku.”“Untuk apa kamu ajak Sofia bertemu?” Arbi bertanya dengan nada begitu mengintimidasi. Memotong dengan cepat alasan yang akan dilontarkan Violetta. Membuat perempuan ini makin gugup.Lelaki ini tak ingin bila ada hal yang tak diinginkan terjadi pada Sofia. Dan Arbi tak akan bisa menerima, andai saja Violetta nekat mencelakai Sofia. Ia benar-benar tak ingin, ada orang lain yang menyakiti perempuan yang sudah jadi mantan istrinya ini.Sekarang baru Arbi tak ingin bila ada yang menyakiti perempuan sabar ini. Tak sadar bila tiga tahun lamanya dia dengan sengaja menyakiti Sofia. “Mas, aku hanya ingin minta tolong, agar mbak Sofia merelakan kamu. Maksud aku, kamu jangan lagi perhatian sama dia, Mas. Yang istri kamu sekarang itu, aku. Bukan dia!” Sofia memicin

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 72

    Sekuat apa Violetta ingin menggapai hati dan perhatian Arbi. Namun tetaplah Sofia yang jadi pemenangnya.Lihatlah sekarang, setelah pertemuan yang membuat dirinya dan Arbi jadi tontonan orang-orang di cafe empo hari. Kini Violetta harus menanggung akibatnya. Arbu bukan saja mengajukan permohona cerai di pengadilan atas pernikahan mereka yang benar-benar baru semumur jagung. Namun perusahaan yang sedang berantakan juga ditinggalkan oleh lelaki itu.Surat pengunduran diri Arbi sudah masuk di meja kerja pak Alex. Arbi memilih kehilangan jabatan dan pekerjaan. Ia lebih memilih mengakhiri pernikahan kontroversi antara dirinya dan Violetta. Lebih baik semua itu hilang dari kehidupan Arbi daripada harus hidup berkubang kebahagiaan yang semu.Cukplah kemarin ia kehilangan Sofia dan calon anaknya. Ia tak ingin lebih menyesal lagi, karna menjalani pernikahan yang tak diinginakan.Ia hanya ingin bermain-main dengan Violetta. Bukan ingin menghabiskan hidup hingga menua bersama. “Pikir lagi, Bi.

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 73

    “Jagakan mama untuk papa, Nak. Jaga mamamu-jaga mamamu.”Arbi terisak sambil menggenggam jemari kanan Sofia yang sedang terpejam erat. Jarum infus yang tertancap di tangan kiri dan perban yang membalut kepala dan betis menandakan bila luka yang dialami mantan istrinya itu cukup parah.Beruntung bayi dalam kandungan Sofia bisa diselamatkan. Walau harus ditempatkan dulu dalam inkubator, sebab beratnya masih dibawah dua kilo.Bayi laki-laki berhidung bangir yang sangat mirip ayahnya itu lahir dengan berat 1,9 kg saja. Sudah cukup kuat. Namun tetap memerlukan perawatan ekstra.Meski suasana sedih menyelimuti mereka, tapi Syukur tetap dipanjatkan oleh semua yang hadir atas kelahiran cucu pertama dua keluarga itu. Dan air mata Arbi kembali luruh saat pertama kali ia menimang dan mengazani putranya.“Anak kita, Sayang.”Bisiknya parau di telinga Sofia yang tetap setia terpejam. Arbi melupakan sejenak batasan antara dirinya dan Sofia yang sudah bukan suami istri lagi.Arbi pernah cukup naka

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 74

    Danu membuang pandang, saat tak sengaja netranya menangkap perlakuan romantis yang Gani berikan pada Kirani.Sungguh semua kenangan itu sudah kama berlalu. Namun rasa yang entah masih kerap hadir bila keduanya bertemu.Walau ikhlas lahir batin sudah terikrar, tapi yang namanya kenangan, apalagi yang dulunya pernah menyatukan, akan tetap hadir. Meski letaknya di suduh hati yang paling dalam."Assalamualaikum."Nurma yang menyapa, membuat kedua pasangan itu menoleh. Bias sedih dan lelah jelas terlihat di wajah yang masih ayu itu, meski usia sudah masuk paruh baya."Waalaikumsalam."Kompak keduanya menjawab salam. Gani san Kirani kemudian berdiri dan segera menyalami Danu dan Nurma."Sabar ya, Mbak!"Nurma memeluk Kirani yang memang terlihat lelah.Ditanyakannya keberadaan orang tua Arbi. Namun bu Annisah dan pak Rafa memilih pulang untuk beristirahat. Usia keduanya cukup jauh di atas Gani dan Kirani. Kasihan juga bila berjaga terus.Tadi Dinar dan Abyan berjanji akan cepat datang dan g

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 75

    Tiga Tahun Kemudian…“Papaaa!” Seorang anak kecil berlari menyongsong kedatangan ayahnya di rumah dua lantai itu. suasana sepi dan sunyi begitu terasa.Tak ada suara kakek yang bercanda dengan sang cucu. Sebab musim panen kali ini, Gani dan Kirani ikut turun tangan memantau jalannya panen padi yang bersamaan dengan panen ikan bandeng di empang mereka. Dan lagi keduanya sekarang banyak tinggal di rumah lama Kirani. Sementara rumah dua lantai itu hanya di huni oleh Sofia dan Davka-sang putra yang tumbuh besar mewarisi ketampanan ayahnya. Sementara Keenan yang sudah bekerja di salah satu perusahaan IT, memilih menempati salah satu rumah petak milik orang tuanya yang terletak di suduh kota.“Halo, anak pintar.”Dengan sigap Arbi menangkap tubuh gembul putranya itu. Davka sekarang sudah tiga tahun, sudah mulai belajar mengaji tapi belum masuk sekolah. Nanti setelah lima tahun usianya baru Sofia berencana memasukkan ke TK yang tak tak jauh dari rumah mereka.Sofia sudah sembuh. Kesehatann

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 76

    POV_AdamAku mungkin tak pernah ada dalam daftar lakon hidup seorang Violetta. Meski akulah yang pertama kali mengajarkan dirinya bagaimana mengurai rasa cinta. Sejak umurnya belum tujuh belas tahun, dia sudah mencuri hatiku. Dengan seragam SMA yang membungkus tubuh sintalnya, hatiku bergetar saat pertama kali melihat dirinya. Aku dan Violetta pernah tumbuh di lingkungan yang sama. Kami berdua pun sebenarnya masih ada hubungan kekerabatan dari pihak ayahnya dan ibuku.Kudekap rasa cintaku dalam diam selama bertahun-tahun. Kuharap Violetta pun demikian.Namun aku salah. Perjuanganku dalam menempuh studi hingga bisa bekerja sama dengan ayahnya. Hanya sia-sia.Kehadiranku dalam hidupnya begitu terlambat. Ternyata gadis yang sebagian putiknya sudah kupetik bertahun lalu, sudah melabuhkan dirinya pada lelaki lain.Aku marah.Mengapa Violetta bisa segegabah ini. Mengapa ia bisa menjadi perusak rumah tangga orang lain. Bukan hanya pada Violetta aku kecewa. Namun pada Arbi, lelaki brengsek

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 85_Extra Part Keenan dan Alya

    Waktu berjalan begitu pantas dan berlalu tanpa bisa dihentikan. Masa-masa derita, sakit hati, kecewa dan air mata kini berganti tawa bahagia. Meski luka itu tetap meninggalkan bekasnya. Namun duka itu sebisa mungkin tak diingat-ingat lagi oleh Sofia dan Arbi. Pun dengan Kirani yang sudah terlebih dahulu memaafka luka masa lalu yang dulu membuatnya menangis kecewa. “Nenek sudah makan?” Davka yang sudah kelas lima SD menghampiri Kirani yang terlihat sedang menjahit sebuah jaket berwarna coklat tua. “Sudah, tadi ibumu sudah bawakan nenek ubi jalar rebus. Nenek sudah dua hari tak makan nasi, ibumu yang melarang.” “Karna mama bilang, gula darah nenek tinggi lagi!” Davka memperhatikan jaket coklat yang sering digunakan neneknya akhir-akhir ini. Terlihat ada tiga bekas jahitan pada baju hangat itu. “Nenek, kayanya suka sekali dengan jaket kakek ini?” “Ya, suka sekali. Kakekmu itu baik dan sangat sayang pada nenek.” Bukan sekali dua kali Kirani menceritakan tentang Gani pada cucu mere

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 84

    “Kok, begitu liatnya, Mas?” Kening lebat Sofia berkedut heran, melihat Arbi menatapnya seolah tak berkedip. Baju dinas belum sempat Sofia lepas, bahkan rambut panjangnya hanya dicepol asal. Sofia sedikit terlambat pulang, siang ini. Membuatnya harus terburu mengeluarkan bahan makanan dari kulkas. Ia ingat suaminya pasti belum makan siang. Tinggal di desa seperti ini, tak seperti di kota, bila lapar bisa lari ke warung makan yang bertebaran dimana-dimana. Di sini, belum banyak yang menjual makanan masak. Hanya ada bakso, ayam crispy dan jajanan cilok dan sejenisnya. Penampilan berantakan itu malah membuat Sofia semakin terlihat cantik. Wajahnya terlihat bersinar. Bisa jadi karna efek KB juga. Sofia tak ingin kecolongan. Setelah memastikan dirinya tak hamil, segera saja ia meminta suntik KB satu bulan. Mungkin Kbnya cocok di tubuh Sofia. Ia tak merasa pusing atau keluhan lainnya. Lagian masa lalu yang menyakitkan itu membuatnya masih takut untuk memberi adik lagi pada Davka. Arbi me

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 83

    “Fia,”“Y-ya, Mas!”Rasanya begitu gugup. Bukan hanya Sofia, tapi juga Arbi. Benar-benar canggung. Bahkan debaran itu semakin menggila saat Arbi melihat lagi rambut sebahu istrinya yang begitu indah. Bertahun-tahun baru ia melihat mahkota legam itu lagi. Ditambah dengan Sofia yang masih menggunakan baju mandi saja, membuat Arbi semakin, ah ...Tak jadi masuk, Arbi malah keluar lagi, mengganti lampu di ruang TV dengan yang lebih redup.“Huf! Selamat,” batin Sofia.Namun ...“Lho kok dimatiin lampunya, Mas?”Arbi masuk lagi, mematikan lampu kamar. Namun pintu kamar ia buka sedikit agar tetap bisa mengawasi Davka yang sedang tertidur di depan. Ingin tidur di kamar ini juga tak bisa, sebab kasurnya hanya muat untuk dua orang. Memang malam ini mereka harus tidur bertiga di depan tv. Namun, Arbi ada keinginan sendiri yang tak bisa ditunda. Melihat penampilan Sofia tadi membuatnya seketika on fire.“Mas kangen banget sama, kamu!”Arbi mendekat, bahkan langsung memeluk. Mendekap tubuh itu d

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 82

    Sofia tergugu dalam isak tangisnya. Ini bukan tangis kesedihan lagi. Namun ini tangis keikhlasan. Keikhlasan yang membawanya kembali pada jodoh pertamanya.Ingin sekali rasanya Arbi memeluk tubuh terguncang itu, tapi disini ada bunda Kiran, dan tentu Sofia tak ingin disentuh terlalu jauh, sebab keduanya belum menjadi muhrim lagi.Antara bahagia dan sedih, juga rasa khawatir menyatu, mengepung benak perempuan tiga puluh tiga tahun ini. “Mama, maukah mama maafkan papa, biar papa bisa bobo sama kita disini?”Davka berdiri dengan sebuah kotak cincin sederhana di belakang Sofia yang sedang mengusap air mata yang tak ingin berhenti.Pertanyaan yang sudah diajarkan Arbi berulang kali tadi pada sang putra sebelum mereka masuk ke dapur menemui Sofia yang sedang menghapus air matanya yang tak ingin berhenti.Pernyataan Arbi tadi bila akan menikah, membuat hatinya nelangsa dan semakin hilang separuh rasanya.“Eh, Avka. Apa itu, Nak? Kembalikan sama papa.” Jujur hati Sofia sedikit tercubit, meli

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 81

    Arbi yang dulu selingkuh, Arbi pula yang merasa kecewa. Keputusan Sofia yang belum ingin membuka hatinya kembali, cukup membuat Arbi merasa kecewa, sekaligus takut. Mengapa kecewa?Sebab Arbi merasa Sofia bukan hanya sedang menghukum dirinya, tapi juga sedang menghukum Davka yang begitu ingin melihat mama papanya tinggal serumah.“Kamu nggak, kasihan sama Davka, kah?”“Nanti pasti akan mengerti, Mas.”Sofia selalu yakin bila suatu hari Davka akan mengerti tentang kondisi orang tuanya yang tak sudah tak bersama. Kelak pun akan diceritakannya pada putranya itu bila, papa mamanya sudah berpisah sebelum dirinya dilahirkan.“Kok, papa nggak pernah bobo sama kita, Ma?” Pertanyaan polos seperti itu bukan satu dua kali meluncur dari bocah tampan berhidung mangir mirip ayahnya. Namun Sofia menguatkan hati, selalu mencari jawaban yang tepat, agar sang putra tak merasa sedih.“Papa kan, kerja, Nak. Jadi tidak bisa tinggal disini.”“Papanya Nanda juga kerja, tapi selalu diantar ngaji sama papa m

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 80

    Masa sudah berlalu. Siang dan malam berkejaran laksana busur panah yang tak bisa dihentikan. Musim penghujan pun berganti dengan kemarau yang cukup panjang. Violetta menatap jauh kebawah sana. Pemadangan hijau nan asri begitu menyejukkan mata. Ia berdiri di balkon villa milik ibunya. Membelakangi Adam yang tampak begitu berharap padanya.“Mengapa menutup diri terlalu kuat, Vio. Apa tak ada cinta sedikit pun di hatimu untuk aku?”“Rasa mungkin bisa dipupuk kembali, Mas. tapi restu yang utama, kan? aku ini janda dan punya masa lalu yang cukup buruk. Menikah tanpa restu sudah pernah kurasakan. Dan akhirnya begitu sakit.”Violetta tersenyum kecut. Perasaannya untuk Arbi belum hilang sepenuhnya. Bukan hanya perasaan cinta, tapi juga ada dendam yang masih belum tuntas. Violetta cukup terharu, melihat kesungguhan di mata Adam. Namun Violetta juga tahu, jalannya bersama lelaki ini tidak akan semudah keinginan pria bermata tajam ini. Violetta mendekat mengelus cambang kasar yang tumbuh di s

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 79

    “Ya Allah, ya Allah!”Habis sudah bangunan dan isi ruko tempat Arbi menjalankan usahanya sehari-hari selama ini. usaha yang awalnya dirintis oleh ayahnya, setelah rujuk kembali bersama ibunya. Kini ludes terbakar. Semen, cat tembok, pipa dan bahan bangunan lainnya ikut terbakar. Mungkin paku dan bahan lainnya yang terbuat dari besi atau aluminium, tidak ikut terbakar tapi tentu sudah tak bisa di jual lagi.Dua buah mobil pemadam kebaran datang membantu berusaha memadamkan api. Sebab api yang makin besar, membuat warga yang tadi ikut membantu memdamkan api, sekarang tak berani mendekat.Arbi menangis! netranya memerah. Perasaannya semakin kacau. Entah. Apa ini hari pembalasan untuk Arbi mulai dari pagi tadi, rasanya tak ada satupun urusannya yang beres.Apa yang bisa ia lakukan sekarang? Selain memandangi api yang melalap habis bangunan di depan matanya.Kehebohan bukan hanya terjadi di sini. Tapi juga tadi di rumah papa Gani. Sebab kabar kebakaran itu diterima Arbi saat ia duduk seba

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 78

    Pov. Author__Arbi begitu susah payah menelan makanan enak yang ada diatas piringnya. Tenggorokannya terasa kering dan sakit. Laksana ada duri yang tumbuh pada batang lehernya. Bahkan beberapa kali dia harus menelan air mineral yang tersedia di depannya. Bahkan Davka yang duduk di pangkuannya dan menanyakan banyak hal, tak terlalu digubrisnya. Fokusnya lebih banyak pada Sofia yang nampak begitu cantik hari ini. gamis biru muda dengan potongan brokat di bagian dada dan lengan berpadu dengan jilbab warna senada dan make up tipis di wajahnya. Semakin mempertegas kecantikan mantan istrinya.Di depan sana, Sofia nampak duduk di samping seorang gadis berhijab yang mengenakan kebaya brokat warna kuning gading. Di samping gadis itu ada Keenan yang menggunakan kemeja batik dan celana kain warna hitam.Sofia dan Keenan, meski lahir dari ibu yang berbeda, namun garis wajah keduanya cukup mirip. Sama-sama beralis tebal dan berhidung bangir.Rasanya separuh sukma Arbi hilang tadi, saat remaja ya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab. 77

    Pov Arbi__Sengaja kudatangi penjara tempat Adam ditahan. Dari awal aku memang sedikit tak percaya saat mendengar pengakuan dirinya bila ia sudah mengintai dan merencanakan untuk mencelakai Sofia.Jika dibandingkan dengan Adam, mungkin aku jauh lebih pengecut dan brengsek dibanding dirinya. Lihatlah, bagaimana ia berusaha melindungi Violetta saat perempuan itu masih menjadi istriku.Peristiwa kecelakaan yang menimpa Sofia, menyadarkan diriku bila semua itu terjadi sebab kesalahan yang kubuat. Tak kusangka, walau aku dan Sofia sudah berpisah, tapi rupanya Violetta tak terima, saat kutuntut cerai dari dirinya.Dan kembali perempuan tersabar yang pernah kumiliki dalam hidupku yang menjadi korbannya.Satu kesalahan terbesar dalam hidupku saat mencoba bermain api bersama putri dari bos besar tempatku mencari nafkah.“Mas Arbi dewasa sekali. Aku nyaman sam mas Arbi.”Aku begitu terbuai saat mendengar kata-kata perempuan muda itu. sukses kedua orang tuanya ternyata membuat Violetta justru t

DMCA.com Protection Status