“Ayo, Mbak cepat!, banyak yang nunggu ini,” pinta office girl tadi yang seragamnya berbeda dengan Herda.“Iya, Mbak ini,” sahut Herda sedikit ngos-ngosan tak menyadari bila beberapa pasang mata memandang heran ke arahnya.Lalu …Matanya tak sengaja bersitatap dengan Kirani dan juga Danu bersama Nurma yang berdiri tak jauh dari tempatnya mengangsur bingkisan-bingkisan itu. tatapan mereka membuat jantung Herda seakan ingin berhenti. Herda terdiam. Kelu sesaat dengan mata terbelalak kaget.Oh Tuhan, apakah ini karma untuk Herda? Hari ini dirinya sudah dua kali tertunduk malu di hadapan orang-orang yang dulu ia curangi. Tadi dengan Artya dan Nurma. Ia tak mencurangi Nurma, tapi dulu ia begitu ketus pada gadis sederhana ini.Lihatlah meskipun Kirani tenang dan tak menatap sinis, tapi Herda merasa luar biasa malu sendiri. Dulu tega merebut suami perempuan baik ini lalu setelah mendapatkan Danu, malah dirinya berselingkuh lagi dengan lelaki masa lalu yang ia rebut juga dari sahabatnya. Her
Read more