Home / Pernikahan / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 51 - Chapter 60

86 Chapters

Bab. 50

20 Tahun Kemudian … Masa semakin berlalu, membawa angan dan impan mendekat pada tujuan. Masing-masing pelakon menemukan kebahagiaan menurut versi mereka masing-masing. Termasuk dalam urusan jodoh.Ada yang berpisah lalu berlabuh pada cinta yang baru. Ada pula yang berpisah dan memilik kembali memadu cinta lama. Coba melupakan khianat yang pernah hadir. Ada pula yang memilih menyendiri, menyesali segala salah yang pernah dilakukan.Sekuat apa Willy membujuk Herda untuk kembali. Namun Herda sudah menentukan pilhannya. Kesalahan di masa lalu cukuplah menjadi pengalaman hidup baginya. Di sisa umur yang ada, Herda memilih untuk menjalani sisa hidupnya bersama Dinar. Status Dinar yang lahir di luar nikah, menjadi salah satu alasana Herda untuk ingin kembali pada Willy. Kembali pun, bila kelak Dinar menikah, lelaki itu tak boleh menjadi wali nikahnya. Tentu akan menjadi omongan orang dan bagaimana dengan perasaan Dinar sendiri.Keduanya hidup di rumah peninggalana orang tua Herda. Sementar
Read more

Bab. 51

“Kok, mbak Vio itu sering nemenin kakak, sih? apa gak ada yang lain, kah?” Raniya bertanya dengan nada tak suka, saat siang itu Arbi pulang untuk melihat ibunya sebentar yang sedang sakit. Raniya kira kakak iparnya yang ikut menemani, ternyata yang ia lihat gadis berambut coklat dengan pakaian yang cukup ketat. Bukan Sofia yang menggunakan hijab.“Kami akan ke lokasi proyek siang ini, jadi mbak Vionya sekalian ikut.” Arbi menjawab sambil mengacak rambut sebahu adik bungsunya.Lelaki ini tak ingin keluarganya berpikir macam-macam bila antara dirinya dan Violetta ada hubungan. Meski hmmm …. Gadis itu sedikit agresif mencari perhatiannya.“Kamu, ingat kan, Nak. Bagaimana dulu mama dan papa berpisah. Kamu yang paling besar saat itu. dan kamu pula yang paling marah, meminta mama berpisah sama papamu. Meski akhirnya mama sama papa kembali, tapi. Luka itu masih terasa sampai sekarang.” Bu Annisah menasehati anaknya pelan, saat berdua saja. “Jangan sampai luka lama itu kamu ukir di hati ana
Read more

Bab. 52

Hari-hari Arbi menjadi suram. Tak ada lagi tawa renyah dan manja dari Sofia. Tak ada lagi pelukan rindu dari seorang istri kala ia pulang terlambat. Tak ada lagi bekal makan siang yang selalu Sofia siapkan untuknya. Walau kadang-kadang bekal itu tak sempat ia makan, sebab ia sibuk menemani Violetta makan siang bersama.Sofia masih memasak, mencuci dan menyetrika pakaian kerja suaminya, tapi ia tak lagi menyiapkannya.“Bajunya pakai yang biru aja, Mas. Serasi dengan celana hitam ini,” saran Sofia suatu hari saat Arbi akan meeting dengan beberapa rekan kerja bersama dengan pak Alex dan juga Violetta.Sofia selalu memilihkan pakaian yang sesuai dengan aktivitas Arbi, agar suaminya bisa tampak layak dan bisa di hargai. dalam dunia kerja, selain kecerdasan, penampilan juga jadi yang utama.“Terserah kamu aja, Sayang. Aku pakai semua yang istriku siapkan.” Arbi menjawab sambil merangkul pundak Sofia yang tingginya hanya sebatas bahu.Dan Sofia akan selalu membalas rangkulan suaminya sambil
Read more

Bab. 53

“Gimana hasilnya, Sof?” Wina bertanya cemas. Sudah tiga hari ini Sofia terlihat lemas dan sering sekali muntah. Pernah merasakan hamil dan ngidam, membuat Wina menyarankan Sofia untuk tes urin saja.Sebagai kawan baik, Wina sangat prihatin dengan masalah rumah tangga yang sedang mengguncang pernikahan kawannya ini. sebenarnya bukan satu dua kali Wina memergoki Arbi makan bersama perempuan yang sama. Tapi ia sadar bila ada batasan yang harus dijaga, biarlah Sofia sendiri yang menyadari kecurangan suaminya.“Itu suaminya mbak Sofia, kan?” tanya Marwan pada Wina, suatu malam saat keduanya keluar mencari sate di pujasera.Betapa terkejutnya Wina saat mengikuti arah pandangan suaminya. Benar disana ada Arbi dengan tangan digandeng oleh perempuan yang sama. Padahal tadi di rumah sakit, Sofia mengatakan bila suaminya sedang dinas luar kota.“Iya, Mas. itu suaminya,” Wina menjawab pelan. Ingin sekali ia memotret tapi Marwan melarangnya.“Jangan ikut campur terlalu jauh urusan rumah tangga ora
Read more

Bab. 54

Wina berusaha tak mendengar pembicaraan antara Sofia dan Arbi. Ia sibuk mencatat stok persediaan obat yang sudah menipis.Sementara di depan sana Sofia dan Arbi Keduanya duduk di bangku panjang tempat pasien menunggu obat. Karna malam yang cukup sepi, sesekali ia bisa mendengar isakan Sofia.“Untuk apa sibuk gini, Mas. ini sudah larut. Dan tumben kamu bawain makanan?” Sofia membiarkan saja bungkusan sate dua porsi yang Arbi bawa tadi. ia tak mengulurkan tangan mengambil pemberian suaminya itu saat Arbi menyodorkan kresek hitam itu padanya.“Kamu pucat, Sof. Sakitkah sayang?” Arbi bisa melihat dengan jelas, mata bengkak istrinya akibat menangis. Ia tak memperdulikan omelan Sofia yang tampak tak senang dengan kehadirannya.“Sakit yang di luar ini bisa sembuh, Mas. Tapi sakit hati yang kamu ciptakan untukku nggak ada obatnya.” Sofia berucap itu sambil menghapus setetes air mata yang kembali jatuh.Ah, cengeng sekali rasanya.Perasaan Arbi ikut bersebak. Sakit itu juga tergambar nyata di
Read more

Bab. 55

Dari gesture sang menantu, dan putrinya yang lebih banyak diam, Kirani tahu bila ada sesuatu yang terjadi di antara anak dan menantunya itu. Bahkan dengan ekor matanya, perempuan pendiam pendiam ini sesekali menangkap gelagat salah tingkah dari besan perempuannya.Bahkan Sofia sudah di rumah sakit sejak semalam, tapi pagi tadi baru sang menantu mengabarainya. Andai ia tahu sejak semalam, tentu ia akan memaksa suaminya untuk mengantar ke rumah sakit setelah kegiatan ranjang mereka.“Gimana perasaannya, kakak?” Kirani selalu memanggil kakak pada Sofia, bahkan setelah menikah pun, panggilan itu melekat untuk Sofia dari bundanya.Tangan Kirani mengelus punggung putrinya yang menghadap ke tembok, sementara Gani ikut berdiri di samping istrinya memperhatikan Sofia yang nampak berkeut alis seperti menahan sakit.“Ada yang sakit kah, Nak?” tanya Gani pelan. Tangan kanannya memijit pelan kaki dan betis putrinya itu. “Ambil cuti dulu, kalau nggak kuat.” Gani memberi saran lagi pada putrinya yan
Read more

Bab. 56

Bagaimana sekarang? Bagaimana dengan Sofia? Bagaimana dengan Violetta? Arbi meremas rambutnya dengan kasar. Masalah baru kini datang menghantam nalurinya bertubi-tubi. Niatnya ingin mengakhiri hubungan gelapnya bersama Violetta, yang ada malah kenyataan yang makin pelik menghampiri hidupnya.Kekasih gelapnya hamil bersamaan dengan kehamilan istri sahnya.“Sialan!” Lelaki ini mengumpat lirih. Tak menyangka alkohol dan nafsu bi rahi yang membuatnya mandi peluh bersama Violetta malam itu, malah membuatnya mandi masalah dikemudian hari.“Mas, langsung pulang ya. mau istirahat!” Begitu pamitnya pada Sofia malam itu, saat mengantar Sofia untuk shift malam bulan lalu. wajah pucat dan keluhan pusing Sofia tak membuatnya menahan istrinya malam itu. padahal badai hujan sedang mengamuk bumi malam itu.“Iya, Mas. aku juga masih pusing. Mudah-mudahan nggak banyak yang antri obat malam ini,” harap Sofia. ia belum mengetahu bila dirinya sedang hamil malam itu.“Ya, jangan terlalu capek.” Arbi terli
Read more

Bab. 57

Mungkin cinta itu masih ada, dan memang masih ada. Namun luka yang terjejas sempurna, menimbulkan perih dan kecewa yang menghempas badai asmara yang dulu pernah hadir antara Sofia dan Arbi.Keduanya bukan dijodohkan. Keduanya benar-benar jatuh cinta satu sama lain. Dulu keduanya berjanji saling menguatkan, bahu membahu membangun ekonomi rumah tangga mereka. Sofia ridho setiap apa yang Arbi berikan kala itu. Beberapa kali bahkan nafkah yang diberikan tak cukup, sebab saat itu Arbi baru merintis karir. Namun Sofia tak pernah mengeluh. Sebab ia juga punya penghasilan sendiri. Financial yang sering pas-pasan dulu tak membuat Sofia beranjak dari tepian hati Arbi. Bahkan dulu lelakinya ini hanya punya sepeda motor yang standar. Dua tahun mengantar jemput Sofia dengan motor matic. Kadang panas kadang hujan, tapi Sofia tak pernah mengeluhkan semua itu. putri Abdul Gani ini, berdiri kokoh cinta dan hatinya untuk suaminya seorang.Namun kala lelaki yang merebut cinta dewasanya sudahmemiliki k
Read more

Bab. 58

Arbi tepekur dalam kamar ini. Wangi tubuh Sofia masih tertinggal dalam kamar mereka, tapi raganya sudah tak ada disini, meninggalkan Arbi dalam sesalan yang mendalam. Netra pria tiga puluh lima tahun ini memerah. Bayangan kesuraman mulai menghantuinya. Baru satu jam lalu Sofia pergi membawa lukanya. Namun rasanya rumah ini begitu sunyi seolah sudh tinggal lama oleh sang permaisuri.Sofia tak membalas perbuatan Arbi dan Violetta dengan cara mengamuk membabi buta. Namun istrinya itu memilih pergi dalam diamnya. “Aku harus tahu diri, Mas.” Begitu kalimat Sofia semalam saat wanitanya baru saja merapikan beberapa peralatan makeup dan parfumnya kedalam koper.“Ini rumah kita, Sayang.” Arbi membalas lalu meringsek memeluk dari belakang. Kalimat yang tak dibalas lagi oleh Sofia. Sebab bibirnya sudah dibungkam dengan kasar dan terburu oleh suaminya. Begitu takutnya Arbi kehilangan. Namun ia tak tahu dengan cara apa ia bisa menahan Sofia untu tetap tinggal. Bahkan semalam, dalam luka-lukanya
Read more

Bab. 59

Jeritan Violetta yang tiba-tiba muncul dari arah pintu mampu membuat Keenan menghentikan aksinya. Tinjunya sudah terkepal, siap menghajar wajah yang sudah membiru itu. Violetta nekat datang, sengaja ingin menemui Arbi dan Sofia. Sebab ia menduga istri lelaki inilah yang tak membiarkan chat dan panggilannya direspon oleh Arbi.Rupanya ia salah. Malah Sofia mempersilahkan Arbi untuk bersama dirinya. Andai Sofia yang melarang Arbi, maka ia akan nekat berterus terang pada Sofia. Bila ia juga sedang mengandung benih dari suami perempuan itu.Namun perempuan berambut pirang ini salah lagi. Sebab Sofia sudah tahu semuanya. Maka itu Sofia pergi. Mempersilahkan perempuan itu menggantikan posisinya di rumah ini."Jangan dipukul lagi, Mas! Aku lagi hamil anak mas Arbi!" Jerit Violetta. Ia mendekat dan berusaha melindungi tubuh kekasihnya dari amukan adik lelaki Sofia.Kalimat yang Violetta lontarkan barusan semakin membakar amarah dalam dada Keenan. Sudah sejauh ini ternyata perzinahan yang ipa
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status