Tiga bulan masa penjajakan antara Danu dan Nurma, dirasa sudah cukup bagi keduanya untuk melangkah ke jenjang yang lebih halal. Eh, kenapa lebih halal? Soalnya Danu kerap menyenggol-nyenggol Nurma dengan sengaja.Nurma yang profesional dan begitu pandai menyimpan rasa dan status mereka, kadang membuat Danu gemas sendiri. Bahkan sekadar menatap Danu dengan mesra, pun tak pernah Nurma lakukan, meski rasa rindu juga kerap hadir di kalbu gadis ayu ini.Seperti saat makan siang bersama karyawan lain beberapa waktu lalu, Nurma malah membiarkan Kaila duduk di dekat Danu, dan ikut tersenyum saat yang lain meng-cie-cie-i keduanya. Nurma ikut menahan tawa, sementara Danu menahan geram.Bahkan saat Danu sengaja batuk, agar Nurma peka mengambilkan air minum atau ikut duduk di sampingnya, malah gadis itu membiarkan Kaila sibuk melayani calon suaminya.“Minum dulu, Mas,” tawar Kailan ramah dan sedikit salah tingkah.“Eh, biar Nurma saja, Mbak. jangan repot-repot!” Danu ingin menolak, apa daya gela
Baca selengkapnya