Home / Pernikahan / PENYESALAN MANTAN SUAMI / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of PENYESALAN MANTAN SUAMI: Chapter 11 - Chapter 20

86 Chapters

Bab. 11

Mungkin cinta dulu adaNamun luka kerap mengejekJejakkan sakit yang piluMembawa masa lalu yang membayangiKirani kemudian menyalami mantan suaminya setelah menyalami mantan mertuanya dengan takzim.Ini pertama kalinya lagi Kirani bertemu bu Maryam, sejak perceraian yang ia tuntut pada putra mantan mertuanya itu, hanya sekali dulu mereka bertemu. Di awal-awal saat Kirani pertama kali pulang ke rumah ibunya. Seminggu kemudian bu Maryam datang, menangis dan memohon maaf pada Kirani dan ibunya. Beliau memohonkan maaf untuk khilaf yang Danu lakukan.Bukan hanya bu Maryam yang menangis, tapi juga Kirani. Tiga tahun menjadi menantu bu Maryam, cukup membuat wanita paruh baya itu merasa memiliki seorang putri. Sikap sopan dan santun yang Kirani miliki membuat bu Maryam benar-benar menyayangi Kirani, layaknya putri sendiri.Saking kecewanya bu Maryam atas perselingkuhan yang putranya lakukan, membuat ibu ini mendiamkan putranya berbulan-bulan lamanya. Bahkan saat Danu melaksanakan pernikahan
Read more

Bab. 12

Danu menatap tak suka pada lelaki yang baru turun dari mobil Avanza hitam yang baru saja berhenti di depan rumah Kirani.Danu ingat, lelaki yang baru saja turun bersama anak perempuannya, adalah lelaki yang sama di pesta penikahan Firman dan kawan Kirani. Lelaki dan anak perempuannya yang nampak memberi perhatian pada Kirani.Cemburu.Tiba-tiba saja rasa itu datang mengejek di kepala Danu yang rambutnya hampir kuyup. Pantaskah?Sedang Kirani bukan lagi siapa-siapanya. Kirani hanyalah wanita pertama yang ia cintai juga wanita pertama yang ia sakiti.Sesal semakin mendera. Bukan hanya pada Danu, namun juga pada bu Maryam yang begitu berharap bermenantukan Kirani kembali.Namun bila Kirani memilih keputusannya sendiri. Anak dan ibu itu tak punya kuasa mengatur keinginan Kirani. Seperti dulu mereka tak kuasa menahan Kirani untuk tetap tinggal.Ini masalah hati dan perasaan. Boleh saja Kirani tersenyum pada mereka, menyambut keduanya dengan baik namun siapa yang tahu sisa luka dalam hati y
Read more

Bab. 13

Danu bersikeras untuk mengantarkan Kirani kerumah Sofia, namun wanit ini juga gigih menolak. Kirani tak ingin jadi perbincangan orang kampung. Sebab sudah pasti akan jadi bahan perbincangan jika dirinya diantara mobil ke rumah murid ngajinya itu. Tentu tetanggan akan bertanya-tanya, siapa gerangan yang mengantar janda yang hidupnya sendiri seperti Kirani.Lagi pula banyak orang kampung situ yang mengenal Danu, terutama orang-orang yang dulu dekat pada mantan mertuanya. Meski dulu jarang ke desa ini, namun sebagian dari mereka tetap mengenal Danu. Lagian tak eis rasanya. Meskipun ada bu Maryam, namun Kirani tak enak saja.Sukuplah tadi Kirani malu saat Danu menyadari bila baju yang dipinjamkan pada Danu adalah baju lelaki itu yang sengaja Kirani bawa dulu.Dan teledornya Kirani, baju basah Danu tadi lupa dikasi. Masih tertinggal di dalam kamar mandi harusnya tak ketinggalan, sebab pria itu bisa datang lagi, dengan alasan mengambil baju.Gemuruh lebat tadi sudah berganti dengan gerimis
Read more

Bab. 14

Sidang perdana perceraian antara Herda dan Danu rupanya diundur besok sebab hari ini adalah hari libur. Libur fakultatif tepatnya. Libur yang biasa mengikuti hari- hari besar tepat di esoknya adalah hari libur umum. Istilahnya umumnya di kalangan pekerja adalah hari terjepit.Herda berpikir keras. Bagaimana caranya agar Willy tak nekat menyebar foto-foto mesra mereka. Jelas foto itu sengaja mereka ambil saat bermesraan. Tanggal dan tahun di foto itu jelas tertulis. Tanggal dimana Herda masih menjadi istrinya Danu.Herda merutuki kebodohannya sendiri. Mau-maunya saja ia dulu mengambil foto-foto perselingkuhannya sendiri.Bukan hanya foto-foto itu yang menjadi ancaman bagi Herda, namun juga sejumlah uang yang Willy pinta.Herda memutar otak darimana ia bisa mendapatkan uang sebesar yang Willy pinta. Ia mungkin saja bisa menuntut harta gono gini dan uang nafkah pada Danu, namun prosesnya tentu tak bisa cepat.Sejenak ia menatap gelang emas kesayangannya yang berderet rapi pada pergelanga
Read more

Bab. 15

Herda benar-benar malu. Semua orang dalam ruang sidang itu mendengarkan dengan baik apa yang menjadi tuntutan Danu dalam kasus perceraian mereka.Danu tak sedang membuka aib mantan istrinya itu, namun pengadilan juga butuh bukti agar keputusan yang diambil mejelis hakim nanti tidak keliru.Semua alasan dan bukti-bukti di bacakan oleh jaksa penuntut. Beberapa orang di ruangan itu cukup terkejut. Tak menyangka ada kisah rumah tangga yang serumit ini. Bagaimana mungkin seorang istri bisa melahirkan anak dari laki-laki lain sedangkan suaminya ada dan sehat.Sungguh zaman sekarang banyak manusia yang sudah tak mengindahkan adab dan aturan.Wajah Herda memerah menahan malu. Danu pun sendiri jadi ikut malu. Setelah ini orang-orang bukan hanya akan membicarakan keburukan Herda, namun dirinya juga pasti menjadi bahan gunjingan. Tanggung jawab Danu sebagai suami akan menjadi pertanyaan orang-orang nantinya. Jelas nanti bukan hanya Herda yang disalahkan, namun juga Danu. Bisa saja masyarakat me
Read more

Bab. 16

Gani bukan lagi anak remaja yang harus sembunyi-sembunyi mengungkapkan perasaan cinta. Ia tak ingin cinta yang terpendam di hatinya menjadi dosa yang bisa membakar dirinya kelak.Mumpung hari ini masih libur panjang, maka lelaki ini berniat menemui pak RT dan bu RT. Bukan untuk mengurus surat pindah ataupun bantuan desa. Namun untuk meminta kesedian beliau agar kiranya bisa menjadi perantara antara dirinya dan Kirani. Bukan hanya pada pak RT dan bu RT Gani menyampaikan maksud baiknya namun juga pada pak ustad di kampung ini. bahkan pak ustad dan istrinya pernah menyarankan agar Gani membuka hati pada Kirani. Mereka juga melihat Kirani sebagai perempuan baik-baik dan penyabar, cocok dengan Gani yang tak suka mengumbar pesona.Gani mengambil tindakan seperti ini juga bukan atas kemauan dirinya sendiri, namun karna dorongan ibu dan Fatma.Keduanya sangat mendukung bila Gani bisa menikahi Kirani. Bahkan bu Asma sendiri sudah beberapa kali mendesak Gani agar berterus terang pada Kirani
Read more

Bab. 17

Sofia begitu cantik dengan setelah baju celana bermotif tutul. Bocah kelas satu SD ini sudah sejak semalam tidur di rumah Kirani. Kemarin sore Gani mengantar putrinya itu ke rumah Kirani. Keduanya sepakat untuk membawa Sofia ke waterpark yang terletak batas kabupaten ini dengan kabupaten sebelah.Area disana memang ada air terjun, kemudian oleh Pemda setempat ditambahkan area berenang yang cukup lengkap. Ada seluncuran yang cukup tinggi, juga seluruncuran yang berkelok indah. Bahkan ada tumpahan air dari ember yang sangat besar. Bila ember itu terisi penuh, airnya akan tumpah. Dan itu yang paling ditunggu oleh anak-anak. Kebetulan letaknya persis di kolam anak-anak. Sofia akan suka dengan wahana ini.Selain untuk piknik, kirani dan Gani juga akan membicarakan tentang hubungan mereka. meski Gani menganggap bila mereka sudah bertunangan, namun Kirani masih menahan diri. Sebab ia belum berbicara empat mata pada lelaki itu.“Cantiknya, Fia.” Sekali lagi Kirani menyapukan bedak putih pada
Read more

Bab. 18

PLAK!“Tega kamu ya, Mas!” raung seorang perempuan, tak jauh dari tempat Fatma dan Firman berenang bersama Sofia. Kirani dan Gani yang berjalan ke arah mereka, juga terkejut mendengar suara ribut-ribut itu. keduanya menoleh ke arah sumber suara.“Jangan bikin ribut disini, kamu!” lelaki itu membentak balik.“Apa ini, Mas. tega kamu selingkuh!” raung si perempuan tadi mendekat seorang wanita yang diduga selingkuhan dari suami perempuan itu. wanita yang dituduh selingkuhan itu nampak menenangakn bayinya yang menangis sejak tadi.“Dia istri dan anakku!” bentak Johan pada Mira yang sudah berurai air mata.“Kamu tega, Mas! kamu selingkuh dari aku.” Raung Mira jadi tontonan orang-orang. Sementara Johan yang malu karna jadi tontonan orang-orang memilih membawa istri siri dan anaknya yang baru berumur lima bulan meninggalkan Gazebo itu.“Oh diselingkuhi rupanya.” Gumam seseroang.Meski hanya gumaman namun suaranya bisa didengar jelas oleh Mira dan Johan. Membuat keduanya menoleh pada suara ya
Read more

Bab. 19

Bagai petir di siang hari. Ucapan Kirani barusan laksana bara yang mengubah kayu menjadi arang. Seperti hujan yang menghapus keindahan pelangi yang terbit di cakrawala senja.Bu Maryam terdiam, Danu kelu. Buncahan perasaan bahagia di hatinya tadi, terhempas. Jauh, jatuh kedalam jurang yang Kirani cipta dalam diamnya selama ini. rasanya Danu tak terima. Takdir apa ini? ia ingin Kirani kembali menjadi miliknya, meski luka yang begitu dalam pernah ia guris dalam relung kalbu wanita ini.Netra bu Maryam memerah. Tak percaya dengan apa yang Kirani ucapkan barusan. Mantan menantu kesayangannya akan menjadi menantu bagi mertua yang lain. Pupuslah sudah harapan bu Maryam selama ini. rasanya bu Maryam ingin agar Kirani menarik kembali kata-katanya. Namun melihat kesibukan orang-orang yang lalu lalang di rumah sederhana ini juga suara mixer kue di ruang belakang, menyadarkan bu Maryam, bila impian beliau untuk memiliki Kirani kembali sebagai menantunya, sudah kandas.“Apa maksud kamu, Ran?” Da
Read more

Bab. 20

“Dek, Sayang! Bangun dulu. Hampir subuh ini.” Gani, mengguncang pelan bahu terbuka Kirani. Istrinya ini tidur begitu nyenyak. Hasrat dan libido lelaki ini menuntut agar mengulang pengejaran gelora halal yang sudah lama ditahannya.Kirani yang masih malu-malu, pun menurut saja setiap apa yang Gani inginkan semalam. Ini bukan yang pertama bagi Kirani. Namun penyatuan keduanya diawal permainan tetap memberikan rasa tak nyaman dibawah sana. Bahkan sedikit nyeri membuat Kirani sedikit meringis di awal-awal.Gani tahu dan juga merasakan, lelaki ini bukan hanya menuntut hasrat seks semata yang berkobar semalam, namun kenyamanan dan kepuasan istrinya tetap menjadi perhatiannya. Memang semalam keduanya tak sempat lagi mandi wajib, selain lelah mendera juga karna rasa kantuk yang menyerang. Terutama Kirani. Sebab hampir pukul dua pagi barulah Gani menghentikan aksinya. Bahkan Kirani harus menarik rambut cepak suaminya yang tak henti menghentaknya seolah tenaga lelaki itu tak ada habisnya.“M
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status