Dari gesture sang menantu, dan putrinya yang lebih banyak diam, Kirani tahu bila ada sesuatu yang terjadi di antara anak dan menantunya itu. Bahkan dengan ekor matanya, perempuan pendiam pendiam ini sesekali menangkap gelagat salah tingkah dari besan perempuannya.Bahkan Sofia sudah di rumah sakit sejak semalam, tapi pagi tadi baru sang menantu mengabarainya. Andai ia tahu sejak semalam, tentu ia akan memaksa suaminya untuk mengantar ke rumah sakit setelah kegiatan ranjang mereka.“Gimana perasaannya, kakak?” Kirani selalu memanggil kakak pada Sofia, bahkan setelah menikah pun, panggilan itu melekat untuk Sofia dari bundanya.Tangan Kirani mengelus punggung putrinya yang menghadap ke tembok, sementara Gani ikut berdiri di samping istrinya memperhatikan Sofia yang nampak berkeut alis seperti menahan sakit.“Ada yang sakit kah, Nak?” tanya Gani pelan. Tangan kanannya memijit pelan kaki dan betis putrinya itu. “Ambil cuti dulu, kalau nggak kuat.” Gani memberi saran lagi pada putrinya yan
Read more